65
tercapaimya kesepakatan antara Serikat Buruh Nestle Panjang versus PT. Nestle Indonesia dan semakin berlarut-larutnya penyelesaian perundingan PKB.
3.7.1. Pihak-Pihak dalam Hubungan Industrial No. 153
Putusan MA No. 153 KPDT.SUS2010 itu melibatkan pihak pemohon kasasi
dahulu Tergugat. Serikat Buruh Nestle Panjang tersebut juga mewakili pekerja. Sedangkan di sisi Termohon Kasasi dahulu PenggugatPengusaha adalah PT Nestle
Indonesia. Menurut pendapat Penulis, pihak Pekerja yang diwakili oleh serikat Buruh
Nestle Panjang dalam perkara No. 153 KPDT.SUS2010 itu, juga termasuk di dalamnya adalah pekerja yang terikat dalam PKWT, dan pekerja dalam perikatan
penyerahan sebagian pekerjaan kepada perusahaan lain. Itulah sebabnya Penulis memandang bahwa kasus itu relevan untuk diamati, berikut ini gambaran hasil
penelitian atas Putusan tersebut.
3.7.2. Dalil-Dalil dalam Persidangan
Penggugat mendalilkan bahwa sejak 01 Februari 2008 hingga 24 April 2008,
Penggugat dan Tergugat melakukan perundingan perubahan atas Perjanjian Kerja Bersama PKB periode 01 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2009 tetapi
hingga berakhirnya perundingan PKB pada 24 April 2008 tidak tercapai kata sepakat antara Penggugat dan Tergugat. Untuk mendukung dalil Penggugat tersebut,
66
Penggugat melampirkan Risalah Perundingan PKB tertanggal 24 April 2008 antara Penggugat dan Tergugat sebagai Bukti.
Menurut dalil Penggugat tidak tercapainya kata sepakat antara Penggugat dan Tergugat karena Tergugat menuntut agar dalam rancangan PKB 2008
– 2009 dicantumkan beberapa hal padahal hal-hal tersebut tidak perlu untuk dicantumkan
dalam rancangan PKB 2008 karena merupakan peraturan normatif yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.
UU No. 21 tahun 2000 jelas dan tegas telah mengatur kebebasan pekerja untuk berserikat, khusus mengenai pihak soal yang berkaitan dengan masalah
penelitian ini, Penggugat mendalilkan bahwa outsourcing juga telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003.
Mengenai upah, struktur dan skala upah juga telah diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Kep-49MenIV2004, tanggal 08
April 2004 Kepmen No. Kep-49MenIV2004. Penggugat menjadikan Kepmen No. Kep-49MenIV2004 sebagai dasar kebijakan dalam penentuan upah dan skala upah
di perusahaannya. Menyangkut hak pekerja atas istirahat UU No. 13 Tahun 2003 juga juga, telah
mengatur mengenai hal ini. Perihal pembayaran dalam hal terjadi PHK, pengunduran diri dan pensiun dini padahal juga telah diatur dalam UU No. 13 Tahun 2003.
Khusus mengenai PKB, Penggugat mendalilkan bahwa PKB cukuplah memuathal yang belumtidak diatur dalam ketentuan perundang-undangan, mengatur
lebih baik dari pada ketentuan perundang-undangan.
67
3.7.3. Sebab-Sebab Menuju Kesepakatan