24
konsonan t 5.
Nafs
س
Nafsu
Fonem vokal u setelah konsonan s
6. Qalb
ق
Kalbu
Fonem vokal u setelah konsonan b
7. Sabt
ت س
Sabtu
Fonem vokal u setelah konsonan t
8. Tsalj
ث
Salju
Fonem vokal u setelah konsonan j
Perubahan bunyi pada paragog disebabkan karena penambahan bunyi di akhir kata, contoh pada kata serapan
‘ilm berubah menjadi ilmu dalam bahasa Indonesia, proses paragog terlihat jelas pada kata tersebut, karena terjadi
penambahan fonem u di akhir kata. Bentuk terakhir yang jarang ditemukan adalah protesis, yaitu penambahan vokal atau konsonan pada awal kata.
5. Monoftongisasi
1
Haibah – Hebat
يه
Gejala monoftongisasi lebih banyak ditemukan pada diftong ai dan au, seperti pada contoh haibah yang mengandung diftong ai, kedua diftong tersebut
berubah menjadi sebuah bunyi sehingga terjadilah kata hebat.
2 Taubah – Taubat
ت
Gejala monoftongisasi ditemukan pada diftong au, seperti pada contoh taubah yang mengandung diftong au, diftong tersebut berubah menjadi sebuah
bunyi sehingga terjadilah kata taubat.
3 Syaithan – Setan
يش
25
Gejala monoftongisasi lebih banyak ditemukan pada diftong ai, seperti pada contoh Syaithan yang mengandung diftong ai, kemudian diftong tersebut
berubah menjadi sebuah bunyi sehingga terjadilah kata setan.
4 Syaikh – Syekh
يش
Gejala monoftongisasi lebih banyak ditemukan pada diftong ai, seperti pada contoh syaikh yang mengandung diftong ai, kemudian diftong tersebut berubah
menjadi sebuah bunyi sehingga terjadilah kata syekh.
Tabel. 6
No. Transliterasi Asli
Kata Serapan
Perubahan bunyi
1. Haibah
يه
Hebat
Diftong ai menjadi bunyi e
2. Taubah
ت
Tobat
Diftong au menjadi bunyi o
3. Syaithan
يش
Setan
Diftong ai menjadi bunyi e
4. Syaikh
يش
Syekh
Fonem vokal ai menjadi bunyi e
6. Adaptasi bunyi
Vokal a, i dan u dalam daftar kata bahasa Indonesia yang bersumber dari bahasa Arab jika diteliti lebih sempurna, akan tampak bahwa ketiga vokal tersebut
dalam kenyataannya ada yang diganti, justru dengan vokal yang tidak terdaftar dalam bahasa Arab. Sebagai contoh, vokal a, i dan u, diftong ai dan au