Pembelajaran tradisional yang dimaksudkan oleh Wieman dalam penelitiannya adalah pembelajaran sains dengan
the teacher stands at the front of the class lecturing to a largely passive group of students. Those students then go off and do back-of-the-chapter
homework problems from the textbook and take exams that are similar to those exercises.
Dalam research-based instruction, atau pembelajaran dengan pendekatan saintifik, terdapat tiga komponen penting, yakni practices and conclusions based
on objective data, disseminating results in a scholarly manner and copying and building upon what works, dan fully utilizing modern technology. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa secara keseluruhan pembelajaran dengan pendekatan saintifik lebih baik dari pembelajaran tradisional.
C. Kerangka Berpikir
Hasil observasi yang telah dilakukan di SMAN 1 Kalasan menunjukkan bahwa metode pembelajaran matematika yang digunakan guru sudah bervariasi.
Namun, variasi metode tersebut belum mampu meningkatkan prestasi siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil try out matematika siswa yang masih rendah.
Sebenarnya, untuk mata pelajaran matematika, sejak tahun ajaran 20132014 guru sudah mulai menerapkan pendekatan dan metode yang dianjurkan dalam
Kurikulum 2013. Salah satu pendekatan yang sudah digunakan guru adalah pendekatan saintifik. Pendekatan ini telah menjadi pendekatan yang disepakati
bersama untuk diterapkan dalam pembelajaran. Artinya, pembelajaran konvensional di SMAN 1 Kalasan adalah pembelajaran yang menggunakan
pendekatan saintifik.
22
Dalam proses pembelajaran, siswa memang sudah diarahkan untuk melakukan kegiatan saintifik seperti mengamati, menanya, mengumpulkan data,
mengasosiasikan, menyaji, dan mencipta. Akan tetapi, tidak semua siswa terlibat dalam proses tersebut. Pada kenyataannya, masih terdapat siswa yang pasif dan
cenderung apatis dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, sifat individualis siswa juga terlihat ketika dilakasanakan kegiatan diskusi. Hal ini menjadi salah
satu penyebab rendahnya prestasi siswa. Pembelajaran matematika hendaknya dilaksananakan sesuai dengn hakikat
matematika itu sendiri. Belajar matematika bukan hanya sekedar belajar bagaimana mengaplikasikan konsep atau aturan, tapi juga belajar untuk menjadi
individu yang memiliki sifat dan kemampuan matematis. Siswa diharapkan mampu berpikir dan bertindak sebagai seorang scientist yang menggunakan
seluruh kemampuannya untuk mencapai tujuan pembelajaran, yakni kompetensi matematika. Hal ini dapat diperoleh melalui pembelajaran dengan pendekatan
saintifik. Menjadi seorang scientist berarti siap untuk bekerjasama dengan pihak lain.
Siswa mampu mencapai kompetensi yang ditetapkan jika ia mendapat dukungan dari lingkungan sekitarnya, salah satunya adalah teman kelasnya. Jika siswa
bekerjasama dalam belajar dan diminta bertanggung jawab atas hasil belajar kelompoknya, ia akan mendapat banyak manfaat, seperti: prestasi meningkat,
kepercayaan dan harga diri meningkat, tercipta hubungan yang baik antara dirinya dan teman-temannya, serta timbulnya penerimaan akan teman yang mengalami
kesulitan secara akademis. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik melalui
23
model kooperatif tipe NHT dapat menjadi pilihan yang tepat untuk melatih siswa menjadi scientist sekaligus mampu bekerjasama dengan pihak lain dalam
mencapai kompetensi matematika. Berdasarkan uraian di atas, diperkirakan terdapat perbedaan hasil prestasi
belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT dan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik. Pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Secara singkat, kerangka berpikir di atas dapat dinyatakan dalam diagram di bawah ini.
Gambar 1 Bagan Kerangka Berpikir
Pendekatan saintifik
sebagai salah satu
pendekatan pembelajaran
dalam kurikulum
2013 Siswa cenderung
bersikap individualis
bekerja sendiri- sendiri meskipun
berada dalam diskusi kelompok
Prestasi belajar matematika
siswa rendah Pembelajaran
matematika di SMA Negeri 1 Kalasan
Pembelajaran Dengan Pendekatan Saintifik
Melalui Model Kooperaatif Tipe
Numbered Heads Together
Pembelajaran kooperatif
merupakan fondasi yang
baik untuk meningkatkan
dorongan prestasi siswa
Prestasi belajar yang baik
24
D. Hipotesis