Tujuan dan Kendala Struktur Pengendalian Internal Hubungan Sistem Akuntansi dengan Pengawasan Internal Perusahaan

dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan dan kegiatan lainnya, agar organisasi beroperasi secara harmonis. Organisasi juga harus membuat mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola resiko yang terkait. Akuntan memainkan peranan penting dalam membantu manajemen mengontrol bisnis dengan mendesain sistem pengendalian yang efektif, dan mengevaluasi sistem yang ada untuk memastikan bahwa sistem tersebut berjalan dengan efektif. d. Informasi dan komunikasi Disekitar aktivitas pengendalian terdapat sistem informasi dan komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang dalam organisasi untuk mendapatkan dan bertukar informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya. Akuntan harus memahami bagaimana 1 transaksi diawali, 2 data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin, 3 file komputer diakses dan diperbaharui, 4 data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi, dan 5 informasi dilaporkan ke para pemakai internal dan pihak eksternal. e. Pengawasan Seluruh proses harus diawasi, dan perubahan dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Melalui cara ini sistem dapat bereaksi secara dinamis, berubah sesuai tuntutan keadaan. Metode untuk mengawasi kinerja dapat mencakup supervisi yang efektif, pelaporan yang bertanggung jawab dan audit internal.

3. Tujuan dan Kendala Struktur Pengendalian Internal

Universitas Sumatera Utara Menurut Wing W.Winanrno yang dikutip oleh Lisa S.Onggowarsito 2001:21 bahwa manajemen merancang struktur pengendalian internal yang efektif dengan empat tujuan pokok yaitu : 1. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi. 2. Mengecek ketelitian dan catatan organisasi. 3. Mendorong efisiensi. 4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Menurut tujuannya, pengendalian internal dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu, pengendalian akuntansi internal accounting control dan pengendalian administrasi internal administrative control. Pengendalian akuntansi yang merupakan bagian dari struktur pengendalian internal meliputi kebijakan dan prosedur terutama untuk menjaga kekayaan dan catatan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian akuntansi yang baik akan menjamin keamanan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang andal. Pengendalian administrasi meliput i kebijakan dan prosedur yang terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen. Adapun beberapa kendala yang mempengaruhi struktur pengendalian internal yaitu : 1. Lingkungan eksternal yang seringkali berubah dengan cepat, misalnya perkembangan teknologi, tindakan pesaing dan peraturan perusahaan yang semuanya ini mempengaruhi pelaksanaan struktur pengendalian internal. Universitas Sumatera Utara 2. Berbagai kemungkinan kegiatan yang mendorong struktur pengendalian internal, misalnya ada orang yang tidak berhak menganalisis data sehingga rusak dan hilang. 3. Kesulitan mengikuti perkembangan komputer yang sangat pesat, terutama melatih karyawan menggunakan sistem baru. 4. Faktor manusia yang dalam beberapa hal tidak patuh mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. 5. Rumitnya biaya yang terjadi didalam perusahaan, belum lagi dalam hal mengalokasikan biaya.

4. Hubungan Sistem Akuntansi dengan Pengawasan Internal Perusahaan

Suatu sistem akuntansi harus menjamin ketersediaan data-data yang dibutuhkan oleh manajemen dalam mengarahkan kejadian-kejadian dari suatu perusahaan dalam memberikan laporan kepada para pemilik, kreditur dan pihak lain yang berkepentingan. Dengan demikian maka sistem akuntansi yang direncanakan secara tetap harus menetapkan: 1. Pengumpulan, pencatatan dan pelaporan data-data secara efisien. 2. Pengukuran semua tahap dari operasi-operasi suatu perusahaan. 3. Memberikan wewenang dan pembebanan tanggungjawab. 4. Pencegahan kesalahan-kesalahan dan kecurangan. Disamping ketentuan-ketentuan utama ini, masih ada sejumlah besar variasi dalam perincian akuntansi. Tiap-tiap sistem harus direncanakan sesuai dengan sifat dari suatu perusahaan tertentu., volume transaksi dari berbagai jenis dan jumlah serta kapasitas personalia. Prosedur-prosedur terperinci yang Universitas Sumatera Utara digunakan oleh perusahaan untuk mengendalikan operasi-operasi secara keseluruhan disebut sebagai sistem pengawasan internal. Bagan organisasi dan metode-metode serta prosedur-prosedur yang menyertai dari suatu sistem tersebut direncanakan untuk: 1. Mangamankan aktiva-aktiva safeguard assets 2. Menghasilkan data-data akuntansi yang teliti 3. Meningkatkan efisiensi seluruh bagian perusahaan 4. Menjamin ketaatan terhadap kebijaksanaan manajemen Sistem akuntansi yang direncanakan dan disusun harus mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan internal. Menurut tujuannya, pengawasan internal terbagi dua yaitu, 1. Pengendalian akuntansi yang mancakup struktur organisasi dan seluruh metode dan prosedur yang terutama menyangkut dan berhubungan dengan penjagaan terhadap harta kekayaan perusahaan dan menjamin ketelitian data keuangan. 2. Pengendalian administrasi yang mencakup struktur organisasi dan seluruh metode dan prosedur yang terutama menyangkut usaha untuk mengefisienkan operasi perusahaan dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan pimpinan dan biasanya tidak langsung menyangkut catatan keuangan. Pembentukan dan pembinaan suatu sistem pengawasan internal adalah merupakan tanggung jawab manajemen. Suatu pengawasan internal harus diawasi secara terus menerus oleh manajemen untuk mengetahui apakah sistem Universitas Sumatera Utara tersebut telah berjalan dengan semestinya dan dirubah seperlunya sesuai dengan perubahan keadaan. Suatu pengawasan internal yang memuaskan harus meliputi hal-hal berikut: 1. Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat. 2. Suatu sistem wewenang dan prosedur pembukuan yang baik, yang berguna untuk melakukan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik. 3. Praktik-praktik yang sehat harus dijalankan dalam melakukan tugas-tugas dan fungsi setiap bagian dalam organisasi. 4. Suatu tingkat kecakapan pegawai sesuai dengan tanggung jawab. C. Sistem Akuntansi dan Pengendalian Internal Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 1. Sistem Akuntansi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi USU, sistem akuntansi meliputi alat-alat akuntansi yang membantu memberikan informasi dan mendukung pelaksanaan kerja bagi pihak yang berada di Departemen Ekonomi Pembangunan seperti Ketua Departemen dan staf dan pegawai kantor. Alat-alat akuntansi tersebut meliputi komputer dan buku agenda. Komputer digunakan untuk berbagai kegiatan kerja seperti menulis data, menyimpan data, merekrut dan menyusun file-file yang dianggap penting. Sedangkan buku agenda digunakan untuk mencatat nomor surat keluar dan berita Universitas Sumatera Utara acara seminar mahasiswa Departemen Ekonomi Pembangunan. Terdapat juga bukti transaksi yaitu bukti transaksi pembayaran acara seminar dan bukti transaksi pembayaran untuk mengikuti sidang dan penyusunan skripsi. Pada komputer, program yang sering dipakai adalah program Micosoft Office yaitu Microsoft word dan Microsoft Excel, sedangkan untuk pengolahan Database digunakan Microsoft Access. Jaringan internet dipakai oleh Ketua Departemen untuk keperluan Departemen dan Fakultas. Sistem telekomunikasi selain menggunakan telepon, juga digunakan faximile atau fax untuk mempermudah pengiriman data ke organisasi lain. Pada umumnya, alat-alat yang sering digunakan akan mengalami kerusakan apabila pemakaian kurang mengikuti prosedur seperti komponen komputer yang tanpa sengaja jatuh atau terbanting ke lantai dan masuknya virus kedalam data-data yang berada di file yang disimpan di komputer yang dapat merusak komputer tersebut. Apabila hal ini terjadi maka pihak Departemen Ekonomi Pembangunan akan berusaha untuk memperbaiki alat tersebut yang dikerjakan oleh bagian teknisi. Apabila setelah diperbaiki alat tersebut tidak bisa dipakai kembali, maka pihak Departemen Ekonomi Pembangunan akan melaporkan hal ini ke bagian Perlengkapan Fakultas untuk ditidaklanjuti.

2. Pengendalian Internal