Tinjauan Atas Sistem Akuntansi Dan Pengendalian Internal Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

TUGAS AKHIR

TINJAUAN ATAS SISTEM AKUNTANSI DAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Oleh : MARTONIS

072101073

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNYA penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Tak lupa Shalawat beriring Salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang kelak kita harapkan Syafa’at nya di Yaumil Mahshar kelak, Amin ya Rabbal Alamin.

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan semua pihak yang memerlukannya. Namun sebagai manusia biasa penulis pasti memiliki keterbatasan dan penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna dalam penulisan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih atas segala dukungan, pikiran, tenaga, semangat, materi dan juga doa dari semua pihak yang telah membantu penulis menjalani masa perkuliahan dan penyusunan tugas akhir ini kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof.Dr Paham Ginting,SE,MA, selaku Ketua Program Studi DIII Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(3)

3. Bapak Drs.Hotmal Jafar,MM,Ak.selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan, kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan tugas akhir ini.

4. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE,MEc selaku Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk meninjau langsung atas sistem akuntansi dan pengendalian internal pada Ekonomi

Pembangunan.

5. Saudara Sugianto selaku staf di Departemen Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan waktu dan informasi seputar Sistem Akuntansi dan Pengendalian Internal pada Departemen Ekonomi Pembangunan.

6. Kepada kedua orang tua saya yang saya cintai yang telah mendukung penuh dan memberikan doa kepada saya dalam penyusunan tugas akhir ini.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan semoga ALLAH SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang mendukung kelancaran dalam penyusunan tugas akhir ini.

Medan, 15 Mei 2010

Penulis


(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………. i

DAFTAR ISI……….... ii

DAFTAR TABEL………... iii

DAFTAR LAMPIRAN……….. iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………... 1

B. Perumusan Masalah……… 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……….. 3

D. Rencana Penulisan a. Jadwal Survei/Observasi………. 4

b. Rencana Isi………. 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI 1. Sejarah Ringkas a. Sejarah Ringkas USU………. 6

b. Visi dan Misi USU………. 7

c. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU………... 8

d. Visi dan Misi Fakultas Ekonomi USU………... 9

e. Tujuan Umum Pendidikan Tinggi……….. 10

2. Struktur Organisasi Departemen Ekonomi Pembangunan……….. 11

3. Job Description……… 12

4. Kinerja Departemen Ekonomi Pembangunan………. 14


(5)

BAB III TOPIK PENELITIAN A. Teori Sistem Akuntansi

1. Sistem Akuntansi………... 17

2. Desain Sistem Akuntansi………... 19

3. Implementasi Sistem Akuntansi……… 19

4. Sistem Akuntansi Terkomputerisasi……….. 20

5. E-Commerce………. 20

B. Pengendalian Internal 1. Struktur Pengendalian Internal………. 21

2. Komponen Pengendalian Internal………. 22

3. Tujuan dan Kendala Struktur Pengendalian Internal……….... 28

4. Hubungan Sistem Akuntansi dan Pengendalian Internal Perusahaan………... 30

C. Sistem Akuntansi dan Pengendalian Internal Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 1. Sistem Akuntansi………... 32

2. Pengendalian Internal……… 33

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan………. 36

B. Saran………... 37

DAFTAR PUSTAKA……… 38


(6)

DAFTAR TABEL

NO JUDUL HAL

Tabel 1 Struktur Organisasi Departemen Ekonomi Pembangunan 11 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

NO JUDUL HAL

Lampiran 1 Rencana Strategis dan Program Kerja Departemen 39 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat mempengaruhi perkembangan dunia usaha di negara tersebut. Apabila pertumbuhan ekonomi negara tersebut rendah, maka perusahaan-perusahaan sebagai lembaga ekonomi yang ada di negara tersebut sulit berkembang. Namun jika pertumbuhan ekonomi negara tersebut baik, maka akan memudahkan setiap perusahaan untuk berkembang. Berkembangnya suatu perusahaan mengakibatkan pertambahan aktivitas perusahaan tersebut.

Untuk mempertanggungjawabkan suatu pekerjaan, dibutuhkan suatu alat atau sarana yang dapat membantu menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Alat yang cocok untuk membantu suatu pekerjaan tersebut adalah sistem akuntansi. Sistem akuntansi tersebut disusun oleh perusahaan baik secara manual (tanpa mesin pembantu) maupun dengan menggunakan peralatan komputer.

Menurut Mulyadi (2001:3), Beliau berpendapat bahwa sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi dapat memberikan suatu informasi dan pengawasan sebagai pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah kebijakan bagi suatu perusahaan untuk mencapai suatu kemakmuran.


(9)

Mulyadi dalam bukunya “sistem Akuntansi” (2001:163) memberikan definisi mengenai sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Pada Departemen Ekonomi Pembangunan, terdapat beberapa alat sistem akuntansi seperti komputer, jaringan internet dan agenda pencatatan untuk melakukan pekerjaan dalam pengolahan data untuk kepentingan mahasiswa dan fakultas.Masalah sistem akuntansi pada ekonomi pembangunan adalah tidak terdapat sistem jaringan internet yang memadai. Alat yang lebih dominan di pakai adalah komputer dan agenda pencatatan. Pada komputer, memudahkan untuk mengolah dan menyimpan data, merekam dan mencatat kejadian. Sedangkan agenda pencatatan untuk mencatat data-data yang dianggap penting yang berfungsi untuk membuktikan bahwa data tersebut memang benar pernah di olah di departemen ekonomi pembangunan.

Suatu fakultas dalam menjalankan proses pendidikan, perlu memenuhi sistem pengendalian internal untuk melakukan kontrol dan pengawasan pada tiap departemen, kantor kepala bagian dan pihak yang berada dalam naungan fakultas khususnya pada Departemen Ekonomi Pembangunan yang memiliki staf dan pegawai, dosen dan mahasiswa yang pada dasarnya manjadi tempat observasi penulis untuk menyelesaikan masalah yang ada tentang sistem akuntansi dan pengendalian internal.

Hal ini yang menyebabkan penulis memilih bidang sistem akuntasi dan pengendalian internal, untuk mengetahui sistem akuntansi yang dipakai dalam


(10)

pengolahan data pada departemen ekonomi pembangunan dan pengendalian internal yang dilakukan untuk mengawasi dan mengontrol pihak-pihak yang terlibat di departemen tersebut.

Berdasarkan uraian dan alasan-alasan yang telah disebutkan diatas, maka penulis tertarik untuk memilih judul “Tinjauan atas Sistem Akuntansi dan Pengendalian Internal pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

B.Perumusan Masalah

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi USU tentang Sistem Akuntansi dan Pengendalian Internal terdapat suatu masalah yang menjadi suatu pokok pemikiran penulis yaitu, “apakah sistem akuntansi dan pengendalian internal pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi USU telah berjalan dengan baik”.

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk mengetahui apakah sistem akuntansi dan pengendalian internal pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi USU telah berjalan dengan baik.

2. Manfaat Penelitian


(11)

1. Bagi perusahaan yang diteliti sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan.

2. Bagi peneliti sebagai bahan masukan agar dapat mempelajari secara langsung mengenai sistem akuntansi dan pengendalian internal dan dapat menambah ilmu pengetahuan serta dapat mengaplikasikan teori-teori yang di dapat di perkuliahan.

D.Rencana Penulisan

a. Jadwal Survei/observasi

Observasi dilakukan penulis pada hari Kamis 18 Maret 2010 di Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi USU dengan Narasumber Sdr Sugianto selaku staf dan Bapak Wahyu Ario Pratomo SE,MEc selaku Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan.

Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini :

Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi No KEGIATAN

MINGGU KE:

1 2 3 4

1 Persiapan 2 Pengumpulan Data 3 Penulisan Laporan


(12)

Dalam Pengumpulan data, penulis melakukan riset pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara selama beberapa minggu yakni tanggal 18 Maret 2010 - 30 Maret 2010.

b. Rencana Isi

Adapun rencana isi dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan rencana penulisan yang mencakup jadwal survei/observasi dan rencana isi.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

Merupakan bab profil perusahaan/instansi yang berisi sejarah ringkas USU dan Fakultas Ekonomi,

struktur organisasi Departemen Ekonomi Pembangunan dan Job Descriptoin dari pihak-pihak yang terlibat di Departemen Ekonomi Pembangunan, kinerja Departemen dan rencana kegiatan pada Departemen Ekonomi Pembangunan.


(13)

BAB III : TOPIK PENELITIAN

Merupakan bab topik penelitian yang berisi pembahasan tentang rumusan masalah dan teori yang mencakup tentang sistem akuntansi dan pengendalian internal.

BAB IV : PENUTUP

Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari tugas akhir yang di buat oleh penulis.


(14)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

1. Sejarah Ringkas

a. Sejarah Ringkas Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara (USU) diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan USU dan mendirikan Fakultas Kedokteran pada 20 Agustus 1952 sebagai fakultas pertama. Menyusul kemudian Fakultas Hukum, Pertanian, dan Teknik. Sementara Fakultas Ekonomi USU pertama kali didirikan oleh Yayasan USU berlokasi di Kutaraja (sekarang Kota Banda Aceh) pada tahun 1959.

Berhubung fakultas ekonomi USU yang berkedudukan di Banda Aceh menjadi bagian dari Universitas Syiah Kuala Pada tahun 1961, USU membuka kembali Fakultas Ekonomi di Medan. Penetapan dilakukan dengan surat keputusan Menteri Pendidikan Tinggi RI No.64/1961 tanggal 24 Nopember 1961 yang berlaku surut terhitung mulai 1 Oktober 1961. Berdasarkan surat keputusan tersebut, tanggal 24 Nopember diperingati sebagai hari lahir atau Dies Natalis Fakultas Ekonomi USU.

Pada tahun 1975 AAN (Akademi Administrasi Negara) Medan dilebur ke Fakultas Ekonomi USU menjadi PAAP (Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan). PAAP kemudian menjadi program Diploma Tiga (DIII) dengan tiga program studi, yakni DIII Keuangan, DIII Akuntansi dan DIII Kesekretariatan. Dalam perjalanan yang panjang, pada tahun 2003 USU menjadi PT BHMN (Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara) berdasarkan Peraturan

7


(15)

Pemerintah Nomor 56 tahun 2003, tanggal 11 Nopember 2003, dimana Fakultas Ekonomi USU merupakan satu dari 10 Fakultas dan Program Pascasarjana yang ada pada saat USU menjadi PT BHMN. Setelah menjadi PT BHMN, dengan dibentuknya Fakultas Farmasi dan Fakultas Psikologi pada tahun 2007 USU telah memiliki 12 fakultas.

b. Visi dan Misi Universitas SumateraUtara Visi Universitas Sumatera Utara:

University for Industry

Misi Universitas Sumatera Utara:

a. Mempersiapkan Mahasiswa menjadi anggota masyarakat bermoral dengan kemampuan akademik dan/atau profesional dan/atau vokasional untuk menerapkan, mengembangkan, dan memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan seni terutama pada kerjasama berbasis industri, dan pengembangan aplikasinya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional, dan

c. Mendukung pengembangan masyarakat sipil yang demokratis melalui peran USU sebagai suatu kekuatan moral yang otonom untuk mencapai kemampuan yang kuat dalam lingkungan kompetisi global melalui pengelolaan secara profesional sumber daya manusia, memperluas partisipasi dalam pembelajaran, memenuhi kebutuhan nasional dalam pembelajaran, dan memodernisasi cara pembelajaran.


(16)

c. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi pertama kali berkedudukan di Banda Aceh. Pada tahun 1961 Universitas Sumatera Utara membuka Fakultas Ekonomi yang bertempat di Medan. Penetapan pembukaan dilakukan dengan Surat keputusan Menteri Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No.64/1961 tanggal 21 Nopember 1961. Pada tahun 1975 Akademi Administrasi Niaga Medan (AAN) dipindahkan ke Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menjadi Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP) berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI No.42/U/1975 tanggal 13 Maret 1975.

Sehubungan dengan pembaharuan yang dilaksanakan pada pendidikan tinggi dengan SK Dirjen Dikti No.23/DIKTI/Kep/1987, No.25/DIKTI/Kep/1987, No.26/DIKTI/Kep/1987 dan SK Rektor USU No.568/PTO5.H/SK/Q87 tanggal 19 Agustus 1987. Pada tanggal 14 September 1987 diadakan serah terima antara Direktur PAAP USU kepada Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara atas pengelolaan PAAP USU.

Setelah serah terima maka nama tersebut berubah menjadi program Diploma III Fakultas Ekonomi USU sampai saat ini. Fakultas Ekonomi mengelola program S1 dan DIII, serta Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) yang telah menghasilkan tenaga ahli dan Sarjana Ekonomi yang baik dan bermutu. Setelah keluar peraturan pemerintah No.56 tahun 2003 tanggal 11 Nopember 2003 tentang Penetapan Universitas Sumatera Utara sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) maka terjadi perubahan nama Jurusan yang ada di Fakultas Ekonomi menjadi Departemen.


(17)

Dasar

Dalam penyusunan Laporanm Kinerja Instansi Pemerintah Fakultas Ekonomi USU, berpedoman kepada surat keputusan Lembaga Administrasi (LAN) No.239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Instuktur Menteri Pendidikan Nasional No.1/U/2002 perlu disempurnakan.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 yaitu Pendidikan yang bermutu, Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta Nilai Keimanan dan Ketaqwaan, Etika dan Kepribadian, meningkatkan kualitas jasmani menuju bangsa yang modern.

d. Visi dan Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Visi:

Menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

Misi:

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetisi dalam bidang ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang berorientasi pasar. b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan dan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT BHMN.


(18)

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan internasional.

e. Tujuan Umum Pendidikan Tinggi

Secara umum pendidikan tinggi di Indonesia diarahkan untuk menghasilkan tenaga bagi pembangunan nasional guna mengisi kebutuhan masyarakat akan tenaga yang mahir, terampil, mampu berdiri sendiri dan peka terhadap perubahan sosial, ilmu, dan teknologi. Secara spesifik tujuan pendidikan ialah menghasilkan lulusan yang mempunyai kualifikasi sebagai berikut:

1. Berjiwa Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi sebagai sarjana.

2. Bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi maupun masalah yang dihadapi masyarakat, khusus yang berkaitan dengan bidang keahliannya.

3. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan teknologi yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat.

4. Menguasai dasar-dasar ilmiah serta pengetahuan dan metodologi sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam keahliannya.


(19)

5. Menguasai dasar-dasar ilmiah sehingga mampu berfikir, bersikap, dan bertindak sebagai ilmuwan.

6. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bidangnya.

2. Struktur Organisasi Departemen Ekonomi Pembangunan

Tabel 1: Struktur Organisasi Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Job Description

Tugas dan Tanggung jawab Ketua Departemen KETUA DEPT. EP Wahyu Ario Pratomo, SE,MEc

SEKRETARIS Irsyad Lubis, SE,MSoc,SC,PHd

STAF

Leni Herawati STAF

Sugianto STAF


(20)

1. Membuka sidang ujian komprehensif.

2. Menandatangani DP3 dosen yang akan naik golongan atau pangkat. 3. Menandatangani proposal yang telah ada pembimbing atau pembanding. 4. Menandatangani KRS atau KHS mahasiswa.

5. Menandatangani persetujuan mahasiswa yang akan seminar proposal. 6. Menandatangani skripsi yang telah diperbanyak mahasiswa.

7. Menghadiri pertemuan rapat fakultas/rapat dosen yang berhubungan dengan Departemen Ekonomi Pembangunan S1.

8. Kegiatan akademik yang berhubungan dengan Departemen Ekonomi Pembangunan dan lain-lain yang berhubungan dengan Departemen Ekonomi Pembangunan.

Tugas dan Tanggung jawab Sekretaris Departemen 1. Mengoreksi judul outline mahasiswa.

2. Mengoreksi skripsi yang akan diuji/diperbanyak.

3. Membuka sidang ujian komprehensif apabila ketua departemen tidak dapat hadir.

4. Menandantangani persetujuan mahasiswa yang akan seminar proposal. 5. Pendelegasian tugas dari ketua departemen dan lain-lain yang

berhubungan dengan Departemen Ekonomi Pembangunan.

Tugas dan Tanggungjawab Staf 1. Mengetik surat keluar/masuk.


(21)

2. Mengarsip surat keluar/masuk.

3. Memberikan KRS/KHS kepada mahasiswa.

4. Menstempel skripsi mahasiswa yang telah ditandatangani oleh ketua Departemen Ekonomi Pembangunan S1.

5. Menstempel persetujuan seminar proposal mahasiswa. 6. Menstempel skripsi mahasiswa yang akan diuji/diperbanyak.

7. Memasukkan nilai ujian semester mahasiswa ke kartu evaluasi belajar. 8. Mengetik daftar alumni Departemen Ekonomi Pembangunan S1. 9. Menstempel KRS/KHS mahasiawa.

10. Mengerjakan Dikti untuk Departemen Ekonomi Pembangunan S1. 11. Membuat transkip sementara mahasiswa yang akan ujian komprehensif. 12. Mengetik transkip asli dan STKL mahasiswa yang telah selesai/tamat. 13. Membuat undangan seminar proposal mahasiswa.

14. Menyiapkan berkas ujian meja hijau mahasiswa.

15. Memasukkan IPK mahasiswa kedalam buku evaluasi belajar.

4. Kinerja Departemen Ekonomi Pembangunan


(22)

Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi USU telah menjalin kerjasama kemitraan dengan berbagai instansi baik dari dalam maupun luar negeri. Kerjasama tesebut dalam berbagai bentuk seperti penelitian, pengabdian masyarakat, seminar dan lokakarya.

Berbagai instansi yang telah menjalin kerjasama dengan Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi USU adalah,

1.Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. 2.Bappeda Provinsi Sumatera Utara. 3.Badan Pusat Statistik Sumatera Utara. 4.Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara. 5.Pemerintah Kota Medan.

6.Bappeda Kota Medan.

7.Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara. 8.Bappeda Kabupaten Tapanuli Utara. 9.PT.Bank Sumut.

10.PTPN 2 11.PTPN 3 12.PTPN 4

13.BSMR (Badan Sertifikasi Manajemen Resiko). 14.PT.Pertamina (Persero) UPms-I.

15.Pemerintah Kota Tanjung Balai. 16.Pemerintah Kota Tebing Tinggi. 17.Pemerintah Kabupaten Simalungun. 18.Lembaga Riset Informasi (LRI).


(23)

19.Bank Indonesia.

20.Pemerintah Kabupaten Deli Serdang. 21.Departemen Perdagangan Indonesia. 22.Departemen Keuangan Daerah. 23.Indonesia Business Links (IBL).

24.Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

25.Beberapa universitas negeri maupun swasta di Indonesia. 26.Universiti Utara Malaysia.

27.Universiti Kebangsaan Malaysia.

28.International Islamic University of Malaysia.

29.INCEIF (International Centre for Education in Islamic Finance). 30.Universiti Teknologi Mara (UITM, Shah Alam).

31.Komisi Pengawasan dan Persaingan Usaha (KPPU).

5. Rencana Kegiatan a. Sasaran Strategis

Sasaran yang ingin dicapai Departemen Ekonomi Pembangunan adalah sebagai berikut,

1. Meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar.

2. Menyiapkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lokal, nasional dan internasional agar lulusan memiliki daya saing yang tinggi.

3. Menghasilkan penelitian yang berkualitas dan menjadi rujukan dalam pengambilan kebijakan baik tingkat daerah maupun nasional.


(24)

5. Memiliki sumber dana mandiri dalam pengembangan departemen dan meningkatkan kesejahteraan dosen di departemen.

b. Rencana Strategis

Rencana strategis Departemen Ekonomi Pembangunan periode 2007-2010 adalah sebagai berikut,

1.Peningkatan kualitas kompetensi lulusan dan Dosen. 2.Penataan dan penyempurnaan proses pembelajaran. 3.Peningkatan promosi dan eksistensi Departemen.

4.Peningkatan komitmen dan implementasi sistem penjaminan mutu. 5.Peningkatakan kerjasama dengan stakeholder.

Rencana strategis, sasaran dan program kerja Departemen Ekonomi Pembangunan 2007-2010 secara rinci dapat dilihat pada halaman lampiran.


(25)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A.Teori Sistem Akuntansi 1. Sistem Akuntansi

Sebelum kita mempelajari sistem akuntansi, kita harus mengetahui dan memahami apa itu sistem dan akuntansi.

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan Akuntansi diartikan sebagai seni pencatatan, penggolongan dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan menafsirkan hasil-hasilnya.

Setelah kita mengetahui pengertian sistem dan akuntansi, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian dari Sistem Akuntansi adalah suatu metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan informasi keuangan perusahaan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi bisnis tersebut dengan cara pencatatan dari berbagai prosedur yang masing-masing mempunyai kaitan yang erat, yang disusun sebagai suatu alat untuk menyelenggarakan suatu perusahaan secara efektif dan efisien.

Menurut Mulyadi (2001:3), Beliau berpendapat bahwa sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.


(26)

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi dapat memberikan suatu informasi dan pengawasan sebagai pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah kebijakan bagi suatu perusahaan untuk mencapai suatu kemakmuran.

Sistem akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan besar sangat kompleks. Kompleksitas sistem tersebut disebabkan oleh kekhususan dari sistem yang dirancang untuk suatu organisasi bisnis sebagai akibat dari adanya perbedaan kebutuhan akan informasi oleh manajer, bentuk dan jalan transaksi laporan keuangan.

Sistem akuntansi terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-alat pencatatan, laporan dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan hasilnya.

Operasi suatu sistem akuntansi meliputi tiga tahapan:

1. Harus mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh perusahaan, baik mengenai jumlah fisik mupun jumlah rupiahnya, serta data penting lainnya yang berkaitan dengan transaksi perusahaan. 2. Harus mengelompokkan dan mencatat data yang tercantum dalam

dokumen bukti transaksi kedalam catatan-catatan akuntansi.

3. Harus meringkas informasi yang tercantum dalam catatan-catatan akuntansi menjadi laporan-laporan untuk manajemen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.


(27)

2. Desain Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi harus dirancang untuk memenuhi spesifikasi informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan, asalkan informasi tersebut tidak terlalu mahal. Dengan demikian, pertimbangan utama dalam merancang sistem akuntansi adalah keseimbangan antara manfaat dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi tersebut.

Agar efektif, laporan yang disajikan oleh sistem akuntansi harus dibuat secara tepat waktu, jelas dan konsisten. Laporan yang disajikan dengan pengetahuan dan kebutuhan pemakai agar dapat digunakan sebagai pertimbangan didalam pengambilan keputusan.

Desainer (perancang) sistem harus memiliki pengetahuan untuk membedakan sistem akuntansi dan metode pemrosesan data baik pemrosesan data secara manual maupun dengan menggunakan komputerisasi. Kemampuan untuk membedakan pemrosesan transaksi secara manual dan komputer cukup penting, karena pada organisasi bisnis tertentu tidak semua transaksi dapat di proses dengan komputer dan kemampuan desainer sistem dalam mengevaluasi alternatif-alternatif yang dipertimbangkan pengetahuan akan prinsip-prinsip dasar sistem akuntansi. Singkatnya, prinsip dasar yang terkandung dalam sistem akuntansi yang baik kemungkinan besar sistem yang dirancang pada perusahaan tertentu akan mengalami kesulitan ketika diterapkan.

3. Implementasi Sistem Akuntansi

Implementasi sistem bukan hanya merupakan tanggung jawab personil yang ada pada bagian tertentu, tetapi semua personil harus bertanggung jawab


(28)

terhadap pengoperasian sistem. Pengoperasian sistem harus secara hati-hati dan selalu dilakukan supervisi atas sistem tersebut sebelum dioperasikan sepenuhnya.

Sistem akuntansi berkembang melalui tiga langkah ketika perusahaan akan mengalami perubahan yaitu sebagai berikut,

1. Analisis sistem akuntansi yang terdiri dari identifikasi kebutuhan dari pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan dan penentuan bagaimana sistem akan menyajikan informasi tersebut.

2. Sistem akuntansi didesain (desaigned) sehingga mampu memenuhi kebutuhan para pengguna.

3. Sistem akuntansi diterapkan (implemented) dan digunakan untuk melaporkan suatu statement dari informasi yang telah diterima.

4. Sistem Akuntansi Terkomputerisasi

Sistem akuntansi yang terkomputerisasi mirip dengan sistem akuntansi manual. Keunggulan utama dari sistem akuntansi yang terkomputerisasi adalah pencatatan serta posting transaksi secara simultan, tingkat akurasi yang tinggi, dan kecepatan pelaporan. Aplikasi yang digunakan adalah Microsoft Office seperti Microsoft Excel, Microsoft word, Microsoft Access dan Myob Accounting System.

5. E-Commerce

E-commerce adalah penggunaan internet untuk menjalankan transaksi usaha. B2C e-commerce melibatkan transaksi internet antara perusahaan dengan para pelanggannya dan juga antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. E-commerce dapat digunakan untuk memperbaiki kecepatan dan efisiensi pada


(29)

siklus pendapatan/penagihan dan siklus pembelian/pembayaran. Penerapan lebih luas mengenai e-commerce meliputi perencanaan dan koordinasi para pemasok, pelanggan, dan proses desain produk.

B.Pengendalian Internal

1. Struktur Pengendalian Internal

Struktur pengendalian internal adalah sebagai suatu tipe pengawasan yang diperlukan karena adanya keharusan untuk mendelegasikan wewenang dan tanggungjawab dalam suatu organisasi.

Seorang manajer/pemilik perusahaan yang merasa tidak memiliki cukup waktu dan kemampuan untuk mengelola sendiri semua kegiatan perusahaannya, akan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawabnya kepada orang lain. Tetapi bersamaan dengan atau segera setelah pemilik perusahaan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawabnya, pada saat itu pula dirasakan suatu kebutuhan untuk senantiasa mengawasi pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil yang dicapai oleh para fungsionaris tersebut.

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2001:319.2) pengendalian internal sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personil lain, entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan.

Tiga golongan tersebut adalah sebagai berikut, a. Keandalan pelaporan keuangan.

b. Efektifitas dan efisiensi operasi.


(30)

Menurut Alvin A.Arens, Radal J.Elder, Mark S.Beasly dalam buku berjudul Auditing dan Pelayanan Verifikasi (2004:396) bahwa suatu sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen jaminan yang wajar bahwa perusahaan mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini sering disebut pengendalian, dan secara kolektif mereka meringkas pengendalian internal entitas itu.

Mulyadi dalam bukunya “sistem Akuntansi” (2001:163) memberikan definisi mengenai sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

2. Komponen Pengendalian Internal

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2001:319) pengendalian terdiri dari lima komponen yang saling terkait berikut ini :

a. Lingkungan pengendalian (Control Enviroment) menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian internal dan menyediakan disiplin dan struktur.

b. Penaksiran resiko (Risk Assessment) adalah identifikasi entitas, dan analisis terhadap resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola.


(31)

c. Aktivitas pengendalian (Control Activities) adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

d. Informasi dan komunikasi (Information and Communication) adalah pengidentifikasian, pengungkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

e. Pemantauan (Monitoring) adalah proses yang menetukan kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu.

Menurut Commite Of Sponsoring Organizations (COSO) yang dikutip oleh Marshall B.Rommey & Paul J.Steinbart dalam buku Accounting Information System (2004:231) pengendalian internal terdiri dari lima komponen yang saling berhubungan yaitu :

a. Lingkungan Pengendalian

Inti dari bisnis apapun adalah orang-orang dan ciri perorangan, termasuk integritas, nilai-nilai etika dan kompetensi serta lingkungan tempat beroperasi. Mereka adalah mesin yang mengemudikan organisasi dan dasar segala hal yang terletak dalam lingkungan pengendalian.

Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut : 1. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika

Merupakan hal yang penting bagi pihak manajemen untuk menciptakan struktur organisasional yang menekankan pada integritas sebagai prinsip dasar beroperasi, dengan cara secara aktif mengajarkan dan mempraktikannya.


(32)

Semakin bertanggung jawab filosofi pihak manajemen dan gaya operasi mereka, semakin besar kemungkinannya para pegawai akan berperilaku secara bertanggung jawab dalam mencapai tujuan organisasi. Apabila pihak manajemen menunjukkan sedikit perhatian atas pengendalian informasi maka pegawai akan menjadi kurang rajin dan efektif dalam mencapai tujuan pengendalian tertentu.

3. Struktur organisasional

Struktur organisasional perusahaan menetapkan garis otoritas dan tanggung jawab serta menyediakan kerangka umum untuk perencanaan, pengarahan dan pengendalian operasinya.

4. Badan audit dan dewan komisaris

Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi struktur pengendalian internal perusahaan, proses pelaporan keuangannya, dan kepatuhannya terhadap hukum, peraturan, dan standar yang terkait. Komite tersebut bekerja dekat dengan auditor eksternal dan internal perusahaan.

5. Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab

Otoritas dan tanggung jawab dapat diberikan melalui deskripsi pekerjaan secara formal, pelatihan pegawai, dan rencana operasional, jadwal dan anggaran. Salah satu hal yang sangat penting adalah peraturan yang menangani masalah seperti standar etika berperilaku, praktek bisnis yang dapat dibenarkan, peraturan persyaratan, dan konflik kepentingan.


(33)

6. Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia

Kebijakan dan praktik-praktik mengenai pengontrakan, pelatihan, pengevaluasian, pemberian kompensasi, dan promosi pegawai mempengaruhi kemampuan organisasi untuk meminimalkan ancaman dan resiko. Para pegawai harus dipekerjakan dan dipromosikan berdasarkan seberapa baik mereka memenuhi persyaratan pekerjaan mereka.

7. Pengaruh-pengaruh eksternal

Pengaruh-pengaruh eksternal yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah termasuk persyaratan yang dibebankan oleh bursa efek oleh Financial Accounting Standards Board (FASB), dan Securities and Exchange Commission (SEC).

b. Aktivitas Pengendalian

Kebijakan dan prosedur pengendalian harus dibuat dan dilaksanakan untuk membantu memastikan bahwa tindakan yang diidentifikasi oleh pihak manajemen untuk mengatasi resiko pencapaian tujuan organisasi, secara efektif dijalankan.

Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini :

1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai

Otorisasi seringka li di dokumentasikan sebagai penandatanganan, pemberian tanda paraf, atau memasukkan tanda kode paraf, atau transaksi tertentu terjadi karena keadaan khusus, sehingga pihak manajemen memberikan otorisasi khusus agar dapat dilaksanakan,


(34)

sebaliknya pihak manajemen dapat memberi otorisasi pada pegawai untuk menangani transaksi rutin tanpa persetujuan khusus, atau disebut otorisasi umum.

2. Pemisahan tugas

Pemisahan tugas yang efektif dicapai ketika fungsi-fungsi berikut dipisahkan :

a. Otorisasi – menyetujui transaksi dan keputusan.

b. Pencatatan – mempersiapkan dokumen sumber, memelihara catatan jurnal, buku besar dan file lainnya, mempersiapkan rekonsiliasi, serta mempersiapkan laporan kinerja.

c. Penyimpanan – menangani kas.

3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai

Desain dan penggunaan catatan yang memadai membantu untuk memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap atas seluruh data transaksi yang berkaitan. Bentuk dan isinya harus dijaga agar tetap sesederhana mungkin untuk mendukung pencatatan, dan menfasilitasi peninjauan serta verifikasi.

4. Penjagaan asset dan catatan yang memadai

Seseorang berpikir tentang penjagaan asset fisik adalah persediaan dan perlengkapan. Akan tetapi, dimasa sekarang ini salah satu asset terpenting perusahaan adalah informasi. Oleh karena itu, harus diambil langkah-langkah untuk menjaga baik asset berupa informasi maupun fisik.


(35)

Prosedur-prosedur menjaga asset dari pencurian, penggunaan tanpa otorisasi dan vandalisme :

a. Mensupervisi dan memisahkan tugas secara efektif

b. Memelihara catatan asset, termasuk informasi secara akurat

c. Membatasi asset secara fisik (mesin kas, lemari besi, kotak uang, dan akses terbatas ke save deposit box kas, sekuritas, dan asset dalam bentuk surat-surat berharga)

d. Melindungi catatan dan dokumen (area penyimpanan tahan api, kabinet file yang terkunci, dan alokasi pendukung diluar kantor) merupakan cara yang efektif untuk melindungi catatan dan dokumen

e. Mengendalikan lingkungan (perlengkapan komputer yang sensitif harus diletakkan dalam ruangan yang memiliki alat pendingin dan perlindungan dari api yang memadai)

f. Pembatasan akses ke ruang komputer, file komputer dan informasi. 5. Pemeriksaan independen atas kinerja

Pemeriksaan internal untuk memastikan seluruh transaksi diproses secara akurat adalah elemen pengendalian lain yang penting. Pemeriksaan ini harus independen, karena pemeriksaan umumnya akan efektif apabila dilaksanakan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab atas jalannya operasi yang diperiksa.

c. Penilaian resiko

Organisasi harus sadar akan resiko dan berurusan dengan resiko yang dihadapinya. Organisasi harus menempatkan tujuan, yang terintegrasi


(36)

dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan dan kegiatan lainnya, agar organisasi beroperasi secara harmonis. Organisasi juga harus membuat mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola resiko yang terkait. Akuntan memainkan peranan penting dalam membantu manajemen mengontrol bisnis dengan mendesain sistem pengendalian yang efektif, dan mengevaluasi sistem yang ada untuk memastikan bahwa sistem tersebut berjalan dengan efektif.

d. Informasi dan komunikasi

Disekitar aktivitas pengendalian terdapat sistem informasi dan komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang dalam organisasi untuk mendapatkan dan bertukar informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya. Akuntan harus memahami bagaimana (1) transaksi diawali, (2) data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin, (3) file komputer diakses dan diperbaharui, (4) data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi, dan (5) informasi dilaporkan ke para pemakai internal dan pihak eksternal.

e. Pengawasan

Seluruh proses harus diawasi, dan perubahan dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Melalui cara ini sistem dapat bereaksi secara dinamis, berubah sesuai tuntutan keadaan. Metode untuk mengawasi kinerja dapat mencakup supervisi yang efektif, pelaporan yang bertanggung jawab dan audit internal.


(37)

Menurut Wing W.Winanrno yang dikutip oleh Lisa S.Onggowarsito (2001:21) bahwa manajemen merancang struktur pengendalian internal yang efektif dengan empat tujuan pokok yaitu :

1. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi. 2. Mengecek ketelitian dan catatan organisasi. 3. Mendorong efisiensi.

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Menurut tujuannya, pengendalian internal dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu, pengendalian akuntansi (internal accounting control) dan pengendalian administrasi (internal administrative control). Pengendalian akuntansi yang merupakan bagian dari struktur pengendalian internal meliputi kebijakan dan prosedur terutama untuk menjaga kekayaan dan catatan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

Pengendalian akuntansi yang baik akan menjamin keamanan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang andal. Pengendalian administrasi meliput i kebijakan dan prosedur yang terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.

Adapun beberapa kendala yang mempengaruhi struktur pengendalian internal yaitu :

1. Lingkungan eksternal yang seringkali berubah dengan cepat, misalnya perkembangan teknologi, tindakan pesaing dan peraturan perusahaan yang semuanya ini mempengaruhi pelaksanaan struktur pengendalian internal.


(38)

2. Berbagai kemungkinan kegiatan yang mendorong struktur pengendalian internal, misalnya ada orang yang tidak berhak menganalisis data sehingga rusak dan hilang.

3. Kesulitan mengikuti perkembangan komputer yang sangat pesat, terutama melatih karyawan menggunakan sistem baru.

4. Faktor manusia yang dalam beberapa hal tidak patuh mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.

5. Rumitnya biaya yang terjadi didalam perusahaan, belum lagi dalam hal mengalokasikan biaya.

4. Hubungan Sistem Akuntansi dengan Pengawasan Internal Perusahaan Suatu sistem akuntansi harus menjamin ketersediaan data-data yang dibutuhkan oleh manajemen dalam mengarahkan kejadian-kejadian dari suatu perusahaan dalam memberikan laporan kepada para pemilik, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan. Dengan demikian maka sistem akuntansi yang direncanakan secara tetap harus menetapkan:

1. Pengumpulan, pencatatan dan pelaporan data-data secara efisien. 2. Pengukuran semua tahap dari operasi-operasi suatu perusahaan. 3. Memberikan wewenang dan pembebanan tanggungjawab. 4. Pencegahan kesalahan-kesalahan dan kecurangan.

Disamping ketentuan-ketentuan utama ini, masih ada sejumlah besar variasi dalam perincian akuntansi. Tiap-tiap sistem harus direncanakan sesuai dengan sifat dari suatu perusahaan tertentu., volume transaksi dari berbagai jenis dan jumlah serta kapasitas personalia. Prosedur-prosedur terperinci yang


(39)

digunakan oleh perusahaan untuk mengendalikan operasi-operasi secara keseluruhan disebut sebagai sistem pengawasan internal. Bagan organisasi dan metode-metode serta prosedur-prosedur yang menyertai dari suatu sistem tersebut direncanakan untuk:

1. Mangamankan aktiva-aktiva (safeguard assets) 2. Menghasilkan data-data akuntansi yang teliti 3. Meningkatkan efisiensi seluruh bagian perusahaan 4. Menjamin ketaatan terhadap kebijaksanaan manajemen

Sistem akuntansi yang direncanakan dan disusun harus mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan internal. Menurut tujuannya, pengawasan internal terbagi dua yaitu,

1. Pengendalian akuntansi yang mancakup struktur organisasi dan seluruh metode dan prosedur yang terutama menyangkut dan berhubungan dengan penjagaan terhadap harta kekayaan perusahaan dan menjamin ketelitian data keuangan.

2. Pengendalian administrasi yang mencakup struktur organisasi dan seluruh metode dan prosedur yang terutama menyangkut usaha untuk mengefisienkan operasi perusahaan dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan pimpinan dan biasanya tidak langsung menyangkut catatan keuangan.

Pembentukan dan pembinaan suatu sistem pengawasan internal adalah merupakan tanggung jawab manajemen. Suatu pengawasan internal harus diawasi secara terus menerus oleh manajemen untuk mengetahui apakah sistem


(40)

tersebut telah berjalan dengan semestinya dan dirubah seperlunya sesuai dengan perubahan keadaan.

Suatu pengawasan internal yang memuaskan harus meliputi hal-hal berikut:

1. Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat.

2. Suatu sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik, yang berguna untuk melakukan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik. 3. Praktik-praktik yang sehat harus dijalankan dalam melakukan tugas-tugas

dan fungsi setiap bagian dalam organisasi.

4. Suatu tingkat kecakapan pegawai sesuai dengan tanggung jawab.

C. Sistem Akuntansi dan Pengendalian Internal Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1. Sistem Akuntansi

Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi USU, sistem akuntansi meliputi alat-alat akuntansi yang membantu memberikan informasi dan mendukung pelaksanaan kerja bagi pihak yang berada di Departemen Ekonomi Pembangunan seperti Ketua Departemen dan staf dan pegawai kantor.

Alat-alat akuntansi tersebut meliputi komputer dan buku agenda. Komputer digunakan untuk berbagai kegiatan kerja seperti menulis data, menyimpan data, merekrut dan menyusun file-file yang dianggap penting. Sedangkan buku agenda digunakan untuk mencatat nomor surat keluar dan berita


(41)

acara seminar mahasiswa Departemen Ekonomi Pembangunan. Terdapat juga bukti transaksi yaitu bukti transaksi pembayaran acara seminar dan bukti transaksi pembayaran untuk mengikuti sidang dan penyusunan skripsi.

Pada komputer, program yang sering dipakai adalah program Micosoft Office yaitu Microsoft word dan Microsoft Excel, sedangkan untuk pengolahan Database digunakan Microsoft Access. Jaringan internet dipakai oleh Ketua Departemen untuk keperluan Departemen dan Fakultas. Sistem telekomunikasi selain menggunakan telepon, juga digunakan faximile atau fax untuk mempermudah pengiriman data ke organisasi lain.

Pada umumnya, alat-alat yang sering digunakan akan mengalami kerusakan apabila pemakaian kurang mengikuti prosedur seperti komponen komputer yang tanpa sengaja jatuh atau terbanting ke lantai dan masuknya virus kedalam data-data yang berada di file yang disimpan di komputer yang dapat merusak komputer tersebut. Apabila hal ini terjadi maka pihak Departemen Ekonomi Pembangunan akan berusaha untuk memperbaiki alat tersebut yang dikerjakan oleh bagian teknisi. Apabila setelah diperbaiki alat tersebut tidak bisa dipakai kembali, maka pihak Departemen Ekonomi Pembangunan akan melaporkan hal ini ke bagian Perlengkapan Fakultas untuk ditidaklanjuti.

2. Pengendalian Internal

Sistem pengendalian dalam aktivitas kerja pada Departemen Ekonomi Pembangunan dipegang penuh oleh Ketua Departemen yaitu Bapak Wahyu Ario pratomo SE,M.Ec.


(42)

Menurut Bapak Wahyu Ario Pratomo SE,M.Ec selaku Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan, beliau mengungkapkan bahwa Pengendalian Internal adalah suatu pengawasan terhadap kegiatan aktivitas yang dilakukan di wilayah kerja. Misalnya apabila dosen tidak hadir dalam proses belajar mengajar sebanyak tiga kali berturut-turut, maka hal ini akan diajukan kepada Pembantu Dekan Tiga untuk mengganti Posisi Dosen yang bersangkutan dengan Dosen lain agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan juga memaparkan bahwa ia juga bertanggung jawab atas kelancaran pengisian Kartu Rencana Studi (KRS).

Tiap peminjaman alat akuntansi di awasi penuh oleh pihak Departemen Ekonomi Pembangunan dan harus mematuhi peraturan yang berlaku demi menjaga kelayakan alat-alat tersebut terutama pada komputer dan printer.

Ketua Departemen selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada staf dan pegawai untuk pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien. Hal ini untuk meningkatkan taraf prestasi kerja dan tanggung jawab sebagai Ketua Departemen.

Berikut adalah tanggung jawab dan sistem kendali yang dilakukan oleh Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan,

1. Bertanggung jawab pada aktiva seperti komputer, printer, telepon, faximile, meja dan kursi yang berada diruangan kantor.

2. Bertanggung jawab pada bawahan seperti sekretaris, staf dan pegawai kantor.

3. Bertanggung jawab pada penghapusan aktiva (maksud dari penghapusan aktiva adalah alat-alat yang berada diruangan seperti komputer, printer,


(43)

telepon, kursi dan meja tidak dapat dibuang begitu saja melainkan disimpan di suatu tempat yang disebut gudang).

4. Mengawasi aktivitas pekerjaan bawahan.

5. Memberikan bimbingan dan arahan pada staf dan pegawai juga mengadakan pelatihan khusus untuk meningkatkan prestasi kerja.

Departemen Ekonomi Pembangunan mengembangkan dan menerapkan sistem kepemimpinan yang bersifat kolegial. Sistem ini pada prinsipnya berorientasi kepada kebersamaan. Oleh karena itu, setiap rencana kegiatan departemen selalu dibangun melalui pembahasan pada rapat-rapat departemen. Dengan demikian, proses akuntanbilitas pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik Karena dibangun melalui kesepakatan bersama. Seluruh bentuk pengalihan pelaksanaan tugas, juga dibicarakan melalui rapat departemen.

Dengan menerapkan sistem kepimimpinan yang bersifat kolegial, maka partisipasi civitas akademika dalam pengembangan kegiatan pada Departemen Ekonomi Pembangunan cukup besar. Hal ini terlihat melalui kehadiran dosen pada rapat pengembangan kebijakan yang selalu dihadiri rata-rata 80% dosen. Pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program juga selalu dibicarakan pada rapat departemen yang dilaksanakan secara berkala.

Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa sistem akuntansi dan pengendalian internal pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah berjalan dengan baik, dengan dilengkapinya alat-alat akuntansi dan sistem pengendalian yang dilakukan semaksimal mungkin oleh Ketua Departemen. Prosedur-prosedur dilakukan dengan baik dan tingkat prestasi kerja cukup memenuhi nilai kinerja yang baik.


(44)

BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Kesimpulan dari Sistem Akuntansi Dan Pengendalian Internal Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut,

1. Peninjauan atas sistem akuntansi dan pengendalian internal pada Departemen Ekonomi Pembangunan dilakukan untuk mengetahui keadaan sistem akuntansi dan pengendalian internal di departemen tersebut.

2. Departemen Ekonomi Pembangunan telah memiliki alat-alat akuntansi yang melengkapi proses kerja staf dan pegawai. Alat-alat yang digunakan meliputi komputer, buku agenda, printer yang dapat membantu kelancaran proses penyelesaian pekerjaan di Departemen Ekonomi Pembangunan. 3. Ketua Departemen memiliki tanggungjawab penuh terhadap situasi dan

kondisi di Departemen Ekonomi Pembangunan, mengawasi kinerja bawahan, memberikan bimbingan dan arahan kepada staf dan pegawai, mengontrol aktiva yang ada di ruangan dan bertanggung jawab atas kinerja dosen dan mengawasi kelancaran pengisian Kartu Rencana Studi (KRS). 4. Sistem akuntansi dan pengendalian internal pada Departemen Ekonomi

Pembangunan telah berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kriteria kinerja yang cukup baik juga seiring dengan kerjasama yang baik antara ketua departemen, staf dan pegawai Departemen ekonomi Pembangunan.


(45)

B.Saran

Berikut adalah beberapa saran yang membangun untuk Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

1. Dalam sistem akuntansi pada Departemen Ekonomi Pembangunan terutama yang mencakup alat-alat akuntansi seperti komputer, seharusnya seluruh unit dilengkapi dengan konektifitas jaringan internet untuk mempermudah proses kinerja kantor yang dilakukan oleh staf dan pegawai.

2. Untuk pengolahan data yang berhubungan dengan data akuntansi sebaiknya dikerjakan dengan spesifik mungkin karena kesalahan data mencakup semua komponen data tersebut.

3. Pengendalian internal seharusnya tidak hanya dilakukan oleh ketua depertemen, tetapi seluruh staf dan pegawai ikut membantu kelancaran pengawasan lingkungan kerja untuk menjamin kenyamanan situasi dan kondisi serta bertanggung jawab penuh atas masing-masing tanggung jawab yang dijalankan.


(46)

DAFTAR PUSTAKA

George Bodnar.Accounting Information System jilid satu edisi kedelapan.Jakarta:PT.Indeks Kelompok Gramedia,2003

Harahap Sofyan Syafri.Teori Akuntansi.Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada Utama,2002

Husein Umar.Metode Riset Akuntansi Terapan.Jakarta:Ghalia Indonesia,2003 Ikatan Akuntansi Indonesia.Standar Profesional Akuntan

Publik.Yogyakarta:Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,2001 Mulyadi.Sistem Akuntasi.Jakarta:Salemba Empat,2001

Romney Marshall.Accounting Information System buku satu edisi Sembilan.Jakarta:Salemba Empat,2006


(1)

acara seminar mahasiswa Departemen Ekonomi Pembangunan. Terdapat juga bukti transaksi yaitu bukti transaksi pembayaran acara seminar dan bukti transaksi pembayaran untuk mengikuti sidang dan penyusunan skripsi.

Pada komputer, program yang sering dipakai adalah program Micosoft Office yaitu Microsoft word dan Microsoft Excel, sedangkan untuk pengolahan Database digunakan Microsoft Access. Jaringan internet dipakai oleh Ketua Departemen untuk keperluan Departemen dan Fakultas. Sistem telekomunikasi selain menggunakan telepon, juga digunakan faximile atau fax untuk mempermudah pengiriman data ke organisasi lain.

Pada umumnya, alat-alat yang sering digunakan akan mengalami kerusakan apabila pemakaian kurang mengikuti prosedur seperti komponen komputer yang tanpa sengaja jatuh atau terbanting ke lantai dan masuknya virus kedalam data-data yang berada di file yang disimpan di komputer yang dapat merusak komputer tersebut. Apabila hal ini terjadi maka pihak Departemen Ekonomi Pembangunan akan berusaha untuk memperbaiki alat tersebut yang dikerjakan oleh bagian teknisi. Apabila setelah diperbaiki alat tersebut tidak bisa dipakai kembali, maka pihak Departemen Ekonomi Pembangunan akan melaporkan hal ini ke bagian Perlengkapan Fakultas untuk ditidaklanjuti.

2. Pengendalian Internal

Sistem pengendalian dalam aktivitas kerja pada Departemen Ekonomi Pembangunan dipegang penuh oleh Ketua Departemen yaitu Bapak Wahyu Ario pratomo SE,M.Ec.


(2)

Menurut Bapak Wahyu Ario Pratomo SE,M.Ec selaku Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan, beliau mengungkapkan bahwa Pengendalian Internal adalah suatu pengawasan terhadap kegiatan aktivitas yang dilakukan di wilayah kerja. Misalnya apabila dosen tidak hadir dalam proses belajar mengajar sebanyak tiga kali berturut-turut, maka hal ini akan diajukan kepada Pembantu Dekan Tiga untuk mengganti Posisi Dosen yang bersangkutan dengan Dosen lain agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan juga memaparkan bahwa ia juga bertanggung jawab atas kelancaran pengisian Kartu Rencana Studi (KRS).

Tiap peminjaman alat akuntansi di awasi penuh oleh pihak Departemen Ekonomi Pembangunan dan harus mematuhi peraturan yang berlaku demi menjaga kelayakan alat-alat tersebut terutama pada komputer dan printer.

Ketua Departemen selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada staf dan pegawai untuk pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien. Hal ini untuk meningkatkan taraf prestasi kerja dan tanggung jawab sebagai Ketua Departemen.

Berikut adalah tanggung jawab dan sistem kendali yang dilakukan oleh Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan,

1. Bertanggung jawab pada aktiva seperti komputer, printer, telepon, faximile, meja dan kursi yang berada diruangan kantor.

2. Bertanggung jawab pada bawahan seperti sekretaris, staf dan pegawai kantor.

3. Bertanggung jawab pada penghapusan aktiva (maksud dari penghapusan aktiva adalah alat-alat yang berada diruangan seperti komputer, printer,


(3)

telepon, kursi dan meja tidak dapat dibuang begitu saja melainkan disimpan di suatu tempat yang disebut gudang).

4. Mengawasi aktivitas pekerjaan bawahan.

5. Memberikan bimbingan dan arahan pada staf dan pegawai juga mengadakan pelatihan khusus untuk meningkatkan prestasi kerja.

Departemen Ekonomi Pembangunan mengembangkan dan menerapkan sistem kepemimpinan yang bersifat kolegial. Sistem ini pada prinsipnya berorientasi kepada kebersamaan. Oleh karena itu, setiap rencana kegiatan departemen selalu dibangun melalui pembahasan pada rapat-rapat departemen. Dengan demikian, proses akuntanbilitas pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan baik Karena dibangun melalui kesepakatan bersama. Seluruh bentuk pengalihan pelaksanaan tugas, juga dibicarakan melalui rapat departemen.

Dengan menerapkan sistem kepimimpinan yang bersifat kolegial, maka partisipasi civitas akademika dalam pengembangan kegiatan pada Departemen Ekonomi Pembangunan cukup besar. Hal ini terlihat melalui kehadiran dosen pada rapat pengembangan kebijakan yang selalu dihadiri rata-rata 80% dosen. Pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program juga selalu dibicarakan pada rapat departemen yang dilaksanakan secara berkala.

Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa sistem akuntansi dan pengendalian internal pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah berjalan dengan baik, dengan dilengkapinya alat-alat akuntansi dan sistem pengendalian yang dilakukan semaksimal mungkin oleh Ketua Departemen. Prosedur-prosedur dilakukan dengan baik dan tingkat prestasi kerja cukup memenuhi nilai kinerja yang baik.


(4)

BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Kesimpulan dari Sistem Akuntansi Dan Pengendalian Internal Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut,

1. Peninjauan atas sistem akuntansi dan pengendalian internal pada Departemen Ekonomi Pembangunan dilakukan untuk mengetahui keadaan sistem akuntansi dan pengendalian internal di departemen tersebut.

2. Departemen Ekonomi Pembangunan telah memiliki alat-alat akuntansi yang melengkapi proses kerja staf dan pegawai. Alat-alat yang digunakan meliputi komputer, buku agenda, printer yang dapat membantu kelancaran proses penyelesaian pekerjaan di Departemen Ekonomi Pembangunan. 3. Ketua Departemen memiliki tanggungjawab penuh terhadap situasi dan

kondisi di Departemen Ekonomi Pembangunan, mengawasi kinerja bawahan, memberikan bimbingan dan arahan kepada staf dan pegawai, mengontrol aktiva yang ada di ruangan dan bertanggung jawab atas kinerja dosen dan mengawasi kelancaran pengisian Kartu Rencana Studi (KRS). 4. Sistem akuntansi dan pengendalian internal pada Departemen Ekonomi

Pembangunan telah berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kriteria kinerja yang cukup baik juga seiring dengan kerjasama yang baik antara ketua departemen, staf dan pegawai Departemen ekonomi Pembangunan.


(5)

B.Saran

Berikut adalah beberapa saran yang membangun untuk Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

1. Dalam sistem akuntansi pada Departemen Ekonomi Pembangunan terutama yang mencakup alat-alat akuntansi seperti komputer, seharusnya seluruh unit dilengkapi dengan konektifitas jaringan internet untuk mempermudah proses kinerja kantor yang dilakukan oleh staf dan pegawai.

2. Untuk pengolahan data yang berhubungan dengan data akuntansi sebaiknya dikerjakan dengan spesifik mungkin karena kesalahan data mencakup semua komponen data tersebut.

3. Pengendalian internal seharusnya tidak hanya dilakukan oleh ketua depertemen, tetapi seluruh staf dan pegawai ikut membantu kelancaran pengawasan lingkungan kerja untuk menjamin kenyamanan situasi dan kondisi serta bertanggung jawab penuh atas masing-masing tanggung jawab yang dijalankan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

George Bodnar.Accounting Information System jilid satu edisi kedelapan.Jakarta:PT.Indeks Kelompok Gramedia,2003

Harahap Sofyan Syafri.Teori Akuntansi.Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada Utama,2002

Husein Umar.Metode Riset Akuntansi Terapan.Jakarta:Ghalia Indonesia,2003 Ikatan Akuntansi Indonesia.Standar Profesional Akuntan

Publik.Yogyakarta:Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,2001 Mulyadi.Sistem Akuntasi.Jakarta:Salemba Empat,2001

Romney Marshall.Accounting Information System buku satu edisi Sembilan.Jakarta:Salemba Empat,2006