Pengertian Pariwisata Sarana dan Prasarana Kepariwisataan

Yunita Emilia : Penerapan Standarisasi Penjualan Tiket International Pada PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009 xvi BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Pariwisata

Secara aktivitas Pariwisata adalah pergerakan atau perpindahan dari satu point ke point yang lain dan kembali lagi pada point awal. Dimana, pada dasarnya para wisatawan bersifat dinamis. Pariwisata juga dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yaitu sumber atau penambah produk. Dimana, kita dituntut untuk meningkatkan suatu produk dan kwalitas diri sebagai yang menawarkan produk tersebut. Secara Etimologi Pariwisata berasal dari kata sansekerta yang terdiri dari dua suku kata “Pari” yang berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, atau berkeliling dan ”Wisata” adalah perjalanan atau berpergian. Prof. Salah Wahab, Yoeti, 1996:8 adalah Seorang Ahli yang merumuskan tentang definisi Pariwisata dalam bukunya yang berjudul ”An Introduction On Tourism Theory” mengembangkan bahwa batasan Pariwisata dengan berdasarkan pemikirannya yang terdiri dari 3tiga unsur yaitu: Manusia Man yaitu orang yang melakukan perjalanan pariwisata, Ruang Space Daerah atau ruang lingkup tempat melakukan perjalanan, dan Waktu Time yaitu waktu yang dipergunakan selama dalam perjalanan dan tinggal di daerah tujuan wisata. Yunita Emilia : Penerapan Standarisasi Penjualan Tiket International Pada PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009 xvii Berdasarkan pengertian yang tersebut di atas maka, Pariwisata secara lengkap dapat didefinisikan sebagai berikut: ”Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan maksud bukan untuk berusaha, bisnis atau mencari nafkah ditempat wisata yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut”

2.2 Pengertian Industri Pariwisata

Industri Pariwisata adalah kumpulan dari berbagai macam perusahaan yang melakukan kerja sama sehingga menghasilkan suatu barang dan jasa Goods and Service yang pada khususnya di butuhkan oleh Wisatawan selama mereka melakukan perjalanan dari tempat asal dimana mereka tinggal sampai tiba ditempat tujuannya. Pengertian Industri Pariwisata akan lebih jelas bila kita mempelajari jasa atau produk dan pelayanan yang dihasilkan dan diharapkan Wisatawan ketika mereka dalam perjalanan. Hal ini akan terlihat pada saat Wisatawan memerlukan pelayanan tertentu. Pendekatan dengan cara seperti ini berangggapan bahwa produk dari industri adalah semua jasa yang diberikan oleh macam-macam perusahaan, ketika wisatawan meninggalkan tempat tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang menjadi pilihannya, hinggga mereka kembali lagi ketempat asalnya. Seorang Ahli yang bernama W.Hunzieker, memberikan rumusan atau pendapatnya tentang industri Pariwisata yaitu: ”Tourism enterprises are all business entities which, by combining various means of production, provide goods and service of a specially tourist nature” Yoeti 1996 : 115 yang berarti “ Industri Pariwisata adalah seluruh kegiatan bisnis hasil produksi, keuntungan dari barang dan jasa pembawaan yang khusus kepada wisatawan” Yunita Emilia : Penerapan Standarisasi Penjualan Tiket International Pada PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009 xviii

G. A Schmool dalam bukunya tourist promotion Yoeti,1996 : 154 memberi

batasan industri pariwisata sebagai berikut: “Tourism is a highly decentralized industry consisting of interprises different in size, location, function, type organitation, range of service provide, and methode use to market and sell them”. Yang memiliki Arti : Industri Pariwisata adalah pemusatan industri yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang berbeda baik dalam ukuran, lokasi, jenis organisasi, pemberian pelayanan, dan cara yang digunakan dalam memasarkannya. Batasan lain diberikan oleh L.J Lickorish dan A.C Kershaw Yoeti,1996: 156 dari British Travel Association BTA yang merumuskan industri Pariwisata dengan agak terperinci sebagai berikut:  Industri pokok, melayani dalam hal transportasi, penginapan, dan makanan serta persiapan perjalanan Travel Agen, Tour Operator, dan lainnya  Industri tambahan, industri pariwisata yang menyediakan souvenir sserta kebutuhan lainnya, hiburan, asuransi, pelayanan bank dan lainnya.  Juga termasuk dalam kelompok penyedia pada industri pokok pariwisata, keperluan masyarakat, dan industri yang menangani promosi pariwisata, agen periklanan dan konsultan jasa pelayanan pada industri pariwisata lainya. Adapun beberapa yang termasuk industri pariwisata utama dimana dapat menghasilkan suatu produk yang berbeda antara lain dalah: a Akomodasi Perhotelan b Bar dan Resturant c Money Changer d Perusahaan Pengangkutan e Shovenir Shop f Travel Agent dan Tour Operator Yunita Emilia : Penerapan Standarisasi Penjualan Tiket International Pada PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009 xix g Entertainment h Local Tour Operator Guide

2.3 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan

Prasarana kepariwisataan Tourism Infrastructures adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana pariwisata dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan pelayanan pada wisatawan untuk mengetahui kebutuhan mereka yang beranekaragam. o Instalasi penyulingan bahan bakar minyak o Sistem pengairan atau irigasi o Sistem perbankan dan moneter o Sistem telekomunikasi o Pelayanan kesehatan, pendidikan dan keamanan Adapun yang dimaksud dengan sarana kepariwisataan Tourism Superstructures adalah perusahaan-perusahaan yanng memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya banyak tergantung pada kedatangan wisatawan. Ada 3 tiga bagian dalam sarana pariwisata meliputi : 1 Sarana pokok kepariwisataan Main tourism superstructures perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung pada arus kedatangan orang yang melakukan perjalanan wisata seperti Travel Agent, Tour Operator, perusahaan angkutan wisata, hotel. 2 Sarana pelengkap kepariwisataan Suplementing Tourism Superstructures perusahaan atau tempat yang menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang fungsinya bukan saja sebagai pelengkap sarana pokok kepariwisataan, tetapi Yunita Emilia : Penerapan Standarisasi Penjualan Tiket International Pada PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009. USU Repository © 2009 xx yang terpenting adalah untuk membuat para wisatawan dapat lebih lama tinggal pada suatu daerah tujuan wisata seperti, sarana olah raga. 3 Sarana penunjang kepariwisataan Supporting Tourism Superstructures perusahaan yang menunjang sarana pokok dan sarana pelengkap yang fungsinya tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal.

2.4 Motif Perjalanan Wisata