Hubungan Harapan Siswa dengan Persepsi Siswa Hubungan Harapan Siswa dengan Sikap Siswa

pencapaiannya dalam belajar matematika, mereka juga berusaha menunjukkan sikap-sikap yang positif dalam belajar matematika.

6. Hubungan Sikap Siswa dengan Persepsi Siswa

Sikap merupakan determinan perilaku, karena berkaitan dengan persepsi, kepribadian, dan motivasi. 93 Artinya, sikap merupakan perwujudan tingkah laku yang dipengaruhi oleh persepsi, kondisi kepribadian, serta motivasi. Mac Guire, Fishbein, dan Ajzen meyakini bahwa sikap individu ditentukan oleh keyakinan beliefs yang sudah dimilikinnya. Sebagaimana diketahui bahwa keyakinan adalah penilaian subjektif yang dimiliki individu. Penilaian subjektif berkaitan erat dengan persepsi individu terhadap suatu objek. Miftah Toha juga menyebutkan bahwa persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi persepsi antara lain: perasaan, sikap dan kepribadian individu, prasangka, keinginan atau harapan, perhatian fokus, proses belajar, keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan serta minat dan motivasi. Sedangkan faktor eksternalnya antara lain: latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau ketidak asingan suatu objek. 94 Penjelasan ini menunjukkan bahwa sikap merupakan salah satu faktor penentu dalam proses pemersepsian seseorang. Sikap ini berpengaruh secara langsung yang berasal dari dalam diri individu sebagai pemersepsi. Pendapat ini juga diperkuat oleh Robbins yang menyatakan bahwa karakteristik pribadi yang mempengaruhi persepsi meliputi sikap, kepribadian, motif, kepentingan, pengalaman masa lalu, dan harapan. 93 Winardi, Op. Cit., hal 211. 94 Miftah Toha, Op. Cit., hal 154. 41 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif yang melibatkan teori, bukti empiris, fakta dan kenyataan yang ada dengan penekanan pada penemuan model struktural jalur hubungan antarvariabel yang dikaji. Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari suatu sampel melalui angket atau wawancara untuk menggambarkan berbagai aspek dari populasi yang akan diteliti. 1 Terdapat dua tahapan dalam penelitian survei, yaitu tahap teoritisasi dan tahap empirisasi. Pada tahap teoritisasi, peneliti melakukan pemahaman secara mendalam tentang konsep, prinsip, proposisi, dan teori sehingga dapat merumuskan hubungan- hubungan teoretis dengan baik. Sedangkan pada tahap empirisasi, peneliti harus memiliki pengetahuan yang luas tentang variabel, asumsi, hipotesis, dan definisi operasional sehingga dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang data yang akan dikumpulkan. 2 Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang diperoleh secara langsung dari responden melalui angket. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian ini, peneliti melakukan teknik pengukuran terhadap variabel-variabel tertentu sehingga menghasilkan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan. 3 Untuk keperluan analisis data, penelitian ini menggunakan model SEM Structure Equation Model melalui software Lisrel Linear Structural Relationship versi 9.2 for student.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2015 di SMP Negeri 26 Surabaya yang berupa pengisian angket siswa. Angket tersebut diberikan kepada siswa kelas VIII yang diwakili 1 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012, Cet. 2, Hal. 64. 2 Ibid, Halaman 64. 3 Ibid, Halaman 29.

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Kemampuan Belajar Bahasa Arab Siswa terhadap Minat Belajar Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyyah As-Salafiyyah Sawangan

0 4 68

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI AKADEMIK DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA Hubungan Antara Konsep Diri Akademik Dengan Kemandirian Belajar Matematika.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN PERAN GURU DENGAN BELAJAR BERDASAR REGULASI Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Peran Guru Dengan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Akseleran.

0 10 20

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN PERAN GURU DENGAN BELAJAR BERDASAR REGULASI Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Peran Guru Dengan Belajar Berdasar Regulasi Diri Pada Akseleran.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DANREGULASI EMOSI DENGAN PROKRASTINASI Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Regulasi Emosi Dengan Prokrastinasi Akademik Siswa SMA.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Bimbingan Konseling Dan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Prestasi Belajar Siswa.

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN PENALARAN DAN KEMAMPUAN ABSTRAKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Hubungan Antara Kemampuan Penalaran Dan Kemampuan Abstraksi Dengan Prestasi Belajar Matematika.

0 2 6

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Motivasi Belajar Siswa.

0 1 16

SIKAP, HARAPAN, DAN PERSEPSI SISWA PADA MATEMATIKA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KEMAMPUAN REGULASI DIRI

0 0 8