60 Pada tabel 4.4 di atas, terbaca nilai Durbin-Watson D-W sebesar 1,771. Menurut
metode pengujian D-W, bila nilai D-W berada diantara-2 sampai +2 berarti tidak terjadi autokolerasi. Dengan demikian uji autokorelasi terpenuhi.
4.2.3 Regresi Linear Berganda
Tabel berikut ini menunjukkan hasil estimasi regresi linier berganda pada pengolahan data dengan SPSS 16.0. Dalam penelitian ini gunakan signifikansinya 0.05
artinya kemungkinan kesalahan yang ditolerir adalah 0.05 atau lebih kecil dari 0.05 dan sebaliknya apabila lebih besar dari 0.05 maka data tersebut tingkat signifikan. Setelah
data diolah menggunakan SPSS 16.0, maka diperoleh hasil pengolahan data sebagai berikut :
Tabel 4.5 Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -.036
.194 -.184
.855 Profitabilitas
.011 .004
.467 2.969
.005 Likuiditas
.001 .000
.279 1.521
.136 Leverage
.141 .109
.248 1.298
.201 Free Cash Flow
-3.048 .000
-.027 -.188
.852 Ukuran Perusahaan
1.151 .000
.006 .040
.969
Dependent Variable: Kebijakan Dividen Sumber : Output SPSS, 2015
Variabel dependen pada regresi ini adalah kebijakan dividen Y sedangkan variabel independen adalah profitabilitas X1, likuiditas X2, leverage X3, free
61 cash flow X4 dan ukuran perusahaan X5. Model regresi berdasarkan hasil analisis
diatas adalah:
Y = -0,036 + 0,011X1 + 0,001X2 + 0,141X3 - 3,048X4 + 1,150X5 + e
Dari persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa: a. Nilai konstanta yang diperoleh sebesar -0,036. Hal ini berarti bahwa jika
variabel independen profitabilitas, likuiditas, leverage, free cash flow, dan ukuran perusahaan tidak ada atau bernilai nol, maka besarnya kebijakan dividen
yang terjadi adalah sebesar -0,036. b. Koefisie
n Regresi Profitabilitas β X1 Nilai koefisien regresi variabel profitabilitas X1 sebesar 0,011. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap kenaikan profitabilitas sebesar 1 maka akan menyebabkan kenaikan kebijakan dividen sebesar 0,011.
c. Koefisien Regresi Liku iditas β X2
Nilai koefisien regresi variabel likuiditas X2 sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 likuiditas akan mengakibatkan
peningkatan koefisien kebijakan dividen akuntansi sebesar 0,001. d. Koefisien Regresi Leverage
βX3 Nilai koefisien regresi variabel leverage X3 sebesar 0,141. Hal
inimenunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 leverage akan mengakibatkan peningkatan kebijakan dividen sebesar 0,141.
e. Koefisien Regresi Free Cash Flow βX4
62 Nilai koefisien regresi variabel free cash flow X4 sebesar -3,048. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 free cash flow akan mengakibatkan penurunan kebijakan dividen sebesar 3,048.
f. Koefisien Regresi βX5
Nilai koefisien regresi variabel ukuran perusahaan X5 sebesar 1,150. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 ukuran perusahaan akan
mengakibatkan penurunan kebijakan dividen sebesar1,150.
4.2.4 Uji Hipotesis