Perhitungan Konsistensi AHP DFD Level 1

Nilai rata-rata dari setiap baris menunjukan bahwa tingkat kepentingan faktor untuk masing-masing kriteria adalah : 30, 15, 4 14, 22, dan 15. Setelah matriks level 2 selesai diisi dan dihitung bobot prioritasnya, langkah selanjutnya membuat matriks perbandingan antar elemen level 3 dengan memperhatilan keterkaitanya dengan level . proses ini memiliki langkah sama seperti proses yang telah dijelaskan sebelumnya.

2. Perhitungan Konsistensi AHP

Langkah pertama untuk menghitung konsistensi adalah dengan melakukan perkalian matriks perbandingan pada tabel 2.3 dn vektor prioritas yang didapat pada tabel 2.4 hasil perhitungan ni adalah sebagai berikut Tabel 2. 7 Perkalian TPV dengan nilai perbandingan matriks kriteria Kri KBM EK LP PK KUA RS ∑ Baris KBM 10.30 40.30 30.30 10.30 30.30 40.30 2.63 EK 14 0.15 1 0.15 7 0.15 3 0.15 15 0.15 1 0.15 1.48 LP 13 0.04 17 0.04 1 0.04 15 0.04 15 0.04 16 0.04 0.22 PK 1 0.14 13 0.14 5 0.14 1 0.14 1 0.14 13 0.14 0.25 KUA 13 0.22 5 0.22 5 0.22 1 0.22 1 0.22 3 0.22 0.11 RS ¼ 0.15 1 0.15 6 0.15 3 0.15 13 0.15 1 0.15 0.11 Selanjutnya nilai masing-masing pada vector hasil perkalian tersebut dibagi dengan nilai masing-masing sel pada vektor prioritas sehingga diperoleh hasil sebagai berikut : 50 . 7 31 . 8 76 . 6 75 . 6 45 . 7 88 . 7 15 . 22 . 14 . 04 . 15 . 30 . 11 . 11 . 25 . 22 . 48 . 1 63 . 2 Nilai λ maks dapat dicari dengan perhitungan sebagai berikut : λ maks = n n 3 2 1 = 6 50 . 7 31 . 8 76 . 6 75 . 6 54 . 7 88 . 7 = 6 65 . 44 = 7.44 Nilai Consistency Index CI dapat dicari dengan perhitungan sebagai berikut : CI = 1 n n maks = 1 6 6 44 . 7 = 0.29 Berdasarkan tabel 2.2 nilai Random Index RI untuk jumlah elemn 6 adalah 1.24 maka nilai consistency Ratio CI adalah CR = IR CI = 24 . 1 29 . = 0.23 Nilai 0.23 menyatakan bahwa rasio konsistensi dari hasil penelitian perbandingan diatas mempunyai rasi sebesar 23. Nilai ini menyebabkan penilaian tersebut tidak dapat diterima dan harus diulangi kembali karena lebih besar dari 10 seperti yang telah dikemukankan oleh Saaty

3. Contoh Perhitungan MAUT

Perhitungan total bobot kriteria untuk memperoleh prioritas global global merupakan prioritas global dengan perpaduan antara metode AHP dan metode MAUT dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Langkah pertama menentukan alternative untuk menentukan nilai Xij dapat dilihat pada tabel 2.8 Tabel 2. 8 Menentukan nilai Xij No Kriteria Klasifikasi NilaiXij 1 KBM a. Cocok 80 b. Tidak Cocok 2 EK a. Cocok 80 b. Tidak Cocok 3 LP a. Cocok 80 b. Tidak Cocok 4 PK a. Cocok 80 b. Tidak Cocok 5 KUA a. Cocok 80 b. Tidak Cocok 6 RS a. Cocok 80 b. Tidak Cocok Langkah kedua memberikan nilai alternative yang ditunjukan pada tabel 2.8 dengan bobot kriteria yang ditunjukan pada tabel 2.6 dengan mengkalikan nilai masing-masing alternatif dan bobot kriteri dan menjumlahkannya prosesnya dapat dilihat pada tabel 2.9 Tabel 2. 9 Penghitungan Nilai alternatif Kriteria Penilaian Nilai Xij Bobot wj Jumlah KBM Cocok 80 0.30 11.2 EK Tidak Cocok 0.15 LP Cocok 80 0.04 11.2 PK Cocok 80 0.14 11.2 KUA Cocok 80 0.22 11.2 RS Cocok 80 0.15 11.2 Vi = ∑ xij wij 67.2 Berikut ini contoh perhitungan prioritas globalnilai akhir Tabel 2. 10 Penghitungan Nilai Prioritas Global Kriteria KBM EK LP PK KUA RS Prioritas Global Keterangan 0.30 0.15 0.04 0.14 0.22 0.15 SMA A 80 80 80 80 80 67.2 Tidak Direkomendasikan SMA B 80 80 80 80 80 67.2 Tidak Direkomendasikan SMA C 80 80 80 80 80 80 80.5 Direkomendasikan Jika Nilai Prioritas global ≥ 75 maka SMA direkomendasikan Hasil perhitungan pada tabel 2.10 memperlihatkan hasil yang didapat untuk pemilihan sekolah.

2.7 Perangkat Lunak Penunjang

2.7.1 Home Page, Web Pages dan Web Sites

Home Page adalah page pembuka yanag akan pertama ditemui sebelum mengaskses informasi lainnya pada suatu website. Home page ini merupakan halaman pertama dari suatu web site yang biasanya berisi tentang apa dan siapa dari perusahaan atau orang pemilik website tersebut. Dari Home page ini, informasi lainya dapat ditemuibpada page-page berikutnya yang tersimpan, yang telah dilink untuk menghubungkan informasi ke informasi lainnya, baik itu didalam suatu yang sama, ataupun dalam web pagelain pada web site yang berbeda. Web pages merupakan sebuah halaman khusus dari situs web tertentu. Diumpamakan halaman web ini adalah sebuah halaman khusus buku dari web tertentu. Web sites merupakan tempat menyimpan data dan informasi dengan berdasarkan topic tertentu. Diumpamakana situs web ini adalah sbuah buku yang 2.7.2 PHP PHP adalah singkatan dari “PHP: Hypertext Preprocessor” yang merupakan bahasa pemrograman yang berbentuk Scripting, system kerja dari program ini adalah sebagai Interpreter bukan sebagai Compiler. Pada bahasa pemrograman, yang bisa dikatakan sebagai compiler adlaha bahassa yang akan mengubah script-script program ke dalam source code, selanjutnya dari bentuk source code akan diubah menjadi bentuk object code, bentuk dari object code akan menghasilkan file yang lebih kecil dari file mentah sebelumnya. Selanjutnya bentuk object code akan menjadi sebuah program yang siap dijalankan tanpa adanya progam bantu pembuatnya, sehingga hasil dari bahasa pemrograman yang berbentuk compiler akan membentuk sebuah program yang berstatus sebagai program EXE yan dapt langsung dijalankan. Contohnya seperti pascal, C ataupun pemrograman yan berbentuk Visual seperti Delphi maupun Visual Basic. Dengan menggunakan PHP, maka maentenence suatu situs web menjadi lebih muda. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat menggunakan script PHP. Kemampuan PHP yang paling diandalkan dan signifika adalah dukungan kepada banyak database. Membuat halaman web yang menggunakan data dari databasedengan sangat mudah dapat dilakukan.

2.7.3 MySQL

MySQL adalah sebuah databases server yang dibuat oleh Text Data KonsultAB. Saat ini MySQL telah digunakan oleh perusahaan-perusahaan terkemuka di seluruh dunia, diantaranya Silicon Graphics http:www.sgi.com , Siemens Nixdorf http:www.siemens.com dan masih banyak lagi perusahaan- perusahaan terkemuka lainya yang menggunakan MySQL. Perusahaan-perusahaan tesebut dapat dilihat pada MySQL user’s list di http:www.mysql.cominformasiuserlist.htm . MySQL adalah sebuah text based databases server, artinya MySQL tidak dibuat dalam bentuk aplikasi yang memiliki Graphical User Interface 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dinas Cipta Karya di wilayah pemerintah daerah Kabupaten Indramayu memiliki kewenangan untuk menjalankan tugas berdasarkan Peraturan Daerah PERDA nomor 1 tahun 2001 dan PERDA nomor 7 tahun 2001 . Salah satu tugas yang dilakukan Dinas Cipta Karya adalah membangun infrastruktur dan fasilitas umum serta infrastuktur pemerintahan di wilayah pemerintah daerah Kabupaten Indramayu. Pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum serta infrastruktur pemerintahan tidak bisa dilakukan sendiri dibutuhkan kerjasama dari pihak swasta dengan memilih kontraktor yang sesuai dalam melakukan tugas tersebut. Pemilihan kontraktor proyek dengan metode prakualifikasi dan metode pascakualifikasi merupakan suatu pemilihan yang dilakukan Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu sesuai dengan Perda Nomor 7 Tahun 2001. Proses pemilihan kontraktor metode prakualifikasi dilakukan berdasarkan kriteria profile perusahaan, sedangkan kriteria untuk metode pascakualifkasi antara lain syarat administrasi, Sumber Daya Manusia SDM, Lingkungan dan Harga penawaran. Proses pemilihan kontraktor yang dilakukaan Dinas Cipta Karya sering menimbulkan suatu permasalahan yaitu para staff bagian administrasi membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan proses kualifikasi. Selain itu penyajian informasi mengenai pengadaaan barang jasa masih dilakukan secara konvensional yang di dipublikasikan pada majalah dinding dan surat kabar setempat, sehingga informasi yang kurang mengenai pengadaan barang dan jasa menyebabkan keikutsertaan para kontraktorpeserta rekanan dalam mengikuti lelang yang diadakan oleh Dinas Cipta Karya menjadi sedikit serta kurang proporsional. Oleh karena itu, perlu adanya suatu media yang dapat membantu para staff bagian administrasi untuk memilih kontraktor yang sesuai yang dapat diakses melalui jaringan internet. Dengan melihat kondisi dan permasalahan dari lelang Dinas Cipta Karya ini, maka ditarik kesimpulan untuk melakukan penelitian sekaligus mengangkat topik ini sebagai bahan tulisan tugas akhir yang berjudul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KONTRAKTOR PROYEK PADA LELANG CIPTA KARYA KABUPATEN INDRAMAYU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS ”.

1.2 Rumusan Masalah

Dilihat dari fenomena yang terjadi di Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu saat ini terdapat masalah dalam pemilihan kontraktor proyek diantaranya : a. Proses pemilihan kontraktor yang sesuai dengan kriteria sering menimbulkan suatu permasalahan yaitu para staff bagian administrasi membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan proses kualifikasi. b. Media yang digunakan untuk menyimpan data kebutuhan lelang masih manual berupa berkas-berkas yang tidak sistematis. c. Kurangnya informasi dan interaksi mengenai pengadaan barangjasa menyebabkan keikutsertaan para kontraktor peserta rekanan dalam mengikuti lelang yang diadakaan oleh Dinas Cipta Karya menjadi sedikit serta kurang proporsional. Melihat permasalahan tersebut, maka timbul suatu masalah bagaimana membangun Sistem pendukung keputusan pemilihan kontraktor proyek pada lelang Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah bagaimana membangun Sistem pendukung keputusan pemilihan kontraktor proyek pada Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu. 1.3.2 Tujuan Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah: a. Menganalisis, merancang, mengimplementasikan serta menguji sistem pendukung keputusan pemilihan kontraktor pada Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu, yang memiliki fitur penilaian kontraktor yang cepat dan akurat dengan menggunakan Metode AHP dan MAUT, serta pengaksesan kegiatan lelang yang dilakukan secara komputerisasi dengan terhubung melalui jaringan internet. b. Penggunaan media penyimpanan data secara elektronik yang tersistematis. c. Memberikan informasi alternatif keputusan untuk pemilihan kontraktor yang sesuai dengan cepat, serta memberikan informasi dan interaksi mengenai lelang di Dinas Cipta Karya.

1.4 Batasan Masalah

Dengan maksud agar pembahasan dan penyusunan tugas akhir dapat dilakukan secara terarah dan tidak meyimpang serta sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu ditetapkan batasan-batasan dari masalah yang dihadapi yaitu : 1. Aplikasi yang akan dibangun berbasis web. 2. Aplikasi ini tidak melakukan pelayanan untuk pemilihan pemenang lelang, tetapi hanya memberikan alternatif keputusan calon pemenang proyek. 3. Proses pengadaan barangjasa hanya untuk perusahaan peserta rekanan Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu. 4. Proses kualifikasi menggunakan 2 metode yang digabung, metode prakualifikasi dan metode pascakualifikasi dan pemilihan kontraktor berdasarkan golongan besar. 5. Syarat-syarat mengenai proses kualifikasi menggunakan Perda Nomor 7 Tahun 2001. 6. Proses pendaftaraan rekanan dilakukan dengan cara mengisi form registrasi pada aplikasi dengan menyertakan syarat rekanan, dan mengajukan secara manual melalui telepon dan e-mail kepada petugas staff Dinas Cipta Karya untuk mendapatkan data autentifikasi. 7. Model analisis yang digunakan dalam pembangunan sistem ini berdasarkan aliran data terstruktur yaitu menggunakan Flowmap, Entity Relationship DiagramERD, dan untuk menggambarkan proses menggunakan Data Flow DiagramDFD. 8. Metode yang digunakan dalam pengambil keputusan majemuk adalah sistem pendukung keputusan Analitycal Hierarchy procces AHP, dimana metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan pendekatan kolektif dari proses pengambilan keputusannya dan mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang multi objektif dan multi kriteria, dan Multi-Attribute Utility Theory MAUT serta metode MAUT dimana suatu skema yang evaluasi akhir, vx, dari suatu objek x didefinisikan sebagai bobot yang dijumlahkan dengan suatu nilai yang relevan terhadap nilai dimensinya. 9. Keluaran dari sistem yang dibangun adalah informasi mengenai biodata proyek, informasi mengenai daftar hitam kontraktor, informasi mengenai kegiatan lelang, informasi hasil keputusan pemilihan kontraktor

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Tahap pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Studi Literatur. Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literature, jurnal, paper, dan bacaan-bacaan yang ada kaitanya dengan judul penelitian. b. Observasi Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil. c. Interview Tenik pengumpulan data dengan mengadakan Tanya jawab secara langsung yang ada kaitanya dengan topik yang diambil 2. Metode Pengembangan perangkat lunak Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya: System Engineering System Analysis System Design System Coding System Testing System Maintenence Gambar 1 1Metode Waterfall [1]. Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya: a. System Engineering Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak. b. System Analysis Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak. b. System Design Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang dimengerti oleh user. c. System Coding Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman tertentu. d. System Testing Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun. e. System Maintenence Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan –perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaian dengan topik penelitan yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta peninjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Menganilisis masalah dari model penelitian untuk memperlihatkan keterkaitan antar variable yang diteliti serta model matematis untuk analisisnya.

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Merupakan tahapan yang dilakukan dalam penelitian secara garis besar sejak dari tahap persiapan sampai penarikan kesimpulan, metode dan kaidah yang diterapkan dalam penelitian. Termasuk menentukan variabel penelitian, identifikasi data yang diperlukan dan cara pengumpulannya, penentuan sampel penelitian dan teknik pengambilannya, serta metodeteknik analisis yang akan dipergunakan dan perangkat lunak yang akan dibangun jika ada.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan tugas akhir 48

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena apabila terjadi kesalahan dalam tahap ini, akan mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Analisis sistem dapat didefiniskan sebagai berikut[4]: “Pengurain dari suatu sistem informasi yang utuh dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan- permasalahan, kesempatan-kesempatan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan- perbaikan”. Pada tahap analisis sistem akan dibahas mengenai analisis sistem yang sedang berjalan, analisis basis data, analisis sistem pendukung keputusan, analisis kebutuhan non fungsional dan analisis kebutuhan funsional.

3.1.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian PPTK procurement Dinas Cipta Karya, dalam melakukan proses pemilihan kontraktor pada Dinas Cipta Karya kabupaten Indramayu terdapat 4 prosedur yang dilakukan diantaranya, yaitu: 1. Prosedur pendaftaraan peserta lelang. 2. Prosedur lelang seleksi prakualifikasi. 3. Prosedur lelang ainwijing atau proses penjelasan mengenai rincian kebutuhan proyek. 4. Prosedur seleksi pascakualifikasi Berikut ini adalah penjelasan prosedur-prosedur yang terlibat dalam sistem pendukung keputusan untuk pemilihan kontraktor di Dinas Cipta Karya : 1. Prosedur pendaftaraan peserta lelang. 1 Staff admin panitia lelang Dinas Cipta Karya Pengecekan kelengkapan data peserta Lengkap? Pengajuan Ulang dan Perbaikan A1 ya Catat Data Peserta Lelang Data Peserta Lelang Klasifikasi berdasarkan lelang proyek DPLJenis Jasa DPL Jenis Konstruksi A2 tidak Calon Peserta Lelang Data Peserta Lelang Terisi 1 Data Peserta Lelang Terisi Data pendaftaran peserta tidak lengkap Konfirmasi Pendaftraan berhasil Konfirmasi data peserta tidak lengkap Data pendaftaran peserta tidak lengkap Konfirmasi Pendaftraan berhasil Konfirmasi Pendaftraan berhasil Mulai Formulir Data Peserta Lelang kosong Formulir Data Peserta Lelang kosong Mengisi Formulir DPL B Selesai Gambar 3. 1 Flowmap Prosedur Pendaftaraan Lelang Keterangan: A1 : Arsip data peserta lelang jenis pengadaan jasa. A2: Arsip data peserta lelang jenis pengadaan konstruksi. B : Arsip data peserta lelang. 1 : Kelengkapan dokumen peserta lelang Kegiatan yang dilakukan pada prosedur ini adalah untuk menangani proses bagaimana calon peserta lelang dapat mengikuti proses lelang di Dinas Cipta Karya Kabupaten Indaramayu. Deskripsi prosedur pendaftaraan calon peserta lelang adalah sebagai berikut : 1. Pada proses awal staff panitia memberikan formulir kosong kepada calon peserta lelang untuk diisikan data administrasi biodata perusahaan untuk pendataan. 2. Calon peserta lelang mendapatkan formulir pengisian biodata untuk diisi, apabila formulir sudah terisi calon peserta memberikan formulir kepada petugas beserta kelengkapan dokumen untuk dilakukan pengecekan syarat. 3. Kemudian petugas panitia memeriksa data beserta kelengkapan dokumen calon peserta untuk pengecekan pendaftaraan peserta lelang oleh staff admin panitia lelang Dinas cipta Karya, jika calon peserta melengkapi semua dokumen maka panitia mencatat data peserta pada sebuah dokumen dan disimpan pada sebuah arsip data peserta lelang, jika tidak lengkap panitia memberikan konfirmasi kepada calon peserta bahwa dokumen yang dilampirkan tidak lengkap dan dapat mengajukan ulang serta melakukan perbaikan sesuai waktu yang ditentukan. 4. Setelah dicatat dan disimpan pada sebuah dokumen, kemudian data peserta lelang diklasifikasi berdasarkan jenis usaha dan petugas panitia memberikan konfirmasi kepada calon peserta lelang bahwa pendaftaraan peserta lelang telah berhasil. 5. Pada proses klasifikasi terdapat dua arsip yaitu data peserta lelang jenis pengadaan jasa dan data peserta lelang jenis konstruksi. 2. Prosedur lelang seleksi prakualifikasi Staff admin panitia lelang Dinas Cipta Karya Peserta lelang Memenuhi Syarat? Penilaian prakualifikasi YA TIDAK Konfirmasi Daftar peserta lelang tidak lolos prakualifikasi Pembuatan Daftar peserta lelang lolos prakualifikasi Pimpinan Panitia Daftar Peserta Lolos Prakualifiaksi Persetujuan Pimpinan Daftar peserta peninjauan ulang Daftar peserta lelang lolos prakualifikasi yang disetujui Pembuatan Daftar peserta lelang lolos prakualifikasi yang disetujui Daftar peserta lelang lolos prakualifikasi Disetujui? YA TIDAK Laporan daftar pengajuan peserta lolos prakualifikasi Daftar Peserta tidak lolos Prakualifikasi Daftar Peserta Tidak Lolos Prakualifikasi Daftar peserta yang disetujui Daftar peserta lelang lolos prakualifikasi yang disetujui Penilaian profile perusahaan Profil PTCV lengkap? TIDAK YA Total nilai profil Catat penilain kriteria prakualifikasi A3 A2 A1 C Mulai Dokumen Lelang Prakualifikasi Selesai Dokumen Lelang Prakualifikasi Perbandingan nilai kriteria Gambar 3. 2 Flowmap Flowmap Prosedur Prakualifikasi Keterangan : A1 : Arsip data peserta lelang jenis pengadaan jasa. A2: Arsip data peserta lelang jenis pengadaan konstruksi. A3: Arsip data peserta lelang lolos seleksi prakualifikasi. C : Arsip data kriteria pembanding prakualifikasi. Kegiatan yang dilakukan pada prosedur seleksi lelang prakualifikasi ini adalah untuk menangani bagaimana proses penyeleksian peserta lelang pada tahap prakualifikasi yang di seleksi berdasarkan dokumen lelang sampul 1 untuk mengambil jumlah kontraktor yang sesuai dengan kriteria prakualifikasi. Deskripsi prosedur lelang seleksi prakualikasi adalah sebagai berikut: 1. Pada proses awal peserta lelang memberikan dokumen lelang pada staff panitia untuk syarat mengikuti lelang di Dinas Cipta Karya, kemudian staff panitia menerima dokumen lelang berdasarkan data peserta lelang yang sudah terdaftar. 2. Staff admin panitia lelang melakukan proses penilaian prakualifikasi berdasarkan profil perusahaan, jika profil perusahaan lengkap maka melakukan proses penilain profil perusahaan dan memberikan nilai total dan dicatat, jika profil perusahaan tidak lengkap maka langsung dicatat nilai profile perusahaan. 3. Petugas panitia kemudian mencatat hasil dari prakualifikasi dan membandingkan dengan data kriteria prakualifikasi, jika peserta lelang memenuhi syarat prakualifikasi maka panitia membuat laporan daftar peserta lelang lolos prakualifikasi untuk diberikan kepada pimpinan lelang untuk dilakukan persetujuan, jika tidak maka staff admin panitia lelang melakukan konfirmasi daftar peserta lelang tidak lolos prakualifikasi kepada peserta lelang. 4. Pimpinan panitia menerima laporan pengajuan daftar peserta lelang yang lolos prakualifikasi untuk disetujui, jika daftar peserta lelang yang lolos tidak disetujui maka pimpinan memberikan daftar peserta pengajuan ulang kepada staff panita lelang untuk dilakukan proses kualifikasi lagi, jika daftar peserta lelang disetujui maka staff admin panitia lelang membuat laporan daftar peserta lolos prakualifikasi dan menyimpan kedalam arsip untuk dilakukan proses lelang selanjutnya, serta memberikan konfirmasi kepada peserta lelang. 3. Prosedur lelang ainwijing N Panitia lelang DINAS Cipta Karya Peserta lelang Catat Berita Acara Ainwijing Dokumen Syarat Ainwijing Dokumen Syarat Ainwijing YA Dokumen Kualifikasi dan Dokumen penawaran Lengkap? Penjelasan rincian kebutuhan proyek Dokumen Syarat Ainwijing Belum lengkap TIDAK Penywerahan Ulang Jelas? YA TIDAK N Dokumen Kualifikasi dan Dokumen penawaran Daftar peserta lelang Pemeriksaan Dokumen A3 A4 Mulai Konfirmasi Syarat Anwijing tidak lengkap Dokumen Syarat Ainwijing tidak lengkap D Selesai Gambar 3. 3 Flowmap Ainwijing Keterangan : A3: Daftar peserta lelang yang lolos prakualifikasi dan melakukan ainwijiing A4:Daftar peserta lelang yang akan mengikuti pascakualifikasi. D : Data teknis ainwijing. Kegiatan yang dilakukan pada prosedur ainwijng lelang Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu adalah proses penjelasan mengenai rincian kebutuhan proyek panitia lelang kepada pesertakontraktor. Deskripsi prosedur ainwijiing adalah sebagai berikut: 1. Pada proses awal peserta memberikan dokumen diantaranya adalah surat Pakta Integritas sebagai tanda bukti keseriusan peserta dalam mengikuti proses lelang kepada panitia lelang, jika dokumen syarat lengkap maka peserta dapat mengikuti proses penjelasan rincian kebutuhan proyek, jika tidak maka petugas memberikan konfirmasi kepada peserta lelang untuk melakukan pengajuan ulang dengan batas waktu yang telah ditentukan. 2. Pada proses penjelasan rincian kebutuhan proyek panitia lelang memberikan gambaran secara rinci mengenai proyek yang akan dikerjakan, jika peserta telah jelas dan dimengerti maka panita mencatat berita acara ainwijiing, jika tidak maka dilakukan kembali penjelasan rincian kebutuhan proyek oleh panitia. 3. Pada proses pembuatan berita acara panitia membuat laporan daftar peserta yang akan mengikuti proses pascakualifikasi dan panitia membuat dokumen kualifikasi dan dokumen penawaran untuk diberikan kepada peserta lelang dan disertakan ketika mengikuti proses seleksi pascakuailifikasi. 4. Proses Lelang Pascakualifikasi Dinas Cipta Karya Staff Panitia lelang dinas Cipta Karya Peserta lelang Pimpinan Panitia Penilaian Pascakualifikasi Dokumen Kualifikasi dan Dokumen Penawaran Dokumen Kualifikasi dan Dokumen Penawaran Administrasi sesuai? SDM sesuai? Lingkungan sesuai? Harga Penawaran sesuai? Penilaian Administrasi YA Penilaian SDM YA Penilaian Lingkungan Penilaiann Harga YA YA Catat Penilaian kriteria pascakualifkasi TIDAK TIDAK Memenuhi Syarat? YA Dokumen daftar peserta tidak lolos pascakualifiksi TIDAK Pembuatan detail daftar peserta lolos pascakualifikasi Konfirmasi peserta tidak lolos pascakualifikasi Total nilai Administrasi Total nilai SDM Total Nilai Lingkungan Total Nilai Harga TIDAK Daftar pengajuan peserta lolos pascakualifikasi Daftar Peserta Lolos Pascakualifiaksi Persetujuan Pimpinan Disetujui? YA Daftar peserta peninjauan ulang TIDAK TIDAK Pembuatan Daftar peserta lelang lolos pascakualifikasi yang disetujui Daftar peserta yang disetujui Daftar peserta lelang lolos pascakualifikasi yang disetujui Daftar peserta lolos pascakualifikasi disetujui A5 Daftar peserta lelang lolos pascakualifikasi yang disetujui Dokumen daftar peserta tidak lolos pascakualifiksi E A2 Mulai Selesai Perbandingan nilai kretira A4 Gambar 3. 4 Flowmap Pascakualifkasi jenis konstruksi Keterangan: A2: Arsip daftar peserta lelang jenis konstruksi. A4: Arsip daftar peserta lelang lolos prakualifikasi. A5: Arsip daftra peserta lelang lolos pascakualifikasi. E : Arsip data kriteria pembanding pascakualifikasi jenis konstruksi Kegiatan yang dilakukan pada prosedur lelang seleksi pascakualifkasi adalah untuk menangani bagaimana proses penyeleksian peserta lelang pada tahap pascakualifikasi berdasarkan dokumen penawaran. Deskripsi prosedur lelang pascakualifikasi adalah sebagai berikut : 1. Pada proses awal peserta lelang memberikan dokumen penawaran yang diperoleh dari proses ainwijing kepada panitia lelang. 2. Proses penilaian pascakualifikasi untuk jenis konstruksi dinilai dari beberapa kriteria diantaranya administrasi,SDMsumber Daya Manusia, lingkungan dan harga penawaran. Kemudian dari beberapa kriteria diberikan nilai dan dicatat, hasil pencatatan total nilai dari tiap kriteria akan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan oleh panitia apabila penilaian kriteria tidak memenuhi syarat maka panitia mengkonfirmasi daftar peserta lelang yang tidak lolos pascakualifikasi kepada peserta, jika peserta lelang memenuhi syarat maka staff panitia lelang akan membuatkan laporan daftar peserta lelang yang lolos pascakualikasi untuk disetujui oleh pimpinan panitia. 3. Pimpinan panitia menerima laporan daftar peserta lelang yang lolos pascakualifikasi untuk disetujui, jika daftar peserta lelang yang lolos tidak disetujui maka pimpinan memberikan daftar peserta pengajuan ulang kepada staff panita lelang untuk dilakukan proses kualifikasi lagi, jika daftar peserta lelang disetujui maka staff panitia lelang membuat laporan daftar peserta lolos pascakuaslifikasi dan menyimpan kedalam arsip untuk dilakukan proses lelang selanjutnya, serta memberikan konfirmasi kepada peserta lelang. 5. Proses Lelang Pascakualifikasi Dinas Cipta Karya Staff Panitia lelang dinas Cipta Karya Peserta lelang Pimpinan Panitia Penilaian Pascakualifikasi Administrasi sesuai? SDM sesuai? Harga Penawaran sesuai? Penilaian Administrasi YA Penilaian SDM YA Penilaiann Harga YA Catat Penilaian kriteria pascakualifkasi TIDAK TIDAK Memenuhi Syarat? YA Daftar peserta tidak lolos pascakualifikasi TIDAK Pembuatan detail daftar peserta lolos pascakualifikasi Konfirmasi daftar peserta tidak lolos pascakualifikasi Total nilai Administrasi Total nilai SDM Total Nilai Harga TIDAK Daftar pengajuan peserta lolos pascakualifikasi Daftar Peserta Lolos Pascakualifiaksi Persetujuan Pimpinan Disetujui? YA Daftar peserta peninjauan ulang TIDAK Pembuatan Daftar peserta lelang lolos pascakualifikasi yang disetujui Daftar peserta yang disetujui Daftar peserta lelang lolos pascakualifikasi yang disetujui Daftar peserta lolos pascakualifikasi disetujui A6 Daftar peserta lelang lolos pascakualifikasi yang disetujui Daftar peserta tidak lolos pascakualifiksi N N Sampul 2 Dokumen Penawaran Sampul 2 Dokumen Penawaran A1 Mulai Selesai F Perbandingan nilai kretira A4 Gambar 3. 5 Flowmap Pascakualifkasi jenis jasa Keterangan : A2: Arsip daftar peserta lelang jenis konstruksi. A4: Arsip daftar peserta lelang lolos prakualifikasi. A6: arsip daftar peserta lelang lolos pascakualifikasi. F : Arsip data kriteria pembanding pascakualifikasi jenis jasa Kegiatan yang dilakukan pada prosedur lelang seleksi pascakualifkasi adalah untuk menangani bagaimana proses penyeleksian peserta lelang pada tahap pascakualifikasi berdasarkan dokumen penawaran. Deskripsi prosedur lelang pascakualifikasi adalah sebagai berikut : 1. Pada proses awal peserta lelang memberikan dokumen penawaran yang diperoleh dari proses ainwijing kepada panitia lelang. 2. Proses penilaian pascakualifikasi untuk jenis konstruksi dinilai dari beberapa kriteria diantaranya administrasi,SDMsumber Daya Manusia, lingkungan dan harga penawaran. Kemudian dari beberapa kriteria diberikan nilai dan dicatat, hasil pencatatan total nilai dari tiap kriteria akan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan oleh panitia apabila penilaian kriteria tidak memenuhi syarat maka panitia mengkonfirmasi daftar peserta lelang yang tidak lolos pascakualifikasi kepada peserta, jika peserta lelang memenuhi syarat maka staff panitia lelang akan membuatkan laporan daftar peserta lelang yang lolos pascakualikasi untuk disetujui oleh pimpinan panitia. 3. Pimpinan panitia menerima laporan daftar peserta lelang yang lolos pascakualifikasi untuk disetujui, jika daftar peserta lelang yang lolos tidak disetujui maka pimpinan memberikan daftar peserta pengajuan ulang kepada staff panita lelang untuk dilakukan proses kualifikasi lagi, jika daftar peserta lelang disetujui maka staff panitia lelang membuat laporan daftar peserta lolos pascakuaslifikasi dan menyimpan kedalam arsip untuk dilakukan proses lelang selanjutnya, serta memberikan konfirmasi kepada peserta lelang.

3.1.2 Analisis Kebutuhan Data

3.1.2.1 Kamus Data Diagram Alir Data

Dibawah ini merupakan beberapa data yang harus dipenuhi para peserta lelang, panitia lelang dan pimpian lelang Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu untuk proses pemilihan kontraktor Dinas caipta Karya kabupaten Indramayu. Data-data tersebut digunakan untuk membangun SPK diantaranya : 1. Data pada lembar formulir peserta lelang. Tabel 3. 1 Data peserta lelang Nama Data Administrasi peserta Deskripsi Berisi mengenai data administrasi umum peserta Struktur Data Nama PT + Status PT + Alamat + No. Telepon + Email+ No_IUJK + Instansi Pemberi Ijin Usaha Nama PT Status PT Alamat No. Telepon Email No_IUJK Instansi Pemberi Ijin Usaha {A…Z|a…z|} {A..Z|a..z} {A..Z|a..z|0..9} {0..9} {A…Z|a…z|} {0..9|} {A..Z|a..z} 2. Data pada lembar isian kualifikasi prakualifikasi. Tabel 3. 2 Formulir Isian kualifikasi Nama Data Kualifikasi peserta lelang prakualifikasi Deskripsi Berisi mengenai data kualifikasi peserta lelang prakualifikasi Struktur Data Nama PT + Nama Syarat + Nilai Syarat+ Keterangan Nama PT Nama Syarat Nilai Syarat Keterangan {A…Z|a…z|} {A..Z|a..z} {A..Z|a..z|0..9} { A…Z|a…z|} 3. Data pada lembar berita acara ainwijiing Tabel 3. 3 Data ainwijiing Nama Data Ainwijing proses lelang Deskripsi Berisi mengenai data proyek yang akan di jelaskan melalui proses pemberian informasi kebutuhan lelang. Struktur Data Kode Proyek + Nama Proyek + Tanggal Mulai + Tanggal akhir + daftar peserta Kode Proyek Nama Proyek Tanggal Mulai Tanggal akhir Daftar peserta {A…Z|a…z||0..9} {A..Z|a..z} { 0..9|} { 0..9|} { A…Z|a…z|} 4. Data pada lembar isian kualfikasi pascakualifikasi konstruksijasa. Tabel 3. 4 Data Pascakuailifikasi konstruksijasa Nama Data dokumen pascakualifikasi Deskripsi Berisi mengenai data syarat penyeleksian pemilhan kontrator pascakualifikasi jenis jasa. Struktur Data Nama PTCV+ Nama syarat + Nilai Syarat + Keterangan Nama PTCV Nama syarat Nilai Syarat Keterangan {A…Z|a…z||0..9} {A..Z|a..z} { 0..9|} { A…Z|a…z|}

3.1.2.2 Analisis Formulir

1. Formulir pendaftaraan peserta lelang Tabel 3. 5 FormulitPendaftaraan peserta lelang Nama Formulir Petunjuk Organisasi Kegiatan Fungsi Memberikan informasi tentang data umum peserta lelang Frekuensi Setiap melakukan kegiatan lelang Rangkap 1 Lembar Sumber Calon peserta lelang Ditujukan Staff admin panitia lelang Dinas Cipta Karya Isi Nama PT + Status PT + Alamat + No. Telepon + Email+ No_IUJK + Instansi Pemberi Ijin Usaha 2. Formulir isian kualifikasi prakualifikasi Tabel 3. 6 Formulir isian kualifikasi prakualifikasi Nama Formulir Petunjuk Organisasi Kegiatan Fungsi Memberikan informasi tentang data kualifikasi peserta lelang prakualifikasi Frekuensi Setiap melakukan kegiatan lelang Rangkap 1 Lembar Sumber Staff Admin panitia lelang Ditujukan Staff admin panitia lelang Dinas Cipta Karya Isi Nama PT + Nama Syarat + Nilai Syarat+ Keterangan 3. Formulir berita acara ainwijiing Tabel 3. 7 Formulir berita ainwijiing Nama Formulir Petunjuk Organisasi Kegiatan Fungsi Memberikan berita acara ainwijiing. Frekuensi Setiap akan melakukan kegiatan lelang pascakualifikasi Rangkap 1 Lembar Sumber Staff admin panitia lelang Ditujukan Peserta lelang Isi Kode Proyek + Nama Proyek + Tanggal Mulai + Tanggal akhir + daftar peserta 1. Formulir isian kualifikasi pascakualifikasi konstruksijasa Tabel 3. 8 Isian kualifikasi pascakualifikasi analisis kriteria Nama Formulir Petunjuk Organisasi Kegiatan Fungsi Memberikan informasi kualifkasi peserta pada tahap pascakualifkasi Frekuensi Setiap akan melakukan kegiatan lelang pascakualifikasi konstruksi Rangkap 1 Lembar Sumber Staff admin panitia lelang Ditujukan Pimpinan panitia Isi No+Nama PT + Nama Syarat + Keterangan

3.1.2.3 Analisis Pengkodean

Pada bagian ini akan dibahas tentang pengkodean yang ada di Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu yang berisi kode yang digunakan sistem,banyak digit, kombinasi digit numerik, karakter. Tabel 3. 9 Pengkodean Dinas Cipta Karya No Nama Deskripsi 1 Kedinasaan 1. 03.1.03.05.01 1.03. menunjukan kode Dinas Cipta Karya 1.03.05.01 Menunjukan rencana kegiatan 2 Program Rek Proyek x.xx.x.xx.xx.xx.01 01 Menunjukan Program yang dilakukan. 3 Jenis kegiataan proyekKode Pekerjaan xx.xx.xx.xx.xx.xx.02 02 Menunjukan kode proyek yang akan di lelang 4 Kode sertifikasi DCK-RK-xxxx DCK menunjukan Dokumen Cipta Karya RK –Menunjukan Rekanan xxxx merupakan 4 Digit Npwp rekanan 5 No Lelang 02707-EVPU09 027 tanggal selesai pemilihan 07-EV bulan pemilihan PU09 Pekerjaan Umum tahun 2009 6 No Paket DCK – 29 DCK menunjukan Dokumen Cipta Karya 7 No BAP Ainwijiing DCK – A29 DCK menunjukan Dokumen Cipta Karya A29 menunjukan kegiatan ainwijiing

3.1.3 Bisnis Rule

Proses pemilihan kontraktor pada lelang Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramyu memiliki beberapa aturan yang dilakukan diantaranya : 1. Proses penambahan kriteria untuk tahap prakualifikasi dan tahap pascakualifikasi tidak bisa dilakukan apabila masih terdapat proyek yang sedang berjalanlelang,ainwijiing. 2. Proses lelang untuk tahap JuksungPenunjukan Langsung dan tahap PilsungPemilahan Langsung tidak dikutsertakan 3. Penentuan pemenang lelang dilakukan dengan tahap final presentation. 4. Proses perhitungan dengan metode AHP digunakan pada tahap standar penilaian prakualifikasi dan pascakualifikasi. 5. Proses perhitungan MAUT digunakan pada tahap penilaian prakualifikasi dan penilaian pascakualifikasi dengan melalui tahap standar penilaian terlebih dahulu.

3.1.4 Analisis Kriteria

Setelah melakukan wawancara dengan pihak Dinas Cita Karya Kabupaten Indramayu terdapat tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam melakukan lelang untuk pemilihan konraktor . Berdasarkan PERDA Nomor 7 tahun 2001 untuk mendapatkan kontraktor yang sesuai dengan kriteria-kriteria sebagai berikut : 1. Tahapan Prakualifikasi a. Akte Pendirian dan Perubahannya APP b. Sertfikat Badan UsahaSBU c. SIUJKSIUP Asli d. Bukti Pembayaran Pajak BPP e. Bukti Pemilikan AlatBPA f. Sertifikat KeterampilanSK g. Kontrak Pengalaman Kerja KPK 2. Tahapan Pascakualifikasi a. Administrasi Pada kriteria administrasi terdapat beberapa kriteria syarat yang harus dimiliki oleh peserta lelang diantaranya : 1. Surat Penawaran SP 2. Jaminan PenawaranJP 3. Daftar Kuantitas dan HargaDKH 4. Analisis Harga Satuan PekerjaanAHSP 5. Surat Pernyataan Bukan PNSPOLRITNISPP 6. Surat Pernyataan Kelakuan Baik SPKB b. Teknis Pada kriteria teknis terdapat beberapa subkriteria yang akan dinilai dan harus dimiliki oleh peserta lelang diantaranya adalah : 1. Jadwal Waktu PelaksanaanJWP 2. Metode PelaksanaanMP 3. Daftar Perlatan MinimumDPM 4. Daftar PersonilDP 5. Spesifikasi TeknisST 6. Bagian yang disubkontrakanBPYD 7. Surat Dukungan Alat 8. Surat Dukungan Bahan c. Keuangan Harga Penawaran Pada kriteria teknis terdapat beberapa subkriteria yang akan dinilai dan harus dimiliki oleh peserta lelang diantaranya adalah : 1. Harga Penawaran TerkoreksiHPT 2. Kekayaan BersihKB 3. Modal KerjaMK 4. Kemampuan KeuanganKK 5. Sisa Kemampuan KeuanganSKK

3.1.3.1 Analisis Perhitungan AHP

Untuk perhitungan bobot dengan menggunakanmetode AHP tahapanya adalah sebagai berikut : 1. Mendefiniskan masalah dan menetukan solusi yang diinginkan 2. Membuat struktur hirarki yang daiawali dengan tingkatan umum, dilanjtukan dengan kriteria-kriteria sampai sub kriteria yang palin bawah. 3. Membuat matiks perbandingan berpasangan K[nxn] yang menggambarkan kontribusi relative atau pengasuh setiap elemn terhasap masing-masing tujuan atau kriteria diatasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan “judgment “ dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemn lainya. 4. Menjumlahkan setiap kolom ∑kolom, pada matriks perbandingan. 5. Normalisasi matriks, dengan membagi setiap kolom matriks dengan jumlah kolom ∑kolom kemudian dijumlahkan setiap barisnya ∑Baris. 6. Menghitung Tolal Prioritas Value untuk mendapatkan bobot subkriteria dengan menggunakan : Tabel 3. 10 Kriteria K K1 … KN TPV K1 Nilai Perbandingan 1,1 ∑ Kolom …. …. ∑ baris n …. … …. …. ….. … Kn Nilai Perbandingan n,m ∑ Kolom …. …….. ∑ baris n 7. Menghitung Uji konsistensi Untuk model AHP, matriks perbandingan dapat diterima jika Nilai Ratio Consistensi CR ≤ 0.1 10. Tahapan dalam melakukan uji konsistensi yaitu sebagai berikut : a. Mengalikan nilai TPV dengan nilai kolom matriks pada nilai matriks perbandingan kemudian jumlahkan tiap barisnya. b. Lakukan pembagian antara nilai jumlah baris pada tahap a dengan nilai TPV, sehingga didapat nilai vector eigen. c. Jumlahkan untuk setiap nilai eigen yang diperoleh kemudian lakukan perhitungan untuk mendapatkan λ maks dengan rumus : n n maks         .. 2 1 Dimana : λ n = banyaknya nilai eigen yang diperoleh n = banyaknya kriteria d. Mencari Consistency Index CI dengan rumus : 1    n n CI maks  Dimana : λ maks = Eigen value maksimum 8. Menghitung Uji konsistensi Untuk model AHP, matriks perbandingan dapat diterima jika Nilai Ratio Consistensi CR ≤ 0.1 10. Tahapan dalam melakukan uji konsistensi yaitu sebagai berikut : e. Mengalikan nilai TPV dengan nilai kolom matriks pada nilai matriks perbandingan kemudian jumlahkan tiap barisnya. f. Lakukan pembagian antara nilai jumlah baris pada tahap a dengan nilai TPV, sehingga didapat nilai vector eigen. g. Jumlahkan untuk setiap nilai eigen yang diperoleh kemudian lakukan perhitungan untuk mendapatkan λ maks dengan rumus : n n maks         .. 2 1 Dimana : λ n = banyaknya nilai eigen yang diperoleh n = banyaknya kriteria h. Mencari Consistency Index CI dengan rumus : 1    n n CI maks  Dimana : λ maks = Eigen value maksimum i. Mencari Consistency Ratio CR dengan rumus : RI CI CR  Dimana : CI = Consistency Index RI = Indeks Random Untuk Lebih Jelasnya lihat lampiran 2

3.1.3.2 Analisis Perhitungan MAUT

Langkah pertama menentukan alternative untuk menentukan nilai Xij dapat dilihat pada tabel 3.11 Tabel 3. 1 Menentukan nilai Xij Kriteria Klasifikasi NilaiXij Kriteria ke i Alternative ke 1 Nilai xij Alternatif ke i Nilai xij Langkah kedua menghitung nilai Vi yang dapat dilihat pada tabel 3.12 Tabel 3. 2 Menghitung nilai Vi Kriteria Nilai Xij Bobot wj Jumlah J1 1 Xi wj Wj1 Xij1 : : : : Ji n Xij wji Wjn xijn Vi = ∑ xij wij Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non-fungsional meliputi analisis dan kebutuhan pengguna, analisis dan kebutuhan perangkat perangkat keras, serta analisis dan kebutuhan perangkat lunak.

3.1.5.1 Analisis dan Kebutuhan Pengguna

Analisis pengguna dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang terlibat dalam proses pemilihan kontraktor pada Dinas Cipta karya sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman pengguna terhadap komputer. Analisis pengguna dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang terlibat dalam proses pemilihan kontraktor pada Dinas Cipta karya sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman pengguna terhadap komputer. Untuk memaksimalkan sistem yang akan dibangun maka pengguna perangkat lunak ini dibagi menjadi 4 kategori yaitu administrator, pimpinan panitia lelang, staff admin panitia lelang, rekanan kontraktor. a. Administrator Administrator adalah pengguna yang mengolah data master biodata proyek, pengguna, kriteria prakualifikasi, kriteria pascakualifikasi, subkriteria pascakualifikasi, penilaian AHP standar pemilaian, Blacklist peserta.

b. Pimpinan Panitia

Pimpinan panitia adalah pengguna yang dapat melihat hasil dari proses pemilihan secara prakualifikasi dan pascakualifikasi serta memberikan persetujuan unuk melakukan proses kualifikasi selanjutnya. c. Staff Admin Panitia Staff admin panitia lelang adalah pengguna yang bertugas untuk melakukan pembukaan lelang proyek, pembukaan ainwijiing, menilai peserta pada tahap join prakualfikasi dan tahap join pascakualifikasi. d. Peserta Rekanan Kontraktor Peserta Rekanankontraktor adalah pengguna yang dapat mendaftar sebagai rekananmitra dinas dan mengikuti proses tahap join prakualifikasi, proses tahp join pascakualifikasi, melihat hasil proses lelang, melihat hasil proses ainwijiing.

3.1.5.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Adapun spesifikasi minimal dari perangkat keras yang digunakan sistem ini adalah: 1. Perangkat keras yang dibutuhkan pada sisi server adalah : a. Processor berkecepatan minimal 800 Mhz.. b. Free space hardisk 120Gb. c. Monitor SVGA 15‟‟. d. RAM 256 Mb. e. Ethernet Card. 2. Perangkat lunak yang dibutuhkan pada sisi client adalah : a. Processor berkecepatan minimal 1 Ghz. b. Free space harddisk 10Gb. c. Monitor SVGA 15‟‟. d. RAM 256 Mb. e. Modem untuk koneksi dengan internet.

3.1.5.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Adapun spesifikasi kebutuhan perangkat lunak yang digunakan sistem ini adalah : 1. Perangkat lunak yang digunakan pada sisi server adalah : a. Microsoft Windows XP. b. Wampserver sebagai webserver c. PHP sebagai bahasa pemrograman. d. Dreamweave MX sebagai tools pembangun. e. MySQL sebagai Server Database Management System. 2. Perangkat lunak yang digunakan pada sisi client adalah : a. Microsoft Windows XP b. Microsoft internet Explorer, Mozilla, Opera sebagai web browser.

3.2 Analisis Kebutuhan Fungsional

Diagram Konteks Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan system pertama kali secara garis besar. Diagram konteks juga merupakan diagram arus data data flow diagramDFD dengan level yang teratas top level.[3] Berikut adalah digram konteks Siatem Pendukung Keputusan Pemilihan Kontraktor Pemilihan Kontraktor Proyek pada Lelang Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu : administrator Sistem Pendukung Keputusan pemilhan Kontraktor Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu Kontraktor Pimpinan panitia Staff admin panitia Data biodata proyek Data rekanan Data kriteria pascakualifikasi Data subkriteria pascakualifikasi Data kriteria prakualifikasi Data pengguna Data login Info id_pengguna invaid Info password invalid Info pengguna Info kriteria prakualifikasi Info kriteria pascakualifikasi Info subkriteria pascakualifikasi Info biodata proyek Info daftar hitam Info ainwijiing Info hasil prakualifikasi Info hasil pascakualifikasi Data login Data Lelang Proyek Data penilaian prakualifikasi Data ainwijiing Data penilaian pascakualifikasi Data Login Info id_pengguna invalid Info password invalid Info rekanan Info lelang proyek info penilaian prakualifikasi Info data ainwijiing info penilaian pascakualifikasi Info lelang prakualifikasi Info ainwijiing Info daftar hitam Info id_pengguna invalid Info password invalid Laporan join lelang prakualifikasi Laporan join lelang pascakualifikasi Laporan daftar rekanan Laporan data lelang Laporan biodata proyek Laporan daftar hitam Persetujuan Prakualfikasi Persetujuan pascakualifikasi Data Login Data administrasi kontraktor Data Join Lelang Prakualifikasi Data Join Lelang Pascakualifikasi Info id_pengguna invalid Info password invalid Info biodata proyek Info lelang proyek Info administrasi kontraktor Info join lelang prakualifikasi Info join lelang pascakualifikasi Info data ainwijiing Info Daftar Hitam Gambar 3. 6 Diagram Konteks Data Flow Diagram DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah ada atau system baru yang akan dikembangkan secara logika taanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan DFD dapat menggambarkan arus data didalam system dengan struktur yang jelas.[3] Berikut adalah digram konteks Siatem Pendukung Keputusan Pemilihan Kontraktor Pemilihan Kontraktor Proyek pada Lelang Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu:

1. DFD Level 1

administrator Kontraktor Pimpinan panitia Staff admin panitia 1.0 Login 3.0 Pengolahan Data Master 5.0 Lelang pengguna Kriteria pascakualifikasi Kriteria prakualifikasi Nilai prakualifikasi Nilai Pascakualifikasi Join lelang prakualifkasi Join lelang pascakualifikasi Lo gin a dm in is tra to r va lid Lo gin S ta ff A dm in V alid Lo gin p im pi na n pa nitia le la ng Data login Info id_pengguna, password invalid Info id_pengguna, password invalid Data kriteria prakulifikasi Info data kriteria prakualifikasi Data kriteria pascakuailifikasi Info data kriteria pascakualifikasi Rekanan Data kriteria prakulifikasi Data bobot kriteria prakualifikasi Data kriteria pascakuailifikasi Data pengguna Data rekanan Data biodata proyek Info kriteria prakulifikasi Info kriteria pascakuailifikasi Info pengguna Info rekanan Info biodata proyek Info daftar hitam Info ainwijiing Daftar hitam In fo d at a re ka na n Data login Info user, password invalid Data rekanan Info rekanan Login staff admin valid Login peserta valid Data Lelang proyek Data Join lelang prakualfikai Data nilai kriteria prakualfikas Data Ainwijiing Data join lelang pascakualifikasi Data nilai kriteria pascakualfikasi Info lelang proyek Info join lelang prakualfikai Info nilai kriteria prakualfikasi Info ainwijiing Info Rekaanan Info nilai pascakuualifikasi Info join lelang pascakualifikasi 6.0 Pengolahan Laporan Data rekanan D at a jo in le la ng pra ku alfik as i Info join lelang prakualifikasi Info kriteria prakualifikasi Info kriteria pascakualifikasi Info rekanan D at a nila i le la ng pra ku ali fik as i Info nilai lelang prakualifikasi Data nilai lelang prakualifikasi Info nilai lelang pascakualifikasi Data join lelang pascakualfikasi Info join lelang pascakualifikasi D at a pe ng gu na In fo L og in D at a lo gin In fo id _p en gg un a , p as sw or d in va lid In fo d af ta r hit am D at a jo in le la ng p ra ku alif ik as i D at a jo in le la ng p as ca ku alif ik as i In fo jo in le la ng p ra ku ali fik as i In fo jo in le la ng p as ca ku alif ik as i 2.0 Registrasi penyedia jasa Data rekanan Info rekanan Ainwijiing Info ainwijiing Data ainwijiing info Join lelang prakualfikai info nilai kriteria prakualfikasi Info Ainwijiing Info nilai pascakuualifikasi info join lelang pascakualifikasi Info rekanan Data rekanan Info rekanan Data pengguna yang dirubah Info pengguna yang dirubah subkriteria pascakualifikasi Data subkriteria Info Data subkriteria Info nilai lelang prakualifikasi D at a ni la i le la ng p ra ku alif ik as i Lelang Proyek Data lelang proyek Info daftar hitam Info lelang proyek Info join lelang prakualifikasi In fo jo in le la ng p as ca ku ali fik as i Data join lelang prakualifikasi Data join lelang pascakualifikasi Persetujuan Prakualifikasi Persetujuan Pascakualifikasi Info join lelang prakualifikasi Info join lelang pascakualifikasi Info Prakualifikasi Info Pascakualifikasi Lo gin re ka na n Info lelang proyek Data login Info rekanan In fo p en gg un a D at a P en gg un a Info Rekanan Data Rekanan In fo Lo gin Data rekanan In fo p en gg un a Biodata Proyek D at a P ro ye k In fo P ro ye k Data Proyek Info Proyek 4.0 Penilaian AHP Info nilai kriteria prakualifikasi Info nilai kriteria pascakualifikasi Data nilai kriteria pascakualifikasi D at a nila i s ub krit eria pa sc ak ua lif ik as i In fo n ila i s ub krit er ia pa sc ak ua lif ik as i D at a ni la i k rit eria pr ak ua lif ik as i Data nilai kriteria prakualifikasi Data nilai kriteria pascakualifikasi Info nilai kriteria prakualifikasi Info nilai kriteria pascakualifikasi Data nilai subkriteria pascakualifikasi Info nilai subkriteria pascakualifikasi Data login useronline In fo u se ro nli ne D at a D af ta r hi ta m Gambar 3. 7 DFD Level 1

2. DFD Level 2 Proses Login