Validitas Reliabilitas Instrumen Pembelajaran

3 menentukan waktu mengerjakan soal, 4 membuat kisi-kisi soal, 5 menuliskan petunjuk mengerjakan soal, kunci jawaban, dan penentuan skor, 6 menulis butir soal, 7 mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing, dan 8 memvalidasi soal dan merevisi sesuai saran validator. Dalam penelitian ini, tes tidak diujicobakan secara terpisah terhadap kelompok lain terlebih dahulu. Uji coba instrumen tes dilakukan dengan menggunakan uji coba langsung terpakai, yakni langsung digunakan terhadap subjek penelitian pada saat penelitian. Hasil tes tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui reliabilitas soal. Validitas instrumen diperoleh dengan cara meminta pendapat ahli expert judgement.

a. Validitas

Validitas instrumen terdiri atas validitas konstruk dan validitas isi. Secara teknis, pengujian validitas konstruk dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matriks pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur, dan nomor butir item pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator Sugiyono, 2007: 182. Validitas instrumen dalam penelitian ini mengacu pada validitas isi, yakni apakah isi atau bahan yang diuji atau dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pengalaman, dan latar belakang responden. Pengujian terhadap 31 validitas isi dilakukan dengan meminta pendapat ahli expert judgment. Ahli yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing dan dua dosen ahli dari Jurusan Pendidikan Matematika sebagai validator. Selanjutnya, peneliti melakukan revisi terhadap instrumen berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan validator. Surat keterangan validasi instrumen tes dapat dilihat pada Lampiran IV.

b. Reliabilitas

Menurut Sudjana dan Ibrahim 2001: 120, reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya, kapan pun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama. Untuk menghitung reliabilitas butir soal dapat digunakan rumus Cronbachs Alpha, yaitu: � 11 = � � � − 1� � 1 − ∑ � � 2 � � 2 �. Keterangan: � 11 = Koefisien reliabilitas instrumen � = Banyaknya butir soal � � � 2 = Jumlah variansi skor butir soal ke-i � = 1, 2, 3, ..., n � � 2 = Variansi total Berikut ini merupakan tabel rentang harga reliabilitas tes dan kriterianya menurut Sukardi Sulistyaningsih, 2014: 52. 32 Tabel 7 Kriteria Reliabilitas Butir Soal No Nilai Kriteria 1 0,80 ≤ � 11 1 Reliabilitas sangat tinggi 2 0,60 ≤ � 11 0.80 Reliabilitas tinggi 3 0,40 ≤ � 11 0.60 Reliabilitas sedang 4 0.20 ≤ � 11 0.40 Reliabilitas rendah 5 0.00 ≤ � 11 0.20 Reliabilitas sangat rendah Pada penelitian ini, nilai reliabilitas butir soal dianalisis menggunakan rumus Cronbachs Alpha dengan bantuan program SPSS 17.00. Penggunaan program ini bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan analisis karena dalam SPSS 17.00 sudah terdapat analisis Cronbachs Alpha. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai reliabilitas soal pre-test adalah 0,617, yang berarti reliabilitasnya tinggi. Jadi, berdasarkan tabel 6, dapat disimpulkan bahwa butir soal yang digunakan dalam pre-test berkategori baik. Sedangkan, hasil analisis butir soal post-test menunjukkan nilai reliabilitas sebesar 0,656. Hal ini berarti bahwa butir soal post-test memiliki nilai reliabilitas tinggi, dan karena itu baik untuk digunakan. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat di Lampiran II.

3. Instrumen Non-tes

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada Siswa Kelas IIIC SDN Petompon 02 Semarang

1 7 248

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI PENDEKATAN STRUKTURAL “Numbered Heads Together” DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 3 50

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI Pengaruh Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (Nht) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Keaktifan Belajar Matematika Siswa Kelas Vii Smp Negeri

0 3 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STRUCTURED NUMBERED HEADS (SNH) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PEMBELAJARAN HIMPUNAN DITINJAU DARI SELF-EFFICACY SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL TA

0 1 18

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TWO STAY TWOSTRAY (TSTS) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA | Rahman | 8576 18082 1 SM

0 0 11

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

0 2 10