Pengaruh Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

SKRIPSI

PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA PADA MAHASISWA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH

HARYATI MANURUNG 090502161

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Pengaruh Diversifikasi Produkterhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh diversifikasi produk terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang pernah membeli sepeda motor Honda. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 mahasiswa. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala Likert. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dan analisis statistik dengan menggunakan regresi sederhana.

Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa diversifikasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Nilai R Square = 0,206, berarti 20,6% faktor-faktor keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel bebas yaitu diversifikasi produk sedangkan sisanya 79,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(3)

ABSTRACT

The Effect of Product Diversification on Buying Decision of Honda Motorcycle for Students of Economic Faculty

University of North Sumatera

This study aims to determine and analyze the effect of product diversification on buying decision of Honda Motorcycle for students of Economic Faculty, University of North Sumatera.

The population in this study were students of Economic Faculty, University of North Sumatera who had purchased a Honda motorcycle. The sampling technique using accidental sampling with a sample size of 100 students. Types of data used are primary and secondary data obtained through the study of the measurement documentation and questionnaries using Likert scale. The analysis technique used is descriptive analysis techniques and statistical analysis using simple regression.

The results of this study indicate that the product diversification has a positive and significant impact on buying decision of Honda Motorcycle for the students of Economic Faculty, University of North Sumatera. Value of R Square = 0,206 , meaning 20,6% of the factors in buying decision can be explained by the independent variable which is product diversification while the remaining 79,4% explained by other factors not examined in this study


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, kasih serta pertolongan-Nya yang senantiasa melimpah, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Diversifikasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada kedua orang tua saya, Bapak Domdom Manurung dan Mama

Kartini Baringbing atas semua kasih sayang, doa, dukungan dan pengorbanan yang tidak akan pernah terbalas. Sampai kapan pun cinta dan kasih sayang Bapak dan Mama tidak akan pernah dapat saya lupakan. Saya juga telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu:

1. Bapak Prof Dr. Azhar Maksum selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, M.Si sebagai Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini SE, M.Si sebagai Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Marhayanie, SE, M.Si sebagai Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis,SE,MBA sebagai Dosen Pembimbing. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beliau karena telah membimbing saya dengan penuh kesabaran.

6. Ibu Dra. Marhaini M.S sebagai Dosen Pembaca Penilai. Saya mengucapkan terimakasih kepada beliau karena telah memberikan nasehat dan masukan dalam penyempurnaan penulis dan isi dalam penelitian ini.

7. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.

8. Kakak-kakak, abang dan adik tersayang : Yunita Manurung, Leny Manurung, Shandy Manurung dan Desy Manurung terima kasih banyak atas doa dan dukungan yang telah diberikan.

9. Sahabat-sahabat yang tak tergantikan “SANCE” : Dian Sari Napitupulu, Agustine Simatupang, Maloma Naibaho, Della Winda, dan Poltak Manihuruk terima kasih atas semangat, doa dan dukungan kalian.


(5)

10.Secara khusus, terima kasih kepada Christian Lumbantoruan atas segala dukungan, doa, motivasi dan kasih dalam rangka menyelesaikan studi ini. 11.Teman-teman seperjuangan di Manajemen Stambuk 2009 Irene Pakpahan,

Putri Kamisa, Susanti Nadeak, Kezia Yurischa Purba, Hanna Panggabean, Friska Panggabean, Mellysa Maria, Rumiaty Manurung, Ferynando Bangun, Kharisma Sari Pardede serta teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu. Terimakasih atas perhatian dan dukungan yang telah diberikan selama masa perkuliahan dan suka duka dalam melewati perkuliahan dan pergumulan dalam penyusunan skripsi selama ini.

Penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat dan sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini.

Medan, Mei 2013 Penulis,


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATAPENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Pemasaran ... 11

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 11

2.1.2 Strategi Pemasaran ... 12

2.1.3 Strategi Acuan/Bauran Pemasaran ... 14

2.2 Produk ... 17

2.2.1 Pengertian Produk ... 17

2.2.2 Tingkatan Produk ... 18

2.2.3 Bauran Produk ... 18

2.2.4 Siklus Hidup Produk ... 20

2.3 Diversifikasi Produk ... 23

2.3.1 Pengertian dan Tujuan Diversifikasi Produk ... 23

2.3.2 Strategi Diversifikasi Produk ... 25

2.3.3 Pertimbangan dalam Mengadakan Diversifikasi Produk ... 26

2.4 Keputusan Pembelian ... 27

2.4.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian .... 29

2.4.2 Peranan Individu dalam Keputusan Pembelian ... 33

2.4.3 Perilaku Pembelian ... 34

2.4.4 Tahap-tahap Proses Pengambilan Keputusan ... 36

2.5 Hubungan Diversifikasi Produk dengan Keputusan Pembelian ... 37

2.6 Penelitian Terdahulu ... 38

2.7 Kerangka Konseptual ... 39

2.8 Hipotesis ... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42

3.1 Jenis Penelitian ... 42


(7)

3.3 Batasan Operasional ... 42

3.4 Defenisi Operasional ... 43

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 44

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

3.6.1 Populasi ... 44

3.6.2 Sampel ... 45

3.7 Jenis Data ... 46

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 47

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 48

3.9.1 Uji Validitas ... 48

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 50

3.10 Teknik Analisis Data ... 51

3.10.1 Analisis Deskriptif ... 51

3.10.2 Analisis Regresi ... 51

3.10.3 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 52

3.10.4 Koefisien Determinasi (R2) ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 54

4.1.1 Sejarah PT. Astra Honda Motor (AHM) ... 54

4.1.2 Sekilas Astra Honda Motor ... 56

4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan ... 57

4.1.4 Profil Perusahaan ... 58

4.1.5 Prestasi Astra Honda Motor ... 60

4.1.6 Jaringan PT Astra Honda Motor ... 64

4.2 Hasil Penelitian ... 66

4.2.1 Metode Analisis Deskriptif ... 66

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden ... 66

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 69

4.2.2 Analisis Regresi Sederhana ... 72

4.2.3 Uji Hipotesis ... 73

4.2.3.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 73

4.2.3.2 Koefisien Determinasi (R2) ... 74

4.3 Pembahasan ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1 Kesimpulan ... 82

5.2 Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84


(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Produk Baru Sepeda Motor Honda di Indonesia Tahun

2011 & 2012 ... 7

1.2 Data Penjualan PT Astra Honda Motor Tahun 2007 – 2012 ... 8

2.1 Operasionalisasi Variabel ... 43

3.2 Instrumen Skala Likert ... 44

3.3 Uji Validitas ... 49

3.4 Uji Reliabilitas ... 50

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 66

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 67

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ... 68

4.4 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Diversifikasi Produk ... 69

4.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keputusan Pembelian ... 71

4.6 Analisis Regresi Sederhana ... 73

4.7 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 74


(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

1.1 Grafik Penjualan Tiga Besar Produsen Sepeda Motor

di Indonesia Tahun 2010 – 2012 ... 5

2.1 Model Pengambilan Keputusan ... 29

2.2 Tahap Proses Pengambilan Keputusan ... 36


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1. Kuesioner ... 86

2. Data Uji Validitas dan Reliabilitas ... 89

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 90

4. Data Responden ... 92


(11)

ABSTRAK

Pengaruh Diversifikasi Produkterhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh diversifikasi produk terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang pernah membeli sepeda motor Honda. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 mahasiswa. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala Likert. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dan analisis statistik dengan menggunakan regresi sederhana.

Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa diversifikasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Nilai R Square = 0,206, berarti 20,6% faktor-faktor keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel bebas yaitu diversifikasi produk sedangkan sisanya 79,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(12)

ABSTRACT

The Effect of Product Diversification on Buying Decision of Honda Motorcycle for Students of Economic Faculty

University of North Sumatera

This study aims to determine and analyze the effect of product diversification on buying decision of Honda Motorcycle for students of Economic Faculty, University of North Sumatera.

The population in this study were students of Economic Faculty, University of North Sumatera who had purchased a Honda motorcycle. The sampling technique using accidental sampling with a sample size of 100 students. Types of data used are primary and secondary data obtained through the study of the measurement documentation and questionnaries using Likert scale. The analysis technique used is descriptive analysis techniques and statistical analysis using simple regression.

The results of this study indicate that the product diversification has a positive and significant impact on buying decision of Honda Motorcycle for the students of Economic Faculty, University of North Sumatera. Value of R Square = 0,206 , meaning 20,6% of the factors in buying decision can be explained by the independent variable which is product diversification while the remaining 79,4% explained by other factors not examined in this study


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Dengan adanya persaingan ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing dalam menarik konsumen dengan menerapkan strategi yang tepat dalam memenuhi target volume penjualan.

Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen mutlak diperlukan jika pelaku bisnis tidak ingin kehilangan konsumennya serta menumbuhkan permintaan akan produknya. Mempertahankan dan bahkan menumbuhkan permintaan baru tentu bukan perkara mudah bagi para pelaku bisnis. Menurut Kotler (2005:10), pekerjaan pemasaran bukan bagaimana menemukan konsumen yang tepat untuk sebuah produk tapi bagaimana menemukan produk yang tepat untuk konsumen. Dalam hal ini, perusahaan perlu menawarkan produk yang sesuai dengan permintaan konsumen.

Untuk memenuhi permintaan konsumen tersebut, perusahaan harus peka dalam menghadapi perubahan yang terjadi di dalam dunia bisnis. Perusahaan yang berorientasi pada konsumen sudah sepatutnya memperhatikan, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap dan tingkah laku konsumen. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatnya pertumbuhan ekonomi membuat perubahan pada kebutuhan, keinginan maupun selera konsumen. Perubahan


(14)

tersebut menuntut perusahaan untuk menyesuaikan barang hasil produksi dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Banyaknya pilihan produk yang ditawarkan di pasar, pada akhirnya membuat konsumen semakin jeli dalam menentukan produk mana yang akan mereka konsumsi. Pertimbangan dan tuntutan dari konsumen terhadap produk yang diinginkan juga semakin kompleks, baik dari segi kualitas produk sampai pelayanan yang diberikan. Pada suatu saat produk yang dihasilkan oleh perusahaan senantiasa akan mengalami peningkatan yang dapat menguntungkan perusahaan, tetapi ada saat produk akan mengalami penurunan. Untuk itu, perusahaan harus mengelola kondisi ini sehingga perusahaan berhasil mempertahankan produknya di pasar.

Suatu bisnis harus dijalankan dengan baik agar dapat bertahan. Sedangkan untuk memenangkan suatu pasar yang kompetitif, pelaku bisnis harus melakukan suatu strategi pemasaran yaitu berupa produk yang lebih baik, harga yang lebih rendah, pelayanan yang lebih baik, atau apapun yang berhubungan dengan konsumen. Jika perusahaan dapat mengusahakan produk yang diinginkan konsumen, tentu saja konsumen akan tertarik untuk membeli produk.

Jika melihat dari sisi konsumen, konsumen tidak pernah puas dengan produk yang ada saat ini. Mereka selalu menginginkan yang baru yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka. Dengan semakin banyak munculnya bisnis baru, semakin ketat pula persaingan yang ada sehingga hal ini memancing para pengusaha untuk selalu bersaing mencari peluang bisnis yang tepat dan berlomba-lomba untuk menjadikan produk yang ditawarkan menjadi


(15)

yang terdepan. Untuk itu, perusahaan harus tepat dalam memilih strategi pemasaran yang dapat berperan dalam memenangkan persaingan. Ada berbagai pilihan strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Strategi pemasaran yang berlandaskan pada produk yang akan dipasarkan perusahaan dan pasar yang dilayani perusahaan antara lain strategi penetrasi pasar, pengembangan produk, pengembangan pasar, segmentasi pasar, diversifikasi produk dan strategi integrasi.

Salah satu strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan yaitu strategi diversifikasi produk. Menurut Ismanthono (2003:65), diversifikasi produk adalah upaya perusahaan untuk meningkatkan penjualan melalui penganekaragaman produk, baik lewat pengembangan produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada.

Diversifikasi produk bertujuan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dari konsumen yang berbeda-beda, selain itu sebagai suatu bentuk investasi bagi perusahaan. Perusahaan yang melakukan diversifikasi produk dapat memberikan alternatif pilihan pada konsumen untuk memenuhi kebutuhan mereka. Akan tetapi tindakan diversifikasi produk harus dipikirkan dan direncanakan dengan baik, agar diversifikasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan konsumen di dalam pasar dan diharapkan tidak mengalami kegagalan yang dapat menyebabkan kerugian. Oleh sebab itu, dengan adanya diversifikasi produk suatu perusahaan tidak akan bergantung pada keuntungan satu jenis produknya saja tetapi juga dapat mengandalkan jenis produk lainnnya.


(16)

Diversifikasi produk merupakan strategi yang dilakukan perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan. Banyaknya pilihan produk yang ditawarkan kepada konsumen diharapkan dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk. Setiap konsumen akan melakukan berbagai macam keputusan tentang pencarian, pembelian, penggunaan berbagai merek dan bentuk pada setiap periode tertentu. Dalam membuat keputusan, konsumen harus memilih yang dianggap paling baik untuk dipilih di antara banyaknya pilihan yang dihadapkan kepadanya.

Dalam model pengambilan keputusan, konsumen melibatkan semua aspek pengaruh dan kognisi dalam membuat keputusan pembelian, yakni pengetahuan, arti, kepercayaan yang timbul dari ingatan, dan proses perhatian dan pemahaman yang terlibat dalam penerjemahan informasi baru di lingkungan. Tetapi inti dari pengambilan keputusan oleh konsumen sebenarnya adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu di antaranya, dimana hasil dari proses pengintegrasian inilah yang disebut sebagai pilihan (choice) yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku (Setiadi, 2010:332).

Menurut Kotler dan Keller (2008:235) ada lima tahapan dalam pengambilan keputusan pembelian yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Keputusan pembelian adalah salah satu tahap dimana konsumen benar-benar membeli suatu produk.


(17)

Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan alat transpotasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor, yang mana sangat dibutuhkan oleh banyak orang selain harganya terjangkau dan mudah perawatannya. Para produsen pembuat sepeda motor pun tidak pernah berhenti berlomba untuk menciptakan sepeda motor yang memiliki banyak keunggulan baik itu secara kualitas, ketahanan mesin dan juga desain yang menarik. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang otomotif hal ini merupakan suatu peluang untuk menguasai pangsa pasar.

Sumber : Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia, diolah Gambar 1.1

Grafik Penjualan Tiga Besar Produsen Sepeda Motor di Indonesia Tahun 2010 – 2012

Dari gambar diatas dapat dilihat selama tahun 2010 sampai tahun 2012, Honda selalu menduduki posisi pertama sebagai produsen terbesar sepeda motor


(18)

akan tetapi mengalami penurunan di tahun 2012. Kemudian disusul oleh posisi kedua yaitu Yamaha yang telah mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2010. Sedangkan yang menduduki posisi ketiga yaitu Suzuki yang hampir tidak mengalami perubahan tingkat penjualan. Jika dilihat pada penurunan tingkat penjualan seluruh produsen sepeda motor tahun 2012, adapun hal tersebut disebabkan karena adanya berbagai faktor seperti penurunan harga komoditas seperti sawit dan batubara, penerapan ketentuan batas minimal uang muka sebesar 20% yang berlaku pada 15 Juni 2012 dan aturan pajak progresif untuk kepemilikan kendaraan lebih dari satu (edorusyanto.wordpress.com).

PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Honda merupakan merek yang selalu digemari oleh masyarakat Indonesia sejak dulu. Sepeda motor Honda yang sudah lama berada di Indonesia ini, dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan sekaligus memenuhi kebutuhan transportasi yang tangguh, irit dan ekonomis. Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan sepeda motor Honda di Indonesia terus memperkuat diri. Untuk menghadapi persaingan, produk Honda selalu mengembangkan berbagai variasi produk dan senantiasa menciptakan jenis produk baru yang mana disesuaikan dengan perkembangan jaman dan keinginan dari masyarakat agar produknya tetap laku.

Tahun 2011 dan 2012 yang lalu sepeda motor Honda telah mengeluarkan berbagai variasi dan jenis produk baru yang terlihat pada tabel di bawah ini :


(19)

Tabel 1.1

Produk Baru Sepeda Motor Honda di Indonesia Tahun 2011 & 2012

Tahun 2011 Tahun 2012

1. Honda CBR 250 R 2. Honda CBR 150R 3. Honda Supra Facelift 4. Honda Blade

5. Honda Spacy Helm-in 6. Honda Supra 125 Helm-in 7. Honda Spacy PGM-Fi

8. Honda Supra X Helm-in PGM-Fi

1. Honda Vario Techno 125 PGM-Fi 2. Honda PCX 150 PGM-Fi

3. Honda Supra X 125 PGM-Fi 4. Honda Spacy Helm-in PGM-Fi 5. Honda CBR 150R Streetfire 6. All New Honda BeAt - Fi

Sumber

Setiap tahun PT Astra Honda Motor (AHM) senantiasa melakukan penambahan variasi produk baru yang dapat dilihat pada tabel diatas, dimana pada tahun 2011 Honda telah meluncurkan 8 produk baru sedangkan pada tahun 2012 telah meluncurkan 6 produk baru. Astra Honda Motor hingga saat ini telah memiliki 33 produk dengan tiga tipe yaitu tipe Bebek (Cub), tipe Skutik (Scooter) dan tipe Sport.


(20)

Tabel 1.2

Data Penjualan PT Astra Honda Motor Tahun 2007 – 2012 (dalam unit)

Sumber : www.astra-honda.com

Jika dilihat pada tahun 2011, sepeda motor Honda telah mengalami peningkatan penjualan yang cukup tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, begitu pula pada tahun 2012 meskipun mengalami penurunan penjualan disebabkan adanya faktor eksternal akan tetapi pangsa pasarnya mengalami peningkatan. Ini merupakan keberhasilan sepeda motor Honda melakukan penganekaragaman produk selama dua tahun terakhir. Jadi jika dilihat secara keseluruhan, dalam perjalanannya sepeda motor Honda cenderung mengalami peningkatan pangsa pasar dari tahun ke tahun sehingga menjadi sepeda motor unggulan sampai sekarang. Dengan demikian sepeda motor Honda cukup sukses dalam melakukan strategi diversifikasi pada produk-produknya untuk menghadapi persaingan, meningkatkan keuntungan dan pertumbuhan perusahaan.

Strategi diversifikasi produk yang telah dilakukan oleh sepeda motor Honda merupakan salah satu cara untuk meningkatkan daya saingnya dalam menarik dan mempengaruhi konsumen untuk membeli produknya dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan yang diperolehnya. Bagi mahasiswa Universitas

Tahun Total Penjualan Pangsa Pasar

2007 2.142.510 45,27 %

2008 2.877.408 46,24 %

2009 2.704.097 45,97 %

2010 3.418.632 46,24 %

2011 4.276.136 53,16 %


(21)

Sumatera Utara sendiri khususnya Fakultas Ekonomi, sepeda motor merupakan sarana transportasi yang penting dalam membantu kegiatan proses perkuliahan, terlebih lagi bila ada tugas yang mengharuskan mahasiswa melakukan penelitian di luar kampus. Dari hasil pemantauan peneliti secara langsung, sepeda motor Honda mendominasi yang banyak digunakan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, hal ini disebabkan produk sepeda motor Honda memiliki banyak variasi produk dan irit bahan bakar merupakan alasan yang mendorong untuk membeli produk tersebut.

Dari uraian latar belakang diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul yaitu: “Pengaruh Diversifikasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis uraikan diatas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

Apakah diversifikasi produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan dalam membeli produk sepeda motor Honda pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sebuah pedoman bagi setiap penelitian untuk menemukan jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dirumuskan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh


(22)

diversifikasi produk terhadap keputusan dalam membeli produk sepeda motor Honda pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan dan strategi pemasaran yang berhubungan dengan diversifikasi produk dan keputusan pembelian.

2. Bagi penulis, penelitian ini ditujukan untuk menambah pengetahuan penulis di dalam bidang pemasaran, khususnya mengenai diversifikasi produk dan penulis diharapkan dapat mengetahui masalah yang dihadapi oleh perusahaan dan mengaplikasikan teori-teori yang di dapat di bangku kuliah.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah referensi perpustakaan dan sebagai bahan acuan yang bermanfaat bagi penelitian selanjutnya mengenai diversifikasi produk dan keputusan pembelian.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai dengan sukses. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu upaya dan pemasaran merupakan salah satu solusi untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini dikarenakan pemasaran merupakan strategi yang berupaya untuk mendapatkan keuntungan atau mencapai tujuan perusahaan melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan konsumen.

Pemasaran merupakan salah satu strategi yang menghubungkan produsen dengan konsumen sehingga memudahkan produsen untuk mencapai tujuannya, baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek. Tujuan dari setiap perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa adalah menyampaikan hasil produksinya pada waktu yang tepat. Hal ini bukanlah hal yang mudah mengingat semakin banyaknya pesaing yang memproduksi beranekaragam produk yang dibutuhkan dan dinginkan oleh konsumen. Pemasaran merupakan salah satu strategi yang dapat membantu perusahaan dalam memenangkan persaingan.

Menurut Kotler dan Keller (2008:5), pemasaran adalah “suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa bernilai dengan pihak lain”.


(24)

Menurut Stanton yang dikutip dalam buku Swastha dan Irawan (2002:5), pemasaran adalah “suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.

Dengan demikian pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran barang dan jasa.

2.1.2 Strategi Pemasaran

Pemasaran tidak terbatas pada proses penjualan barang, jasa atau ide saja. Tetapi pemasaran menggunakan berbagai strategi dalam menyampaikan nilai dan kegunaan kepada konsumen. Menurut Tjiptono (2008:5), pemasaran bertujuan untuk menarik pembeli dalam mengkonsumsi produk yang ditawarkan. Oleh karena itu pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangkan strategi. Assauri (2007:168) mengemukakan pendapat, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.

Strategi pemasaran memegang peranan penting dalam rencana pemasaran suatu perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau


(25)

peluang pada beberapa pasar sasaran. Dalam hal ini dibutuhkan dunia bagian yang sangat penting dan saling berkaitan, untuk mencapai keberhasilan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan, yaitu sasaran pasar yang dituju (target market) dan acuan pemasaran yang dijalankan (marketing mix) untuk sasaran pasar tersebut.

Dalam rencana strategi pemasaran perusahaan terdapat landasan strategi di dalam pemasaran perusahaan, yang dikenal dengan strategi produk-pasar (product-market strategy), yaitu produk yang akan dipasarkan perusahaan dan pasar yang dilayani perusahaan (Assauri 2007:187). Dari landasan strategi ini dapat ditetapkan alternatif strategi pemasaran, yaitu:

1. Strategi Penetrasi Pasar. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan posisi perusahaan yang dihubungkan dengan produk dan pasar yang sedang dilayani perusahaan sekarang ini,

2. Strategi Pengembangan Produk. Strategi ini menekankan pada peningkatan (mutu dan lain-lain) dari produk yang dipasarkan perusahaan pada saat ini dengan sasaran pasar yang dituju (target market) yang sama. 3. Strategi Perluasan/Pengembangan Pasar. Strategi ini ditujukan untuk

mendapatkan pasar atau kelompok konsumen yang baru melalui perbaikan produk yang ada.

4. Strategi Penggantian Produk. Strategi ini menekankan pada penggantian produk yang ada dengan produk yang lebih baik secara terus-menerus.


(26)

5. Strategi Segmentasi Pasar dengan Diferensiasi Produk. Strategi ini ditujukan untuk menarik perhatian konsumen baru dengan memperbesar pilihan produk yang telah ada.

6. Strategi Perluasan Product-Line. Strategi ini digunakan untuk menghadapi perkembangan teknologi dengan memperluas product-line yang dapat ditawarkan kepada konsumen.

7. Strategi Diversifikasi Produk. Strategi ini bertujuan untuk menarik konsumen baru dengan menambah jenis-jenis produk baru baik yang berkaitan dengan teknologi dan cara pemasaran produk yang telah ada maupun yang tidak berkaitan.

8. Strategi Integrasi. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan rentabilitas (profitability), efisiensi, dan pengendalian melalui penggabungan atau integrasi dengan perusahaan yang ada hubungannya dengan proses produksi yang dijalankan selama ini.

2.1.3 Strategi Bauran pemasaran

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Strategi Bauran Pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarnya. Menurut Assauri (2007:198) Marketing Mix merupakan “kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen”.


(27)

Bauran pemasaran merupakan salah satu sarana yang digunakan perusahaan untuk berkomunikasi dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Tujuan dari bauran pemasaran yaitu untuk menciptakan kesuksesan secara berurut-urut dan kegiatan yang berkesinambungan untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Bagi pemasaran produk, manajemen pemasaran akan dipecah atas kebijakan pemasaran yang lazim disebut bauran pemasaran (marketing mix). Menurut Kotler dan Keller (2008:63) yaitu :

1. Produk (Product), adalah mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa. Mutu produk menunjukkan sebuah produk untuk menjalankan fungsinya, ciri produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing sedangkan desain dapat menyumbangkan kegunaan atau manfaat produk serta coraknya. Jadi produk barang tidak hanya memperhatikan penampilan, tetapi juga hendaknya berupa produk yang simpel, aman, tidak mahal, sederhana, dan ekonomis dalam proses produksi dan distribusinya.

2. Harga (Price), adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos angkut dan berbagai variabel bersangkutan. Harga adalah sejumlah


(28)

nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar atau ditetapkan penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Penetapan harga dan persaingan harga telah dinilai sebagai masalah utama yang dihadapi oleh perusahaan.

3. Distribusi (Place). Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produk, khususnya barang dengan membangun suatu saluran distribusi yaitu sekelompok organisasi yang saling tergantung dalam keterlibatan mereka dalam proses yang memungkinkan suatu produk tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleh konsumen atau pengguna industrial.

4. Promosi (Promotion). Produk perlu dipromosikan kepada masyarakat agar produk dikenal dan akhirnya dibeli. Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan strategi bauran promosi (Promotion Mix) yang terdiri dari empat komponen utama yaitu periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation) dan penjualan perseorangan (personal selling).

Komponen marketing mix tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan yang dikombinasikan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


(29)

2.2 Produk

2.2.1 Pengertian Produk

Suksesnya suatu perusahaan bergantung pada penilaian konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Jika konsumen memberikan penilaian positif terhadap produk tersebut, maka secara otomatis produk yang ditawarkan akan sukses di pasar, begitupun sebaliknya.

Produsen harus memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen. Konsumen kerapkali lebih menyukai produk yang berkualitas dan prestasi paling baik. Oleh karena itu, konsep produk memusatkan perhatian pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan senatiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

Kegiatan pemasaran mempunyai hubungan yang erat dengan produk dan kesediaannya menerima produk tersebut untuk konsumen. Menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 248), produk adalah “hal apapun yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan”.

Seseorang membeli produk bukan hanya sekedar ingin membeli produk tersebut, melainkan karena manfaat yang diberikan oleh barang dan jasa tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan selera konsumen. Konsep produk tidak hanya terbatas pada benda fisik. Segala sesuatu yang memberi jasa, yakni memenuhi kebutuhan bisa disebut sebuah produk. Produk mencakup pula orang, tempat, organisasi, kegiatan, gagasan, disamping barang dan jasa.


(30)

2.2.2 Tingkatan Produk

Menurut Kotler dan Keller (2008:4-5), dalam merencanakan tawaran pasarnya, pemasar perlu memikirkan secara mendalam lima tingkat produk yaitu :

1. Manfaat inti (core product) yaitu layanan atau manfaat mendasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan. Pemasar harus memandang dirinya sebagai penyedia manfaat.

2. Produk dasar (basic product) yaitu karakteristik yang dimiliki produk tersebut, berupa mutunya, corak, atau ciri-ciri khasnya, mereknya dan kemasannya.

3. Produk yang diharapkan (expected product) yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini.

4. Produk yang ditingkatkan (augmented product) yaitu menggambarkan kelengkapan atau penyempurnaan dari produk inti yang melampaui harapan pelanggan.

5. Calon produk (potential product) yaitu meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau tawaran tersebut pada masa mendatang.

2.2.3 Bauran Produk

Suatu produk merupakan hal paling penting dari perusahaan, produk dapat berupa barang atau jasa. Pemasar atau produsen harus lebih mengerti akan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produsen harus menyesuaikan keinginan dan


(31)

kebutuhan konsumen dengan upaya tertentu dan salah satunya adalah dengan upaya bauran produk sebagai tindakannya.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:278), lini produk (product line) adalah “kelompok produk yang berhubungan erat karena kelompok produk tersebut berfungsi dengan cara yang sama, dijual kepada pelanggan yang sama, dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama, atau mempunyai kisaran harga yang sama”.

Menurut Kotler dan Keller (2008:15), bauran produk (product mix atau

product assortment) adalah “kumpulan seluruh produk dan barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli, dimana bauran produk terdiri dari berbagai lini produk”.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:234) bauran produk terdiri atas keanekaragaman produk (produk variety), kualitas produk (quality), rancangan produk (design), ciri-ciri produk (features), merek produk (brand name), kemasan produk (packaging), tingkat pelayanan (service), garansi (warranties), ukuran produk (size), dan pengembalian (return).

Berdasarkan penjelasan di atas, salah satu dimensi dari bauran produk adalah keanekaragaman produk (product variety). Kotler (2005:72) mendefenisikan variasi produk sebagai unit tersendiri dalam suatu merek atau lini produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, atau suatu ciri lain.

Variasi produk (product variety) membawa pengaruh baik karena dapat meningkatkan pendapatan, tetapi memberi dampak buruk karena dapat meningkatkan biaya dan kompleksitas produksi. Oleh karena itu perusahaan harus


(32)

menawarkan tingkat variasi produk secara optimal yang dapat menyeimbangkan pengaruh baik dan buruk tersebut. Mengingat pentingnya persoalan ini, maka manajemen perlu melakukan variasi produk yang baik sehingga dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi perusahaan.

Keanekaragaman produk dapat digunakan oleh perusahaan untuk memengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembeliannya. Pengelolaan unsur keragaman produk dilakukan melalui perencanaan dan pengembangan produk/jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produk/jasa yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang memengaruhi bermacam-macam produk/jasa tersebut (Kotler dan Armstrong, 2008:71). Penambahan produk/jasa baru untuk dipasarkan salah satu caranya melalui diversifikasi produk.

2.2.4 Siklus Hidup Produk

Pada saat tertentu produk akan mengalami perubahan berupa siklus hidup produk. Perusahaan harus berubah karena produk, pasar dan pesaing mengalami perubahan sepanjang waktu. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:326), mendefenisikan “Siklus hidup produk adalah perjalanan dari penjualan dan keuntungan produk selama hidupnya”.

Berikut ini konsep siklus hidup produk dan perubahan-perubahan yang lazim terjadi saat produk melalui masing-masing tahap siklus hidup. Sebuah produk memiliki siklus hidup yang menegaskan empat hal (Kotler, 2005:361) yaitu :


(33)

1. Produk memiliki umur yang terbatas

2. Penjualan produk melalui berbagai tahap yang berbeda, masing-masing memberikan tantangan, peluang dan masalah yang berbeda bagi penjual. 3. Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus hidup

produk.

4. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tahap siklus hidupnya. Suatu gagasan produk baru akan menempuh tahap-tahap daur hidup produk yang terdiri dari empat dimana masing-masing tahap memiliki karakteristik yang berbeda serta membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda pula.

Siklus hidup produk terdiri dari empat tahap (Kotler, 2005 : 362-373) yaitu:

1. Tahap Perkenalan (Introduction)

Perkenalan merupakan periode pertumbuhan yang lambat saat produk itu diperkenalkan ke pasar. Pada tahap itu tidak ada laba karena besarnya biaya-biaya untuk memperkenalkan produk. Pengeluaran promosi berada pada rasio tertinggi terhadap penjualan karena diperlukan usaha promosi yang gencar dan harga cukup tinggi karena pengaruh biaya. 2. Tahap Pertumbuhan (Growth)

Pertumbuhan merupakan periode penerimaan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang besar. Pada tahap pertumbuhan ini, ada peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan produk agar


(34)

tetap memuaskan kebutuhan konsumen. Beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin dengan cara yaitu :

a. Perusahaan meningkatkan kualitas produk serta menambahkan fitur produk yang baru dan gaya yang lebih baik.

b. Perusahaan menambahkan model baru. c. Perusahaan memasuki segmen baru.

d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi baru.

e. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga.

3. Tahap Kedewasaan (Maturity)

Kedewasaan merupakan periode penurunan pertumbuhan penjualan karena produk itu telah diterima oleh sebagian pembeli potensial. Laba stabil atau menurun karena persaingan yang meningkat. Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama daripada tahap-tahap sebelumnya tetapi akan menjadi tantangan berat bagi manajemen pemasaran.

4. Tahap Penurunan (Decline)

Penurunan merupakan saat penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba yang menipis. Penjualan merosot karena sejumlah alasan termasuk kemajuan teknologi, pergeseran selera konsumen dan meningkatnya persaingan dalam negeri dan luar negeri. Saat penjualan dan


(35)

laba menurun, beberapa perusahaan mengundurkan diri dari pasar. Yang bertahan mungkin mengurangi jumlah penawaran produk. Mereka mungkin mengundurkan diri dari segmen pasar yang lebih kecil dari jalur perdagangan yang lebih lemah dan mungkin memotong anggaran promosi dan menurunkan harga.

2.3

2.3.1 Pengertian dan Tujuan Diversifikasi Produk

Bagi masyarakat umum kata diversifikasi produk cenderung ditafsirkan sebagai barang yang belum pernah diciptakan atau diproduksi oleh perusahaan sebelumnya, dan kemudian dirancang dengan berbagai modifikasi sebagai hasil dari kemajuan teknologi. Sedangkan di dalam ilmu pemasaran sendiri pengertian diversifikasi dapat diartikan lebih luas, jadi bukan semata-mata produk baru saja melainkan yang menyangkut aspek rancangan, dan inovasi dari produk tersebut juga dianggap baru.

Menurut Tjiptono (2008 : 132), pengertian diversifikasi adalah sebagai upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar baru, atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan fleksibilitas.

Menurut Ismanthono (2006:65), diversifikasi produk adalah upaya perusahaan untuk meningkatkan penjualan melalui penganekaragaman produk, baik lewat pengembangan produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada.


(36)

Sedangkan menurut Assauri (2007:198), diversifikasi produk dilakukan oleh suatu perusahaan sebagai akibat dilaksanakannya pengembangan produk, sementara produk lama secara ekonomis masih dapat dipertahankan. Dalam diversifikasi produk, perusahaan berusaha untuk menaikkan penjualan dengan cara mengembangkan produk baru untuk pasar-pasar yang baru, sehingga terdapat bermacam macam produk yang diproduksi perusahaan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa diversifikasi produk merupakan suatu kebijakan dalam strategi perusahaan untuk memenuhi selera dan kebutuhan konsumen melalui penganekaragaman produk dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas dan fleksibilitas dengan jalan menciptakan produk atau jasa baru tanpa bergantung pada satu jenis produknya saja. Produk yang beranekaragam akan membuat konsumen percaya bahwa berbagai kebutuhannya dapat terpenuhi oleh pengusaha itu. Semakin beragam produk yang ditawarkan kepada konsumen, semakin besar ketertarikan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.

Adapun tujuan dari diversifikasi produk dikemukakan oleh Tjiptono (2008:132) yang mengemukakan bahwa secara garis besar, diversifikasi produk dikembangkan dengan berbagai tujuan, antara lain:

1. Meningkatkan pertumbuhan bila pasar atau produk yang ada telah mencapai tahap kedewasaan dalam Product Life Cycle (PLC)

2. Menjaga stabilitas, dengan jalan menyebarkan resiko fluktuasi laba. 3. Meningkatkan kredibilitas di pasar modal.


(37)

Tujuan diversifikasi juga dikemukakan oleh Assauri (2007:218) yaitu penyebaran risiko, dimana kemungkinan kerugian yang diderita produk tertentu dapat ditutupi atau dikompensasi dari kemungkinan keuntungan yang lebih besar pada produk lainnya.

Dari pendapat diatas maka dapat diketahui tujuan diversifikasi produk adalah meningkatkan laba dengan cara menganekaragamkan produk untuk meningkatkan keuntungan yang maksimal dan menghilangkan kejenuhan terhadap produk.

2.3.2 Strategi Diversifikasi Produk

Menurut Tjiptono (2008:132) strategi diversifikasi produk dapat dilakukan melalui 3 (tiga) cara , yaitu :

1. Diversifikasi konsentris, dimana produk-produk baru yang diperkenalkan memiliki kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk yang sudah ada.

2. Diversifikasi horizontal, dimana perusahaan menambah produk-produk baru yang tidak berkaitan dengan produk yang telah ada, tetap dijual kepada pelanggan yang sama.

3. Diversifikasi konglomerat, di mana produk-produk yang dihasilkan sama sekali baru, tidak memiliki hubungan dalam hal pemasaran maupun teknologi dengan produk yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan yang berbeda.

Pada penelitian ini, jenis diversifikasi produk yang dilakukan oleh perusahaan adalah diversifikasi konsentris dan horizontal, karena perusahaan


(38)

senantiasa menambah produk-produk baru baik yang berkaitan maupun yang tidak berkaitan dengan produk yang telah ada.

2.3.3 Pertimbangan Dalam Mengadakan Diversifikasi Produk

Assauri (2007:218) menyatakan bahwa terdapat beberapa pertimbangan dalam mengadakan diversifikasi produk oleh suatu perusahaan, yaitu :

1. Agar perusahaan tidak tergantung pada satu pasar saja, sehingga kekhawatiran perusahaan tentang kejenuhan yang akan terjadi atas product line yang ada untuk mencapai tujuan pertumbuhan secara efisien, dapat dihindari atau dihilangkan.

2. Adanya kesempatan menghasilkan produk baru dapat mendatangkan hasil keuntungan yang lebih baik.

3. Adanya unsur sinergi, dimana penambahan produk baru yang lain akan menimbulkan besarnya biaya tetap per unit akan menurun atau lebih rendah.

4. Adanya kegiatan dalam pengembangan produk yang dapat menghasilkan atau menemukan produk baru.

Pelakasanaan strategi diversifkasi produk membutuhkan adanya penelitian yang mendalam mengenai tiap produk yang akan diproduksi, sehingga diperoleh keyakinan akan dapat diperolehnya tingkat keuntungan yang diharapkan. Kadang-kadang perusahaan dapat meneruskan produk yang telah ada, tetapi di lain pihak dapat pula menghentikan produksi produk tertentu, agar keuntungan perusahaan dapat ditingkatkan.


(39)

Perusahaan perlu memperhatikan dan memperhitungkan dengan seksama segala hal yang dilakukannya, begitu juga dalam usaha diversifikasi produk perusahaan perlu memperhatikan beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya diversifikasi produk tidak menimbulkan resiko yang membahayakan bagi kelangsungan hidup perusahaan dan masih mendapatkan keuntungan yang wajar. Untuk mengurangi resiko yang melekat dalam strategi diversifikasi, maka menurut Tjiptono (2008 : 133) unit bisnis seharusnya memperhatikan hal-hal berikut :

1. Mendiversifikasi kegiatan-kegiatannya hanya bila peluang produk atau pasar yang ada terbatas.

2. Memiliki pemahaman yang baik dalam bidang-bidang yang didiversifikasi.

3. Memberikan dukungan yang memadai pada produk yang diperkenalkan. 4. Memprediksi pengaruh diversifikasi terhadap lini produk yang ada.

2.4 Keputusan Pembelian

Dalam membuat keputusan, konsumen harus memilih yang dianggap paling baik untuk dipilih di antara banyaknya pilihan yang dihadapkan kepadanya. Oleh karena itu, pemasar harus mendalami berbagai pengaruh terhadap para pembeli dan mengembangkan suatu pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya para konsumen membuat keputusan pembelian.

Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan tentang pencarian, pembelian, penggunaan berbagai merek dan bentuk pada setiap periode tertentu. Setiadi (2010:331) mendefinisikan suatu keputusan yaitu melibatkan


(40)

pilihan antara dua atau lebih alternatif tindakan atau perilaku. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan, maka ia harus memilih pilihan alternatif. Jika konsumen tidak memilih pilihan alternatif, maka hal tersebut bukan merupakan situasi konsumen melakukan keputusan.

Proses kunci didalam pembuatan keputusan konsumen merupakan proses integrasi dimana pengetahuan dikombinasikan untuk mengevaluasi dua atau lebih alternatif perilaku, kemudian memilih salah satu. Hasil dari proses integrasi adalah pilihan, secara kognitif terwakili sebagai intensi perilaku. Intensi perilaku disebut rencana keputusan (Supranto dan Limakrisna, 2007:211).

Dalam model pengambilan keputusan, konsumen melibatkan semua aspek pengaruh dan kognisi dalam membuat keputusan pembelian, yakni pengetahuan, arti, kepercayaan yang timbul dari ingatan, dan proses perhatian dan pemahaman yang terlibat dalam penerjemahan informasi baru di lingkungan. Tetapi inti dari pengambilan keputusan oleh konsumen sebenarnya adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu di antaranya, dimana hasil dari proses pengintegrasian inilah yang disebut sebagai pilihan (choice) yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku (Setiadi, 2010:332). Model pengambilan keputusan dapat dilihat di bawah ini:


(41)

Sumber: Setiadi (2010 : 332)

Gambar 2.1 Model Pengambilan Keputusan

2.4.1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Setiadi (2010:10), keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1. Faktor-faktor Kebudayaan

a. Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar darikeinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari.

Eksposur pada informasi lingkungan

Proses interpretasi

Perhatian pemahaman

Pengetahuan, arti, dan kepercayaan

Proses pengintegrasian

Sikap & keinginan pengambilan keputusan

Perilaku

Ingatan

Pengetahuan, arti, dan kepercayaan


(42)

b. Sub-Budaya

Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya - sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan area geografis.

c. Kelas Sosial

Kelas-kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relative homogeny dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang serupa.

2. Faktor-faktor Sosial

a. Kelompok Referensi

Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.

b. Keluarga

Keluarga dapat dibedakan menjadi dua dalam kehidupan pembeli, yaitu keluarga orientasi dan keluarga prokreasi. Keluarga orientasi merupakan orang tua seseorang. Sedangkan keluarga prokreasi yaitu pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan telah diteliti secara intensif.


(43)

c. Peran dan Status

Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya, keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status.

3. Faktor Pribadi

a. Umur dan Tahapan Dalam Siklus Hidup

Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya.

b. Pekerjaan

Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.

c. Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung.

d. Gaya Hidup

Gaya hidup adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.


(44)

e. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen.

4. Faktor-faktor Psikologis

a. Motivasi

Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan psikologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.

b. Persepsi

Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.

c. Proses Belajar

Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.

d. Kepercayaan dan Sikap

Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.


(45)

2.4.2 Perilaku Pembelian

Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda, tergantung pada jenis keputusan pembelian. Henry Assael membedakan empat jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembelian dan tingkat perbedaan antar merek yang dikutip dari Kotler (2005:220-221) sebagai berikut:

1. Perilaku Pembelian Yang Rumit

Konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit bila mereka sangat terlibat dalam pembelian dan sadar akan adanya perbedaan besar antar merek. Perilaku pembelian yang rumit itu lazim terjadi bila produknya mahal, jarang dibeli, berisiko dan sangat mengekspresikan diri, seperti mobil.

2. Perilaku Pembelian Pengurang Ketidaknyamanan

Dalam kasus ini konsumen akan berbelanja dengan berkeliling untuk mempelajari merek yang tersedia. Jika konsumen menemukan perbedaan mutu antar merek, mungkin mereka akan memilih harga yang lebih tinggi. Jika konsumen menemukan perbedaan kecil, mereka mungkin akan membeli, semata-mata berdasarkan harga dan kenyamanan. Setelah pembelian tersebut, konsumen mungkin mengalami ketidaknyamanan yang muncul karena adanya fitur yang tidak mengenakkan atau mendengar kabar yang menyenangkan tentang merek lain.

3. Perilaku Pembelian Karena Kebiasaan

Banyak produk yang dibeli pada kondisi rendahnya keterlibatan konsumen dan tidak adanya perbedaan antarmerek yang signifikan. Fakta


(46)

membuktikan bahwa pada umumnya konsumen memiliki keterlibatan rendah dengan barang-barang yang murah dan sering dibelinya. Misalnya kebutuhan dapur seperti garam, konsumen akan melakukan pembelian terus menerus bukan karena adanya kesetiaan merek, namun karena faktor kebiasaan saja. Para konsumen tidak secara ekstensif mencari informasi mengenai merek produk tersebut, mengevaluasi karakteristiknya, dan membuat keputusan penuh pertimbangan mengenai merek tersebut.

4. Perilaku Pembelian Yang Mencari Variasi

Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah tetapi perbedaan antarmerek yang signifikan. Dalam situasi ini, konsumen sering melakukan peralihan merek. Strategi pemasaran yang digunakan pemimpin pasar dalam kategori ini adalah mendorong perilaku pembelian dengan mendominasi rak penjualan, menghindari kehabisan stok, dan mensponsori iklan untuk mempromosikan mereknya.

Menurut Kotler dan Keller (2008:178), titik tolak untuk memahami perilaku pembeli adalah model rangsangan tanggapan-tanggapan. Rangsangan pemasaran dan lingkungan mulai memasuki kesadaran pembeli dalam melakukan keputusan pembelian. Perilaku pembelian konsumen antara yang satu dengan yang lain tidak sama, tergantung pada tingkat kerumitan keputusan pembelian yang dialami.

2.4.3 Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan

Menurut Kotler dan Keller (2008:235), lima tahapan dalam proses pembelian konsumen yaitu:


(47)

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.

2. Pencarian Informasi

Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdoronga untuk mencari informasi yang lebih banyak. Tantangan bagi marketer adalah mengenali sumber informasi yang paling berpengaruh.

3. Evaluasi Alternatif

Mengevaluasi berbagai alternatif yang ada dalam konteks kepercayaan utama tentang konsekuensi yang relevan dan mengkombinasikan pengetahuan tersebut untuk membuat keputusan.

4. Keputusan Pembelian

Calon pembeli menentukan apa dan dimana produk pilihan mereka akan dibeli. Marketer harus menyediakan jalan paling mudah bagi calon pembeli untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan. Misalnya : prosedur yang tidak berbelit, kemudahan pembayaran dengan berbagai macam kartu kredit, kelengkapan produk yang dijual, kenyamanan tempat belanja, dan lain lain.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah melakukan keputusan pembelian terhadap suatu produk, maka perilaku selanjutnya akan ditentukan dari kepuasan atau manfaat yang diperoleh konsumen dari produk yang dikonsumsinya tersebut. Kepuasan


(48)

konsumen merupakan fungsi dari seberapa dekat antara harapan pembeli terhadap suatu produk dengan manfaat aktual yang diberikan produk tersebut. Jika daya guna produk berada di bawah kepuasan konsumen, maka yang akan timbul adalah kekecewaan konsumen. Jika produk tersebut memenuhi harapan konsumen, maka kepuasan akan timbul. Jika produk tersebut memberikan manfaat yang lebih besar dari yang diharapkan konsumen, maka konsumen akan merasa sangat puas. Jika konsumen merasa puas dengan suatu produk, maka ia akan melakukan pembelian kembali, tetapi jika konsumen merasa tidak puas, maka ia dapat beralih ke merek yang lain.

Dari penjelasan diatas dapat dilihat gambaran tahap proses pengambilan keputusan yaitu :

Sumber: Kotler dan Keller (2008:235)

Gambar 2.2 Tahap Proses Pengambilan Keputusan

2.5 Hubungan Diversifikasi Produk dengan Keputusan Pembelian

Proses pengambilan keputusan pembelian barang/jasa yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan (decision) melibatkan pilihan di antara dua atau lebih alternatif tindakan (atau perilaku). Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda. Pemasar biasanya tertarik pada perilaku pembelian konsumen, terutama pilihan merek yang akan

Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku Pasca Pembelian


(49)

Tujuan pemasaran adalah memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan sasaran serta mampu memberikan berbagai informasi kepada konsumen mengenai produk/jasa yang dihasilkan. Memahami perilaku konsumen dan mengenal pelanggan tidak pernah sederhana. Pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka, namun bertindak sebaliknya. Pelanggan mungkin tidak memahami motivasi mereka yang lebih dalam. Pelanggan mungkin menanggapi pengaruh yang mengubah pikiran mereka. Untuk itulah perusahaan harus berusaha memahami perilaku konsumen terutama dalam melakukan pengambilan keputusan.

Dalam proses keputusan pembelian ada beberapa hal yang mempengaruhinya diantaranya faktor yang ditimbulkan dari rangsangan pemasaran dan faktor yang ditimbulkan dari luar rangsangan pemasaran. Rangsangan pemasaran terdiri dari 4P, yaitu: product, price, place, dan

promotion. Diversifikasi produk berada pada rangsangan pemasaran yang bersumber dari keragaman produk (product variety) yang merupakan salah satu dari bauran produk. Bersama dengan rangsangan pemasaran lainnya yaitu mencakup kekuatan dan peristiwa besar dalam lingkungan pembeli yaitu ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Seluruh rangsangan ini memasuki kotak hitam pembeli, lalu disana diubah menjadi suatu susunan tanggapan pembeli yang akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Jadi keputusan pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh salah satu rangsangan pemasaran yang bersumber dari diversifikasi produk.


(50)

Diversifikasi produk merupakan suatu kebijakan dalam strategi perusahaan untuk memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan penganekaragaman produk dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas dan fleksibilitas dengan jalan menciptakan produk atau jasa baru tanpa bergantung pada satu jenis produknya saja. Dengan bertambahnya varian produk, maka akan menarik konsumen untuk membeli atau menggunakan produk tersebut.

2.6 Penelitian Terdahulu

Apriani (2012) melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Diversifikasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Mie Instant Supermie : Survei Pada Konsumen Supermi di Supermarket Borma Antapani Bandung”. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) untuk memperoleh gambaran diversifikasi produk mie instant Supermi di Supermarket Borma Antapani Bandung, 2) untuk memperoleh gambaran keputusan pembelian mie instant Supermi di Supermarket Borma Antapani Bandung, 3)untuk mengetahui seberapa besar pengaruh diversifikasi produk terhadap keputusan pembelian mie instant Supermi di Supermarket Borma Antapani Bandung. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, dan metode yang digunakan adalah explanatory survey. Teknik analisa data yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Hasil spenelitian menunjukan bahwa diversifikasi produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, yakni sebesar 69,3%. Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan nilai perhitungan yang diperoleh melalui regresi linier sederhana lebih besar dibandingkan dengan yang terdapat pada tabel. Artinya secara


(51)

keseluruhan dan individu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari diversifikasi produk terhadap keputusan pembelian mie instant Supermi.

Siregar (2010) melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Harga, Diversifikasi Produk, dan Merek Terhadap Keputusan Pembelian Bakery & Cakes (Studi Kasus Pada Majestyk Bakery & Cake Shop di Medan)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan dapat menjelaskan pengaruh harga, diversifikasi produk, dan merek terhadap keputusan pembelian bakery & cake di Medan. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Dari hasil uji t diketahui ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel harga, diversifikasi produk, dan merek terhadap keputusan pembelian bakery & cakes Medan dan berdasarkan uji F menunjukkan koefisien arah regresi linier berganda variabel harga, diversifikasi produk dan merek terhadap keputusan pembelian sangat berarti pada taraf signifikan 5%.

2.7 Kerangka Konseptual

Dewasa ini industri tumbuh dan berkembang dengan cepat, yang membuat persaingan semakin pesat antara perusahaan di dalam industri yang sama dimana menuntut perusahaan untuk bisa menciptakan inovasi, baik dalam hal inovasi produk maupun inovasi promosi guna meningkatkan keunggulan bersaing di pasar yang kompetitif.

Kotler dan Keller (2008:24), mengemukakan empat strategi bauran pemasaran, yaitu produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion). Produk merupakan bagian dari strategi pemasaran yang memegang peranan penting dalam pemasaran.


(52)

Bagian penting dari sebuah produk adalah diversifikasi produk (penambahan produk) dan dapat menambah nilai produk tersebut. Diversifikasi produk dapat dilakukan dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sedangkan menurut Ismanthono (2006:65), diversifikasi produk adalah upaya perusahaan untuk meningkatkan penjualan melalui penganekaragaman produk, baik lewat pengembangan produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada.

Produk mempunyai pengaruh yang penting terhadap pengambilan keputusan konsumen untuk membeli atau menggunakan produk tertentu. Pengaruh tersebut ditimbulkan oleh adanya keragaman suatu produk yang dilakukan melalui penambahan produk baru yang ditawarkan kepada konsumen untuk dinikmati. Dalam hal ini, diversifikasi produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian melalui serangkaian penyediaan produk dari segi keragaman bentuk, desain dan warna. Banyaknya pilihan produk yang ditawarkan, konsumen dapat dengan leluasa memilih berbagai alternatif pilihan produk sehingga konsumen tidak merasa bosan dan konsumen bisa lebih dekat mengetahui produk yang dia inginkan untuk memenuhi kebutuhannya.

Pengambilan keputusan oleh konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu di antaranya, dimana hasil dari proses pengintegrasian inilah yang disebut sebagai pilihan (choice) yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku (Setiadi, 2010:332).


(53)

Menurut Kotler dan Keller (2008:184) konsumen akan melewati lima tahap proses keputusan pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian yang melewati beberapa pilihan. Keputusan pembelian serta penilaian yang baiklah yang diharapkan oleh sebuah perusahaan dari konsumennya dimana dari keputusan pembelian itulah diharapkan dapat tercipta sebuah loyalitas konsumen yang mendatangkan konsistensi bagi konsumen untuk melakukan pembelian kembali.

Untuk memperjelas hubungan antara variabel-variabel yang telah diuraikan dapat dilihat dalam rangka konseptual berikut :

Sumber : Ismanthono (2006:65), Kotler dan Keller (2008:184)

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

2.8 Hipotesis

Menurut Erlina (2008:49) hipotesis adalah proporsisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris, dimana proporsi adalah ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, diuji kebenarannya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut : diversifikasi produk sepeda motor merek Honda berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Diversifikasi Produk (X)

Keputusan Pembelian (Y)


(54)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk mempelajari, mendeskripsi, mengungkapkan dan melihat pengaruh antar variabel yang terumus pada hipotesis penelitian (Sugiyono, 2006:11). Hipotesis tersebut yaitu variabel diversifikasi produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap konsumen yang membeli produk sepeda motor merek Honda pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universias Sumatera Utara. Sementara waktu penelitian dan penyusunan laporan diperkirakan 2 (dua) bulan, yaitu antara bulan April sampai bulan Mei 2013.

3.3. Batasan Operasional

Agar penelitian ini lebih terarah, maka peneliti membatasi penelitian untuk melihat identifikasi perilaku konsumen, yaitu:

1. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebabtimbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat) (Sugiyono 2006:3). Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel diversifikasi produk sepeda motor merek Honda pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(55)

2. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006:3). Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan membeli produk sepeda motor merek Honda pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3.4 Definisi Operasional

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Sumber : Data diolah, 2013

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Pengukuran Diversifikasi Produk (X) Usaha perusahaan menganekaragamkan produk melalui penambahan

varian-varian baru yang berhubungan dengan produk yang sudah

ada maupun penciptaan jenis produk baru yang berbeda dari produk sebelumnya.

1. Keanekaragaman jenis produk 2. Variasi bentuk 3. Variasi desain 4. Variasi warna 5. Penambahan

variasi bentuk baru

6. Penambahan variasi desain baru

7. Penambahan variasi warna baru

8. Penciptaan jenis produk baru Skala Likert Keputusan Pembelian (Y) Proses penentuan pemilihan produk oleh konsumen dalam memutuskan untuk membeli produk yang sesuai dengan kebutuhan.

1. Kesadaran akan kebutuhan

2. Pencarian informasi 3. Evaluasi

alternatif

4. Membeli produk


(56)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Variabel diversifikasi produk dan keputusan pembelian diukur dengan menggunakan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Peneliti memberikan lima (5) alternatif jawaban kepada responden, maka skala yang digunakan adalah 1 sampai 5, dengan bobot pemetaan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2006 :72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Kuncoro (2003:103), populasi merupakan kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadikannya objek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang masih aktif kuliah dan yang telah membeli

No. Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS)


(57)

sepeda motor merek Honda. Dalam penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui (Unidentified).

3.6.2 Sampel

Data yang akan dipakai dalam riset belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena adanya beberapa kendala seperti populasi yang tidak dapat didefinisikan, masalah biaya, waktu, tenaga, serta masalah heterogenitas atau homogenitas dari elemen populasi (Umar, 2004:103). Oleh karena itu, pengambilan sampel perlu dilakukan. Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro, 2003:103).

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang telah membeli sepeda motor merek Honda di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Karena jumlah populasi tidak diketahui maka penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Unidentified Sample yang terdapat pada buku karangan Supramono (Supramono, 2003:62), yaitu:

�= (��)

2 () () �2

Dimana:

n = Jumlah sampel

(��)2 = Nilai standard normal yang besarnya tergantung � p = Estimasi proporsi populasi

q = 1 - p


(58)

Dari hasil prasurvei yang dilakukan terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dari 30 orang mahasiswa, terdapat 15 orang yang telah melakukan pembelian produk sepeda motor Honda. Maka diperoleh estimasi proporsi populasinya yaitu p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

� = (1,96)

2 (0,5) (0,5)

0,12 = 96,04 = 100

Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan yaitu dengan accidental sampling. Accidental sampling adalah penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2006:60). Adapun kriteria dalam pengambilan sampel ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang sudah pernah melakukan pembelian produk sepeda motor Honda.

3.7. Jenis Data

Data dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan alat pengumpulan data tertentu yang dibuat secara khusus untuk itu (Kuncoro,


(59)

2003:127). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah seluruh data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden yang sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universias Sumatera Utara yang memakai sepeda motor Honda. 2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain atau lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2003:127). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini didapat dengan mempelajari berbagai tulisan dari buku, artikel dan skripsi yang terkait dengan diversifikasi produk dan keputusan pembelian.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan agar responden dapat meresponi daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2004:71). Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari indikator-indikator variabel penelitian. Pengumpulan data menggunakan pertanyaan tertutup yang diberikan kepada responden secara langsung sehingga didapatkan keobyektifan data yang tepat. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan dimana jawaban-jawaban atas suatu pertanyaan dibatasi


(60)

oleh peneliti, sehingga menutup kemungkinan responden untuk menjawab panjang lebar sesuai jalan pikirannya (Kuncoro, 2003:156).

2. Studi Pustaka

Pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, jurnal-jurnal, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r tabel. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika �ℎ����� > ������ maka pernyataan dinyatakan valid. 2. Jika �ℎ����� < ������ maka pernyataan dinyatakan tidak valid. 3. R hitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.

Penyebaran kuesioner dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar sampel tetapi memiliki karakeristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan df = 30 dan tingkat signifikansi 5 % adalah 0,361.


(61)

Hasil pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Uji Validitas

Pernyataan Corerected Item-Total Correlation

(rhitung)

rtabel Validitas

Butir 1 .402 0,361 Valid

Butir 2 .484 0,361 Valid

Butir 3 .585 0,361 Valid

Butir 4 .555 0,361 Valid

Butir 5 .490 0,361 Valid

Butir 6 .559 0,361 Valid

Butir 7 .558 0,361 Valid

Butir 8 .580 0,361 Valid

Butir 9 .775 0,361 Valid

Butir 10 .599 0,361 Valid

Butir 11 .606 0,361 Valid

Butir 12 .474 0,361 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data primer(Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013) Kolom Corrected Item-Total Correlation menunjukkan korelasi antara skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Tabel R untuk sample 30 adalah sebesar 0,361.

Berdasarkan Tabel 3.3 tersebut dapat dilihat bahwa dari 12 butir pernyataan yang dibuat dalam kuesioner valid karena rhitung > rtabel . Dengan


(62)

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan tingkat kepercayaan alat ukur. Blia suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut realibel (Situmorang,2010:72).

Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya sebagai berikut:

1. Jika ralpha > rtabel maka pertanyaan reliabel

2. Jika ralpha < ralpha maka pertanyaan tidak reliabel.

Menurut Ghozali dan Kuncoro dalam Situmorang, et.al (2010:80), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan Cronbach Alpha > 0,60 atau nilai Cronbach Alpha > 0,80.

Hasil pengujian untuk uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 17.0 dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Reliability Statistics

Sumber : Hasil Data Penelitian, 2013

Pada tabel 3.4 dapat diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,867 dan rtabel

sebesar 0,361. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih

besar dari rtabel (0,867 > 0,361 dan 0,867 > 0,60), maka kuesioner tersebut

dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Cronbach's

Alpha N of Items


(1)

LAMPIRAN III

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 96.8 Excludeda 1 3.2 Total 31 100.0 a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items .867 12

Item Statistics Mean

Std.

Deviation N VAR00001 4.4333 .50401 30 VAR00002 4.4000 .62146 30 VAR00003 4.1667 .64772 30 VAR00004 4.2333 .62606 30 VAR00005 4.1667 .59209 30 VAR00006 4.2333 .56832 30 VAR00007 4.2000 .61026 30 VAR00008 4.3000 .65126 30 VAR00009 4.2333 .81720 30 VAR00010 3.8667 .86037 30 VAR00011 4.2333 .85836 30 VAR00012 4.0333 .88992 30


(2)

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted VAR00001 46.0667 26.271 .402 .865 VAR00002 46.1000 25.197 .484 .861 VAR00003 46.3333 24.437 .585 .855 VAR00004 46.2667 24.754 .555 .857 VAR00005 46.3333 25.333 .490 .861 VAR00006 46.2667 25.099 .559 .857 VAR00007 46.3000 24.838 .558 .857 VAR00008 46.2000 24.441 .580 .855 VAR00009 46.2667 21.995 .775 .840 VAR00010 46.6333 22.930 .599 .854 VAR00011 46.2667 22.892 .606 .854 VAR00012 46.4667 23.706 .474 .865

Scale Statistics Mean Variance

Std.

Deviation N of Items 50.5000 28.603 5.34822 12


(3)

LAMPIRAN IV

DATA RESPONDEN

Responden X Total Y Total

1 5 4 4 5 4 3 3 4 32 4 5 5 4 18

2 4 4 4 4 4 4 3 4 31 3 2 4 4 13

3 5 5 4 4 5 4 4 4 35 5 4 5 5 19

4 5 4 4 5 5 4 4 4 35 4 4 4 4 16

5 4 4 4 4 3 4 4 3 30 4 4 4 4 16

6 4 4 4 4 4 3 3 3 29 4 4 4 4 16

7 4 4 4 3 3 4 3 4 29 4 4 4 4 16

8 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 16

9 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 16

10 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 2 4 4 14 11 4 5 4 5 4 4 5 5 36 5 4 5 5 19 12 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 5 5 3 17 13 5 5 4 4 4 4 4 4 34 4 3 4 4 15 14 5 4 4 4 2 3 3 4 29 4 4 3 4 15 15 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4 3 4 4 15 16 4 4 4 4 4 4 5 4 33 4 2 4 4 14 17 4 4 4 5 4 4 4 4 33 4 3 4 4 15 18 5 5 5 4 4 4 4 5 36 4 4 5 4 17 19 4 3 4 5 3 4 4 4 31 4 3 3 4 14 20 4 4 4 5 4 5 5 3 34 4 3 4 4 15 21 5 5 5 4 4 4 4 4 35 3 4 4 4 15 22 5 4 4 5 3 4 4 3 32 5 4 5 5 19 23 4 4 4 4 3 4 4 3 30 4 3 4 4 15 24 5 4 4 4 3 3 4 3 30 4 4 5 4 17 25 5 4 4 4 3 3 3 3 29 4 3 4 3 14 26 5 3 3 4 3 4 4 4 30 4 3 4 4 15 27 4 3 4 4 4 4 4 3 30 4 4 5 4 17 28 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4 5 4 4 17 29 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4 4 4 5 17 30 5 5 4 4 4 4 4 5 35 5 4 5 3 17 31 4 4 5 4 3 4 4 5 33 4 3 4 5 16 32 5 4 4 5 4 4 5 3 34 4 3 5 5 17 33 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 16 34 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 16 35 5 3 3 4 3 3 3 4 28 3 3 3 4 13 36 5 4 4 4 4 4 3 5 33 4 4 4 4 16


(4)

42 4 4 4 4 4 4 3 4 31 4 4 4 4 16 43 4 4 4 4 4 4 4 3 31 4 4 5 5 18 44 5 5 5 4 5 4 4 5 37 4 3 3 4 14 45 4 5 4 5 4 4 4 5 35 5 2 3 3 13 46 4 3 3 4 4 4 4 4 30 4 4 4 4 16 47 4 4 5 4 5 4 3 3 32 5 4 5 5 19 48 5 5 4 4 4 4 4 3 33 3 5 5 5 18 49 5 4 4 5 5 5 5 4 37 3 3 4 5 15 50 4 4 4 4 3 4 4 4 31 4 4 4 4 16 51 5 5 4 5 5 4 5 5 38 5 4 4 5 18 52 5 3 3 4 3 3 4 4 29 4 3 5 3 15 53 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 3 3 4 14 54 4 3 3 4 3 3 4 3 27 4 4 4 4 16 55 5 5 4 4 4 3 4 3 32 4 4 3 4 15 56 3 3 3 4 2 3 4 2 24 5 5 5 2 17 57 5 4 4 5 5 5 5 5 38 4 2 4 4 14 58 5 5 4 3 4 3 4 4 32 4 3 4 4 15 59 5 4 4 4 4 4 3 4 32 4 3 4 3 14 60 4 3 3 4 4 3 4 3 28 4 2 5 2 13 61 4 4 4 4 3 4 4 5 32 4 5 4 4 17 62 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20 63 5 5 5 5 4 4 3 5 36 5 3 4 5 17 64 5 5 4 4 4 5 5 5 37 5 4 5 4 18 65 5 5 5 5 4 4 4 5 37 5 5 4 4 18

66 4 4 4 4 5 5 4 4 34 2 2 2 1 7

67 4 5 4 5 4 4 5 4 35 4 3 3 3 13 68 5 5 5 5 4 4 4 4 36 4 4 4 4 16 69 4 3 3 3 3 3 3 4 26 2 3 2 3 10 70 5 5 5 4 4 4 4 4 35 4 4 4 4 16 71 4 4 3 4 4 4 4 3 30 4 3 4 4 15 72 4 4 4 4 5 5 5 4 35 5 4 5 5 19 73 4 5 3 2 4 4 4 5 31 4 3 4 5 16 74 4 3 3 5 4 4 4 4 31 5 4 5 5 19 75 5 5 5 4 4 4 4 5 36 5 4 5 5 19 76 5 4 4 4 4 4 4 3 32 3 4 4 3 14 77 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 5 5 5 19 78 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 16 79 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4 3 5 4 16 80 4 5 4 3 3 3 3 4 29 4 2 4 5 15 81 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20 82 4 4 4 4 5 5 5 5 36 5 5 5 5 20 83 4 3 3 3 3 3 3 3 25 4 3 3 3 13 84 4 3 3 4 3 3 3 3 26 4 4 3 2 13


(5)

85 4 4 4 5 5 5 5 5 37 4 3 5 3 15 86 4 4 3 3 4 4 4 3 29 4 4 4 4 16 87 4 3 3 3 4 4 4 4 29 4 3 3 4 14 88 4 4 4 4 4 4 4 5 33 5 4 5 4 18

89 4 3 2 4 3 3 3 3 25 3 2 2 2 9

90 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 5 4 17 91 4 5 4 5 4 4 4 4 34 5 4 5 4 18 92 5 5 5 4 4 4 4 4 35 4 4 4 4 16 93 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 3 3 3 13 94 5 4 4 4 3 3 3 3 29 4 4 3 3 14 95 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 4 4 18 96 4 5 4 4 5 5 5 5 37 4 4 4 4 16 97 5 4 4 4 4 5 5 4 35 5 4 4 5 18 98 4 5 5 4 4 4 5 4 35 4 3 4 4 15 99 5 5 5 4 4 4 4 3 34 4 4 5 4 17 100 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 20


(6)

ANALISIS REGRESI SEDERHANA

Model Summary Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .453a .206 .197 2.016

a. Predictors: (Constant), Diversifikasiproduk

ANOVAb Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 103.059 1 103.059 25.357 .000a

Residual 398.301 98 4.064

Total 501.360 99

a. Predictors: (Constant), Diversifikasiproduk b. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 6.145 1.952 3.149 .002

Diversifikasiprodu k

.299 .059 .453 5.036 .000


Dokumen yang terkait

Pengaruh Bauran Promosi terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario Techno 125 pada PT. Adira Dinamika Multifinance Tebing Tinggi

7 110 146

Pengaruh Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Scoopy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

2 56 106

Pengaruh Harga, Kualitas dan Brand Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2 70 118

Pengaruh Brand Positioning Sepeda Motor Merek Honda Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

12 68 115

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Ekuitas Merek Sepeda Motor Merek Honda terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Universitas Sumatera Utara)

1 65 126

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda (studi kasus konsumen sepeda motor merek Honda di kecamatan Ciputat Timur kota Tangerang Selatan)

0 9 147

Pengaruh Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Sari Roti pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

6 28 113

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT Pengaruh Iklan Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat (Survey Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta)

0 2 15

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT Pengaruh Iklan Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat (Survey Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta)

0 2 14

Pengaruh Diversifikasi Produk terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 10