18 dengan pemberian dividen ekstra dapat menarik minat pemodal yang pada
akhirnya akan dapat meningkatkan harga saham. e.
Fluctuating Dividends and Payout Ratio Dalam pola pembayaran ini besarnya dividen dan payout ratio disesuaikan
\dengan perubahan laba dan kebutuhan investasi modal perusahaan untuk setiap periode. Oleh karena itu besar dividen dan payout ratio yang
dibayarkan berfluktuasi mengikuti fluktuasi laba dan kebutuhan investasi.
2.1.6 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit atau laba. Perusahaan yang dapat membukukan profit tinggi maka
perusahaan tersebut dinilai berhasil dalam menjalankan usaha. Perusahaan yang dapat menciptakan profit atau laba besar berarti perusahaan dapat
menciptakan pendanaan internal bagi perusahaan sendiri. Setelah ada dana tersebut, maka perusahaan akan menggunakan untuk ditahan menjadi laba
ditahan dan dibagikan kepada para pemilik sebagai dividen. Menurut Wirjolukito, et al dalam 2013 menyatakan bahwa pihak manajemen akan
membayarkan dividen untuk memberikan “sinyal” mengenai keberhasilan perusahaan dalam membukukan profit. Sinyal tersebut menyimpulkan bahwa
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen adalah fungsi dari keuntungan. Dengan demikian profitabilitas mutlak diperlukan untuk
perusahaan apabila hendak membayar dividen. Dividen adalah bagian dari laba bersih yang dihasilkan perusahaan, oleh karena itu dividen akan
dibagikan jika perusahaan memperoleh laba. Hubungan antara profitabilitas dengan kebijakan deviden dapat
dianalogikan sebagai berikut. Sebuah perusahaan yang dapat membukukan laba maka perusahaan tersebut dapat memilih untuk menahan laba atau
19 membagikan sebagai deviden. Jika perusahaan membagikan deviden maka
pendanaan internal perusahaan akan berkurang. Menurut teori “bird in the hand” investor lebih menyukai dibagikan deviden daripada menunggu
pengembalian dari keuntungan modal. Maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa semakin tinggi profitabilitas menggambarkan kemampuan badan
usaha untuk menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan pernyataan Shapiro 1991:731 “profitabilitas
suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan”. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba akan
dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan
para investor menarik dananya. Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan
badan usaha tersebut. Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis
untuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan. Rasio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan
hasil pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek
yang baik di masa yang akan datang. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi
20 tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan
usaha tersebut akan lebih terjamin. Profitabilitas dapat diproksikan dengan menggunakan Return On Assets ROA. ROA dapat diukur dengan
menggunakan rumus: ��� =
Net Income Total Assets
x 100
2.1.7 Likuiditas