disertai pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia”
19
c. Tujuan Tugas Pembantuan
Maksud dilaksanakannya tugas pembantuan adalah mempercepat terwujudnya penyelenggaraan Asas Tugas Pembantuan yang dapat
diimplementasikan, Selain itu untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan
pelayanan umum. Tugas pembantuan juga dimaksudkan untuk meningkatkan
kelancaran pelaksanaan
tugas dan
penyelesaian permasalahan serta pengembangan pembangunan bagi Daerah dan Desa.
Sementara itu tujuan tugas pembantuan antara lain: untuk meningkatkan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang diperlukan untuk
menjamin keberhasilan penyelenggaraan Tugas Pembantuan. Selain itu, tugas pembantuan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat Desa diberbagai bidang terutama pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat, pekerjaan Umum, Pertanian Trantib. Tugas
pembantuan juga sebagai upaya pemerataan pembangunan dan pemberian pelayanan diseluruh wilayah Propinsi dan meningkatkan
kualitas sarana dan prasarana ekonomi perdesaan untuk memudahkan kebutuhan masyarakat Desa dalam rangka meningkatkan produksi,
kesempatan kerja dan pendapatan desa sesuai dengan karakteristik desa masing-masing. Prinsip-prinsip pelaksanaan Tugas Pembantuan adalah
sebagai berikut:
19
Pasal 207 UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
1. Program kegiatan Tugas Pembantuan yang dapat ditugas-
pembantuankan kepada desa bidang-bidang dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan desa sebagai penerima tugas
pembantuan. 2.
Kebijakan dan program tugas pembantuan bidang-bidang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur setelah mendapat usulan
dari hasil rapat koordinasi antara Sekretaris dengan Dinas- dinasLembaga Teknis Daerah Provinsi sesuai dengan bidang
wewenang dan tugas masing-masing. 3.
Anggaran atau dana program tugas pembantuan bidang-bidang berasal
dari APBD
Provinsi atau
dari Pemerintah
Propinsi, penyaluran dana diberikan secara langsung kepada yang menerima tugas pembantuan yaitu Desa melalui Bank
yang ditunjuk. 4.
Camat dan Dinas-dinasLembaga Teknis Daerah Kabupaten yang membidangi bidang-bidang sebagai Tim Pelaksana
secara teknis operasional ditetapkan oleh Bupati dan diusulkan kepada Gubernur.
5. Pelaksanaan kegiatan diselenggarakan oleh Pemerintahan Desa
dan dapat mengikutsertakan masyarakat. 6.
Pelaporan dan pertanggungjawaban dilakukan oleh Kepala Desa penerima tugas pembantuan kepada Gubernur melalui Camat
dan Dinas-dinasLembaga Teknis Daerah Kabupaten untuk diteruskan ke DinasLTD Provinsi.
7. Pemantauan dan pengawasan kegiatan dilakukan oleh Badan
Pengawasan Daerah Propinsi dan Dinas-dinasLembaga Teknis Daerah 5 bidang.
8. Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan baik
secara teknis maupun administrasi, transparan dan akuntabilitas. Tugas pembantuan, sebagai salah satu asas pemerintahan,
mengandung pengertian penyertaan tugas-tugas atau program-program Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Tingkat I
yang diberikan untuk turut dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan oleh Pemerintah Daerah KabupatenKotamadya Daerah Tingkat II,
dimana pelaksanaannya dapat tercermin dari adanya konstribusi Pusat atau Propinsi dalam hal pembiayaan pembangunan, maka besarnya
konstribusi tersebut dapat digunakan untuk mengukur besarnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat sentralistik.
Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam penyelenggaraan pemerintahannya menganut asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas
pembantuan. Dekonsentrasi dan tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat dilakukan
dengan menggunakan asas desentralisasi. Disamping itu, sebagai konsekuensi negara kesatuan memang tidak dimungkinkan semua
wewenang pemerintah didesentralisasikan dan diotonomkan sekalipun kepada daerah.
20
20
Penjelasan Umum Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem dan prosedur penugasan Pemerintah kepada daerah danatau desa,
dari pemerintah provinsi kepada kabupatenkota danatau desa, serta dari pemerintah kabupatenkota kepada desa untuk menyelenggarakan urusan
pemerintahan dan pembangunan yang disertai dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada
yang memberi penugasan. Tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat dilakukan dengan
menggunakan asas desentralisasi dan asas dekonsentrasi. Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan umum. Tujuan pemberian tugas pembantuan adalah
memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan, serta membantu
penyelenggaraan pemerintahan,
dan pengembangan
pembangunan bagi daerah dan desa. Tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah kepada daerah danatau desa meliputi sebagian tugas-
tugas Pemerintah yang apabila dilaksanakan oleh daerah danatau desa akan lebih efisien dan efektif. Tugas pembantuan yang diberikan oleh
pemerintah provinsi sebagai daerah otonom kepada kabupatenkota danatau desa meliputi sebagian tugas-tugas provinsi, antara lain dalam
bidang pemerintahan yang bersifat lintas kabupaten dan kota, serta sebagian tugas pemerintahan dalam bidang tertentu lainnya, termasuk
juga sebagian tugas pemerintahan yang tidak atau belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten dan kota. Tugas pembantuan yang diberikan
oleh pemerintah kabupatenkota kepada desa mencakup sebagian tugas- tugas kabupatenkota di bidang pemerintahan yang menjadi wewenang
kabupatenkota. Sedangkan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah harus didanai dari APBN melalui bagian anggaran kementerianlembaga. Pengaturan pendanaan kewenangan Pemerintah
melalui APBN mencakup pendanaan sebagian urusan pemerintahan yang akan dilimpahkan kepada gubernur berdasarkan asas dekonsentrasi, dan
sebagian urusan pemerintahan yang akan ditugaskan kepada daerah provinsi dan kabupatenkota berdasarkan asas tugas pembantuan.
Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah yang menyatakan bahwa perimbangan keuangan antara Pemerintah dan pemerintahan daerah merupakan suatu sistem yang
menyeluruh dalam rangka pendanaan atas penyelenggaraan asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan.
21
Perimbangan keuangan dilaksanakan sejalan dengan pembagian urusan pemerintahan
antara Pemerintah dan pemerintahan daerah yang dalam system pengaturannya tidak hanya mencakup aspek pendapatan daerah, tetapi
juga aspek pengelolaan dan pertanggungjawaban. Ruang lingkup Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan mencakup
aspek penyelenggaraan, pengelolaan dana, pertanggungjawaban dan
21
Pasal 2 Ayat 3 Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
pelaporan, pembinaan dan pengawasan, pemeriksaan, serta sanksi.
22
Penyelenggaraan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan dalam Pasal 8 Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan PP 72008, meliputi: 1.
Pelimpahan urusan pemerintahan. 2.
Tata cara pelimpahan. 3.
tata cara penyelenggaraan; dan 4.
tata cara penarikan pelimpahan. Berkenaan
dengan tugas
pembantuan, pemerintah
dapat memberikan tugas pembantuan kepada pemerintah provinsi atau
kabupatenkota danatau pemerintah desa untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan. Pemerintah provinsi, juga dapat memberikan tugas
pembantuan kepada pemerintah kabupatenkota danatau pemerintah desa untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan provinsi, serta,
Pemerintah kabupatenkota dapat memberikan tugas pembantuan kepada pemerintah desa untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan
kabupatenkota. Urusan pemerintahan yang dapat ditugaskan dari Pemerintah
kepada pemerintah provinsi atau kabupatenkota danatau pemerintah desa merupakan sebagian urusan pemerintahan diluar 6 enam urusan
yang bersifat mutlak yang menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan sebagai urusan Pemerintah. Urusan pemerintahan yang dapat
ditugaskan dari pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupatenkota
22
Pasal 8 Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
danatau pemerintah desa merupakan sebagian urusan pemerintahan yang menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan sebagai urusan
pemerintah provinsi. Urusan pemerintahan yang dapat ditugaskan dari pemerintah kabupatenkota kepada pemerintah desa merupakan sebagian
urusan pemerintahan yang menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan sebagai urusan pemerintah kabupatenkota.
d. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan