Yunita Emilia : Penerapan Standarisasi Penjualan Tiket International Pada PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009.
USU Repository © 2009
xxiii tercipta suatu keamanan dan kenyamanan, agar lebih teratur dan ekonomis. Organisasi
dunia ini juga merupakan alat untuk mengadakan maupun menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan pengangkutan udara baik yang berkecimpung langsung ataupun
tidak langsung di dalam jasa pelayanan pengangkutan udara Internasional.
2.6 Pengertian Bandar Udara
Bandar Udara Airport atau sering juga disebut dengan terminal dimana Prasarana ini disediakan oleh pemerintah untuk mengangkut dan menurunkan
penumpang, bongkar muat barang atau cargo dan juga merupakan angkutan pos pada saat pesawat Take-off, serta dilengkapi fasilitas keselamatan dan sebagai tempat
perpindahan antara moda transportasi. Adapun fungsi Bandar Udara secara garis besar antara lain adalah :
• Keselamatan Penerbangan
• Keamanan atau kenyamanan
• Kelancaran Arus Penumpang
Hal tersebut dikarenakan keselamatan penumpang adalah salah satu hal yang mutlak yang menjadi prioritas utama. Sedangkan keamanan dan kelancaran
arus penumpang dan barang tidak dapat di korbankan demi kelancaran Security and Property.
2.7 Pengertian Perusahaan Penerbangan
Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi jenis angkutan umum semakin meningkat sehingga perusahaan penerbangan dapat menunjukkan kelebihanya
Yunita Emilia : Penerapan Standarisasi Penjualan Tiket International Pada PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009.
USU Repository © 2009
xxiv dibanding dengan transportasi lain. Hal tersebut dapat dilihat dari kecepatan dan
keluasan penggunaannya, dimana pesawat udara dapat menghadapi hambatan alam. Walaupun, daya angkut melalui udara relatif terbatas dan lebih kecil
dibandingkan dengan angkutan lainnya. Bagi perusahaan penerbangan terjadwal diharuskan untuk menjadi anggota IATAInternational Air Transport Association dan
dalam melakukan operasinya perusahaan penerbangan selalu melintas batas suatu negara, sehinggga diperlukan peraturan, pengaturan, ketentuan-ketentuan yang berlaku
dibidang angkutan udara dan dapat diterima oleh semua negara, khususnya bagi pengoperasian dan keselamatan penerbangan yang disesuaikan dengan Chicago
Convention pada tahun 1994. Atas adanya hal tersebut saat ini banyak masyarakat memilih untuk menggunakan jasa angkutan udara guna, membuat perjalanan menjadi
lebih praktis dan efisien.
Yunita Emilia : Penerapan Standarisasi Penjualan Tiket International Pada PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan, 2009.
USU Repository © 2009
xxv
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PT.INDONESIA AIRASIA
3.1 Sejarah Singkat PT. Indonesia AirAsia
PT. Indonesia AirAsia dahulu dikenal sebagai PT. AWAIR Internasional dibentuk pada September 1999 sebagai perusahaan swasta lokal di Indonesia. Segera
setelah itu, PT. AWAIR International diambil alih oleh sekelompok investor swasta yang dikepalai oleh Unn Harris dan Pin Harris yang kemudian secara penuh mengelola
seluruh perusahaan sejak Maret 2000. AWAIR mengadopsi model bisnis maskapai penerbangan dengan pelayanan penuh, beragam kelas dan pelayanan cabin yang
lengkap.
AWAIR memperoleh ijin bisnis penerbangan udara berjadwal pada Mei 2000, dua armada A310-300 diantarkan ke AWAIR. AWAIR meluncurkan penerbangan
perdananya dari Jakarta Ke Surabaya, Medan, dan Balikpapan pada Juni 2000. Pada Desember 2000, AWAIR menambah armada A310-300 yang ketiga dan kemudian
membuka rute dari Jakarta ke Singapura, Denpasar dan Ujung Pandang.