Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

34 Total pembiayaan merupakan produk utama bank sebagai lembaga intermediasi yang menghubungkan antara unit surplus dengan unit defisit. Total pembiayaan digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan produk utama berupa pembiayaan sebagai salah satu cara dalam meningkatkan keuntungan. Total pembiayaan digunakan karena fungsi intermediasi bank yang menganggap pembiayaan sebagai variabel output. Dalam model ini bank semakin efisien jika pertambahan total pembiayaan dipengaruhi oleh bertambahnya total simpanan, berkurangnya beban operasioanl dan bertambahnya total aset bank tersebut.

G. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode Stochastic Frontier Analysis SFA. Pendekatan yang digunakan adalah Intermediary dengan sudut Profit Efficiency. Profit Efficiency mengukur seberapa besar tingkat maksimum profit sebuah bank yang mungkin dihasilkan atas nilai input dan output tertentu dengan menghitung deviasi dari fungsi frontier. Alasan peneliti menggunakan pendekatan profit efisiensi dengan metode pendekatan stochastic frontier approach SFA adalah karena antara lain: 27 1. Profit efisiensi telah memperhitungkan inefisiensi dari kedua sisi input maupun output. Sedangkan cost efisiensi lebih ditekankan pada sisi input 27 Suswadi. “Analisa Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia”. Skripsi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2007. hal. 46 35 padahal inefisiensi dari sisi output kemungkinan bisa sama atau bahkan lebih besar dari inefisiensi input. 2. Secara konsep ekonomi maka Profit Efficiency juga dapat lebih diterima. Misalkan suatu bank harus mengeluarkan tambahan biaya sebesar Rp.a untuk meningkatkan keuntungan sebesar Rp.b dimana ba dan variabel lain dianggap tetap, maka konsep ekonomi efisiensi profit lebih dapat diterima dari pada efisiensi biaya. 3. Cost efisiensi pada dasarnya didasarkan pada cost minimum pada suatu level output optimal. Sehingga jika ada perubahan output maka kemungkinan hal ini juga akan mempengaruhi tingkat cost efisiensi. 1 Stochastic Frontier Analysis SFA Stochastic Frontier Analysis SFA digunakan untuk mengetahui nilai efisien dari waktu ke waktu. Nilai efisien yang dihasilkan berupa skor dari 0-1. Semakin mendekati 1, maka perusahaan itu semakin efisien. Begitu juga sebaliknya, semakin mendekati angka 0, maka perusahaan itu semakin tidak efisien 28 . Fungsi standar Stochastic Frontier Analysis SFA dengan fungsi intermediasi memiliki bentuk umum log sebagai berikut: LnQn = β0 + β1lnP1 - β2lnP2 + βnlnP3 + En .....................3.1 Dimana P1, P2, dan P3 merupakan input dalam penelitian ini, yaitu total simpanan, beban operasional, dan total aset pada bank n, sedangkan Qn merupakan kuantitas output dalam penelitian ini yaitu total pembiayaan pada 28 Agung Nugroho, “Efisiensi Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah Menggunakan Stochastic Frontier Analysis SFA”. Jakarta : Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah. 2012,, hal 54 36 bank n. Model diatas diinterpretasikan bahwa jika total simpanan dan total aset bertambah serta beban operasional berkurang maka akan meningkatkan nilai profit efisiensi suatu bank. Error term En, dari fungsi tersebut terdiri dari dua komponen yang terlihat pada persamaan 3.2 berikut ini. En = Ut – Vt............................................................ 3.2 Dimana : Ut = faktor acak yang dapat dikendalikan inefisiensi Vt = faktor acak yang tidak dapat dikendalikan Asumsi yang digunakan pada persamaan 3.2 adalah: Ut ~ iid | N 0,σ2u | Vt ~ iid | N 0,σ2v Ut dan Vt berdistribusi secara independen satu sama lain juga terhadap variabel input. Dalam penelitian ini bank akan memaksimalkan keuntungan dengan memilih harga output p, jumlah input x, untuk sejumlah output y, dan harga input r yang telah ditetapkan. Fungsi indirect profit yang sesuai disebut sebagai fungsi indirect profit alternative yang dapat dituliskan sebagai berikut: Maxπ = P’Q = p,r y,-x ..................................3.3 Sejalan dengan hal tersebut, misalkan fungsi alternatif profit sebagai berikut: logπ = ƒ w,y + log u + log v ............................3.4 Maka alternative profit efficiency dapat dipresentasikan sebagai berikut: 37 � � � = � � �� = ��� [ �� � � ,� � + û �� ] ��� [ �� � � ,� � + û �� ] = û �� û �� ………..3.5 2 Uji Asumsi Ordinary Least Square OLS a Normalitas Salah satu asumsi dalam analisis statistika adalah data berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah sebuah model regresi, variabel dependen dan variable independennya berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar titik-titik jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b Autokorelasi Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri observasi yang disusun menurut urutan waktu atau urutan tempat, atau korelasi yang timbul pada dirinya sendiri. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem Autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. 38 Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam model bisa dilakukan dengan menggunakan Uji Durbin-Watson DW, dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Terjadi autokorelasi positif jika nilai Dw dibawah -2 Dw -2 2 Tidak terjadi autokorelasi jika nilai Dw berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ Dw ≤ 2 3 Terjadi autokorelasi negatif jika nilai Dw diatas2 Dw 2 c Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi kesamaan varians dari residual dari antara satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas. Dan jika varians berbeda atau tidak konstan, sehingga seakan-akan terdapat kelompok data yang memiliki besaran error maka terjadi Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan cara melihat grafik skaterplotnya. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Begitu pula sebaliknya, jika tidak ada pola yagn jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas. 39 d Multikolinearitas Multikolinieritas adalah kondisi dimana adanya hubungan linear antar variabel independen. Multikolinieritas hanya terjadi pada persamaan regresi berganda dan tidak akan terjadi pada persamaan regresi sederhana. Kondisi terjadinya multikolinieritas ditunjukkan dengan berbagai informasi sebagai berikut: a Nilai R 2 tinggi tetapi variabel independen banyak yang tidak signifikan. b Dengan cara menghitung koefisien korelasi antar variable independen. Apabila koefisiennya rendah, maka tidak terjadi multikolinearitas. 3 Uji Statistik a Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinan digunakan untuk mengukur sebaik apa variabel terikat dijelaskan oleh total variabel bebas. Ukurannya adalah semakin tinggi R 2 maka garis regresi sampel semakin baik juga. R 2 mengartikan apakah variabel bebas yang terdapat dalam model mampu menjelaskan perubahan dari variabel tidak bebas. Jika R 2 mendekati satu maka variabel independen mampu menjelaskan perubahan variable dependen, tetapi jika R 2 mendekati 0, maka variabel independen tidak mampu menjelaskan variabel dependen. 40

b Uji t

Uji parsial Uji t digunakan untuk menguji kuatnya hubungan masing-masing variabel independen dengan variabel dependen terhadap efisiensi perbankan syariah. Sedangkan analisis dari hasil uji parsial uji t dimaksudkan untuk membuktikan dari penelitian yang menyatakan masing- masing variabel independen Y dan variabel dependen X mempunyai pengaruh terhadap tingkat efisiensi perbankan syariah. Cara melakukan uji t ada dua, yaitu dengan melihat tingkat signifikansi dan dengan cara membandingkan antara nilai thitung dengan ttabel. Untuk mengetahui nilai ttabel adalah dengan melihat pada table statistik dengan cara menentukan koordinat nilai kritis yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebesar 5 dengan nilai derajat bebas yang didapat dengan rumus n jumlah sampel – k parameter yang diestimasi. 29 Apabila nilai statistik t hitung t tabel , maka dinyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Dan bila nilai statistik thitung ttabel, maka dinyatakan bahwa suatu variable independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen. 30 c Uji F Uji Simultan Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variable 29 Suswadi. “Analisa Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia”. Skripsi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2007. hal. 46 30 Mohamad Wirawan Anindita, “Analisa Profitabilitas, Efisiensi, dan Leverage Terhadap Earning Per Share EPS”, Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah jakarta, 2010 , hal. 45 41 bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan hasil dari profitabilitas value. Jika profitabilitas 0,05 maka Ha ditolak dan jika profitabilitas 0.05 maka Ha diterima. Untuk mengetahui nilai F tabel dengan melihat tabel statistic dengan cara menentukan koordinat nilai antara nilai kritis yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebesar 5 dengan nilai derajat bebas yang didapat, dengan df sebesar n-k-1, dimana k adalah jumlah variabel bebas dan n adalah jumlah observasi sampel. 31 31 Nachrowi, Penggunaan teknik ekonometri: Pendekatan populer dan praktis dilengkapi teknik analisis dan pengolahan data dengan menggunakan paket program SPSS. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008 h. 16 42

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN