Penerapan Standarisasi Penjualan Tiket International Pada PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan

(1)

PENERAPAN STANDARISASI PENJUALAN TIKET

INTERNATIONAL PADA PT.INDONESIA AIRASIA BANDARA

POLONIA MEDAN

KERTAS KARYA DIKERJAKAN

O L E H

YUNITA EMILIA NIM. 062204079

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA MEDAN


(2)

PENERAPAN STANDARISASI PENJUALAN TIKET

INTERNATIONAL PADA PT.INDONESIA AIRASIA BANDARA

POLONIA MEDAN

KERTAS KARYA DIKERJAKAN O

L E H

NIM. 062204079 YUNITA EMILIA

Pembimbing

Solahuddin Nst, SE, Msi

Kertas Karya ini Diajukan Kepada Panitia Ujian

Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra USU Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III Dalam Program Studi Pariwisata

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR BIDANG KEAHLIAN USAHA WISATA MEDAN


(3)

DisetujuiOleh :

PROGRAM STUDI PARIWISATA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Medan, April 2009 KETUA,

PROGRAM STUDI PARIWISATA

Drs. Ridwan Azhar M.Hum Nip. 131 124 058


(4)

PENGESAHAN Diterima Oleh :

Panitia Ujian Program Pedidikan Non Gelar Sastra Dan Budaya Fakultas Sastra USU Medan

Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III Dalam Program Studi Pariwisata

Pada : Tanggal : Hari :

PROGRAM DIPLOMA SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DEKAN,

Drs, Syaifuddin, MA, Ph.D Nip. 132 098 531

PANITIA PENILAI

No. NAMA TANDA TANGAN

1. Solahuddin Nst, SE, MSP Dosen Pembimbing ... 2. Sugeng P, SE, Msi Dosen Pembaca ... 3. Drs. Ridwan Azhar M.Hum Ketua ... 4. Mukhtar S, Sos SE. MA Sekretaris ...


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini, yang merupakan suatu laporan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan di PT.Indonesia AirAsia.

Dalam menyelesaikan laporan ini penulis telah banyak menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, khususnya Ibunda Tersayang ‘Helmiati’ (I’m Always Luph Yu MoM) yang telah merawat dan membesarkan, memberi bimbingan yang terbaik, bantuan moril dan Materil juga do’a nya yang tak pernah putus untuk memotivasi penulis dalam menyelesaikan program D III Pariwisata Fakultas Sastra USU. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan Terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Syaifuddin M.A,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Ridwan Azhar M.Hum Selaku Ketua Jurusan Program Studi

Diploma- III Pariwisata.

3. Bapak Mukhtar Madjid, S.Sos selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Solahuddin Nst, SE.MSP selaku Koordinator Praktek Program Studi Pariwisata, Bidang Keahlian Usaha Wisata, sekaligus dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis selama mengerjakan kertas karya ini.

5. Sugeng P, SE, Msi selaku dosen pembaca yang bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam penulisan kertas karya ini

6. Bapak Sigit Wresti sebagai dosen yang telah membantu dan memberikan rekomendasi juga nasehatnya kepada saya.

7. Seluruh dosen dan Administrasi di Program studi pariwisata khususnya dan Fakultas Sastra pada umumnya.


(6)

8. Bapak Moch.Dikdik selaku Station Manager PT.IAA Station Medan yang telah memberikan Izin kepada saya untuk melaksanakan PKL.

9. Kepada seluruh Staf PT. Indonesia Airasia (kakak-kakak dan abang-abang) yang telah memberikan bantuan ilmu dengan baik dan menyenangkan.

10.Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Beni Hendrawan yang telah memberikan bantuan materi kepada penulis.

11.Buat Om ”Udin” thx untuk perhatiannya, bantuan materi dan morilnya.

12.Untuk nenek tersayang yang telah memberikan dukungan dan Do’a nya yang tak pernah putus untuk penulis.

13.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zulfachri Lubis selaku PANDA ”Papa Ananda”

14.Thank you Very Much 4 my Best Sister ” Langsingkanlah Badanmu.

ndut tq ya, bwt bantuan, pengorbanan dan smuanyalah……gak tau lagi aku mau bilang apa??? Do’ain Aq Sukses ya…bisa bantu2 bwt beli rumah, mobil, hotel, Aminn... bWt baNgkoe “Adi “ makasih yaa bang buat semua bantuannya.“I hope you can become family head and father to we” ayoo semangatTTtt…maju terus Pantang munDur!!!!”

15.Makasih buaNyaqq bwt anak” OCE@NZ, ai Loph yu oLL (“o”)

OM’f dan saLutku buatmYu Leq,,,, walau kita jarang bareng tapi, 2 bLn kebersamaan dgn macam tetekbengek...tanpa disadari banyak pelajaran berarti yang “Kau Berikan Padaku” dan itu yang membuat kita bisa nyambong mpe sekarang (^_^)””””eh, klo mau RaoN bW ‘HeLm’ yaa. Trs, klo bc “manTra” Plan2lah biar manjur, Ua----mpiR Lupa yN “pegang aja duLu”.

Ce”leq, jgn lupain Piuk_up yang ngejar2 Qt di ”noveMber’07” uni Reka gimana leq?? Mul, jgn keras kepala lagi ya, thx bwt ”BaLi,130209_307” Tettet tOettLahh!!!! Upss, udah bissaa Ma’vIn VyandFy???? Ato masih ada yang nyangkot dikit-dikit (o - o)

AOll momentwithYuaimAlwaysHappy. Idon’T know wHat 2Say,

confusedLah. Yang pasti aQ gak akan lupa ma “tuthORder, Piama Party in yUr Humz, solaria, pirngadi, gambek2an, ToUr bareng (utkmU dJoGJa plg berkesan). leQ, thx 4 all yours kindliness mE. 4giveness not yet earned to reciprocate. "uR

deBest preNd“ Hopefully we can become Friend now and 4ever, and braid Brotherhood ‘amennnn... don’T poRget Mi Yahhhh.


(7)

N it’s Me

Z aRghhh (“-“) UtoPhiapun Qw……..

16.”L0nt0n9” TQ tuQ kebersamaan sElama ini, aQ gak taw mau blg apa?? Yg jelas Thx bwt DukunGan, perhaTian dan kesetiakawaNanNya“ uR peRi BesT…..From deBesT…..(dahtawulah dirimu pha yang mw dibilang “PeCeLmU iNi”) Hopefully we can become Friend now and 4ever. nyEMut….jgn Suka Mendramatisir keAdaanLah, saKet utaQ. hehehe…”orang Cantek”

17. Venyyyyy“januari 07”yang nge_bWt qt semua dekat. Walau ada kesalahan

koneksi tp,“FebRuari 09”poRtalnya kebuka lagi, qt semua berharap keadaan akan “aPiq-aPiq wae” Mav yN bwt 071207 “PdOw” huy, jagan Lupain “Kuliah Wisata, malam di rumahmu (penelitian ke BrasTagi), tangkahan, MctodeSk mpe tour keBALI,djogja,bandung,djakarta. Eh,,Ultah Vy “010607” kmaren seru KaleeYahhh…..Fan “Jangan Atit IyUt lagi yahh, BauQ tau!!”. Fyfy berkesanlah (tour_@ di tangkuban perahu). Bwt Kejadian ”Agustus07” yn mNt Mav Yaaa?? Uiya”””serukaleLah malam dirumah fany tu. Dibahorok juga”””Kpn lg yaa?? Eh, enak Air Paret plus Air Liurnya??? Fn,fn...thx yaa bwt apapun yg udh Qt lewatin, dan bwt kebaikan mYu. Khusus buat Gita Qunaf, muPeng ”CuCilah taq, jorok kalee” Izzztttt, UweQq.

18.Terima kasih Banyak bwt temen2 ”UW 06”(rando ”tQ goCeng_@ qu simpanlah mpe twiRa bu”, popy ”kwn qt??” wahyuni, nina, heri ”Tq ya ri bwt masukannya...jgn lelet ya?”, reza, k’ro endegenk, dini,yunda, ika, lela, erda endegenK, fq, mamet, faisal, rico, mpo’atik, dewi, era, ira, ahmad, nelva, yogi, irfan, ono’) kebersamaan saat touR takkan terlupakan...Khususnya buat ’ocean,vfg’ m’f kaLo aQ ada salah ma Klen semua.”I will recall occurence of

that night (BaLi, 130209_in room 307) because, that matter uniting us return” although imperfect but, I’m happy.

19.Wehehweee(^_^) Tq bWt anakx”-Garis Kreatif- (Topan, Roy, paTria, danil deelel). Semoga apa yang Qt bangun dapat membuahkan hasil dan bermanfaat bagi kita dan orang lain, Aminnn.”Sanggar adalah saksi mata Qt” SpiRittttt.


(8)

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna baik dalam penyusunan maupun penulisannya, maka dari itu penulis mengharapkan kepada segenap pembaca, agar sudi kiranya memberikan teguran berupa saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis berharap agar Laporan ini bermanfaat dan berguna bagi penulis dan bagi pembaca sekalian untuk menambah wawasan.

Medan, Maret 2008 Penulis


(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...ii

ABSTRAKSI...v

BAB I PENDAHULUAN 1.1Alasan Pemilihan Judul ...1

1.2Batasan Masalah ...2

1.3Tujuan Penulisan ...2

1.4Metode Penulisan ...3

1.5Sistematika Penulisan ...3

BAB II URAIANTEORISTIS 2.1 Pengertian Pariwisata ...5

2.2 Pengertian Idustri Pariwisata ...6

2.3 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan ...7

2.4 Motif Perjalanan wisata ...9

2.5 Transportasi Wisata ...10

2.6 Pengertian Bandar Udara ...12

2.7 Pengertian Perusahaan Penerbangan ...12

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PT. INDONESIA AIRASIA 3.1 Sejarah Singkat PT. Indonesia AirAsia ...14

3.2 Profil Perusahaan ...15

3.3 Klasifikasi Kelas dan Jumlah armada ...17


(10)

BAB IV Penerapan Standarisasi Penjualan Tiket Pada PT.Indonesia AirAsia di Bandara Polonia Medan

4.1 Pembelian Tiket ...21

4.2 Proses Penjualan (Ticketing) ...22

4.3 Kebijakan AirAsia Dalam Menanggulangi Penumpang Apabila Penerbangan Tunda ...24

4.3.1 On time Guarantee ...24

4.3.2 Ccredit Sales ...25

4.3.3 Suspect Siera ...26

4.4 Pola Beroprasi ...26

4.5 Berbagai Pertanyaan ...29

BAB V PENUTUP ...32


(11)

ABSTRAKSI

Angkutan udara merupakan salah satu faktor yang mendorong berkembangnya sarana transportasi di indonesia. PT.INDONESIA AIRASIA yang dulunya dikenal sebagai perusahaan penerbangan AWAIR dengan penataan penuh dengan beragam kelas dan pelayanan cabin yang lengkap. Pada tangggal 1 Desember 2005, PT.AWAIR INTERNASIONAL mengganti nama perusahaan menjadi PT.INDONESIA AIRASIA, dengan konsep Low Cost Carrier yaitu berbiaya rendah.

Indonesia AirAsia adalah sebuah perusahaan penerbangan Swasta berupaya memberikan pelayanan dengan cara mempermudah proses mendapatkan tiket secara Elektronik guna mempermudah calon penumpang yang akan membeli tiket atau kursi.

Ticketing adalah suatu pelayanan yang diberikan kepada para penumpang atau dapat juga disebut sebagai tempat untuk memperoleh tiket dan informasi yang lebih akurat mengenai harga kursi (seat) dan jadwal penerbangan, bagi penumpang yang akan melakukan perjalanan. Hal tersebut perlu sekali untuk diperhatikan karena, merupakan pelayanan pertama yang diberikan pada penumpang yang ingin mendapatkan / membeli tiket, serta diharapkan untuk memberikan kesan yang baik pada penumpang, oleh karenanya penampilan perlu untuk diperhatikan guna menciptakan suatu Citra yang baik bagi para pengguna jasa tersebut.


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Transportasi adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk memindahkan manusia atau barang dari tempat yang satu ke tempat yang lain, dan menjadikan suatu kegiatan menjadi lebih praktis dan efisien. Berdasarkan ruang dan waktu Transportasi juga merupakan dasar pembentuk Ekonomi dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan indusrti. Kehadiran Transportasi juga dapat menumbuhkan adanya spesialisasi atau pembagian kerja menurut bidang keahliannya. Transportasi dibagi atas darat, laut dan udara, dimana setiap transportasi tersebut mempunyai kegunaan berdasarkan tipe dan jenisnya. Dalam kesempatan kali ini sesuai dengan judul kertas karya maka, penulis akan mencoba membahas mengenai penerbangan udara khususnya mengenai ticketing.

Ticketing adalah proses penjualan Tiket yang dilakukan oleh pihak penerbangan kepada penumpang yang akan melakukan kegiatan perjalanan di dalam maupun Luar Negeri baik untuk Liburan, Pekerjaan, Belajar, Kesehatan dan lain sebagainya. Selain menjual tiket juga memiliki fasilitas untuk meningkatkan produknya atau jumlah pelanggan dengan menyajikan konsep LOW COST CARRIER, yaitu memberikan harga yang relatif murah (Rendah) pada penumpang serta berusaha memberikan kepuasan dan kenyamanan pada penumpang.


(13)

Aspek-aspek inilah yang menjadikan penulis tertarik mengangkat topik mengenai ticketing dan menuangkannya dalam sebuah Kertas Karya yang berjudul “PENERAPAN STANDARISASI PENJUALAN TIKET INTERNASIONAL

PADA PT.INDONESIA AIRASIA DI BANDARA POLONIA MEDAN”

Dengan pengalaman yang dimiliki oleh penulis maka, masalah ini yang akan penulis coba terangkan agar dapat menjadi masukan bagi kita semua terutama yang ingin mengetahui tentang ticketing.

1.2 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan masalah ini pada sasarannya maka, penulis membatasi materi penulisannya agar dapat memberikan gambaran yang lebih terarah kepada maksud dan tujuan yang sebenarnya di inginkan penulis dalam proses penjualan Tiket- Internasional dan Penanganan Masalah penerbangan tunda pada PT.Indonesia AirAsia Medan.

Selain itu, dalam batasan masalah ini juga dibahas tentang masalah kepariwisataan secara umum yang mana masih berkaitan dengan permasalahan yang ada. Dengan harapan nantinya Kertas Karya ini dapat bermanfaat dan menjadi panduan bagi Penulis maupun bagi para pembaca.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

a. Sebagai salah satu kelengkapan akademik untuk meraih Gelar Ahli Madya Pariwisata Program D3 Pariwisata Jurusan Usaha Wisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

b. Menambah wawasan, khususnya insan Usaha Wisata dalam memperkaya ide-ide cemerlang yang dibutuhkan penerbangan, Travel atupun Bpw (Biro Perjalanan Wisata).


(14)

c. Mengetahui tentang Prosedur Penjualan Tiket.

d. Sebgai penerapan study dari apa yang pernah diperoleh selama mengikuti masa Praktek Kerja Lapangan dan perkuliahan.

1.4 Metode Penulisan

Dalam penyusunan kertas karya ini penulis mendapatkan informasi baik itu langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan judul kertas karya ini. Dalam mengumpulkan data-data yang akurat penulis mengambil dari beberapa sumber yaitu:

1. Field Research (Penelitian Lapangan)

Observasi lapangan adalah suatu metode atau cara yang dilakukan oleh penulis untuk melakukan riset (penelitian) langsung serta melakukan Interview (wawancara) langsung dengan pihak-pihak yang terkait selama PKL di PT.INDONESIA AIRASIA.

2. Library Research (Penelitian Pustaka)

Penunlis mengambil Informasi ataupun resensi melalui sumber tertulis berupa buku-buku bacaan dan buku panduan yang dimiliki perusahaan dalam penyusunan kertas karya ini.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan kertas karya ini penulis memilih judul “ Penerapan Standarisasi Penjualan Ticket Pada PT Indonesia Air Asia Bandara Polonia Medan” dimana akan digambarkan secara garis besar hal-hal yang akan dijabarkan pada bab-bab berikutnya. Kertas karya ini terdiri atas lima bab, dan masing-masing bab dibagi menjadi beberapa sub-bab yang saling berhubungan, penjabaran bab tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut :


(15)

Membahas tentang alasan pemilihan judul, Batasan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan.

BAB 11 : URAIAN TEORITIS

Menjelaskan tentang pengertian Pariwisata dan Industri Pariwisata, sarana dan Prasarana Kepariwisataan, Motif Perjalanan Wisata serta Transportasi Pariwisata, Pengertian Bandar Udara, dan Perusahaan Penerbangan.

BAB 111 : TINJAUAN UMUM TENTANG PT.INDONESIA AIRASIA

Berisikan tentang sejarah singkat PT.Indonesia AirAsia, Profil Perusahaan, Klasifikasi dan jumlah Armada, Syarat dan Ketentuan Umum PT. Indonesia AirAsia.

BAB 1V :“PENERAPAN STANDARISASI PENJUALAN TIKET

INTERNASIONAL PADA PT.INDONESIA AIRASIA BANDARA POLONIA MEDAN”

Menjelaskan isi dari judul Kertas Karya yang meliputi : Proses penjualan Tiket PT.Indonesi AirAsia, Pola Beroprasi, dan berbagai macam pertanyaan yang ditujukan penumpang pada pihak AirAsia. Kebijakan AirAsia Dalam Menanggulangi Penumpang Apabila Penerbangan Tunda.

BAB V : PENUTUP


(16)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pariwisata

Secara aktivitas Pariwisata adalah pergerakan atau perpindahan dari satu point ke point yang lain dan kembali lagi pada point awal. Dimana, pada dasarnya para wisatawan bersifat dinamis. Pariwisata juga dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yaitu sumber atau penambah produk. Dimana, kita dituntut untuk meningkatkan suatu produk dan kwalitas diri sebagai yang menawarkan produk tersebut.

Secara Etimologi Pariwisata berasal dari kata sansekerta yang terdiri dari dua suku kata “Pari” yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, atau berkeliling dan

”Wisata” adalah perjalanan atau berpergian.

Prof. Salah Wahab, (Yoeti, 1996:8) adalah Seorang Ahli yang merumuskan tentang definisi Pariwisata dalam bukunya yang berjudul ”An Introduction On Tourism

Theory” mengembangkan bahwa batasan Pariwisata dengan berdasarkan pemikirannya

yang terdiri dari 3(tiga )unsur yaitu:

Manusia (Man) yaitu orang yang melakukan perjalanan pariwisata, Ruang (Space) Daerah atau ruang lingkup tempat melakukan perjalanan, dan Waktu (Time) yaitu waktu yang dipergunakan selama dalam perjalanan dan tinggal di daerah tujuan wisata.


(17)

Berdasarkan pengertian yang tersebut di atas maka, Pariwisata secara lengkap dapat didefinisikan sebagai berikut: ”Pariwisata adalah suatu perjalanan yang

dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan maksud bukan untuk berusaha, bisnis atau mencari nafkah ditempat wisata yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut”

2.2 Pengertian Industri Pariwisata

Industri Pariwisata adalah kumpulan dari berbagai macam perusahaan yang melakukan kerja sama sehingga menghasilkan suatu barang dan jasa (Goods and

Service) yang pada khususnya di butuhkan oleh Wisatawan selama mereka melakukan

perjalanan dari tempat asal dimana mereka tinggal sampai tiba ditempat tujuannya. Pengertian Industri Pariwisata akan lebih jelas bila kita mempelajari jasa atau produk dan pelayanan yang dihasilkan dan diharapkan Wisatawan ketika mereka dalam perjalanan. Hal ini akan terlihat pada saat Wisatawan memerlukan pelayanan tertentu. Pendekatan dengan cara seperti ini berangggapan bahwa produk dari industri adalah semua jasa yang diberikan oleh macam-macam perusahaan, ketika wisatawan meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang menjadi pilihannya, hinggga mereka kembali lagi ketempat asalnya.

Seorang Ahli yang bernama W.Hunzieker, memberikan rumusan atau pendapatnya tentang industri Pariwisata yaitu: ”Tourism enterprises are all business

entities which, by combining various means of production, provide goods and service of a specially tourist nature” Yoeti (1996 : 115) yang berarti “ Industri Pariwisata

adalah seluruh kegiatan bisnis hasil produksi, keuntungan dari barang dan jasa pembawaan yang khusus kepada wisatawan”


(18)

G. A Schmool dalam bukunya tourist promotion (Yoeti,1996 : 154) memberi

batasan industri pariwisata sebagai berikut: “Tourism is a highly decentralized industry

consisting of interprises different in size, location, function, type organitation, range of service provide, and methode use to market and sell them”.

Yang memiliki Arti : Industri Pariwisata adalah pemusatan industri yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang berbeda baik dalam ukuran, lokasi, jenis organisasi, pemberian pelayanan, dan cara yang digunakan dalam memasarkannya.

Batasan lain diberikan oleh L.J Lickorish dan A.C Kershaw (Yoeti,1996: 156) dari British Travel Association (BTA) yang merumuskan industri Pariwisata dengan agak terperinci sebagai berikut:

 Industri pokok, melayani dalam hal transportasi, penginapan, dan makanan serta persiapan perjalanan (Travel Agen, Tour Operator, dan lainnya)

 Industri tambahan, industri pariwisata yang menyediakan souvenir sserta kebutuhan lainnya, hiburan, asuransi, pelayanan bank dan lainnya.

 Juga termasuk dalam kelompok penyedia pada industri pokok pariwisata, keperluan masyarakat, dan industri yang menangani promosi pariwisata, agen periklanan dan konsultan jasa pelayanan pada industri pariwisata lainya.

Adapun beberapa yang termasuk industri pariwisata utama dimana dapat menghasilkan suatu produk yang berbeda antara lain dalah:

a) Akomodasi Perhotelan b) Bar dan Resturant c) Money Changer

d) Perusahaan Pengangkutan e) Shovenir Shop


(19)

g) Entertainment

h) Local Tour Operator / Guide

2.3 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan

Prasarana kepariwisataan (Tourism Infrastructures) adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana pariwisata dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan pelayanan pada wisatawan untuk mengetahui kebutuhan mereka yang beranekaragam.

o Instalasi penyulingan bahan bakar minyak

o Sistem pengairan atau irigasi

o Sistem perbankan dan moneter

o Sistem telekomunikasi

o Pelayanan kesehatan, pendidikan dan keamanan

Adapun yang dimaksud dengan sarana kepariwisataan (Tourism Superstructures) adalah perusahaan-perusahaan yanng memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya banyak tergantung pada kedatangan wisatawan.

Ada 3 (tiga) bagian dalam sarana pariwisata meliputi :

1) Sarana pokok kepariwisataan (Main tourism superstructures) perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung pada arus kedatangan orang yang melakukan perjalanan wisata seperti Travel Agent, Tour Operator, perusahaan angkutan wisata, hotel.

2) Sarana pelengkap kepariwisataan (Suplementing Tourism Superstructures) perusahaan atau tempat yang menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang fungsinya bukan saja sebagai pelengkap sarana pokok kepariwisataan, tetapi


(20)

yang terpenting adalah untuk membuat para wisatawan dapat lebih lama tinggal pada suatu daerah tujuan wisata seperti, sarana olah raga.

3) Sarana penunjang kepariwisataan (Supporting Tourism Superstructures) perusahaan yang menunjang sarana pokok dan sarana pelengkap yang fungsinya tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal.

2.4 Motif Perjalanan Wisata

Pada hakikatnya mobilitas manusia merupakan salah satu sifat utama kehidupan manusia itu sendiri yang tidak pernah puas terpaku pada suatu tempat untuk memenuhi tuntutan kelangsungan hidupnya.

Dengan bertambahnya jumlah produk dan meningkatnya keadaan sosial ekonomi, yang ditunjang oleh kemajuan teknologi, mendorong manusia untuk membuat permintaan jauh lebih banyak dari pada sebelumnya. Mobilitas manusia timbul karena berbagai macam dorongan kebutuhan atau kepentingan yang disebut dengan motifasi yang dapat digolongkan sebagai berikut:

 Adanya dorongan kebutuhan Ekonomi,  Adanya kebutuhan kepentingan politik,

 Adanya Motivasi untuk mendapatkan keamanan,  Dorongan kebutuhan kesehatan dan pemukiman,  Adanya kepentingan keagamaan dan pendidikan,

 Adanya kebutuhan minat kebudayaan, hubungan keluarga dan untuk rekreasi. Semua dorongan yang disebutkan di atas adalah merupakan faktor mendasar bagi kebanyakan masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata (Yoeti, 1996 : 179).


(21)

Motif perjalanan wisata lain yang dapat memicu Wisatawan untuk melakukan perjalanan Wisata adalah:

A. Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourism)

Yaitu dimana hal tersebut sering dilakukan wisatawan untuk sekedar menikmati keindahan alam, berlibur, menghirup udara segar setelah lelah dalam melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari.

B. Pariwisata Untuk Urusan Usaha (Business Tourism) dan Pariwisata untuk tujuan Konferensi (Convention Tourism)

Dimana jenis Pariwisata ini ditujukan bagi wisatawan yang datang hanya untuk keperluan kerja, usaha dagang, dinas dan untuk tujuan kongres, ataupun seminar. C. Pariwisata Untuk Rekreasi dan Kebudayaan (Recreation Tourism

and Culture Tourism)

kegiatan ini dilakukan oleh orang-orang yang ingin memanfaatkan hari liburnya untuk istirahat guna memulihkan diri dari kepenatan atau keletihan jasmani dan rohani dan mengembalikan semangat untuk memulai aktivitas yang baru. Oleh karenanya pariwisata Agrowisata sangat disukai oleh wisatawan yang mengalami hal tersesbut di atas. Sedangkan pariwisata kebudayaan adalah dimana terdapat rangkaian keinginan untuk mempelajari adat-istiadat dengan mengunjungi Monument-monument Bersejarah dan Pusat-pusat Kasenian.

2.5 Transportasi Pariwisata

Transportasi adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk memindahkan manusia atau barang dari tempat yang satu ke tampat yang lain, dan menjadikan kegiatan menjadi lebih praktis dan efisien. Berdasarkan ruang dan waktu Transportasi juga merupakan dasar pembentuk Ekonomi dan perkembangan manusia sebagai mahluk


(22)

yang berfikir, serta sebagai pertumbuhan indusrti. Kehadiran Transportasi juga dapat menumbuhkan adanya spesialisasi atau pembagian kerja menurut bidang keahliannya. Transportasi dalam Kepariwisataan terbagi atas tiga macam, dimana setiap transportasi tersebut mempunyai kegunaan berdasarkan tipe dan jenisnya.

Transportasi dalam kepariwisataan sangat penting kedudukannya sehingga jika transportasi ini melemah atau tidak dapat terpenuhi maka kelancaran mobilitas wisatawanpun akan terhambat yang menyebabkan kepariwisataan tidak akan maju dan berkembang. Dimana telah disebutkan bahwa transportasi itu terbagi atas 3 (tiga) macam yaitu :

1. Transportasi udara, yang terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu : - International Flight (Penerbangan Internasional)

- Domestic Flight (Penerbangan Dalam Negri)

2. Transportasi Laut, Pelayanan Kapal Ferry, Pesiar (Cruise dll)

3. Transportasi Darat menggunakan Sepeda motor, Taksi, Sepeda, Bus, Mobil, Kereta Api, dan lain sebagainya.

Transportasi udara merupakan sarana yang paling Praktis dan efisien, sehingga tidak perlu memakan waktu yang cukup lama untuk tiba di tempat tujuan pada saat pengguna jasa melakukan perjalanan jarak jauh. Maka tidak heran jika persentase penggunaan jasa angkutan pariwisata untuk jarak jauh sangat tinggi memilih menggunakan jasa angkutan udara sebagai sarana transportasinya.

Selain itu ada beberapa Organisasi dunia yang berkewajiban dalam mengatur masalah-masalah yang timbul pada Transportasi Udara, Organisasi tersebut antara lain IATA (International Air Transport Association) dan ICAO (International Civil Aviation


(23)

tercipta suatu keamanan dan kenyamanan, agar lebih teratur dan ekonomis. Organisasi dunia ini juga merupakan alat untuk mengadakan maupun menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan pengangkutan udara baik yang berkecimpung langsung ataupun tidak langsung di dalam jasa pelayanan pengangkutan udara Internasional.

2.6 Pengertian Bandar Udara

Bandar Udara (Airport) atau sering juga disebut dengan terminal dimana Prasarana ini disediakan oleh pemerintah untuk mengangkut dan menurunkan penumpang, bongkar muat barang atau cargo dan juga merupakan angkutan pos pada saat pesawat Take-off, serta dilengkapi fasilitas keselamatan dan sebagai tempat perpindahan antara moda transportasi.

Adapun fungsi Bandar Udara secara garis besar antara lain adalah :

• Keselamatan Penerbangan

• Keamanan atau kenyamanan

• Kelancaran Arus Penumpang

Hal tersebut dikarenakan keselamatan penumpang adalah salah satu hal yang mutlak yang menjadi prioritas utama. Sedangkan keamanan dan kelancaran

arus penumpang dan barang tidak dapat di korbankan demi kelancaran (Security and

Property).

2.7 Pengertian Perusahaan Penerbangan

Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi jenis angkutan umum semakin meningkat sehingga perusahaan penerbangan dapat menunjukkan kelebihanya


(24)

dibanding dengan transportasi lain. Hal tersebut dapat dilihat dari kecepatan dan keluasan penggunaannya, dimana pesawat udara dapat menghadapi hambatan alam.

Walaupun, daya angkut melalui udara relatif terbatas dan lebih kecil dibandingkan dengan angkutan lainnya. Bagi perusahaan penerbangan terjadwal diharuskan untuk menjadi anggota IATA(International Air Transport Association) dan dalam melakukan operasinya perusahaan penerbangan selalu melintas batas suatu negara, sehinggga diperlukan peraturan, pengaturan, ketentuan-ketentuan yang berlaku dibidang angkutan udara dan dapat diterima oleh semua negara, khususnya bagi pengoperasian dan keselamatan penerbangan yang disesuaikan dengan Chicago Convention pada tahun 1994. Atas adanya hal tersebut saat ini banyak masyarakat memilih untuk menggunakan jasa angkutan udara guna, membuat perjalanan menjadi lebih praktis dan efisien.


(25)

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG PT.INDONESIA AIRASIA

3.1 Sejarah Singkat PT. Indonesia AirAsia

PT. Indonesia AirAsia (dahulu dikenal sebagai PT. AWAIR Internasional) dibentuk pada September 1999 sebagai perusahaan swasta lokal di Indonesia. Segera setelah itu, PT. AWAIR International diambil alih oleh sekelompok investor swasta yang dikepalai oleh Unn Harris dan Pin Harris yang kemudian secara penuh mengelola seluruh perusahaan sejak Maret 2000. AWAIR mengadopsi model bisnis maskapai penerbangan dengan pelayanan penuh, beragam kelas dan pelayanan cabin yang lengkap.

AWAIR memperoleh ijin bisnis penerbangan udara berjadwal pada Mei 2000, dua armada A310-300 diantarkan ke AWAIR. AWAIR meluncurkan penerbangan perdananya dari Jakarta Ke Surabaya, Medan, dan Balikpapan pada Juni 2000. Pada Desember 2000, AWAIR menambah armada A310-300 yang ketiga dan kemudian membuka rute dari Jakarta ke Singapura, Denpasar dan Ujung Pandang.


(26)

AWAIR secara bertahap menurunkan kegiatan operasinya pada awal 2001 karena ketatnya kompetisi di Indonesia mengikuti kebijakan sektor penerbangan Indonesia.

Pada pertengahan 2004, AA International Limited (“AAIL”), sebuah perusahaan yang 99.8 % sahamnya dimiliki oleh AirAsia Berhad, menunjukkan ketertarikannya terhadap AWAIR dan memulai pembicaran dengan para pemegang saham AWAIR untuk mengambil alih 49 % saham AWAIR. Sebagai informasi, AirAsia, maskapai penerbangan bertarif murah yang terkemuka di Asia Tenggara, berhasil bekerjasama dengan Shin Corporation di Thailand untuk pengoperasian rute domestik dan penerbangan internasional dari Bangkok International Airport.

Pada 30 Agustus 2004, AAIL memasuki kerjasama penjualan dan pembayaran untuk pengambilalihan saham AWAIR. Pada September 2004, AWAIR memperoleh ijin dari Badan Koordinasi Penanam Modal untuk mempengaruhi rencana perubahan kepemilikan saham AWAIR.

Para pemegang saham AWAIR menyetujui masuknya AAIL sebagai pemegang saham baru, begitu juga penunjukkan Tony Fernandes, Group Chief Executive Officer AirAsia dan Kamarudin Bin Meranun, Executive Director, Corporate Finance and Strategic Planning AirAsia, sebagai anggota baru dari dewan komisaris AWAIR.

Pada bulan Desember 2004 dengan tim manajemen yang baru, AWAIR telah dibentuk ulang mengikuti model bisnis penerbangan berbiaya rendah dan diluncurkan kembali sebagai maskapai penerbangan bertarif rendah dan tanpa embel-embel untuk melayani rute domestik di Indonesia. Kemudian pada tanggal 1 Desember 2005, PT. AWAIR International mengganti nama perusahaannya menjadi PT. Indonesia AirAsia.


(27)

PT. Indonesia AirAsia merupakan kerjasama gabungan dengan maskapai

berbiaya rendah yang terkemuka Asia Tenggara, AirAsia Berhad - yang memiliki 49% sahamnya. Indonesia AirAsia diluncurkan kembali pada tanggal 8 Desember 2004 sebagai maskapai penerbangan berbiaya hemat dan mengusung konsep yang sama dengan Grup AirAsia. Indonesia AirAsia hadir dengan harga terjangkau dan konsep

“tanpa embel-embel” (tanpa tiket, tempat duduk bebas dan tanpa penyediaan makanan).

Indonesia AirAsia sekarang telah mengoperasikan sebelas armada Boeing 737-300 yang melayani delapan rute domestik, yaitu dari Jakarta ke Medan, Padang, Pekanbaru, Denpasar (Bali), Balikpapan, Surabaya, Batam dan Solo,

Serta lima belas (15) rute internasional dari Jakarta, Bandung, Bali, Medan, Padang, Pekanbaru, Surabaya ke Kuala Lumpur (Malaysia), dari Jakarta ke Johor Bahru, Bangkok, Kota Kinabalu, Kuching dan Penang, dari Medan ke Penang (Malaysia) dan dari Bali ke Kota Kinabalu dan Kuching. Hingga akhir tahun 2007, Indonesia AirAsia telah menerbangkan lebih dari 4,3 juta tamu.

Bagi Indonesia AirAsia keselamatan penumpang merupakan hal terutama. Indonesia AirAsia selalu mengedepankan keselamatan penumpang beserta awak pesawat dan pilot. Tidak hanya saat di udara, tetapi juga saat pemesanan, check-in ,

boarding , terbang, hingga tiba di tempat tujuan. Indonesia AirAsia mempercayakan

seluruh perawatan armadanya di Garuda Maintenance Facilities (GMF). Di tempat tersebut, dilakukan pemeriksaan rutin dan pemeriksaan pemeliharaan tingkat rendah "A" check, hingga pemeliharaan tingkat tinggi "C" check.

Indonesia AirAsia akan terus melakukan pengembangan serta penambahan armada untuk memenuhi antusiasme masyarakat terhadap hadirnya maskapai dengan konsep Low Cost Carrier (LCC) yang aman dan nyaman di Indonesia. Kami ingin semua masyarakat Indonesia, baik tua-muda, balita-lansia, sehat maupun cacat


(28)

merasakan terbang dengan nyaman dan aman menggunakan Boeing 737-300 Indonesia AirAsia yang berkursi empuk dan mewah serta lorong kabin yang ditebari karpet merah.

3.3 Klasifikasi Kelas dan Jumlah Armada

Pada dasarnya semua kelas yang terdapat pada penerbaangan AirAsia adalah sama. Hanya saja yang membedakannya adalah harga dari kursi yang telah dibeli oleh penumpang. Berdasarkan harga tersebut maka terdapatlah beberapa klasifikasi kelas antara lain:

V, P, L, U, T, Q, M, K, H, Y, W, O, X, J, I, A, B, C, D, E, G, S,R,G.

a. Kelas kelas yang dapat melakukan pergantian nama dan penerbangan

V, P, L, U, T, Q, M, K, H, Y

Kelas-kelas tersebut dapat dirubah dengan ketentuan perubahan yang dapat dilakukan 6 jam sebelum keberangkatan, dan berdasarkan waktu negara tujuan penumpang. Atas perubahan tersebut dikenakan biaya perubahan atau Finalty sebesar Rp.245.000, dan untuk perubahan penerbangan dapat dilakukan diluar dari 48 jam, sebelum waktu keberangkatan

b. Kelas yang tidak dapat dilakukan pergantian nama dan penerbangan

W, O, X, J, I, A

Jenis kelas inilah yang tidak dapat dirubah, dikarenakan penumpang membeli kursi melalui internet ataupun yang menggunakan harga promo.

kelas yang tidak diperuntukkan untuk umum : B = ATM (Angkatan Tentera Malaysia)


(29)

D = Duty Travel

E = Untuk HUB Bangkok

Jumlah Armada Indonesia AirAsia saat ini adalah 11 armada untuk boing

737-300 dengan kapasitas 148 penumpang dan 2 buah armada AirBus A320 dengan kapasitas 180 penumpang.

3.4 SYARAT DAN KETENTUAN UMUM PT.INDONESIA AIRASIA

a. Seluruh tarif penerbangan INDONESIA AIRASIA hanya berlaku untuk satu kali jalan dn tidak termasuk: Airport Tax, Asuransi dan biaya Administrasi.

b. INDONESIA AIRASIA adalah Perusahaaan Penerbangan langsung (tanpa transit) dengan biaya rendah, tidak melayani penerbangan atau transfer bagasi.

AIRASIA tidak bertanggung jawab atas kegagalan dalam melaksanakan penerbangan lanjutan maka, yang bertanggung jawab sepenuhnya adalah penumpang.

c. Setiap kursi yang sudah di beli tidak dapat ditukar kembali dan hanya berlaku untuk penumpang yang identitasnya tercantum dalam dokumen penerbangan.

d. INDONESIA AIRASIA adalah penerbangan tanpa menggunakan tiket.

Penumpang cukup menunjukan Identitas pada saat check-in dan saat masuk ruang tunggu.

e. Check-in counter INDONESIA AIRASIA di buka 2 jam dan ditutup 45 menit sebelum keberangkatan. Penumpang diharuskan berada di ruang tunggu 30 menit sebelum keberangkatan. Setiap kursi yang sudah dibeli dianggap hangus apabila penumpang melapor setelah counter check-in tutup.

f. Penumpang hanya diizinkan membawa 1 barang bawaan dengan berat maksimal 7 (tujuh) Kg.


(30)

g. Bagasi Cuma-Cuma yang diberikan pada penumpang adalah 15kg. penumpang diharuskan membayar setiap kelebihan bagasi yang di check-in kan (15.000 U/Domestik dn 45.000 U/Internationl).

h. Setiap penumpang dilarang membawa Tumbuhan hidup, Buah-buahan, Senjata api dan Amunisi, binatang, organ atau contoh jaringan dari mahluk hidup.

i. Indonesia Airasia hanya melanyani 1 (satu) jenis kelas dan tanpa nomor kursi, dan prioritas masuk kedalam pesawat terlebih dahulu hanya diberikan kepada:

oPenumpang yang membutuhkan bantuan khusus,

oPenumpang yang telah membeli Xpress Boarding.

Walaupun penumpang telah membeli fasilitas Xpress Boarding, pihak Airasia tidak memberikan jaminan bahwa penumpang tersebut akan mendapat tempat duduk yang diinginkan. Penumpang yang menggunakan Xpress Boarding akan bergabung dengan penumpang yang lainnya pada saat antrian akan dimulai. Fasilits Xpress Boarding ini tidak dapat diuangkan kembali dan tidak dapat dipindah tangankan pada orang lain.

j. Perubahan penerbangan dapat dilakukan apabila kurang dari 48 (empat puluh delapan) jam sebelum jadwal keberangkatan.

k. Ibu hamil dengan usia kehamilan 27 (dua puluh tujuh minggu) minggu dapat diterbangkan tanpa adanya surat keterangan dari dokter dan penumpang tersebut wajib menandatangani pernyataan tanggung jawab terbatas (Limited Liability Statement). Sedangkan usia kehamilan 28 (dua puluh delapan) sampai dengan 34 (tiga puluh empat) minggu harus menggunakan surat keterangan dari dokter yang masa berlakunya 7(tujuh) hari dari tanggal keberangkatan penumpang yang menyatakan bahwa penumpang tersebut dapat melakukan penerbangan.


(31)

Ibu hamil yang tidak dapat diberangkatkan jika usia kehamilannya sudah memasuki usia 35 bulan.

l.Saat pemesanan telah dilakukan, Indonesia Airasia dapat membatalkan jadwal atau merubah, mengakhiri, mengalihkan, menunda penjadwalan ulang atau menglami keterlambatan bila pihak Airasia menilai alasan tersebut adalah wajar dikarenakan diluar pengendalian Idonesia Airsia karena alasan-alasan keamanan atau komersial, maka pihak Airasia akan mengangkut penumpang pada penerbangan yang lebih awal yang masih menyediakan kursi tanpa biaya tambahan.

Namun, apabila penumpang lebih memilih melakukan penerbangn dilain waktu, pihak Airasia akan menyimpan jumlah biaya yang telah dikeluarkan oleh penumpang pada sebuah rekening kredit utuk penerbangan selanjutnya yang dapat dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan kedepan.


(32)

BAB IV

PENERAPAN STANDARISASI PENJUALAN TIKET INTERNASIONAL PADA PT. INDONESIA AIRASIA BANDARA POLONIA MEDAN

4.1 Pembelian Ticket

Ticket pasasi adalah sebuah dokumen berharga sebab didalamnya tercantum harga atau tarif yang dibayarkan oleh penumpang pada pihak penerbangan. Ticket pasasi juga mempunyai nilai hukum dimana kedua belah pihak dibebani kewajiban dan hukum. Proses ticketing antara perusahaan yang satu dengan yang lain sudah jelas berbeda hal tersebut dapat dilihat dari ketentuan dan kebijakan yang dibuat oleh Manajemen masing-masing perusahaan penerbangan. Apabila terjadi pelanggaran terhadap ketentuan yang telah dibuat dan diberlakukan kepada para penumpang maka


(33)

Pembelian ticket AirAsia dapat dilakukan melalui internet dengan cara mengunjungi website www.airasia.com, atau penumpang dapat langsung mengunjungi counter-counter AirAsia yang terdapat di :

- Bandara Polonia - Garuda Plaza Hotel - Carrefour, dll.

Penumpang juga dapat melakukan pemesanan kursi melalui call center dengan menghubungi nomor : 0804 1333 333-(021) 808 99 099.

4.2 Proses Penjualan (Tiketing)

Yang Pertama yang harus dilakukan adalah

• Untuk membuka sistem Flight Speed, Masukkan Usser ID dan Password Usser ID

Password

• Buka F3 untuk melihat info dan Jadwal Penerbangan

• Klik Spasi untuk melihat Harga tiket

• Lihat paspor dan Visa penumpang

apabila masa berlaku paspor telah habis, maka penumpang tidak diizikan untuk melakukan penerbangan.

•Penumpang dapat melakukan penerbangan apabila masa berlaku paspornya masih tersedia 6 bulan sebelum jatuh tempo.


(34)

•Bagi penumpang yang telah memiliki visa, maka Ia dapat melakukan penerbangan oneway (sekali jalan).

• Mengisi identitas yang diperlukan, apabila tamu setuju dengan harga yang tertera pada sistem.

Surename First Name :

Tile :

Type :

Date Of Birth :

Phone Number:

Fax : Agency :

Mailing Address Name : Line 1 : Line 2 :

Zip : Ciyt : State :

Country: Email :

• Setelah Identitas terisi dengan Lengkap, petugas akan bertanya pada

penumpang

”Apkah Anda membawa Bagasi” jika ”ya”maka petugas menawarkan

pembelian

bagasi serta menjelaskan prosedurnnya. Bag Handling:


(35)

Srv Change :

• Petugas akan membacakan harga dan jadwal keberangkatan yang tertera pada sistem, Lalu petugas menerima pembayaran atas kursi atau tiket tersebut.

• Setelah semua data terisi, maka staff yang meng-isut, membuat komen pada system.

• Tiket Conform (Klik F8 untuk End Record)

• Kemudian memberikan sedikit informasi kepada tamu setelah Print Tiket keluar Antara lain :

a. Check-in Counter dibuka 2 jam sebelum melakukan keberangkatan dan ditutup 45 menit sebelum keberangkatan.

b. Penumpang diminta untuk melapor di Counter check-in Sekurangnya 2 jam sebelum keberangkatan dan berada diruang tunggu 30 menit sebelum jadwal keberangkatan.

c. Apabila terjadi kelebihan bagasi, maka penumpang akan dikenakan biaya Rp. 45.000 /Kg untuk tujuan Internasional. Maksimal bagasi 15 Kg /orang

d. pada saat check-in, penumpang wajib menunjukkan paspor / KTP atau pun Identitas lainnya.

e. Penumpang dilarang membawa makanan beku, durian, tanaman, dan hewan. f. Jika penumpang terlambat check-in, tiket akan hangus dan seluruh biaya yang

telah dikeluarkan untuk pembelian kursi, tidak dapat dikembalikan.

g. Penumpang yang ingin mendapatkan prioritas terlebih dahulu untuk naik kepesawat, dapat membeli Xpress Boarding seharga :

h. Rp. 75.000 untuk Internasional

i. Rp. 45.000 untuk domestic, Rp 25.000 untuk senior (65 thn keatas) dan Anak anak (12 thn kebawah).


(36)

4.3 Kebijakan AirAsia Dalam Menanggulangi Penumpang Apabila Penerbangan Tunda

4.3.1 OnTime Guarantee

Penundaan penerbangan dapat terjadi kapan saja, hal tersebut di akibatkan karena adanya masalah atau kerusakan pada operasionalnya. Atas adanya hal tersebut penumpang seringkali marah dan melontarkan kata-kata kasar kepada staf ataupun pegawai Airasia. Terlebih jika ada beberapa penumpang yang mempunyai penerbangan lanjutan dengan maskapai yang berbeda.

Contoh: Bapak A yang seharusnya berangkat ke Jakarta pukul 12.20 dengan pesawat Airasia, dan diperkirakan akan tiba di terminal jakarta (CGK) pukul 02.40. Selain itu Bapak A juga memilki penerbangan lanjutan dengan maskapai yang berbeda menuju Bali pada pukul 16.20 Namun, adanya kesalahan operasional menyebabkan penerbangan tunda hingga 3 jam lebih, Sehingga Bapak A harus berangkat pada pukul 15.40.

Atas kesalahan dari pihak manajemen Airasia maka penumpang diberikan voucer sesuai ketentuan yang berlaku.

4.3.2 Credit sales

Selain Ontime Guarantee PT.INDONESIA AIRASIA juga menyediakan Credit

Sales bagi para penumpang yang tidak dapat melakukan penerbangan pada waktu yang

telah ditentukan dikarenakan suatu hal miasalnya: Kemalangan, sakit (dengan menyertakan surat pernyataan keterangan) ataupun terjadi penundaan penerbangan yang dikarenkan kesalahan Operasional penerbangan Airasia dll, sehingga membuat penumpang tidak dapat menunggu juga tidak bersedia untuk dipindahkan pada penerbangan berikut atau ke esokkan harinya. Maka, manajemen akan memberikan


(37)

akan disimpan oleh pihak Airasia dan dikenakan pemotongan biaya fuel surcharge. Credit Sales tersebut juga dapat dipergunakan oleh anggota keluarga yang lain dengan syarat :

Pada saat akan melakukan penerbangan harus membawa foto copy KTP penumpang sebenarnya, hanya dapat dipergunakan untuk pembelian kursi AirAsia saja, dan hanya dapat dilakukan pada sistem atau langsung ke sales Airasia dan tidak dapat membeli kursi dengan harga yang ditawarkan di internet.. Masa berlaku Credit Sales adalah 3 bulan, dapat juga diberikan pada penumpang apabila terjadi tunda selama 1.5 jam.

4.3.3 Suspect Siera

Suspect siera adalah sebuah sebutan untuk penumpang yang tidak sesuai

identitasnya pada saat akan melakukan penerbangan maka, penumpang tidak dapat di ikutsertakan dalam penerbangan tersebut.

Contoh: penumpang yang akan berangkat dengan nama “Djafar Alfi, beralamat di jalan Balai kota dan berusia 63 tahun”. Pada saat pemeriksaan di pintu menuju ke pesawat (Boarding) penumpang tersebut berganti dengan “Djoli” anak berusia 12 tahun.

Dengan adanya hal tersebut penumpamg tidak dapat diberangkatkan dengan alasan apapun. Suspect siera sama dengan WO “Write Off” yaitu penumpang yang melakukan pembelian kursi dengan menggunakan kartu kredit orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya. Hal tersebut dapat juga dilakukan oleh pihak travel atau agent perjalanan.


(38)

4.4 Pola Beroperasi

Kegiatan operasional AirAsia mengikuti pola operasi sebagai berikut :

Harga hemat

Harga AirAsia selalu lebih rendah dibandingkan maskapai lainnya. Layanan jasa seperti ini sangat cocok bagi penumpang yang hanya ingin terbang tanpa layanan airport lounge, tanpa mengikuti program loyalty frequent flyer

miles. Semua ini lebih baik di tukar dengan harga kursi yang 80% jauh lebih

murah dibandingkan dengan mengikutsertakan layanan tersebut. Tidak memberikan makanan atau minuman. Namun AirAsia mempunyai 'Snack Attack', yang menyajikan berbagai macam pilihan lezat untuk makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau dan hanya untuk para tamu AirAsia. Tamu dapat membelinya di dalam pesawat.

Frekuensi Terbang Tinggi

Frekuensi terbang AirAsia yang tinggi bertujuan untuk kenyamanan para tamu. Maskapai ini mempraktekkan pola 25 menit untuk tinggal landas, dimana merupakan yang paling cepat di Asia, sehingga menghasilkan utilisasi pesawat yang tinggi, biaya makin rendah dan produktivitas staf/maskapai yang makin meningkat.

Untuk Kenyamanan Tamu

AirAsia berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang nyaman untuk membuat perjalanan lebih mudah. Tamu dapat melakukan pembelian dengan kenyamanan berikut :


(39)

a. Call Center (Pusat Layanan Telepon) Berdiri pada bulan februari 2004, Call

Center AirAsia berlokasi di Halim Perdana Kusuma dengan 60 layanan sambungan telepon untuk kenyamanan para tamu dalam membeli penerbangan. b. Terbang tanpa tiket Diluncurkan pada tanggal 18 April 2002, konsep ini

melengkapi layanan pembelian dari Internet booking AirAsia dan layanan Call Center dengan menyediakan alternatif murah biaya dari tiket cetak asli. Tamu tidak lagi perlu repot untuk mengambil tiket.

c. Beli lewat Internet sebagai maskapai pertama yang memperkenalkan layanan

ini di Asia, AirAsia menawarkan cara baru yang nyaman dalam membeli kursi

AirAsia melalui website

antri.

tersedia dalam 6 bahasa - English, Malaysia, Mandarin, Thai dan Bahasa Indonesia.

d. Travel agent resmi AirAsia juga memperkenalkan layanan online B2B kepada

travel agent. Fitur berbasis internet dengan informasi ketersediaan kursi secara

real time yang pertama di Asia. Travel agent dapat melakukan pembayaran

secara virtual melalui kartu kredit.

e. Layanan pelanggan untuk lebih baik AirAsia secara terus menerus mencari

cara untuk melayani lebih baik dan memberikan penghematan lebih kepada tamunya.

Keamanan yang utama

AirAsia melakukan pemeriksaan rutin pesawatnya di hangar Garuda Maintenance Facilities (GMF). Kegiatan ini merupakan komitmen kepada masyarakat bahwa Indonesia AirAsia selalu patuh pada ketentuan keselamatan


(40)

penerbangan. Saat ini GMF sudah memiliki approval EASA (sertifikasi dari authority Eropa) dan FAA (sertifikasi dari authority Amerika) yang berarti kualitas perawatan pesawat di GMF sudah diakui oleh dunia internasional.

4.5 Berbagai Pertanyaan

1. Apa yang dimaksud dengan On Time Guarantee AirAsia?

AirAsia memberikan jaminan kepada penumpangnya bahwa mereka akan menerima kompensasi untuk penerbangan yang terlambat lebih dari 2 jam dari jadwal

keberangkatan;

Jadwal keberangkatan berarti:

a. Waktu yang tercetak pada rencana perjalanan elektronik ; atau

b. Jadwal keberangkatan baru yang telah diberitahukan kepada penumpang tidak kurang dari 24 jam dari jadwal keberangkatan semula, atau jadwal keberangkatan


(41)

yang terakhir diberlakukan.

2. Keterlambatan seperti apa sajakah yang dilindungi oleh On Time Guarantee AirAsia?

Segala keterlambatan yang disebabkan oleh AirAsia, tetapi bukan keterlambatan yang disebabkan oleh keadaan yang berada diluar kendali AirAsia seperti cuaca buruk, pengaturan jalur udara, penutupan bandara, kejadian atau tindakan yang disebabkan oleh alam.

3. Kapan On Time Guarantee AirAsia mulai berlaku?

Untuk seluruh penerbangan mulai1 November 2008.

4. Apakah ada penambahan biaya untuk On Time Guarantee AirAsia?

Tidak terdapat penambahan biaya untuk penumpang AirAsia.

5. Siapa sajakah yang bisa mendapatkan On Time Guarantee ini?

Penumpang yang telah melakukan check-in dan tetap melakukan perjalanan walaupun dengan penerbangan yang terlambat. Bagaimanapun, penumpang penerbangan AirAsia X (khusus penerbangan D7) tidak mendapatkan jaminan ini dikarenakan sudah

mendapatkan perlindungan.

6. Apakah kompensasi yang didapatkan untuk keterlambatan yang terlambat?

Rp. 500.000 ( lima ratus ribu) dalam bentuk E-Gift Voucher AirAsia. (THB1,800; RP500,000 or USD55)

7. Bagaimana saya mendapatkan kompensasi ini?

Anda akan menerima E-Gift Voucher AirAsia dalam waktu tiga (3) hari kerja dari waktu keterlambatan melalui email. Oleh karena itu, mohon pastikan informasi alamat email Anda telah benar pada saat pembelian.


(42)

8. Apa yang dapat saya lakukan dengan E-Gift Voucher AirAsia?

Anda dapat menggunakan E-Gift Voucher AirAsia untuk melakukan pembelian kursi di dalam penerbangan AirAsia berikutnya.

9. Berapa kali saya dapat menggunakan E-Gift Voucher AirAsia?

E-Gift Voucher AirAsia hanya dapat digunakan untuk satu kali pembayaran dalam satu pembelian. Ini berarti tidak terdapat pengembalian uang yang akan diberikan apa bila nilai pembelian kurang dari nilai yang terdapat dalam E-Gift Voucher AirAsia. Untuk pembelian dimana memiliki nilai lebih dari nilai yang terdapat dalam E-Gift Voucher, seluruh kelebihan harga dan biaya lainnya harus dibayarkan dengan kartu kredit yang dapat diterima oleh AirAsia, untuk menyelesaikan proses pembelian Anda

10. Apakah saya harus menggunakana E-Gift Voucher AirAsia dalam periode waktu tertentu?

Ya. Masa berlaku dari E-Goft Voucher (untuk kompensasi On Time Guarantee) adalah 3 bulan dari tanggal dikeluarkan, seperti yang tercantum pada voucher. Seluruh

11. Apakah saya perlu untuk membeli asuransi tambahan?

Seluruh penumpang disarankan untuk membeli asuransi tambahan untuk mendapatkan perlindungan dari hal-hal yang tidak diinginkan di daerah yang akan dikunjungi selama perjalanan.

12. Apabila saya tidak dihubungi dan tidak menerima kompensasi tetapi telah terpengaruh akibat keterlambatan penerbangan?

Apabila Anda seharusnya mendapatkan kompensasi namun tidak dihubungi oleh


(43)

kami akan menghubungi Anda sesegera mungkin. Harap diperhatikan bahwa Anda harus menghubungi AirAsia dalam waktu lima (5) hari dari jadwal penerbangan yang terkena keterlambatan.

13. Bagaimana apabila saya membeli penerbangan saya melalui agen perjalanan dan kami berada di dalam satu kode pembelian?

Dikarenakan kami tidak memiliki informasi data diri Anda, mohon melengkapi memberitahukan nama, informasi jadwal penerbangan dan nomor kartu identifikasi dalam waktu lima (5) hari setelah jadwal keterlambatan penerbangan kepada kami.

BAB V PENUTUP

Transportasi dan Kepariwisataan mempunyai keterkaitan satu sama lain dimana sarana tersebut berfungsi untuk memindahkan wisatawan atau barang dari tempat yang satu ketempat yang lain. Terlebih transportasi udara yang mempunyai tingkat kecepatan yang tinggi dibandingkan transportasi yang lain.

PT. Indonesia AirAsia adalah salah satu angkutan udara yang mampu meningkatkan arus wisatawan Domestik maupun Internasional, serta berperan dalam


(44)

aksesibilitas masyarakat atau wisatawan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dengan letak lokasi yang cukup jauh karena dipisahkan oleh pulau-pulau.

Ticketing adalah sebuah fasilitas`yang diberikan oleh masing-masing pihak penerbangan kepada calon penumpang guna mempermudah dalam pemesanan kursi ataupun tiket untuk melakukan perjalanan. Kegiatan ticketing yang tersedia pada PT. Indonesia AirAsia sudah berjalan dengan baik didukung oleh tersedianya sarana dan fasilitas yang memadai. Kegitan tersebut saat ini didukukng oleh “Computerise System ”Cukup dengan “Print Out” saja, sehingga mempermudah proses dan pelayanan penerbitan tiket.

DAFTAR PUSTAKA

Karyono Hari. A. 1997. Kepariwisataan. Jakarta: Grasindo.

Soekadijo, R.G, 1997. Anatomi Paiwisata. Jakarta : Gramedia PustakaUtama Suwarno, F.X.W A , 2000. Tata Operasi Darat. Jakarta; Grasindo

Wahab, Salah, 1998. Manajemen Pariwisata. Jakarta: Praditya Yoeti, Oka.1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa Guest Service Manual,Aviation Terminology, minisoft.


(45)

Flight speed,

Terms and condition of Carriage.


(1)

penerbangan. Saat ini GMF sudah memiliki approval EASA (sertifikasi dari authority Eropa) dan FAA (sertifikasi dari authority Amerika) yang berarti kualitas perawatan pesawat di GMF sudah diakui oleh dunia internasional.

4.5 Berbagai Pertanyaan

1. Apa yang dimaksud dengan On Time Guarantee AirAsia?

AirAsia memberikan jaminan kepada penumpangnya bahwa mereka akan menerima kompensasi untuk penerbangan yang terlambat lebih dari 2 jam dari jadwal

keberangkatan;

Jadwal keberangkatan berarti:

a. Waktu yang tercetak pada rencana perjalanan elektronik ; atau

b. Jadwal keberangkatan baru yang telah diberitahukan kepada penumpang tidak kurang dari 24 jam dari jadwal keberangkatan semula, atau jadwal keberangkatan


(2)

yang terakhir diberlakukan.

2. Keterlambatan seperti apa sajakah yang dilindungi oleh On Time Guarantee AirAsia?

Segala keterlambatan yang disebabkan oleh AirAsia, tetapi bukan keterlambatan yang disebabkan oleh keadaan yang berada diluar kendali AirAsia seperti cuaca buruk, pengaturan jalur udara, penutupan bandara, kejadian atau tindakan yang disebabkan oleh alam.

3. Kapan On Time Guarantee AirAsia mulai berlaku?

Untuk seluruh penerbangan mulai1 November 2008.

4. Apakah ada penambahan biaya untuk On Time Guarantee AirAsia?

Tidak terdapat penambahan biaya untuk penumpang AirAsia.

5. Siapa sajakah yang bisa mendapatkan On Time Guarantee ini?

Penumpang yang telah melakukan check-in dan tetap melakukan perjalanan walaupun dengan penerbangan yang terlambat. Bagaimanapun, penumpang penerbangan AirAsia X (khusus penerbangan D7) tidak mendapatkan jaminan ini dikarenakan sudah

mendapatkan perlindungan.

6. Apakah kompensasi yang didapatkan untuk keterlambatan yang terlambat?

Rp. 500.000 ( lima ratus ribu) dalam bentuk E-Gift Voucher AirAsia. (THB1,800; RP500,000 or USD55)

7. Bagaimana saya mendapatkan kompensasi ini?

Anda akan menerima E-Gift Voucher AirAsia dalam waktu tiga (3) hari kerja dari waktu keterlambatan melalui email. Oleh karena itu, mohon pastikan informasi alamat email Anda telah benar pada saat pembelian.


(3)

8. Apa yang dapat saya lakukan dengan E-Gift Voucher AirAsia?

Anda dapat menggunakan E-Gift Voucher AirAsia untuk melakukan pembelian kursi di dalam penerbangan AirAsia berikutnya.

9. Berapa kali saya dapat menggunakan E-Gift Voucher AirAsia?

E-Gift Voucher AirAsia hanya dapat digunakan untuk satu kali pembayaran dalam satu pembelian. Ini berarti tidak terdapat pengembalian uang yang akan diberikan apa bila nilai pembelian kurang dari nilai yang terdapat dalam E-Gift Voucher AirAsia. Untuk pembelian dimana memiliki nilai lebih dari nilai yang terdapat dalam E-Gift Voucher, seluruh kelebihan harga dan biaya lainnya harus dibayarkan dengan kartu kredit yang dapat diterima oleh AirAsia, untuk menyelesaikan proses pembelian Anda

10. Apakah saya harus menggunakana E-Gift Voucher AirAsia dalam periode waktu tertentu?

Ya. Masa berlaku dari E-Goft Voucher (untuk kompensasi On Time Guarantee) adalah 3 bulan dari tanggal dikeluarkan, seperti yang tercantum pada voucher. Seluruh

11. Apakah saya perlu untuk membeli asuransi tambahan?

Seluruh penumpang disarankan untuk membeli asuransi tambahan untuk mendapatkan perlindungan dari hal-hal yang tidak diinginkan di daerah yang akan dikunjungi selama perjalanan.

12. Apabila saya tidak dihubungi dan tidak menerima kompensasi tetapi telah terpengaruh akibat keterlambatan penerbangan?

Apabila Anda seharusnya mendapatkan kompensasi namun tidak dihubungi oleh


(4)

kami akan menghubungi Anda sesegera mungkin. Harap diperhatikan bahwa Anda harus menghubungi AirAsia dalam waktu lima (5) hari dari jadwal penerbangan yang terkena keterlambatan.

13. Bagaimana apabila saya membeli penerbangan saya melalui agen perjalanan dan kami berada di dalam satu kode pembelian?

Dikarenakan kami tidak memiliki informasi data diri Anda, mohon melengkapi memberitahukan nama, informasi jadwal penerbangan dan nomor kartu identifikasi dalam waktu lima (5) hari setelah jadwal keterlambatan penerbangan kepada kami.

BAB V PENUTUP

Transportasi dan Kepariwisataan mempunyai keterkaitan satu sama lain dimana sarana tersebut berfungsi untuk memindahkan wisatawan atau barang dari tempat yang satu ketempat yang lain. Terlebih transportasi udara yang mempunyai tingkat kecepatan yang tinggi dibandingkan transportasi yang lain.

PT. Indonesia AirAsia adalah salah satu angkutan udara yang mampu meningkatkan arus wisatawan Domestik maupun Internasional, serta berperan dalam


(5)

aksesibilitas masyarakat atau wisatawan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dengan letak lokasi yang cukup jauh karena dipisahkan oleh pulau-pulau.

Ticketing adalah sebuah fasilitas`yang diberikan oleh masing-masing pihak penerbangan kepada calon penumpang guna mempermudah dalam pemesanan kursi ataupun tiket untuk melakukan perjalanan. Kegiatan ticketing yang tersedia pada PT. Indonesia AirAsia sudah berjalan dengan baik didukung oleh tersedianya sarana dan fasilitas yang memadai. Kegitan tersebut saat ini didukukng oleh “Computerise System ”Cukup dengan “Print Out” saja, sehingga mempermudah proses dan pelayanan penerbitan tiket.

DAFTAR PUSTAKA

Karyono Hari. A. 1997. Kepariwisataan. Jakarta: Grasindo.

Soekadijo, R.G, 1997. Anatomi Paiwisata. Jakarta : Gramedia PustakaUtama Suwarno, F.X.W A , 2000. Tata Operasi Darat. Jakarta; Grasindo

Wahab, Salah, 1998. Manajemen Pariwisata. Jakarta: Praditya Yoeti, Oka.1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa Guest Service Manual,Aviation Terminology, minisoft.


(6)

Flight speed,

Terms and condition of Carriage.