Bentuk-bentuk Persepsi Persepsi Siswa terhadap Matematika

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Miftah Toha mengelompokkan faktor-raktor yang mempengaruhi persepsi seseorang dalam dua kelompok besar, yaitu faktor internal dalam diri individu dan faktor eksternal selain dari dalam diri individu. Secara lebih detailnya berikut beberapa faktor tersebut: 32 a. Faktor internal meliputi: perasaan, sikap dan kepribadian individu, prasangka, keinginan atau harapan, perhatian fokus, proses belajar, keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan serta minat dan motivasi. b. Faktor eksternal meliputi: latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau ketidak asingan suatu objek. Berikut ini penjelasan faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya perbedaan persepsi masing-masing individu terhadap objek tertentu, yaitu: a. Perhatian yang Selektif Biasanya individu tidak menangkap seluruh rangsangan yang ada di sekitarnya sekaligus, tetapi memfokuskan perhatian pada satu atau dua objek saja. Misalnya dalam proses pembelajaran di kelas, seorang siswa cenderung memberikan perhatian lebih pada matapelajaran yang dianggapnya mudah dan menyenangkan sehingga seringkali mengabaikan matapelajaran lainnya. b. Harapan Harapan merupakan keinginan individu terhadap rangsangan yang akan timbul. Misalnya pada siswa ketika mempelajari suatu mata pelajaran yang hanya dilakukannya ketika akan menghadapi ujian dengan harapan dapat mengerjakan soal-soal ujian dengan tepat. c. Kebutuhan Individu Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap dalam diri individu akan mempengaruhi persepsinya. Kebutuhan-kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan perbedaan persepsi. 32 Miftah Toha, Perilaku Organisasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, 154. d. Sistem nilai Sistem nilai yang berlaku di masyarakat dapat mempengaruhi persepsi individu. Misalnya, siswa yang berasal dari jurusan IPA mempersepsi pelajaran sejarah lebih sulit daripada matematika, sebaliknya siswa dari jurusan IPS mempersepsi pelajaran matematika lebih sulit daripada sejarah e. Ciri kepribadian Ciri kepribadian individu sedikit banyak akan mempengaruhi persepsinya terhadap suatu objek. Ciri kepribadian ini merupakan salah satu faktor internal. Artinya sangat dipengaruhi oleh kondisi kepribadian individu itu sendiri. Ciri kepribadian ini sangat beragam dan dapat ditinjau dari tipe kepribadian individu. f. Pengalaman Terdahulu Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi individu dalam mempersepsi dunianya. 33 Misalnya A dan B adalah siswa SMP kelas VII. Pada matapelajaran matematika dengan materi himpunan, siswa A menganggap materi ini sulit karena hanya sedikit dibahas di SD. Sedangkan si B berpendapat bahwa materi himpunan cukup mudah, karena dia telah mempelajari materi tersebut ketika di SD. Perbedaan persepsi disebabkan adanya perbedaan- perbedaan individu, yaitu perbedaan dalam kepribadiannya, perbedaan dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi. Pada dasarnya proses terbentuknya persepsi memang terjadi dalam diri seseorang. Namun, persepsi juga dipengaruhi oleh pengalaman, proses belajar, dan pengetahuannya.

5. Proses Terbentuknya Persepsi

Seorang individu dapat memberikan persepsi jika ada objek yang dipersepsi serta komponen yang mendukung proses pemersepsian. Sunaryo menyebutkan bahwa terdapat beberapa syarat dalam membangun sebuah persepsi, antara lain: adanya objek yang dipersepsi; adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi; 33 Abdul Muhid, dkk, Psikologi Umum, Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2013, 103.

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Kemampuan Belajar Bahasa Arab Siswa terhadap Minat Belajar Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyyah As-Salafiyyah Sawangan

0 4 68

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI AKADEMIK DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA Hubungan Antara Konsep Diri Akademik Dengan Kemandirian Belajar Matematika.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN PERAN GURU DENGAN BELAJAR BERDASAR REGULASI Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Peran Guru Dengan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Akseleran.

0 10 20

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN PERAN GURU DENGAN BELAJAR BERDASAR REGULASI Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Peran Guru Dengan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Akseleran.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DANREGULASI EMOSI DENGAN PROKRASTINASI Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Regulasi Emosi Dengan Prokrastinasi Akademik Siswa SMA.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENALARAN DAN KEMAMPUAN ABSTRAKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Hubungan Antara Kemampuan Penalaran Dan Kemampuan Abstraksi Dengan Prestasi Belajar Matematika.

0 2 6

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Motivasi Belajar Siswa.

0 1 16

SIKAP, HARAPAN, DAN PERSEPSI SISWA PADA MATEMATIKA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI DIRI

0 0 8