akan dipilih tergantung pada sikapnya terhadap penilaian akan untung atau rugi, baik atau buruk, memuaskan atau tidak, dari suatu
tindakan yang dilakukannya.
13
Dalam belajar matematika, sikap siswa terhadap matematika merupakan kecenderungan untuk
memberikan respon
secara positif
atau negatif
terhadap matematika.
14
Borasi dan Shoenfeld menyatakan bahwa konsepsi, sikap, dan harapan siswa tentang matematika dianggap sebagai
faktor yang mendasari pengalaman belajar matematika dan prestasi belajar di kelas.
15
Kenyataan inilah yang menarik peneliti untuk mengkaji lebih lanjut kesesuaian antara teori terkait hubungan antara sikap, harapan,
dan persepsi siswa dengan kemampuan regulasi diri dalam belajar matematika dengan data empiris yang diperoleh di lapangan.
Tujuannya selanjutnya adalah untuk mendapatkan informasi adanya hubungan langsung maupun tidak langsung dari aspek-aspek tersebut
serta kemungkinan besarnya hubungan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah validitas dan reliabilitas indikatorkonstruk pada
instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur sikap, harapan, persepsi, dan kemampuan regulasi diri siswa dalam
belajar matematika? 2.
Bagaimana kesesuaian struktur model teoritis yang menjelaskan hubungan antara sikap, harapan, dan persepsi siswa dengan
kemampuan regulasi diri dalam belajar matematika dengan data empiris?
3. Bagaimana hubungan langsung maupun tidak langsung dari
sikap, harapan, dan persepsi siswa dengan kemampuan regulasi diri dalam belajar matematika?
13
Slameto, Op. Cit., Hal. 188.
14
Bassette, L. P., Doctoral Dissertation : “An assessment of the attitudes and outcomes of
students enrolled in developmental basic mathematics classes at Prince George’s
community college ”, Virginia Polytechnic Institute and State University, 2004,
diakses dari http:academia.edu, pada tanggal 12 April 2015.
15
Ponte http:www.educ.fc.ul.ptdocentesjpon
tedocs-uk9220Ponte20etc20 PME.doc.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Menguji validitas dan reliabilitas indikatorkonstruk pada
instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur sikap, harapan, persepsi, dan kemampuan regulasi diri siswa dalam
belajar matematika. 2.
Menguji kesesuaian struktur model teoritis dengan data empiris terkait hubungan antara sikap, harapan, dan persepsi siswa
dengan kemampuan regulasi diri dalam belajar matematika.
3. Menguji secara empiris hubungan langsung maupun tidak
langsung dari sikap, harapan, dan persepsi siswa dengan kemampuan regulasi diri dalam belajar matematika.
D.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat, antara lain:
1. Memberikan sumbangsih terhadap pengembangan model teoritis
yang menjelaskan hubungan sikap, harapan, dan persepsi siswa dengan kemampuan regulasi diri dalam belajar matematika.
2. Memberikan informasi kepada pembaca bahwa persepsi siswa
merupakan salah satu komponen penting yang menyebabkan perbedaan kebiasaan belajar matematika siswa.
3. Memberikan informasi kepada pembaca sejauhmana sikap,
harapan, dan persepsi siswa berkontribusi pada kemampuan regulasi diri dalam belajar matematika, baik secara langsung
maupun tidak langsung. 4.
Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh guru matematika
maupun pengambil
kebijakan terkait
cara meningkatkan persepsi positif siswa terhadap matematika.
E. Definisi Operasional