Sementara itu Ki Hajar Dewantara menyebutkan Pendidikan adalah segala daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani
anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Pendidikan ialah suatu usaha yang sadar yang teratur dan sitematis, yang dilakukan oleh orang – orang yang diserahi tanggung jawab untuk
mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat yang sesuai dengan cita – cita pendidikan.
27
b. Tujuan dan Fungsi Pendidikan
Plato berpendapat bahwa pendidikan berfungsi membebaskan dan memperbaharui pikiran seseorang untuk dapat lepas dari belenggu
ketidaktahuan dan ketidakbenaran. Aristoteles mempunyai tujuan pendidikan yang mirip dengan Plato, tetapi ia mengaitkannya dengan
tujuan negara. Ia mengatakan bahwa tujuan pendidikan haruslah sama dengan tujuan akhir dari pembentukan negara yang harus sama pula
dengan sasaran utama pembuatan dan penyusunan hukum serta harus pula sama dengan tujuan utama konstitusi, yaitu kehidupan yang baik dan
yang berbahagia eudaimonia.
28
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menyebutkan Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
27
Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, Usaha Nasional, Jakarta, 1973, h. 4.
28
http:www.putra-putri-indonesia.comtujuan-pendidikan-nasional.html
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Undang-Undang pendidikan terdahulu yaitu Undang Undang No. 2 Tahun 1989 pada pasal
4 menjelaskan Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu
manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi-pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Secara konseptual tujuan pendidikan nasional masih sesuai dengan substansi Pancasila, yaitu menjadikan manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Yaitu melalui fungsi pendidikan yang meliputi
29
a. Pendidikan sebagai penegak nilai. Pendidikan mempunyai peran
yang amat penting dalam kaitan dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Pendidikan merupakan penegak nilai dalam
masyarakat. Hal tersebut berarti bahwa pendidikan memelihara serta menjaga tetap lestarinya nilai-nilai tersebut dalam
masyarakat. Untuk memelihara dan menjaga nilai-nilai ini dengan sendirinya dunia pendidikan harus selektif sehingga
29
Ahmadi, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2003, h. 12.
tidak menimbulkan gejolak dalam masyarakat. Masyarakat dapat melaksanakan kehidupannya secara tenang sesuai dengan
keyakinan masing-masing. Dengan demikian nilai-nilai yang ada dalam masyarakat tetap menjadi landasan bagi setiap
anggota masyarakat. b.
Pendidikan sebagai sarana pengembang masyarakat.Pendidikan dalam suatu masyarakat akan sangat besar pengaruhnya
terhadap perkembangan masyarakat yang bersangkutan. Kiprah pendidikan tersebut sangat tergantung pada seberapa aktif dan
kreatif para pendidik dalam masyarakat tersebut. Dalam hal ini biasanya para tokoh masyarakat, para guru dan para pendidik
lain merupakan motor penggerak serta kemajuan masyarakat yang bersangkutan.
c. Pendidikan sebagai upaya pengembangan potensi manusia.
Melalui pendidikan diharapkan dalam potensi dalam diri individu akan lebih berkembang. Sehingga dengan hal ini
perkembangan dalam masyarakat akan terus mengarah yang lebih baik dan tercipta generasi-generasi penerus yang lebih
handal. Pengembangan kemampuan anggota masyarakat dalam menyiapkan generasi penerus merupakan tugas dan fungsi
pendidikan yang paling menonjol.
c. Kegemaran Membaca