PERUMAHAN EASTERN HILLS REGENCY BANDUNG KERJA
K II
Disini, selain adanya peserta yang lain, pemilik menunjk CM atau konsultan manajemen proyek sebagai wakil atau agen untuk
menkoordinasikan seluruh kegiatan-kegiatan proyek.
Tabel 2.1.2 d. Hubungan Kerja menggunakan manajemen konstruksi atau konsultan manajemen proyek.
Sumber : Manajemen Konstruksi oleh Y. Djoko Setiyarto
2.1.3 Perencanaan dan Pengendalian Proyek 2.1.3.1 Pengendalian Administrasi
Pengendalian ini meliputi masalah laporan perkembangan proyek yang sedang berjalan, yaitu :
a. Laporan Harian, yaitu laporan yang dibuat setiap hari kerja
yang menyangkut masalah tenaga kerja, alat bantu yang dipakai, jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan juga
untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang terjadi selama proyek tersebut dilaksanakan.
b. Laporan Mingguan, yaitu laporan yang dibuat setiap minggu kerja, memuat evaluasi pekerjaan selama satu minggu,
kemajuan pekerjaan dan rencana kerja satu minggu berikutnya.
2.1.3.2 Pengendalian Jangka Waktu Proyek
Dalam pengerjaan suatu proyek perlu adanya rencana pelaksanaan pekerjaan Time Schedule. Time Schedule ini
merupakan alat pengatur aktivitas dalam suatu proyek yang nantinya akan dapat rentang waktu pelaksanaan proyek.
RASY JANATUNNISA 104 05 002 50
Pemilik
CM KMP
Konsultan Arsitek, Engineering, dll.
Kontraktor Multikontraktor
Subkontraktor Supplier
PERUMAHAN EASTERN HILLS REGENCY BANDUNG KERJA
K II
Secara garis besar fungsi time schedule adalah : a. Pedoman bagi kontraktor untuk melakukan evaluasi
pekerjaan yang telah diselesaikan b. Pedoman bagi kontraktor untuk mengetahui apakah metode
pelaksanaannya sudah baik atau perlu diperbaiki lagi c. Pedoman bagi kontraktor untuk mengatur kecepatan
pelaksanaan pekerjaan Time schedule ini biasanya dilengkapi dengan kurva S, yaitu suatu
kurva yang menentukan lamanya pekerjaan dengan bobot pekerjaan. Kegunaan kurva S adalah untuk :
a. Sebagai alat kontrol kontraktor untuk membandingkan
prestasi kerja dan jadwal kerja yang telah direncanakan sebelumnya.
b. Untuk menjelaskan prestasi kerja yang telah dicapai oleh kontraktor
c. Untuk mengatur dristibusi kerja yang baik yaitu pekerjaan semakin meningkat ditengah.
Setelah selesainya tahapan perencanaan dan dilanjutkan dengan proses konstruksi, maka selama proses pelaksanaan diperlukan
pengendalian agar proses pelaksanaan tersebut dapat sesuai, atau paling tidak mendekati sedekat mungkin, dengan apa yang
direncanakan. Dasar dari pengendalian adalah laporan progress lapangan secara periodik yang mencakup : progres fisik, progres
keuangan, progres waktu, dan yang lainnya yang dipandang perlu. Monitoring dan pelaporan secara periodik bertujuan untuk
mendeteksi sedini mungkin kemungkinan terjadinya penyimpangan, sehingga dapat diambil tindakan pencegahan dan
perbaikan. Monitoring dan pelaporan wajib dilaksanakan secara rutin, baik harian, mingguan maupun bulanan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat laporan adalah dikutip dari : ”Handbook On Management Project
Implementation”, Asian Development Bank, 1986 :
1. Pekerjaan atau kegiatan yang diselesaikan dalam periode sampai dengan waktu laporan.
2. Deviasi yang timbul danatau potensi deviasi yang mungkin timbul dari perencanaan, dan penyebab yang menimbulkannya.
3. Pengeluaran untuk Proyek.
RASY JANATUNNISA 104 05 002 50
PERUMAHAN EASTERN HILLS REGENCY BANDUNG KERJA
K II
4. Analisis Problem, termasuk beberapa hal yang mungkin berpengaruh terhadap biaya dan jadwal.
5. Pemenuhan syarat administrasi. 6. Posisi financial proyek.
7. Rencana penerapan untuk periode sampai laporan berikutnya. 8. tuntutan tindakan yang diperlukan untuk mengantisipasi kondisi
yang ada.
2.1.3.3 Rencana Anggaran Biaya