1. Awareness.  Konsumen  tahu  ada  alternatif,  tetapi  mungkin  tidak  memilki
kepentingan baik di dalamnya atau informasi yang cukup untuk memahami kemungkinan keuntungan.
2. Interest.  Konsumen  sadar,  mengembangkan  minat,  dan  karenanya
memutuskan untuk mempelajari lebih lanjut tentang produk harga, kualitas, manfaat,  probabilitas  kepentingan;  probabilitas  tindakan  positif  dan  asal
usul informasi. 3.
Cost  and  Benefit.  Keputusan  yang  dibuat  oleh  penerima  e-mail  atau mengadopsi  layanan  yang  disarankan,  umumnya  akan  terjadi  proses
evaluasi dan analisis rentang biaya dan manfaat berdasarkan informasi yang tersedia dipengaruhi oleh interaksi pengirim dan penerima e-mail.
4. Power.  Kekuatan  interpersonal  adalah  “kombinasi  dari  jumlah  waktu,
intensitas  emosional,  keintiman,  dan  layanan  timbale  balik”  sebagai  factor yang  paling  signifikan  menjelaskan  pengaruh WOM.  Kekuatan  ini  dapat
dibentuk berdasarkan sumber-sumber informasi. 5.
Persepsi Affinity.  Proses  penggabungan  kesamaan  sikap,  nilai,  gaya  hidup antara dua orang, suka, ketidaksukaan, dan pengalaman, menjadi pendorong
kedekatang  hubungan  dalam  kelompok  target,  maka  woM  akan menghasilkan antusiasme yang lebih besar.
6. Kesamaan  Demografis.  Kesamaan  demografis  antara  sumber  dan  target
menjadi  penting  untuk  menjelaskan  terjadinya  pengaruh WOM,  dan biasanya  diukur  sepanjang  beberapa  dimensi  seperti  umur,  jenis  kelamin,
pekerjaan, atau tingkat pendidikan memfasilitasi arus informasi lebih dalam hal  usia,  jenis  kelamin,  dan  status  sosial.  Kesamaan  demografis  akan
memiliki  pengaruh  positif  pada  berbagai  tahap  proses  pengambilan keputusan.
7. Final  Decision.  Pada  tahap  akhir  ini  konsumen  mengambil  tindakan  yang
dapat  diamati,  pembelian  barang  atau  jasa  atau  adopsi  yang  berkelanjutan sebagai  konsekuen  tahapan  sebelumnya,  pada  tahapan  ini  juga  muncul
sebuah  keputusan  untuk  menjadi  pendistribusi-penyebar spreaders
informasi bagi yang lain.
2.3.5. MenciptakanWord of Mouth
Untuk menciptakan pemasaran melalui mulut ke mulut menurut Kotler dan Keller 2009  terdapat  dua  cara  melakukan word  of  mouth marketing  yaitu dengan
buzz marketing dan viral marketing. 1.
Buzz  marketing  generate  excitement,  creates  publicity  and  conveys  new relevant
brand-related    information    through    unexpected    or evenoutrageous    means.    Apabila    diterjemahkan    buzz    marketing    adalah
menciptakan  publisitas  dan  rangkaian  informasi  relevan  mengenai merek baru berupa informasi yang tak terduga bahkan diluar jangkauan
2. Viral marketing is another form of word of mouth, or“ word of mouth”, that
encourages  consumer  to  pass  a  long  company-developed  products and service or audio, video,  or written information to other online. Dari definisi
viral  marketing    pada  pemahaman  bahwa  usaha    mendorong  konsumen meneruskan  usaha  perusahaan  dalam  membangun  informasi audio, video,
atau tertulis mengenai produk dan jasa secara online.
Sedangkan    menurut    Schiffman    dan    Kanuk    2010:285    aplikasi    strategi pemasaran word of mouth sebagai berikut:
1. Buzz  Agent.    Banyak    perusahaan    yang    menggunakan    strategi  pemasaran
dengan    menggunakan    buzz    agent    yaitu    dengan memberdayakan    agent tenaga    kerja    yang    langsung    mempromosikan produk    mereka    dengan
memanfaatkan berbagai  macam  kegiatan  yang melibatkan  orang  bany ak seperti    pada    saat    acara    gathering    keluarga. Pada    saat    acara    gathering
maka    akan    memudahkan  sebuah    komunikasi seseorang  dalam
membicarakan sebuah produk kepada orang lain 2.
Viral Marketing. Viral marketing saat ini adalah promosi dari mulut ke mulut dalam  format  elektronik.  Dimana  viral  marketing  adalah  strategi maketing
yang    berkaitan    dengan    menciptakan    pesan    online    yang original    dan cukup    menghibur    yang    mendorong    consumer    untuk
menyampaikan pesan  itu  ke  konsumen  lainny a,  menyebarkan  pesan didalam web seperti
virus secara gratis tanpa membebani si pengiklan. 3.
Tracking  Negative  Rumor.  Strategi tracking  negative rumor menjelaskan bahwa  dengan  tidak menghuraikan  pernyataan-pernyataan yang    negative
terhadap  informasi  produk  dengan  diimbangi  dengan kelebihan-kelebihan yang  dimiliki  oleh  sebuah   produk   maka  akan menimbulkan keterterikan
seseorangakan sebuah produk tersebut.
Adapun  lingkungan  word  of  mouth  dan  e-wom  menurut  Schiffman  dan Kanuk 2010 yaitu:
1. Social  Network.  Jaringan  social  seorang  opinion  leader  yang  luas sangat
membantu  dalam  penyebaran  komunikasi  word  of  mouth.  Hal ini  terjadi