dunia. Proyek penelitian massif ini menghasilkan akumulasi respon sebanyak 116.000 respon sehingga memungkinkan bagi Hofstede untuk melakukan analisa
data yang ekstensif yang kemudian ia publikasikan dalam bentuk buku yang berjudul ―Culture’s Consequence” pada tahun 1980.
Penelitian Hofsted mendukung hasil penelitian dua peneliti dari Amerika, Alex Inkles, seorang sosiolog dan Daniel Levinson seorang psikolog, yaitu bahwa
semua masyarakat menghadapi empat tantangan berikut ini:
Ketidakadilan sosial, termasuk hubungan dengan penguasa.
Hubungan antara individu dan kelompok
Konsep maskulinitas dan feminitas : implikasi sosial dan emosional akibat terlahir sebagai laki-laki dan perempuan.
Cara menghadapi ketidakpastian dan ambiguitas dikaitkan dengan kontrol
terhadap agresi dan ekspresi emosi.
1. Abu Mus’ab Al-Zarqawi
Abu Musab al-Zarqawi bahasa Arab
: يواقرزلابعصموبأ ± Oktober
1966 –
7 Juni
2006 adalah pemimpin kelompok militan Islam
Al-Qaeda di
Irak . Zarqawi
termasuk daftar orang yang sangat dicari di Yordania
dan Irak
karena telibat dalam serangkaian serangan, termasuk pembunuhan tentara dan polisi, serta
beberapa penduduk sipil. Pemerintah Amerika Serikat menawarkan hadiah 25 juta USD untuk penangangkapan Zarqawi, jumlah yang sama dengan yang
ditawarkan untuk penangkapan Osama bin Laden
sebelum Maret 2004. Zarqawi terbunuh di suatu serangan udara AS di
Baquba pada
7 Juni 2006
. Sebagai penggantinya, Al-Qaeda di Irak telah menunjuk Syeikh
Abu Hamza al-Muhajir sebagai penggantinya.
Dilahirkan di Zarqa, Yordania pada tanggal 20 Oktober 1966 dengan nama Ahmad Fadil Nazal Al Khalaylah dalam sebuah lingkungan pemukiman yang kumuh
dan didominasi pemandangan kemiskinan. Zarqowi pernah mendekam di penjara selama beberapa waktu karena beberapa kasus kriminal ringan yang pernah ia
lakukan. Setelah beberapa lama mendekam di sel, ia mengalami transformasi personal yang mengejukan banyak orang. Selanjutnya ia berubah menjadi seorang
Islamis militan yang menganut ajaran Islam radikal dan garis keras. Zarqowi pernah ikut bergabung bersama mujahidin Afganistan untuk berperang melawan
aneksasi Uni Sovyet. Pergaulannya bersama kaum mujahidin lainnya di Tanah Afganistan membentuk karakter dan kepribadian khas pada diri Zarqowi. Nilai-
nilai jihad dan perlawanan terhadap kaum yang dipandang kafir, munafik dan sesat amat mendarah daging pada dirinya sehingga ia tampil sebagai sosok yang
menonjol di antara kawan-kawannya. Abu Musa Al-Zarqawi, adalah salah seorang tokoh terkenal dalam deretan
kelompok teroris kelas dunia dan cukup ditakuti karena sepak terjangnya dalam dunia teror yang mencemaskan banyak pihak. Untuk memudahkan penulisan tokoh
ini selanjutnya disebut Al-Zarqawi saja. Ia dilahirkan di negeri Yordania, Timur Tengah. Bayi Al-Zarqawi dilahirkan di sebuah pemukiman miskin dan sangat
kumuh di tengah padang pasir yang panas yang bernama Al-Zarqa. Masa kecil Al-Zarqawi sangat sarat dengan nilai-nilai budaya dan
kehidupan Kaum Badui yang dicirikan dengan watak yang baik, misalnya, gampang memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain, termasuk gampang suka dan
menyayangi orang lain. Al-Zarqawi juga dikenal sebagai pribadi yang berakhlak mulia, pemberani dan sangat ramah kepada siapa saja, kendati ia dikenal juga
sebagai orang yang sangat pendendam.
Ada beberapa faktor penting yang membentuk pribadi dan karakter Al- Zarqawi sehingga ia tumbuh menjadi sosok dengan karakter khas Badui yang
melekat pada dirinya. Kekentalan karakter Badui pada diri Al-Zarqawi tercermin pada hal-hal berikut ini, yaitu :
Pertama, nilai, pola dan gaya hidup Kaum Badui yang sangat kental dengan
ketangguhan, keberanian dan ketegasan. Karakteristik umum yang melekat pada Kaum Arab Badui sangat melekat pada diri Al-Zarqawi sehingga ia dikatakan
sebagai prototipe Arab Badui modern. Ketangguhannya tercermin dari resiliensinya dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan hidup yang
mendera sejak masa kanak-kanak sampai ia dewasa. Selain itu, ia dikenal pula sebagai orang yang pemberani dalam menyampaikan sikap dan pandangannya
terhadap suatu persoalan dan tegas dalam segala hal. Ia juga memiliki sifat mulia, berani, dan ramah layaknya seorang badui.
Seorang badui juga di kenal dengan sikap balas dendam, sama sekali ia tidak melupakan perlakuan buruk musuhnya sampai kapanpun. Dan kebanyakan, seorang
badui mempuyai tingkat kesabaran yang tinggi untuk membalaskan keinginan balas dendamnya hal: 11.
Kedua, didikan yang sangat ketat dan penuh disiplin dari kedua orang
tuanya. Salah satu ciri khas para orang tua Kaum Badui adalah konsistensi mereka dalam menerapkan disiplin yang ketat kepada anak-anak mereka. Dalam
hal ini, Al-Zarqawi termasuk anak yang mendapatkan pola asuh yang sangat disiplin dan ketat dari orang tuanya sehingga hal itu mempengaruhi cara dia
bersikap dan berperilaku di kemudian hari setelah ia beranjak dewasa.
Ketiga, pengaruh Sosial terutama pengaruh rekan sebaya terasa kental
pada diri Zarqawi. Teman-teman Zarqawi pada saat belajar di Perguruan tinggi, mayoritas berasal dari berbagai kelompok Islam garis keras yang secara umum
selalu mendorong kaum muda untuk melakukan jihad di berbagai kawasan Islam yang menurut mereka dikuasai kaum kafir. Saat muda, ide jihad dan mati syahid
tumbuh subur dalam sanubari Zarqawi. Kehidupan badui adalah pilar utama dalam pembentukan watak Zarqawi.
Orang badui adalah orang yang berwatak baik, cepat melupakan masalah orang, cintanya kepada orang lain bersifat sepintas lalu, demikian juga ketika ia mau
menerima bantuan dari orang lain sifatnya sepintas lalu hal: 9.
2. Utomo Pamungkas alias Fadhlullah Hasan alias Mubarok alias Amin