Nilai rata-rata dari setiap baris menunjukan bahwa tingkat kepentingan faktor untuk masing-masing kriteria adalah : 30, 15, 4 14, 22, dan 15.
Setelah matriks level 2 selesai diisi dan dihitung bobot prioritasnya, langkah selanjutnya membuat matriks perbandingan antar elemen level 3 dengan
memperhatilan keterkaitanya dengan level . proses ini memiliki langkah sama seperti proses yang telah dijelaskan sebelumnya.
2. Perhitungan Konsistensi AHP
Langkah pertama untuk menghitung konsistensi adalah dengan melakukan perkalian matriks perbandingan pada tabel 2.3 dn vektor prioritas yang didapat
pada tabel 2.4 hasil perhitungan ni adalah sebagai berikut
Tabel 2. 7 Perkalian TPV dengan nilai perbandingan matriks kriteria
Kri KBM
EK LP
PK KUA
RS ∑ Baris
KBM 10.30 40.30
30.30 10.30
30.30 40.30
2.63 EK
14 0.15 1 0.15 7 0.15
3 0.15 15 0.15
1 0.15 1.48
LP 13 0.04 17 0.04
1 0.04 15 0.04
15 0.04 16 0.04
0.22 PK
1 0.14 13 0.14
5 0.14 1 0.14
1 0.14 13 0.14
0.25 KUA 13 0.22 5 0.22
5 0.22 1 0.22
1 0.22 3 0.22
0.11 RS
¼ 0.15 1 0.15
6 0.15 3 0.15
13 0.15 1 0.15
0.11
Selanjutnya nilai masing-masing pada vector hasil perkalian tersebut dibagi dengan nilai masing-masing sel pada vektor prioritas sehingga diperoleh
hasil sebagai berikut :
50 .
7 31
. 8
76 .
6 75
. 6
45 .
7 88
. 7
15 .
22 .
14 .
04 .
15 .
30 .
11 .
11 .
25 .
22 .
48 .
1 63
. 2
Nilai
λ
maks
dapat dicari dengan perhitungan sebagai berikut :
λ
maks
=
n n
3 2
1
=
6 50
. 7
31 .
8 76
. 6
75 .
6 54
. 7
88 .
7
=
6 65
. 44
= 7.44 Nilai Consistency Index CI dapat dicari dengan perhitungan sebagai
berikut :
CI =
1 n
n
maks
=
1 6
6 44
. 7
= 0.29 Berdasarkan tabel 2.2 nilai Random Index RI untuk jumlah elemn 6
adalah 1.24 maka nilai consistency Ratio CI adalah CR
=
IR CI
=
24 .
1 29
.
= 0.23 Nilai 0.23 menyatakan bahwa rasio konsistensi dari hasil penelitian
perbandingan diatas mempunyai rasi sebesar 23. Nilai ini menyebabkan penilaian tersebut tidak dapat diterima dan harus diulangi kembali karena lebih
besar dari 10 seperti yang telah dikemukankan oleh Saaty
3. Contoh Perhitungan MAUT
Perhitungan total bobot kriteria untuk memperoleh prioritas global global merupakan prioritas global dengan perpaduan antara metode AHP dan metode
MAUT dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Langkah pertama menentukan alternative untuk menentukan nilai Xij
dapat dilihat pada tabel 2.8
Tabel 2. 8 Menentukan nilai Xij
No Kriteria Klasifikasi NilaiXij
1 KBM a. Cocok
80 b. Tidak Cocok
2 EK a. Cocok
80 b. Tidak Cocok
3 LP a. Cocok
80 b. Tidak Cocok
4 PK a. Cocok
80 b. Tidak Cocok
5 KUA a. Cocok
80 b. Tidak Cocok
6 RS a. Cocok
80 b. Tidak Cocok
Langkah kedua memberikan nilai alternative yang ditunjukan pada tabel 2.8 dengan bobot kriteria yang ditunjukan pada tabel 2.6 dengan mengkalikan
nilai masing-masing alternatif dan bobot kriteri dan menjumlahkannya prosesnya dapat dilihat pada tabel 2.9
Tabel 2. 9 Penghitungan Nilai alternatif
Kriteria Penilaian
Nilai Xij Bobot
wj Jumlah
KBM Cocok
80 0.30
11.2 EK
Tidak Cocok 0.15
LP Cocok
80 0.04
11.2 PK
Cocok 80
0.14 11.2
KUA Cocok
80 0.22
11.2 RS
Cocok 80
0.15 11.2
Vi = ∑ xij wij
67.2
Berikut ini contoh perhitungan prioritas globalnilai akhir
Tabel 2. 10 Penghitungan Nilai Prioritas Global
Kriteria KBM EK
LP PK KUA
RS Prioritas
Global Keterangan
0.30 0.15
0.04 0.14 0.22 0.15 SMA A
80 80
80 80
80 67.2
Tidak Direkomendasikan
SMA B 80
80 80
80 80
67.2 Tidak
Direkomendasikan SMA C
80 80
80 80
80 80
80.5 Direkomendasikan
Jika Nilai Prioritas global ≥ 75 maka SMA direkomendasikan Hasil perhitungan pada tabel 2.10 memperlihatkan hasil yang didapat untuk
pemilihan sekolah.
2.7 Perangkat Lunak Penunjang
2.7.1 Home Page, Web Pages dan Web Sites
Home Page adalah page pembuka yanag akan pertama ditemui sebelum mengaskses informasi lainnya pada suatu website. Home page ini merupakan
halaman pertama dari suatu web site yang biasanya berisi tentang apa dan siapa dari perusahaan atau orang pemilik website tersebut.
Dari Home page ini, informasi lainya dapat ditemuibpada page-page berikutnya yang tersimpan, yang telah dilink untuk menghubungkan informasi
ke informasi lainnya, baik itu didalam suatu yang sama, ataupun dalam web pagelain pada web site yang berbeda.
Web pages merupakan sebuah halaman khusus dari situs web tertentu. Diumpamakan halaman web ini adalah sebuah halaman khusus buku dari web
tertentu. Web sites merupakan tempat menyimpan data dan informasi dengan
berdasarkan topic tertentu. Diumpamakana situs web ini adalah sbuah buku yang 2.7.2
PHP
PHP adalah singkatan dari “PHP: Hypertext Preprocessor” yang merupakan bahasa pemrograman yang berbentuk Scripting, system kerja dari
program ini adalah sebagai Interpreter bukan sebagai Compiler. Pada bahasa pemrograman, yang bisa dikatakan sebagai compiler adlaha bahassa yang akan
mengubah script-script program ke dalam source code, selanjutnya dari bentuk source code akan diubah menjadi bentuk object code, bentuk dari object code
akan menghasilkan file yang lebih kecil dari file mentah sebelumnya. Selanjutnya bentuk object code akan menjadi sebuah program yang siap dijalankan tanpa
adanya progam bantu pembuatnya, sehingga hasil dari bahasa pemrograman yang berbentuk compiler akan membentuk sebuah program yang berstatus sebagai
program EXE yan dapt langsung dijalankan. Contohnya seperti pascal, C ataupun pemrograman yan berbentuk Visual seperti Delphi maupun Visual Basic.
Dengan menggunakan PHP, maka maentenence suatu situs web menjadi lebih muda. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi
yang dibuat menggunakan script PHP. Kemampuan PHP yang paling diandalkan dan signifika adalah dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web
yang menggunakan data dari databasedengan sangat mudah dapat dilakukan.
2.7.3 MySQL
MySQL adalah sebuah databases server yang dibuat oleh Text Data KonsultAB. Saat ini MySQL telah digunakan oleh perusahaan-perusahaan
terkemuka di seluruh dunia, diantaranya Silicon Graphics http:www.sgi.com
, Siemens Nixdorf
http:www.siemens.com dan masih banyak lagi perusahaan-
perusahaan terkemuka lainya yang menggunakan MySQL. Perusahaan-perusahaan tesebut dapat dilihat pada MySQL
user’s list di http:www.mysql.cominformasiuserlist.htm
. MySQL adalah sebuah text based databases server, artinya MySQL tidak dibuat dalam bentuk aplikasi yang
memiliki Graphical User Interface
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dinas Cipta Karya di wilayah pemerintah daerah Kabupaten Indramayu memiliki kewenangan untuk menjalankan tugas berdasarkan Peraturan Daerah
PERDA nomor 1 tahun 2001 dan PERDA nomor 7 tahun 2001 . Salah satu tugas yang dilakukan Dinas Cipta Karya adalah membangun infrastruktur dan
fasilitas umum serta infrastuktur pemerintahan di wilayah pemerintah daerah Kabupaten Indramayu. Pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum serta
infrastruktur pemerintahan tidak bisa dilakukan sendiri dibutuhkan kerjasama dari pihak swasta dengan memilih kontraktor yang sesuai dalam melakukan tugas
tersebut. Pemilihan kontraktor proyek dengan metode prakualifikasi dan metode pascakualifikasi merupakan suatu pemilihan yang dilakukan Dinas Cipta Karya
Kabupaten Indramayu sesuai dengan Perda Nomor 7 Tahun 2001. Proses pemilihan kontraktor metode prakualifikasi dilakukan berdasarkan kriteria profile
perusahaan, sedangkan kriteria untuk metode pascakualifkasi antara lain syarat
administrasi, Sumber Daya Manusia SDM, Lingkungan dan Harga penawaran. Proses pemilihan kontraktor yang dilakukaan Dinas Cipta Karya sering
menimbulkan suatu permasalahan yaitu para staff bagian administrasi membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan proses kualifikasi. Selain itu
penyajian informasi mengenai pengadaaan barang jasa masih dilakukan secara konvensional yang di dipublikasikan pada majalah dinding dan surat kabar
setempat, sehingga informasi yang kurang mengenai pengadaan barang dan jasa
menyebabkan keikutsertaan para kontraktorpeserta rekanan dalam mengikuti lelang yang diadakan oleh Dinas Cipta Karya menjadi sedikit serta kurang
proporsional. Oleh karena itu, perlu adanya suatu media yang dapat membantu para staff
bagian administrasi untuk memilih kontraktor yang sesuai yang dapat diakses melalui jaringan internet. Dengan melihat kondisi dan permasalahan dari lelang
Dinas Cipta Karya ini, maka ditarik kesimpulan untuk melakukan penelitian sekaligus mengangkat topik ini sebagai bahan tulisan tugas akhir yang berjudul
“SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KONTRAKTOR PROYEK PADA LELANG CIPTA KARYA KABUPATEN INDRAMAYU
MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
”.
1.2 Rumusan Masalah
Dilihat dari fenomena yang terjadi di Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu saat ini terdapat masalah dalam pemilihan kontraktor proyek
diantaranya : a. Proses pemilihan kontraktor yang sesuai dengan kriteria sering
menimbulkan suatu permasalahan yaitu para staff bagian administrasi membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan proses kualifikasi.
b. Media yang digunakan untuk menyimpan data kebutuhan lelang masih manual berupa berkas-berkas yang tidak sistematis.
c. Kurangnya informasi dan interaksi mengenai pengadaan barangjasa menyebabkan keikutsertaan para kontraktor peserta rekanan dalam
mengikuti lelang yang diadakaan oleh Dinas Cipta Karya menjadi sedikit serta kurang proporsional.
Melihat permasalahan tersebut, maka timbul suatu masalah bagaimana membangun Sistem pendukung keputusan pemilihan kontraktor proyek pada
lelang Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah bagaimana membangun Sistem pendukung keputusan pemilihan
kontraktor proyek pada Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu. 1.3.2
Tujuan
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah:
a. Menganalisis, merancang, mengimplementasikan serta menguji sistem pendukung keputusan pemilihan kontraktor pada Dinas Cipta Karya
Kabupaten Indramayu, yang memiliki fitur penilaian kontraktor yang cepat dan akurat dengan menggunakan Metode AHP dan MAUT, serta
pengaksesan kegiatan lelang yang dilakukan secara komputerisasi dengan terhubung melalui jaringan internet.
b. Penggunaan media penyimpanan data secara elektronik yang tersistematis.
c. Memberikan informasi alternatif keputusan untuk pemilihan kontraktor yang sesuai dengan cepat, serta memberikan informasi dan interaksi
mengenai lelang di Dinas Cipta Karya.
1.4 Batasan Masalah
Dengan maksud agar pembahasan dan penyusunan tugas akhir dapat dilakukan secara terarah dan tidak meyimpang serta sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka perlu ditetapkan batasan-batasan dari masalah yang dihadapi yaitu :
1. Aplikasi yang akan dibangun berbasis web. 2. Aplikasi ini tidak melakukan pelayanan untuk pemilihan pemenang lelang,
tetapi hanya memberikan alternatif keputusan calon pemenang proyek. 3. Proses pengadaan barangjasa hanya untuk perusahaan peserta rekanan
Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu. 4. Proses kualifikasi menggunakan 2 metode yang digabung, metode
prakualifikasi dan metode pascakualifikasi dan pemilihan kontraktor berdasarkan golongan besar.
5. Syarat-syarat mengenai proses kualifikasi menggunakan Perda Nomor 7 Tahun 2001.
6. Proses pendaftaraan rekanan dilakukan dengan cara mengisi form registrasi pada aplikasi dengan menyertakan syarat rekanan, dan
mengajukan secara manual melalui telepon dan e-mail kepada petugas staff Dinas Cipta Karya untuk mendapatkan data autentifikasi.
7. Model analisis yang digunakan dalam pembangunan sistem ini berdasarkan aliran data terstruktur yaitu menggunakan Flowmap, Entity
Relationship DiagramERD, dan untuk menggambarkan proses menggunakan Data Flow DiagramDFD.
8. Metode yang digunakan dalam pengambil keputusan majemuk adalah sistem pendukung keputusan Analitycal Hierarchy procces AHP, dimana
metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan pendekatan kolektif dari proses pengambilan keputusannya
dan mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang multi objektif dan multi kriteria, dan Multi-Attribute Utility Theory MAUT
serta metode MAUT dimana suatu skema yang evaluasi akhir, vx, dari suatu objek x didefinisikan sebagai bobot yang dijumlahkan dengan suatu
nilai yang relevan terhadap nilai dimensinya. 9. Keluaran dari sistem yang dibangun adalah informasi mengenai biodata
proyek, informasi mengenai daftar hitam kontraktor, informasi mengenai kegiatan lelang, informasi hasil keputusan pemilihan kontraktor
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Studi Literatur.
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literature, jurnal, paper, dan bacaan-bacaan yang ada kaitanya dengan judul penelitian.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.
c. Interview
Tenik pengumpulan data dengan mengadakan Tanya jawab secara langsung yang ada kaitanya dengan topik yang diambil
2.
Metode Pengembangan perangkat lunak
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses
diantaranya:
System Engineering
System Analysis
System Design
System Coding
System Testing
System Maintenence
Gambar 1 1Metode Waterfall [1].
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses
diantaranya: a.
System Engineering Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu
proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan
perangkat lunak. b.
System Analysis Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan
proyek pembuatan perangkat lunak. b.
System
Design Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang
dimengerti oleh user. c.
System
Coding Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang
ke dalam bahasa pemrograman tertentu. d.
System
Testing Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.
e.
System
Maintenence Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat
mengalami perubahan
–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian,
yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaian dengan topik penelitan yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis
permasalahan serta peninjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Menganilisis masalah dari model penelitian untuk memperlihatkan keterkaitan antar variable yang diteliti serta model matematis untuk analisisnya.
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Merupakan tahapan yang dilakukan dalam penelitian secara garis besar sejak dari tahap persiapan sampai penarikan kesimpulan, metode dan kaidah yang
diterapkan dalam penelitian. Termasuk menentukan variabel penelitian, identifikasi data yang diperlukan dan cara pengumpulannya, penentuan sampel
penelitian dan teknik pengambilannya, serta metodeteknik analisis yang akan dipergunakan dan perangkat lunak yang akan dibangun jika ada.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan tugas akhir
48
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena apabila terjadi kesalahan dalam tahap ini, akan mengakibatkan kesalahan pada tahap
selanjutnya. Analisis sistem dapat didefiniskan sebagai berikut[4]: “Pengurain dari suatu sistem informasi yang utuh dalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan- permasalahan, kesempatan-kesempatan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan- perbaikan”.
Pada tahap analisis sistem akan dibahas mengenai analisis sistem yang sedang berjalan, analisis basis data, analisis sistem pendukung keputusan, analisis kebutuhan
non fungsional dan analisis kebutuhan funsional.
3.1.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian PPTK procurement Dinas Cipta Karya, dalam melakukan proses pemilihan kontraktor pada Dinas Cipta Karya
kabupaten Indramayu terdapat 4 prosedur yang dilakukan diantaranya, yaitu:
1. Prosedur pendaftaraan peserta lelang. 2. Prosedur lelang seleksi prakualifikasi.
3. Prosedur lelang ainwijing atau proses penjelasan mengenai rincian kebutuhan proyek.
4. Prosedur seleksi pascakualifikasi
Berikut ini adalah penjelasan prosedur-prosedur yang terlibat dalam sistem pendukung keputusan untuk pemilihan kontraktor di Dinas Cipta Karya :
1. Prosedur pendaftaraan peserta lelang.
1 Staff admin panitia lelang Dinas Cipta Karya
Pengecekan kelengkapan data
peserta Lengkap?
Pengajuan Ulang dan
Perbaikan
A1 ya
Catat Data Peserta Lelang
Data Peserta Lelang Klasifikasi
berdasarkan lelang proyek
DPLJenis Jasa DPL Jenis
Konstruksi A2
tidak Calon Peserta Lelang
Data Peserta Lelang Terisi
1 Data Peserta Lelang
Terisi
Data pendaftaran peserta tidak
lengkap
Konfirmasi Pendaftraan berhasil
Konfirmasi data peserta tidak
lengkap Data pendaftaran
peserta tidak lengkap
Konfirmasi Pendaftraan
berhasil Konfirmasi
Pendaftraan berhasil Mulai
Formulir Data Peserta Lelang
kosong Formulir Data
Peserta Lelang kosong
Mengisi Formulir
DPL
B
Selesai
Gambar 3. 1 Flowmap Prosedur Pendaftaraan Lelang
Keterangan: A1 : Arsip data peserta lelang jenis pengadaan jasa.
A2: Arsip data peserta lelang jenis pengadaan konstruksi. B : Arsip data peserta lelang.
1 : Kelengkapan dokumen peserta lelang
Kegiatan yang dilakukan pada prosedur ini adalah untuk menangani proses bagaimana calon peserta lelang dapat mengikuti proses lelang di Dinas Cipta Karya
Kabupaten Indaramayu. Deskripsi prosedur pendaftaraan calon peserta lelang adalah sebagai berikut :
1. Pada proses awal staff panitia memberikan formulir kosong kepada calon peserta lelang untuk diisikan data administrasi biodata perusahaan untuk pendataan.
2. Calon peserta lelang mendapatkan formulir pengisian biodata untuk diisi, apabila formulir sudah terisi calon peserta memberikan formulir kepada petugas beserta
kelengkapan dokumen untuk dilakukan pengecekan syarat. 3. Kemudian petugas panitia memeriksa data beserta kelengkapan dokumen calon
peserta untuk pengecekan pendaftaraan peserta lelang oleh staff admin panitia lelang Dinas cipta Karya, jika calon peserta melengkapi semua dokumen maka
panitia mencatat data peserta pada sebuah dokumen dan disimpan pada sebuah arsip data peserta lelang, jika tidak lengkap panitia memberikan konfirmasi kepada
calon peserta bahwa dokumen yang dilampirkan tidak lengkap dan dapat mengajukan ulang serta melakukan perbaikan sesuai waktu yang ditentukan.
4. Setelah dicatat dan disimpan pada sebuah dokumen, kemudian data peserta lelang diklasifikasi berdasarkan jenis usaha dan petugas panitia memberikan konfirmasi
kepada calon peserta lelang bahwa pendaftaraan peserta lelang telah berhasil. 5. Pada proses klasifikasi terdapat dua arsip yaitu data peserta lelang jenis pengadaan
jasa dan data peserta lelang jenis konstruksi.
2. Prosedur lelang seleksi prakualifikasi
Staff admin panitia lelang Dinas Cipta Karya Peserta lelang
Memenuhi Syarat?
Penilaian prakualifikasi
YA TIDAK
Konfirmasi Daftar peserta
lelang tidak lolos prakualifikasi
Pembuatan Daftar peserta
lelang lolos prakualifikasi
Pimpinan Panitia
Daftar Peserta Lolos Prakualifiaksi
Persetujuan Pimpinan
Daftar peserta peninjauan ulang
Daftar peserta lelang lolos prakualifikasi
yang disetujui Pembuatan Daftar
peserta lelang lolos prakualifikasi yang
disetujui Daftar peserta lelang
lolos prakualifikasi Disetujui?
YA TIDAK
Laporan daftar pengajuan peserta lolos
prakualifikasi Daftar Peserta tidak
lolos Prakualifikasi Daftar Peserta Tidak
Lolos Prakualifikasi Daftar peserta yang
disetujui
Daftar peserta lelang lolos prakualifikasi
yang disetujui Penilaian profile
perusahaan Profil PTCV
lengkap? TIDAK
YA Total nilai
profil Catat penilain
kriteria prakualifikasi
A3 A2
A1
C Mulai
Dokumen Lelang Prakualifikasi
Selesai Dokumen Lelang
Prakualifikasi
Perbandingan nilai kriteria
Gambar 3. 2 Flowmap Flowmap Prosedur Prakualifikasi
Keterangan : A1 : Arsip data peserta lelang jenis pengadaan jasa.
A2: Arsip data peserta lelang jenis pengadaan konstruksi. A3: Arsip data peserta lelang lolos seleksi prakualifikasi.
C : Arsip data kriteria pembanding prakualifikasi.
Kegiatan yang dilakukan pada prosedur seleksi lelang prakualifikasi ini adalah untuk menangani bagaimana proses penyeleksian peserta lelang pada tahap
prakualifikasi yang di seleksi berdasarkan dokumen lelang sampul 1 untuk mengambil jumlah kontraktor yang sesuai dengan kriteria prakualifikasi. Deskripsi prosedur lelang
seleksi prakualikasi adalah sebagai berikut: 1. Pada proses awal peserta lelang memberikan dokumen lelang pada staff panitia
untuk syarat mengikuti lelang di Dinas Cipta Karya, kemudian staff panitia menerima dokumen lelang berdasarkan data peserta lelang yang sudah terdaftar.
2. Staff admin panitia lelang melakukan proses penilaian prakualifikasi berdasarkan profil perusahaan, jika profil perusahaan lengkap maka melakukan proses penilain
profil perusahaan dan memberikan nilai total dan dicatat, jika profil perusahaan tidak lengkap maka langsung dicatat nilai profile perusahaan.
3. Petugas panitia kemudian mencatat hasil dari prakualifikasi dan membandingkan dengan data kriteria prakualifikasi, jika peserta lelang memenuhi syarat
prakualifikasi maka panitia membuat laporan daftar peserta lelang lolos prakualifikasi untuk diberikan kepada pimpinan lelang untuk dilakukan
persetujuan, jika tidak maka staff admin panitia lelang melakukan konfirmasi daftar peserta lelang tidak lolos prakualifikasi kepada peserta lelang.
4. Pimpinan panitia menerima laporan pengajuan daftar peserta lelang yang lolos prakualifikasi untuk disetujui, jika daftar peserta lelang yang lolos tidak disetujui
maka pimpinan memberikan daftar peserta pengajuan ulang kepada staff panita lelang untuk dilakukan proses kualifikasi lagi, jika daftar peserta lelang disetujui
maka staff admin panitia lelang membuat laporan daftar peserta lolos prakualifikasi
dan menyimpan kedalam arsip untuk dilakukan proses lelang selanjutnya, serta memberikan konfirmasi kepada peserta lelang.
3. Prosedur lelang ainwijing
N Panitia lelang DINAS Cipta Karya
Peserta lelang
Catat Berita Acara
Ainwijing Dokumen Syarat
Ainwijing Dokumen Syarat
Ainwijing
YA
Dokumen Kualifikasi dan Dokumen
penawaran Lengkap?
Penjelasan rincian
kebutuhan proyek
Dokumen Syarat Ainwijing Belum
lengkap TIDAK
Penywerahan Ulang
Jelas? YA
TIDAK
N Dokumen Kualifikasi
dan Dokumen penawaran
Daftar peserta lelang Pemeriksaan
Dokumen A3
A4 Mulai
Konfirmasi Syarat Anwijing tidak
lengkap
Dokumen Syarat Ainwijing tidak
lengkap D
Selesai
Gambar 3. 3 Flowmap Ainwijing
Keterangan : A3: Daftar peserta lelang yang lolos prakualifikasi dan melakukan ainwijiing
A4:Daftar peserta lelang yang akan mengikuti pascakualifikasi. D : Data teknis ainwijing.
Kegiatan yang dilakukan pada prosedur ainwijng lelang Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu adalah proses penjelasan mengenai rincian kebutuhan proyek
panitia lelang kepada pesertakontraktor. Deskripsi prosedur ainwijiing adalah sebagai berikut:
1. Pada proses awal peserta memberikan dokumen diantaranya adalah surat Pakta Integritas sebagai tanda bukti keseriusan peserta dalam mengikuti proses lelang
kepada panitia lelang, jika dokumen syarat lengkap maka peserta dapat mengikuti proses penjelasan rincian kebutuhan proyek, jika tidak maka petugas memberikan
konfirmasi kepada peserta lelang untuk melakukan pengajuan ulang dengan batas waktu yang telah ditentukan.
2. Pada proses penjelasan rincian kebutuhan proyek panitia lelang memberikan gambaran secara rinci mengenai proyek yang akan dikerjakan, jika peserta telah
jelas dan dimengerti maka panita mencatat berita acara ainwijiing, jika tidak maka dilakukan kembali penjelasan rincian kebutuhan proyek oleh panitia.
3. Pada proses pembuatan berita acara panitia membuat laporan daftar peserta yang akan mengikuti proses pascakualifikasi dan panitia membuat dokumen kualifikasi
dan dokumen penawaran untuk diberikan kepada peserta lelang dan disertakan ketika mengikuti proses seleksi pascakuailifikasi.
4. Proses Lelang Pascakualifikasi Dinas Cipta Karya
Staff Panitia lelang dinas Cipta Karya Peserta lelang
Pimpinan Panitia
Penilaian Pascakualifikasi
Dokumen Kualifikasi dan Dokumen
Penawaran Dokumen Kualifikasi
dan Dokumen Penawaran
Administrasi sesuai?
SDM sesuai?
Lingkungan sesuai?
Harga Penawaran
sesuai? Penilaian
Administrasi YA
Penilaian SDM
YA Penilaian
Lingkungan Penilaiann
Harga YA
YA
Catat Penilaian kriteria
pascakualifkasi TIDAK
TIDAK
Memenuhi Syarat?
YA Dokumen daftar
peserta tidak lolos pascakualifiksi
TIDAK Pembuatan detail
daftar peserta lolos
pascakualifikasi Konfirmasi
peserta tidak lolos
pascakualifikasi Total nilai
Administrasi Total nilai
SDM Total Nilai
Lingkungan Total Nilai
Harga TIDAK
Daftar pengajuan peserta lolos
pascakualifikasi Daftar Peserta Lolos
Pascakualifiaksi
Persetujuan Pimpinan
Disetujui? YA
Daftar peserta peninjauan ulang
TIDAK
TIDAK
Pembuatan Daftar peserta lelang lolos
pascakualifikasi yang disetujui
Daftar peserta yang disetujui
Daftar peserta lelang lolos pascakualifikasi
yang disetujui Daftar peserta lolos
pascakualifikasi disetujui
A5 Daftar peserta lelang
lolos pascakualifikasi yang disetujui
Dokumen daftar peserta tidak lolos
pascakualifiksi E
A2 Mulai
Selesai Perbandingan
nilai kretira A4
Gambar 3. 4 Flowmap Pascakualifkasi jenis konstruksi
Keterangan: A2: Arsip daftar peserta lelang jenis konstruksi.
A4: Arsip daftar peserta lelang lolos prakualifikasi. A5: Arsip daftra peserta lelang lolos pascakualifikasi.
E : Arsip data kriteria pembanding pascakualifikasi jenis konstruksi
Kegiatan yang dilakukan pada prosedur lelang seleksi pascakualifkasi adalah untuk menangani bagaimana proses penyeleksian peserta lelang pada tahap
pascakualifikasi berdasarkan dokumen penawaran. Deskripsi prosedur lelang pascakualifikasi adalah sebagai berikut :
1. Pada proses awal peserta lelang memberikan dokumen penawaran yang diperoleh dari proses ainwijing kepada panitia lelang.
2. Proses penilaian pascakualifikasi untuk jenis konstruksi dinilai dari beberapa kriteria diantaranya administrasi,SDMsumber Daya Manusia, lingkungan dan
harga penawaran. Kemudian dari beberapa kriteria diberikan nilai dan dicatat, hasil pencatatan total nilai dari tiap kriteria akan dibandingkan dengan kriteria yang
telah ditentukan oleh panitia apabila penilaian kriteria tidak memenuhi syarat maka panitia mengkonfirmasi daftar peserta lelang yang tidak lolos pascakualifikasi
kepada peserta, jika peserta lelang memenuhi syarat maka staff panitia lelang akan membuatkan laporan daftar peserta lelang yang lolos pascakualikasi untuk disetujui
oleh pimpinan panitia. 3. Pimpinan panitia menerima laporan daftar peserta lelang yang lolos
pascakualifikasi untuk disetujui, jika daftar peserta lelang yang lolos tidak disetujui maka pimpinan memberikan daftar peserta pengajuan ulang kepada staff panita
lelang untuk dilakukan proses kualifikasi lagi, jika daftar peserta lelang disetujui maka staff panitia lelang membuat laporan daftar peserta lolos pascakuaslifikasi
dan menyimpan kedalam arsip untuk dilakukan proses lelang selanjutnya, serta memberikan konfirmasi kepada peserta lelang.
5. Proses Lelang Pascakualifikasi Dinas Cipta Karya
Staff Panitia lelang dinas Cipta Karya Peserta lelang
Pimpinan Panitia
Penilaian Pascakualifikasi
Administrasi sesuai?
SDM sesuai?
Harga Penawaran
sesuai? Penilaian
Administrasi YA
Penilaian SDM
YA Penilaiann
Harga YA
Catat Penilaian kriteria
pascakualifkasi TIDAK
TIDAK
Memenuhi Syarat?
YA Daftar peserta tidak
lolos pascakualifikasi TIDAK
Pembuatan detail daftar peserta
lolos pascakualifikasi
Konfirmasi daftar peserta
tidak lolos pascakualifikasi
Total nilai Administrasi
Total nilai SDM
Total Nilai Harga
TIDAK
Daftar pengajuan peserta lolos
pascakualifikasi Daftar Peserta Lolos
Pascakualifiaksi
Persetujuan Pimpinan
Disetujui? YA
Daftar peserta peninjauan ulang
TIDAK
Pembuatan Daftar peserta lelang lolos
pascakualifikasi yang disetujui
Daftar peserta yang disetujui
Daftar peserta lelang lolos pascakualifikasi
yang disetujui Daftar peserta lolos
pascakualifikasi disetujui
A6 Daftar peserta lelang
lolos pascakualifikasi yang disetujui
Daftar peserta tidak lolos pascakualifiksi
N N
Sampul 2 Dokumen Penawaran
Sampul 2 Dokumen Penawaran
A1 Mulai
Selesai F
Perbandingan nilai kretira
A4
Gambar 3. 5 Flowmap Pascakualifkasi jenis jasa
Keterangan : A2: Arsip daftar peserta lelang jenis konstruksi.
A4: Arsip daftar peserta lelang lolos prakualifikasi. A6: arsip daftar peserta lelang lolos pascakualifikasi.
F : Arsip data kriteria pembanding pascakualifikasi jenis jasa
Kegiatan yang dilakukan pada prosedur lelang seleksi pascakualifkasi adalah untuk menangani bagaimana proses penyeleksian peserta lelang pada tahap
pascakualifikasi berdasarkan dokumen penawaran. Deskripsi prosedur lelang pascakualifikasi adalah sebagai berikut :
1. Pada proses awal peserta lelang memberikan dokumen penawaran yang diperoleh dari proses ainwijing kepada panitia lelang.
2. Proses penilaian pascakualifikasi untuk jenis konstruksi dinilai dari beberapa kriteria diantaranya administrasi,SDMsumber Daya Manusia, lingkungan dan
harga penawaran. Kemudian dari beberapa kriteria diberikan nilai dan dicatat, hasil pencatatan total nilai dari tiap kriteria akan dibandingkan dengan kriteria yang
telah ditentukan oleh panitia apabila penilaian kriteria tidak memenuhi syarat maka panitia mengkonfirmasi daftar peserta lelang yang tidak lolos pascakualifikasi
kepada peserta, jika peserta lelang memenuhi syarat maka staff panitia lelang akan membuatkan laporan daftar peserta lelang yang lolos pascakualikasi untuk disetujui
oleh pimpinan panitia. 3. Pimpinan panitia menerima laporan daftar peserta lelang yang lolos
pascakualifikasi untuk disetujui, jika daftar peserta lelang yang lolos tidak disetujui maka pimpinan memberikan daftar peserta pengajuan ulang kepada staff panita
lelang untuk dilakukan proses kualifikasi lagi, jika daftar peserta lelang disetujui maka staff panitia lelang membuat laporan daftar peserta lolos pascakuaslifikasi
dan menyimpan kedalam arsip untuk dilakukan proses lelang selanjutnya, serta memberikan konfirmasi kepada peserta lelang.
3.1.2 Analisis Kebutuhan Data
3.1.2.1 Kamus Data Diagram Alir Data
Dibawah ini merupakan beberapa data yang harus dipenuhi para peserta lelang, panitia lelang dan pimpian lelang Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu untuk
proses pemilihan kontraktor Dinas caipta Karya kabupaten Indramayu. Data-data tersebut digunakan untuk membangun SPK diantaranya :
1. Data pada lembar formulir peserta lelang.
Tabel 3. 1 Data peserta lelang
Nama Data Administrasi peserta
Deskripsi Berisi mengenai data administrasi umum peserta
Struktur Data Nama PT + Status PT + Alamat + No. Telepon +
Email+ No_IUJK + Instansi Pemberi Ijin Usaha Nama PT
Status PT Alamat
No. Telepon Email
No_IUJK Instansi Pemberi
Ijin Usaha {A…Z|a…z|}
{A..Z|a..z} {A..Z|a..z|0..9}
{0..9} {A…Z|a…z|}
{0..9|} {A..Z|a..z}
2. Data pada lembar isian kualifikasi prakualifikasi.
Tabel 3. 2 Formulir Isian kualifikasi
Nama Data Kualifikasi peserta lelang prakualifikasi
Deskripsi Berisi mengenai data kualifikasi peserta lelang
prakualifikasi Struktur Data
Nama PT + Nama Syarat + Nilai Syarat+ Keterangan
Nama PT Nama Syarat
Nilai Syarat Keterangan
{A…Z|a…z|} {A..Z|a..z}
{A..Z|a..z|0..9} {
A…Z|a…z|} 3. Data pada lembar berita acara ainwijiing
Tabel 3. 3 Data ainwijiing
Nama Data Ainwijing proses lelang
Deskripsi Berisi mengenai data proyek yang akan di jelaskan
melalui proses pemberian informasi kebutuhan lelang. Struktur Data
Kode Proyek + Nama Proyek + Tanggal Mulai + Tanggal akhir + daftar peserta
Kode Proyek Nama Proyek
Tanggal Mulai Tanggal akhir
Daftar peserta {A…Z|a…z||0..9}
{A..Z|a..z} { 0..9|}
{ 0..9|} {
A…Z|a…z|}
4. Data pada lembar isian kualfikasi pascakualifikasi konstruksijasa.
Tabel 3. 4 Data Pascakuailifikasi konstruksijasa
Nama Data dokumen pascakualifikasi
Deskripsi Berisi mengenai data syarat penyeleksian pemilhan
kontrator pascakualifikasi jenis jasa. Struktur Data
Nama PTCV+ Nama syarat + Nilai Syarat + Keterangan
Nama PTCV Nama syarat
Nilai Syarat Keterangan
{A…Z|a…z||0..9} {A..Z|a..z}
{ 0..9|} {
A…Z|a…z|}
3.1.2.2 Analisis Formulir
1. Formulir pendaftaraan peserta lelang
Tabel 3. 5 FormulitPendaftaraan peserta lelang Nama Formulir
Petunjuk Organisasi Kegiatan
Fungsi Memberikan informasi tentang data umum peserta
lelang Frekuensi
Setiap melakukan kegiatan lelang Rangkap
1 Lembar Sumber
Calon peserta lelang Ditujukan
Staff admin panitia lelang Dinas Cipta Karya Isi
Nama PT + Status PT + Alamat + No. Telepon + Email+ No_IUJK + Instansi Pemberi Ijin Usaha
2. Formulir isian kualifikasi prakualifikasi
Tabel 3. 6 Formulir isian kualifikasi prakualifikasi Nama Formulir
Petunjuk Organisasi Kegiatan
Fungsi Memberikan informasi tentang data kualifikasi peserta
lelang prakualifikasi Frekuensi
Setiap melakukan kegiatan lelang Rangkap
1 Lembar Sumber
Staff Admin panitia lelang Ditujukan
Staff admin panitia lelang Dinas Cipta Karya Isi
Nama PT + Nama Syarat + Nilai Syarat+ Keterangan
3. Formulir berita acara ainwijiing
Tabel 3. 7 Formulir berita ainwijiing Nama Formulir
Petunjuk Organisasi Kegiatan
Fungsi Memberikan berita acara ainwijiing.
Frekuensi Setiap
akan melakukan
kegiatan lelang
pascakualifikasi Rangkap
1 Lembar Sumber
Staff admin panitia lelang Ditujukan
Peserta lelang Isi
Kode Proyek + Nama Proyek + Tanggal Mulai + Tanggal akhir + daftar peserta
1. Formulir isian kualifikasi pascakualifikasi konstruksijasa
Tabel 3. 8 Isian kualifikasi pascakualifikasi analisis kriteria Nama Formulir
Petunjuk Organisasi Kegiatan
Fungsi Memberikan informasi kualifkasi peserta pada tahap
pascakualifkasi Frekuensi
Setiap akan
melakukan kegiatan
lelang pascakualifikasi konstruksi
Rangkap 1 Lembar
Sumber Staff admin panitia lelang
Ditujukan Pimpinan panitia
Isi No+Nama PT + Nama Syarat + Keterangan
3.1.2.3 Analisis Pengkodean
Pada bagian ini akan dibahas tentang pengkodean yang ada di Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu yang berisi kode yang digunakan sistem,banyak digit,
kombinasi digit numerik, karakter.
Tabel 3. 9 Pengkodean Dinas Cipta Karya No Nama
Deskripsi
1 Kedinasaan
1. 03.1.03.05.01 1.03. menunjukan kode Dinas Cipta Karya
1.03.05.01 Menunjukan rencana kegiatan 2
Program Rek Proyek x.xx.x.xx.xx.xx.01
01 Menunjukan Program yang dilakukan. 3
Jenis kegiataan proyekKode Pekerjaan
xx.xx.xx.xx.xx.xx.02 02 Menunjukan kode proyek yang akan di lelang
4 Kode sertifikasi
DCK-RK-xxxx DCK menunjukan Dokumen Cipta Karya
RK –Menunjukan Rekanan
xxxx merupakan 4 Digit Npwp rekanan 5
No Lelang 02707-EVPU09
027 tanggal selesai pemilihan 07-EV bulan pemilihan
PU09 Pekerjaan Umum tahun 2009 6
No Paket DCK
– 29 DCK menunjukan Dokumen Cipta Karya
7 No BAP Ainwijiing
DCK – A29
DCK menunjukan Dokumen Cipta Karya A29 menunjukan kegiatan ainwijiing
3.1.3 Bisnis Rule
Proses pemilihan kontraktor pada lelang Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramyu memiliki beberapa aturan yang dilakukan diantaranya :
1. Proses penambahan kriteria untuk tahap prakualifikasi dan tahap pascakualifikasi tidak bisa dilakukan apabila masih terdapat proyek yang
sedang berjalanlelang,ainwijiing. 2. Proses lelang untuk tahap JuksungPenunjukan Langsung dan tahap
PilsungPemilahan Langsung tidak dikutsertakan 3. Penentuan pemenang lelang dilakukan dengan tahap final presentation.
4. Proses perhitungan dengan metode AHP digunakan pada tahap standar penilaian prakualifikasi dan pascakualifikasi.
5. Proses perhitungan MAUT digunakan pada tahap penilaian prakualifikasi dan penilaian pascakualifikasi dengan melalui tahap standar penilaian terlebih
dahulu.
3.1.4 Analisis Kriteria
Setelah melakukan wawancara dengan pihak Dinas Cita Karya Kabupaten Indramayu terdapat tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam melakukan lelang
untuk pemilihan konraktor . Berdasarkan PERDA Nomor 7 tahun 2001 untuk mendapatkan kontraktor yang sesuai dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Tahapan Prakualifikasi a. Akte Pendirian dan Perubahannya APP
b. Sertfikat Badan UsahaSBU c. SIUJKSIUP Asli
d. Bukti Pembayaran Pajak BPP e. Bukti Pemilikan AlatBPA
f. Sertifikat KeterampilanSK g. Kontrak Pengalaman Kerja KPK
2. Tahapan Pascakualifikasi a. Administrasi
Pada kriteria administrasi terdapat beberapa kriteria syarat yang harus dimiliki oleh peserta lelang diantaranya :
1. Surat Penawaran SP 2. Jaminan PenawaranJP
3. Daftar Kuantitas dan HargaDKH 4. Analisis Harga Satuan PekerjaanAHSP
5. Surat Pernyataan Bukan PNSPOLRITNISPP 6. Surat Pernyataan Kelakuan Baik SPKB
b. Teknis Pada kriteria teknis terdapat beberapa subkriteria yang akan dinilai dan
harus dimiliki oleh peserta lelang diantaranya adalah : 1. Jadwal Waktu PelaksanaanJWP
2. Metode PelaksanaanMP 3. Daftar Perlatan MinimumDPM
4. Daftar PersonilDP 5. Spesifikasi TeknisST
6. Bagian yang disubkontrakanBPYD 7. Surat Dukungan Alat
8. Surat Dukungan Bahan c. Keuangan Harga Penawaran
Pada kriteria teknis terdapat beberapa subkriteria yang akan dinilai dan harus dimiliki oleh peserta lelang diantaranya adalah :
1. Harga Penawaran TerkoreksiHPT 2. Kekayaan BersihKB
3. Modal KerjaMK 4. Kemampuan KeuanganKK
5. Sisa Kemampuan KeuanganSKK
3.1.3.1 Analisis Perhitungan AHP
Untuk perhitungan bobot dengan menggunakanmetode AHP tahapanya adalah sebagai berikut :
1. Mendefiniskan masalah dan menetukan solusi yang diinginkan 2. Membuat struktur hirarki yang daiawali dengan tingkatan umum, dilanjtukan
dengan kriteria-kriteria sampai sub kriteria yang palin bawah. 3. Membuat matiks perbandingan berpasangan K[nxn] yang menggambarkan
kontribusi relative atau pengasuh setiap elemn terhasap masing-masing tujuan atau kriteria diatasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan “judgment “ dari
pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemn lainya.
4. Menjumlahkan setiap kolom ∑kolom, pada matriks perbandingan.
5. Normalisasi matriks, dengan membagi setiap kolom matriks dengan jumlah kolom ∑kolom kemudian dijumlahkan setiap barisnya ∑Baris.
6. Menghitung Tolal Prioritas Value untuk mendapatkan bobot subkriteria dengan menggunakan :
Tabel 3. 10 Kriteria
K K1
… KN
TPV K1
Nilai Perbandingan 1,1 ∑ Kolom …. ….
∑ baris n
…. …
…. ….
….. …
Kn
Nilai Perbandingan n,m ∑ Kolom
…. ……..
∑ baris n
7. Menghitung Uji konsistensi Untuk model AHP, matriks perbandingan dapat diterima jika Nilai Ratio
Consistensi CR ≤ 0.1 10. Tahapan dalam melakukan uji konsistensi yaitu sebagai berikut :
a. Mengalikan nilai TPV dengan nilai kolom matriks pada nilai matriks perbandingan
kemudian jumlahkan tiap barisnya. b. Lakukan pembagian antara nilai jumlah baris pada tahap a dengan nilai TPV,
sehingga didapat nilai vector eigen. c.
Jumlahkan untuk setiap nilai eigen yang diperoleh kemudian lakukan perhitungan untuk mendapatkan
λ
maks dengan rumus :
n
n maks
..
2 1
Dimana :
λ
n
= banyaknya nilai eigen yang diperoleh n = banyaknya kriteria
d. Mencari Consistency Index CI dengan rumus :
1
n n
CI
maks
Dimana :
λ
maks = Eigen value maksimum 8. Menghitung Uji konsistensi
Untuk model AHP, matriks perbandingan dapat diterima jika Nilai Ratio Consistensi CR ≤ 0.1 10. Tahapan dalam melakukan uji konsistensi yaitu sebagai
berikut : e.
Mengalikan nilai TPV dengan nilai kolom matriks pada nilai matriks perbandingan kemudian jumlahkan tiap barisnya.
f. Lakukan pembagian antara nilai jumlah baris pada tahap a dengan nilai TPV,
sehingga didapat nilai vector eigen. g. Jumlahkan untuk setiap nilai eigen yang diperoleh kemudian lakukan perhitungan
untuk mendapatkan
λ
maks dengan rumus :
n
n maks
..
2 1
Dimana :
λ
n
= banyaknya nilai eigen yang diperoleh n = banyaknya kriteria
h. Mencari Consistency Index CI dengan rumus :
1
n n
CI
maks
Dimana :
λ
maks = Eigen value maksimum i.
Mencari Consistency Ratio CR dengan rumus :
RI CI
CR
Dimana : CI = Consistency Index
RI = Indeks Random Untuk Lebih Jelasnya lihat lampiran 2
3.1.3.2 Analisis Perhitungan MAUT
Langkah pertama menentukan alternative untuk menentukan nilai Xij dapat dilihat pada tabel 3.11
Tabel 3. 1 Menentukan nilai Xij
Kriteria Klasifikasi NilaiXij
Kriteria ke i Alternative ke 1
Nilai xij Alternatif ke i
Nilai xij
Langkah kedua menghitung nilai Vi yang dapat dilihat pada tabel 3.12
Tabel 3. 2 Menghitung nilai Vi
Kriteria Nilai Xij
Bobot wj Jumlah
J1
1
Xi
wj Wj1 Xij1
: :
: :
Ji
n
Xij
wji Wjn xijn
Vi = ∑ xij wij
Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2
3.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional meliputi analisis dan kebutuhan pengguna, analisis dan kebutuhan perangkat perangkat keras, serta analisis dan kebutuhan
perangkat lunak.
3.1.5.1 Analisis dan Kebutuhan Pengguna
Analisis pengguna dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang terlibat dalam proses pemilihan kontraktor pada Dinas Cipta karya sehingga dapat
diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman pengguna terhadap komputer. Analisis pengguna dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang
terlibat dalam proses pemilihan kontraktor pada Dinas Cipta karya sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman pengguna terhadap komputer.
Untuk memaksimalkan sistem yang akan dibangun maka pengguna perangkat lunak ini dibagi menjadi 4 kategori yaitu administrator, pimpinan panitia lelang, staff
admin panitia lelang, rekanan kontraktor. a. Administrator
Administrator adalah pengguna yang mengolah data master biodata proyek, pengguna, kriteria prakualifikasi, kriteria pascakualifikasi, subkriteria pascakualifikasi,
penilaian AHP standar pemilaian, Blacklist peserta.
b. Pimpinan Panitia
Pimpinan panitia adalah pengguna yang dapat melihat hasil dari proses pemilihan secara prakualifikasi dan pascakualifikasi serta memberikan persetujuan unuk
melakukan proses kualifikasi selanjutnya.
c. Staff Admin Panitia Staff admin panitia lelang adalah pengguna yang bertugas untuk melakukan
pembukaan lelang proyek, pembukaan ainwijiing, menilai peserta pada tahap join prakualfikasi dan tahap join pascakualifikasi.
d. Peserta Rekanan Kontraktor Peserta Rekanankontraktor adalah pengguna yang dapat mendaftar sebagai
rekananmitra dinas dan mengikuti proses tahap join prakualifikasi, proses tahp join pascakualifikasi, melihat hasil proses lelang, melihat hasil proses ainwijiing.
3.1.5.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Adapun spesifikasi minimal dari perangkat keras yang digunakan sistem ini adalah:
1. Perangkat keras yang dibutuhkan pada sisi server adalah : a. Processor berkecepatan minimal 800 Mhz..
b. Free space hardisk 120Gb. c.
Monitor SVGA 15‟‟. d. RAM 256 Mb.
e. Ethernet Card.
2. Perangkat lunak yang dibutuhkan pada sisi client adalah : a.
Processor berkecepatan minimal 1 Ghz. b.
Free space harddisk 10Gb. c.
Monitor SVGA 15‟‟. d.
RAM 256 Mb. e.
Modem untuk koneksi dengan internet.
3.1.5.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Adapun spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang digunakan sistem ini adalah :
1. Perangkat lunak yang digunakan pada sisi server adalah : a. Microsoft Windows XP.
b. Wampserver sebagai webserver
c. PHP sebagai bahasa pemrograman. d. Dreamweave MX sebagai tools pembangun.
e. MySQL sebagai Server Database Management System.
2. Perangkat lunak yang digunakan pada sisi client adalah : a. Microsoft Windows XP
b. Microsoft internet Explorer, Mozilla, Opera sebagai web browser.
3.2 Analisis Kebutuhan Fungsional
Diagram Konteks
Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan system pertama kali secara garis besar. Diagram konteks juga merupakan diagram arus data data flow
diagramDFD dengan level yang teratas top level.[3] Berikut adalah digram konteks Siatem Pendukung Keputusan Pemilihan Kontraktor
Pemilihan Kontraktor Proyek pada Lelang Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu :
administrator Sistem Pendukung Keputusan
pemilhan Kontraktor Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu
Kontraktor Pimpinan
panitia
Staff admin panitia Data biodata proyek
Data rekanan Data kriteria pascakualifikasi
Data subkriteria pascakualifikasi Data kriteria prakualifikasi
Data pengguna Data login
Info id_pengguna invaid Info password invalid
Info pengguna Info kriteria prakualifikasi
Info kriteria pascakualifikasi Info subkriteria pascakualifikasi
Info biodata proyek Info daftar hitam
Info ainwijiing Info hasil prakualifikasi
Info hasil pascakualifikasi
Data login Data Lelang Proyek
Data penilaian prakualifikasi Data ainwijiing
Data penilaian pascakualifikasi Data Login
Info id_pengguna invalid Info password invalid
Info rekanan Info lelang proyek
info penilaian prakualifikasi Info data ainwijiing
info penilaian pascakualifikasi Info lelang prakualifikasi
Info ainwijiing Info daftar hitam
Info id_pengguna invalid Info password invalid
Laporan join lelang prakualifikasi Laporan join lelang pascakualifikasi
Laporan daftar rekanan Laporan data lelang
Laporan biodata proyek Laporan daftar hitam
Persetujuan Prakualfikasi Persetujuan pascakualifikasi
Data Login Data administrasi kontraktor
Data Join Lelang Prakualifikasi Data Join Lelang Pascakualifikasi
Info id_pengguna invalid Info password invalid
Info biodata proyek Info lelang proyek
Info administrasi kontraktor Info join lelang prakualifikasi
Info join lelang pascakualifikasi Info data ainwijiing
Info Daftar Hitam
Gambar 3. 6 Diagram Konteks
Data Flow Diagram
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah ada atau
system baru
yang akan
dikembangkan secara
logika taanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan DFD dapat menggambarkan
arus data didalam system dengan struktur yang jelas.[3] Berikut adalah digram konteks Siatem Pendukung Keputusan Pemilihan
Kontraktor Pemilihan Kontraktor Proyek pada Lelang Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu:
1. DFD Level 1
administrator Kontraktor
Pimpinan panitia
Staff admin panitia 1.0
Login
3.0 Pengolahan Data Master
5.0 Lelang
pengguna
Kriteria pascakualifikasi
Kriteria prakualifikasi
Nilai prakualifikasi Nilai Pascakualifikasi
Join lelang prakualifkasi
Join lelang pascakualifikasi
Lo gin
a dm
in is
tra to
r va
lid Lo
gin S
ta ff
A dm
in V
alid Lo
gin p
im pi
na n
pa nitia
le la
ng Data login
Info id_pengguna, password invalid
Info id_pengguna, password invalid Data kriteria prakulifikasi
Info data kriteria prakualifikasi
Data kriteria pascakuailifikasi Info data kriteria
pascakualifikasi
Rekanan
Data kriteria prakulifikasi Data bobot kriteria
prakualifikasi Data kriteria pascakuailifikasi
Data pengguna Data rekanan
Data biodata proyek Info kriteria prakulifikasi
Info kriteria pascakuailifikasi Info pengguna
Info rekanan Info biodata proyek
Info daftar hitam Info ainwijiing
Daftar hitam
In fo
d at
a re
ka na
n Data login
Info user, password invalid
Data rekanan Info rekanan
Login staff admin valid Login peserta valid
Data Lelang proyek Data Join lelang prakualfikai
Data nilai kriteria prakualfikas Data Ainwijiing
Data join lelang pascakualifikasi Data nilai kriteria pascakualfikasi
Info lelang proyek Info join lelang prakualfikai
Info nilai kriteria prakualfikasi Info ainwijiing
Info Rekaanan Info nilai pascakuualifikasi
Info join lelang pascakualifikasi
6.0 Pengolahan
Laporan
Data rekanan
D at
a jo
in le
la ng
pra ku
alfik as
i Info join lelang
prakualifikasi Info kriteria
prakualifikasi Info kriteria pascakualifikasi
Info rekanan
D at
a nila
i le la
ng pra
ku ali
fik as
i Info nilai lelang
prakualifikasi Data nilai lelang prakualifikasi
Info nilai lelang pascakualifikasi
Data join lelang pascakualfikasi
Info join lelang pascakualifikasi
D at
a pe
ng gu
na In
fo L
og in
D at
a lo
gin In
fo id
_p en
gg un
a , p
as sw
or d
in va
lid
In fo
d af
ta r
hit am
D at
a jo
in le
la ng
p ra
ku alif
ik as
i
D at
a jo
in le
la ng
p as
ca ku
alif ik
as i
In fo
jo in
le la
ng p
ra ku
ali fik
as i
In fo
jo in
le la
ng p
as ca
ku alif
ik as
i
2.0 Registrasi
penyedia jasa
Data rekanan Info rekanan
Ainwijiing
Info ainwijiing
Data ainwijiing
info Join lelang prakualfikai info nilai kriteria prakualfikasi
Info Ainwijiing Info nilai pascakuualifikasi
info join lelang pascakualifikasi Info rekanan
Data rekanan Info rekanan
Data pengguna yang dirubah Info pengguna yang dirubah
subkriteria pascakualifikasi
Data subkriteria Info Data subkriteria
Info nilai lelang prakualifikasi D
at a
ni la
i le la
ng p
ra ku
alif ik
as i
Lelang Proyek
Data lelang proyek
Info daftar hitam Info lelang proyek
Info join lelang prakualifikasi In
fo jo
in le
la ng
p as
ca ku
ali fik
as i
Data join lelang prakualifikasi Data join lelang pascakualifikasi
Persetujuan Prakualifikasi Persetujuan Pascakualifikasi
Info join lelang prakualifikasi Info join lelang pascakualifikasi
Info Prakualifikasi Info Pascakualifikasi
Lo gin
re ka
na n
Info lelang proyek Data login
Info rekanan
In fo
p en
gg un
a D
at a
P en
gg un
a Info Rekanan
Data Rekanan
In fo
Lo gin
Data rekanan In
fo p
en gg
un a
Biodata Proyek
D at
a P
ro ye
k In
fo P
ro ye
k Data Proyek
Info Proyek
4.0 Penilaian AHP
Info nilai kriteria prakualifikasi Info nilai kriteria
pascakualifikasi Data nilai
kriteria pascakualifikasi
D at
a nila
i s ub
krit eria
pa sc
ak ua
lif ik
as i
In fo
n ila
i s ub
krit er
ia pa
sc ak
ua lif
ik as
i D
at a
ni la
i k rit
eria pr
ak ua
lif ik
as i
Data nilai kriteria prakualifikasi Data nilai kriteria pascakualifikasi
Info nilai kriteria prakualifikasi Info nilai kriteria pascakualifikasi
Data nilai subkriteria pascakualifikasi Info nilai subkriteria pascakualifikasi
Data login
useronline
In fo
u se
ro nli
ne
D at
a D
af ta
r hi
ta m
Gambar 3. 7 DFD Level 1
2. DFD Level 2 Proses Login