Pengertian Efisiensi TINJAUAN PUSTAKA

20 para pebisnis , terutama antar nasabah mereka sendiri, sehingga mampu menjembatani informasi yang tidak simetris assymetric information dan terjadi efisiensi biaya ekonomi, terutama dalam praktik bisnisnya yang bervariasi, seperti dalam hal jual beli, sewa menyewa, sewa beli, gadai dan bagi hasil.

B. Pengertian Efisiensi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia 9 efisiensi yaitu tepat atau sesuai untuk mengerjakan menghasilkan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya, mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna, bertepat guna. Efisiensi didefinisikan sebagai perbandingan antara keluaran output dengan masukan input, atau jumlah yang dihasilkan dari suatu input yang dipergunakan. Suatu perusahaan dapat dinilai efisien jika mampu menggunakan input yang sama dengan perusahaan lain namun mampu menghasilkan output yang lebih besar, atau sebaliknya mampu menghasilkan output yang sama dengan perusahaan lain dengan input yang lebih kecil. Menurut Parmono dan Darmawan 10 , Suatu perusahaan dapat dikatakan efisiensi apabila mempergunakan jumlah unit yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah unit input yang digunakan perusahaan lain untuk menghasilkan output yang sama, atau mempergunakan unit input yang sama, dapat menghasilkan jumlah output yang lebih besar. Ada tiga faktor yang menyebabkan efisiensi, yaitu: 9 Badan Pengembangan dan pembinaan Bahasa Kemendikbud, Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, Jakarta 2011. Hal, 107 10 Permono dan Darmawan 2000, “Analisis Efisiensi Industri perbankan di Indonesia” studi kasus Bank-Bank Devisa di Indonesia Tahun 1991-1996, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. 21 1. Apabila dengan input yang sama dapat menghasilkan output yang lebih besar 2. Dengan input yang lebih kecil dapat menghasilkan output yang sama besar 3. Dengan input yang lebih besar dapat mengahasilkan output dengan persentase yang lebih besar. Leibenstein -dalam Rahmat Hidayat- 11 mengatakan, bahwa perusahaan beroperasi pada tingkat yang kurang efisien disebabkan dua hal, yaitu: 1 kegagalan menggunakan sumber daya secara efisien atau terjadi ketidak efisienan dalam penggunaan; dan 2 kegagalan perusahaan dalam mengkombinasikan sumber daya tersebut secara optimal. Efisiensi merupakan salah satu parameter yang penting dalam menilai kinerja sebuah perusahaan. Dari pengukuran efisiensi dapat dilihat kemampuan sebuah perusahaan dalam memanfaatkan input - input yang dimiliki untuk menghasilkan output maksimal. Dengan pengukuran efisiensi pula dapat dihitung angka output minimum yang dapat dihasilkan dengan nilai input tertentu. Efisiensi bagi sebuah bank atau industri perbankan secara keseluruhan merupakan aspek yang paling penting diperhatikan untuk mewujudkan suatu kinerja keuangan yang sehat dan berkelanjutan sustainable. Efisiensi industri perbankan dapat ditinjau dari sudut pandang mikro maupun makro. Dari perspektif mikro, dalam suasana persaingan yang semakin ketat sebuah bank agar bisa bertahan dan berkembang harus efisien dalam kegiatan operasionalnya. Bank-bank 11 Rahmat Hidayat, Efisiensi Perbankan Syariah Teori dan Praktik. Bekasi: Gramata Publishing. 2014.hal .65 22 yang tidak efisien, besar kemungkinan akan keluar dari pasar karena tidak mampu bersaing dengan kompetitornya, baik dari segi harga pricing maupun dalam hal kualitas produk dan pelayanan. Bank yang tidak efisien akan kesulitan dalam mempertahankan kesetiaan nasabahnya dan juga tidak diminati oleh calon nasabah dalam rangka untuk memperbesar costumer-basenya. Dari perspektif makro, bank yang efisien mampu menjalankan fungsi intermediasinya secara optimal melalui penyaluran kredit dengan biaya murah. Semakin banyak kredit yang disalurkan ke sektor riil, maka kegiatan investasi akan berkembang dan pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi, kinerja perbankan akan semakin lebih baik dalam mengalokasikan sumber daya keuangan, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kegiatan investasi dan pertumbuhan ekonomi. Konsep pengukuran efisiensi pertama kali diperkenalkan oleh Farrel 1957 pada saat melakukan pengukuran Empirik 12 . Menurut Farrell 1957 konsep pengukuran efisiensi dibagi menjadi dua yaitu efisiensi teknik technical efficiencyTE dan efisiensi alokasi allocation efficiencyAE. Efisiensi teknik menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan output dengan memanfaatkan jumlah input yang ada. Sedangkan efisiensi alokasi menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan input dengan struktur harga dan teknologi produksinya. Efisiensi alokasi juga disebut sebagai efisiensi ekonomi economic efficiency, karena tujuan dari para produsen adalah mencapai efisiensi yang tinggi efisiensi biaya, pendapatan atau efisiensi keuntungan. 12 Rahmat Hidayat, Efisiensi Perbankan Syariah Teori dan Praktik . hal 66 23 Kombinasi dari kedua efisiensi TE dan AE tersebut akan menghasilkan efisiensi ekonomi secara total Overall economic efficiencyOE Mokhtar, 2006. 13

C. Teknik Pengukuran Efisiensi Perbankan