Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden: sebanyak 48 69,57 responden menyatakan bahwa pelaksanaan tugas dan
fungsi kepala kampung secara umum adalah baik,sebanyak 21 30,43 responden menyatakan bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi kepala kampung
secara umum adalah cukup baik dan tidak ada 0,00 responden yang menyatakan pelaksanaan tugas dan fungsi kepala kampung adalah tidak baik.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan pelaksanaan tugas dan fungsi kepala kampung secara umum adalah baik.
Pelaksanaan tugas dan fungsi kepala kampung secara umum adalah baik
mengandung makna bahwa Kepala Kampung berupaya untuk melaksanakan tugas-tugasnya dalam bidang pemerintahan, pelayanan dan pembinaan kepada
masyarakat kampung dengan baik, sehingga masyarakat memberikan penilaian yang baik terhadap tugas-tugas tersebut.
2. Pembinaan Terhadap
Organisasi Kemasyarakatan
oleh Kepala
Kampung
Untuk mengetahui tanggapan responden pada pembinaan terhadap organisasi kemasyarakatan oleh kepala kampung, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 25. Pembinaan Terhadap Organisasi Kemasyarakatan oleh Kepala Kampung
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 Baik
38 55.07
2 Cukup Baik
24 34.78
3 Tidak Baik
7 10.14
Jumlah
69 100
Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010
Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden: sebanyak 38 55,07 responden menyatakan bahwa pembinaan organisasi
kemasyarakatan oleh kepala kampung adalah baik,sebanyak 24 34,78 responden menyatakan bahwa pembinaan organisasi kemasyarakatan oleh
kepala kampung adalah cukup baik dan sebanyak 7 10,14 responden menyatakan bahwa pembinaan organisasi kemasyarakatan oleh kepala
kampung adalah tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan pembinaan organisasi kemasyarakatan oleh kepala
kampung adalah baik Pembinaan organisasi kemasyarakatan oleh kepala kampung adalah baik
mengandung makna bahwa kepala kampung menjadi panutan atau teladan bagi masyarakat kampung dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat,
seperti aspek agama, sosial, ekonomi dan budaya, sehingga masyarakat menilai bahwa Kepala Kampung mampu melaksanakan pembinaan tersebut
3. Pelaksanaan Peraturan Kampung oleh Kepala Kampung
Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pelaksanaan Peraturan Kampung oleh kepala kampung, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 26. Pelaksanaan Peraturan Kampung oleh Kepala Kampung
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 Baik
58 84.06
2 Cukup Baik
11 15.94
3 Tidak Baik
0.00
Jumlah 69
100 Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010
Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden: sebanyak 58 84,06 responden menyatakan Pelaksanaan Peraturan
Kampung oleh Kepala Kampung adalah baik, sebanyak 11 15,94 responden menyatakan Pelaksanaan Peraturan Kampung oleh Kepala
Kampung adalah cukup baik dan tidak ada 0,00 responden yang menyatakan Pelaksanaan Peraturan Kampung oleh Kepala Kampung adalah
tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan pelaksanaan Peraturan Kampung oleh Kepala Kampung adalah baik.
Peraturan Kampung merupakan produk hukum yang ditetapkan oleh Kepala
Kampung setelah mendapat persetujuan dari BPK, Peraturan Kampung dibentuk dalam rangka menyelenggarakan otonomi daerah di kampung.
Peraturan Kampung merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan ciri khas
masing-masing kampung. Peraturan Kampung tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum dan atau peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi.
4. Pelaksanaan Pemerintahan Kampung oleh Kepala Kampung
Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pelaksanaan pemerintahan Kampung oleh kepala kampung, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 27. Pelaksanaan Pemerintahan Kampung oleh Kepala Kampung
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 Baik
44 63.77
2 Cukup Baik
22 31.88
3 Tidak Baik
3 4.35
Jumlah 69
100 Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010
Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden:
sebanyak 44 63,77 responden menyatakan pelaksanaan pemerintahan kampung oleh Kepala Kampung adalah baik,sebanyak 22 31,88 responden
menyatakan pelaksanaan pemerintahan kampung oleh Kepala Kampung adalah cukup baik dan sebanyak 3 4,35 responden menyatakan
pelaksanaan pemerintahan kampung oleh Kepala Kampung adalah tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan
pelaksanaan pemerintahan kampung oleh Kepala Kampung adalah baik. Pelaksanaan pemerintahan kampung oleh Kepala Kampung adalah baik
mengandung makna bahwa Kepala Kampung berupaya maksimal untuk melaksanakan otonomi kampung sebagai hak, wewenang dan kewajiban untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat berdasarkan hak asal usul dan nilai-nilai sosial budaya yang ada
pada masyarakat setempat diberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan kampung tersebut.
.
5. Pelaksanaan Pembangunan Kampung oleh Kepala Kampung
Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pelaksanaan pembangunan
Kampung oleh kepala kampung, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 28. Pelaksanaan Pembangunan Kampung oleh Kepala Kampung
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 Baik
40 57.97
2 Cukup Baik
29 42.03
3 Tidak Baik
0.00
Jumlah
69 100
Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010 Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden:
sebanyak 40 57,97 responden menyatakan pelaksanaan pembangunan kampung oleh Kepala Kampung adalah baik, sebanyak 29 42,03
responden menyatakan pelaksanaan pembangunan kampung oleh Kepala Kampung adalah cukup baik dan tidak ada 0,00 responden yang
menyatakan pelaksanaan pembangunan kampung oleh Kepala Kampung adalah tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
menyatakan pelaksanaan pembangunan kampung oleh Kepala Kampung adalah baik.
Pelaksanaan pembangunan kampung oleh Kepala Kampung yang baik
mengandung makna bahwa kepala kampung berupaya untuk melakukan berbagai upaya pembangunan fasilitas fisik yang dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan public sehingga masyarakat merasa bahwa pembangunan tersebut dapat dinikmati dan berguna bagi masyarakat.
6. Pelaksanaan Pembinaan Masyarakat oleh Kepala Kampung
Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pelaksanaan pembinaan masyarakat oleh kepala kampung, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 29. Pelaksanaan Pembinaan Masyarakat oleh Kepala Kampung
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 Baik
41 59.42
2 Cukup Baik
28 40.58
3 Tidak Baik
0.00
Jumlah
69 100
Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010 Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden:
sebanyak 41 59,42 responden menyatakan bahwa pelaksanaan pembinaan masyarakat oleh Kepala Kampung adalah baik, sebanyak 28 40,58
responden menyatakan bahwa pelaksanaan pembinaan masyarakat oleh Kepala Kampung adalah cukup baik dan tidak ada 0,00 responden yang
menyatakan bahwa pelaksanaan pembinaan masyarakat oleh Kepala Kampung adalah tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
menyatakan pelaksanaan pembinaan masyarakat oleh Kepala Kampung adalah baik.
Pembinaan masyarakat oleh Kepala Kampung adalah baik mengandung
makna bahwa kepala kampung cukup berhasil dalam mengatur dan mengkoordinasikan kampung dengan sebaik-baiknya dan memberdayakan
potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada demi kepentingan masyarakat kampung secara keseluruhan.
7. Pelaksanaan Pembinaan Perekonomian oleh Kepala Kampung
Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pelaksanaan pembinaan perekonomian oleh kepala kampung, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 30. Pelaksanaan Pembinaan Perekonomian oleh Kepala Kampung
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 Baik
44 63.77
2 Cukup Baik
25 36.23
3 Tidak Baik
0.00
Jumlah 69
100 Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010
Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden:
sebanyak 44 63,77 responden menyatakan pelaksanaan pembinaan perekonomian oleh kepala kampung adalah baik, sebanyak 25 36,23
responden menyatakan bahwa pelaksanaan pembinaan perekonomian oleh kepala kampung adalah cukup baik dan tidak ada 0,00 responden yang
menyatakan bahwa pelaksanaan pembinaan perekonomian oleh kepala kampung adalah tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden menyatakan pelaksanaan pembinaan perekonomian oleh kepala kampung adalah baik.
Pembinaan perekonomian oleh kepala kampung yang baik mengandung
makna bahwa kepala kampung mampu meningkatkan perekonomian masyarakat kampung dengan memberdayakan potensi alam dan pertanian
yang khas sebagai karakteristik masyarakat sebagai petani. Pembinaan
perekonomian juga dilakukan dengan mengaktifkan kelompok-kelompok tani, koperasi kampung dan pembinaan usaha kecil menengah yang ditekuni oleh
masyarakat kampung.
8. Kemampuan Kepala Kampung Menyelesaikan Perselisihan dalam Masyarakat
Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap kemampuan kepala kampung menyelesaikan perselisihan dalam masyarakat, dapat dilihat pada
tabel di bawah ini: Tabel 31. Kemampuan Kepala Kampung Menyelesaikan Perselisihan
dalam Masyarakat
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 Baik
37 53.62
2 Cukup Baik
32 46.38
3 Tidak Baik
0.00
Jumlah 69
100 Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010
Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden:
sebanyak 37 53,62 responden menyatakan bahwa kemampuan Kepala Kampung menyelesaikan perselisihan dalam masyarakat adalah baik,sebanyak
32 46,38 responden menyatakan bahwa kemampuan Kepala Kampung menyelesaikan perselisihan dalam masyarakat adalah cukup baik dan tidak
ada 0,00 responden yang menyatakan bahwa kemampuan Kepala Kampung menyelesaikan perselisihan dalam masyarakat adalah tidak baik.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan
kemampuan Kepala Kampung menyelesaikan perselisihan dalam masyarakat adalah baik.
Kemampuan Kepala Kampung menyelesaikan perselisihan dalam masyarakat
yang baik mengandung makna bahwa kepala kampung memiliki keteladanan di dalam masyarakat, sehingga apabila terjadi perselisihan atau permusuhan
antar masyarakat maka kepala kampung dapat menjadi penengah yang mampu mendamaikan kedua belah pihak, sehingga perselisihan tidak menjadi besar
dan dapat mengganggu keamanan kampung.
9. Kemudahan Proses Pengurusan Surat Menyurat dan Administrasi oleh
Kepala Kampung
Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap kemudahan proses pengurusan surat menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 32. Kemudahan Proses Pengurusan Surat Menyurat dan Administrasi
oleh Kepala Kampung
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 Mudah
44 63.77
2 Cukup Mudah
25 36.23
3 Tidak Mudah
0.00
Jumlah 69
100 Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010
Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden:
sebanyak 44 63,77 responden menyatakan bahwa proses pengurusan surat menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung adalah mudah, sebanyak 25
36,23 responden menyatakan bahwa proses pengurusan surat menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung adalah cukup mudah dan tidak ada
0,00 responden yang menyatakan bahwa proses pengurusan surat menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung adalah tidak mudah. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan proses pengurusan surat menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung adalah mudah.
Proses pengurusan surat menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung
yang mudah mengandung makna bahwa Kepala Kampung tidak mempersulit masyarakat yang mengurus berbagai keperluan surat menyurat dan
administrasi lainnya di kantor. Kepala Kampung tidak mempersulit persyaratan dan prosedur pelayanan kepada masyarakat dalam mengisi
formulir, mengurus pengantar dari Ketua RT dan persyaratan lainnya. Kepala Kampung tidak mengulur-ulur waktu pelayanan, masuk kantor sesuai
dengan jadwal. Hal ini sesuai dengan keinginan masyarakat yang mengharapkan pelayanan yang cepat dan mudah, sehingga berbagai urusan
yang dilakukan warga dapat terselesaikan dengan cepat.
10. Biaya Pengurusan Surat Menyurat dan Administrasi oleh Kepala Kampung
Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap biaya pengurusan surat
menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 33. Biaya Pengurusan Surat Menyurat dan Administrasi oleh Kepala Kampung
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 Murah
34 49.28
2 Cukup Murah
35 50.72
3 Mahal
0.00
Jumlah 69
100 Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010
Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden:
sebanyak 34 49,28 responden menyatakan bahwa biaya pengurusan surat menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung adalah murah, sebanyak 35
50,72 responden menyatakan bahwa biaya pengurusan surat menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung adalah cukup murah dan tidak ada
0,00 responden yang menyatakan bahwa biaya pengurusan surat menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung adalah mahal. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar responden menyatakan biaya pengurusan surat menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung adalah cukup murah.
Biaya pengurusan surat menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung
yang cukup murah mengandung makna bahwa Kepala Kampung menetapkan biaya yang wajar dan terjangkau bagi masyarakat. Misalnya untuk membuat
Surat Pengantar Catatan Kepolisian, warga dikenakan biaya dengan kisaran antara Rp 5.000 sampai dengan Rp 10.000. Demikian pula untuk pembuatan
KTP, Surat Keterangan Tidak Mampu, Surat Pengantar Jalan, Surat Pengantar Nikah, Surat Keterangan Belum Menikah dan berbagai surat lainnya, yang
biayanya telah dibuat transparan sehingga meningkatkan pelayanan kepada masyarakat kampung.
11. Kecepatan Proses Pengurusan Surat Menyurat dan Administrasi oleh Kepala Kampung
Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap kecepatan proses pengurusan surat menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 34. Kecepatan Proses Pengurusan Surat Menyurat dan Administrasi
oleh Kepala Kampung
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 Cepat
50 72.46
2 Cukup Cepat
19 27.54
3 Tidak Cepat
0.00
Jumlah 69
100 Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010
Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden:
sebanyak 50 72,46 responden menyatakan proses pengurusan surat menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung adalah cepat, sebanyak 19
27,54 responden menyatakan bahwa proses pengurusan surat menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung adalah cukup cepat dan tidak ada
0,00 responden yang menyatakan bahwa proses pengurusan surat menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung adalah tidak cepat. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan proses pengurusan surat menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung adalah cepat.
Proses pengurusan surat menyurat dan administrasi oleh Kepala Kampung
yang cepat mengandung makna bahwa kepala kampung memberikan pelayanan yang efektif sehingga masyarakat tidak perlu menunggu lama
waktu pengurusan dan pembuatan surat menyurat atau admnistrasi lain yang
dilakukan oleh Kepala Kampung. Masyarakat merasakan bahwa Kepala Kampung tidak mengulur-ulur waktu dan tidak mempersulit prosedur
pelayanan berbagai keperluan dan urusan masyarakat.
12. Kepala dan Aparat Kampung Melayani Masyarakat dengan Baik
Untuk mengetahui tanggapan responden bahwa kepala dan aparat kampung melayani masyarakat dengan baik, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 35. Pelayanan Kepala Kampung dan Aparat pada Masyarakat
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 Baik
46 66.67
2 Cukup Baik
23 33.33
3 Tidak Baik
0.00
Jumlah 69
100 Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010
Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden:
sebanyak 46 66,67 responden menyatakan bahwa pelayanan kepala dan aparat kampung pada masyarakat adalah baik, sebanyak 23 33,33
responden menyatakan bahwa Pelayanan kepala dan aparat kampung pada masyarakat adalah cukup baik dan tidak ada 0,00 responden yang
menyatakan bahwa pelayanan kepala dan aparat kampung pada masyarakat adalah tidak baik. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden menyatakan
pelayanan kepala dan aparat kampung pada masyarakat adalah baik.
Pelayanan kepala dan aparat kampung pada masyarakat adalah baik mengandung makna bahwa kepala Kampung dan aparatnya berupaya
meningkatkan pelayanan dari waktu ke waktu kepada masyarakat, dengan cara memberikan pelayanan yang cepat, rapih dan baik. Upaya peningkatan
pelayanan kepada masyarakat juga dilakukan dengan datang ke kantor sesuai dengan jadwal yang ditentukan, menyelesaikan pekerjaan secara cepat dan
efisien serta mempermudah prosedur pelayanan kepada masyarakat. 13. Pelaksanaan Penganggaran Biaya Pemerintahan oleh Kepala Kampung
Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pelaksanaan penganggaran biaya pemerintahan oleh kepala kampung, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 36. Pelaksanaan Penganggaran Biaya Pemerintahan Oleh Kepala Kampung
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 Baik
57 82.61
2 Cukup Baik
12 17.39
3 Tidak Baik
0.00
Jumlah 69
100 Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010
Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden:
sebanyak 57 82,61 responden menyatakan bahwa pelaksanaan penganggaran biaya pemerintahan oleh kepala kampung adalah baik,
sebanyak 12 17,39 responden menyatakan bahwa pelaksanaan penganggaran biaya pemerintahan oleh kepala kampung adalah cukup baik
dan tidak ada 0,00 responden yang menyatakan bahwa pelaksanaan penganggaran biaya pemerintahan oleh kepala kampung adalah tidak baik.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan pelaksanaan penganggaran biaya pemerintahan oleh kepala kampung adalah
baik. Pelaksanaan penganggaran biaya pemerintahan oleh kepala kampung adalah
baik mengandung makna bahwa kepala kampung menerapkan prinsip keterbukaan untuk menumbuhkan iklim yang kondusif bagi terlaksananya
asas desentralisasi dan transparansi, memberikan informasi yang benar dan tidak diskriminatif. Kepala kampung juga menerapkan prinsip akuntabilitas
dilaksanakan dengan mengupayakan prosedur dan mekanisme kerja yang jelas, tepat dan benar, yang diatur dalam perundang-undangan, dengan
mengutamakan pelayanan masyarakat, mempertanggung jawabkan hasil kerja, terutama yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat umum dan
memberikan sanksi yang tegas bagi aparat yang melanggar hukum.
14. Pelaksanaan Program Kerja Tahunan oleh Kepala Kampung
Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pelaksanaan program kerja tahunan oleh kepala kampung, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 37. Pelaksanaan Program Kerja Tahunan oleh Kepala Kampung
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 Mudah
44 63.77
2 Cukup Mudah
25 36.23
3 Tidak Mudah
0.00
Jumlah 69
100 Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010
Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden: sebanyak 44 63,77 responden menyatakan bahwa pelaksanaan program
kerja tahunan oleh kepala kampung adalah baik, sebanyak 25 36,23 responden menyatakan bahwa pelaksanaan program kerja tahunan oleh kepala
kampung adalah cukup baik dan tidak ada 0,00 responden yang menyatakan bahwa pelaksanaan program kerja tahunan oleh kepala kampung
adalah tidak baik. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden menyatakan pelaksanaan program kerja tahunan oleh kepala kampung adalah baik.
Pelaksanaan program kerja tahunan oleh kepala kampung yang baik
mengandung makna bahwa Kepala Kampung berupaya untuk memenuhi tanggungjawab kepada masyarakat melalui BPK dan menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas tersebut kepada bupati. Pemerintah Kampung dalam menjalankan tugas dan fungsinya menerapkan prinsip koordinasi, integrasi,
dan sinkronisasi. Kepala Kampung dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai penanggungjawab utama dalam bidang pembangunan
dapat dibantu lembaga kemasyarakatan yang ada di kampung. Sedangkan dalam menjalankan tugas dan fungsinya, sekretaris kampung, kepala seksi,
dan kepala dusun berada di bawah serta tanggungjawab kepada Kepala Kampung, sedang kepala urusan berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada sekretaris kampung.
15. Pelaksanaan Program Kerja Lima Tahunan oleh Kepala Kampung
Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pelaksanaan program kerja lima tahunan oleh kepala kampung, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 38. Pelaksanaan Program Kerja Lima Tahunan Oleh Kepala Kampung
No Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1 Baik
37 53.62
2 Cukup Baik
32 46.38
3 Tidak Baik
0.00
Jumlah
69 100
Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010 Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 69 responden:
sebanyak 37 53,62 responden menyatakan bahwa pelaksanaan program kerja lima tahunan oleh kepala kampung adalah baik,sebanyak 32 46,38
responden menyatakan bahwa pelaksanaan program kerja lima tahunan oleh kepala kampung adalah cukup baik dan tidak ada 0,00 responden yang
menyatakan bahwa pelaksanaan program kerja lima tahunan oleh kepala kampung adalah tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
responden menyatakan pelaksanaan program kerja lima tahunan oleh kepala kampung adalah baik.
Pelaksanaan program kerja lima tahunan oleh kepala kampung yang baik
mengandung makna bahwa Kepala Kampung melaksanakan amanat Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah
Desa terdiri atas Kepala Desa dan Perangkat Desa. Kepala Desa adalah pemimpin pemerintah desa, sedangkan perangkat desa adalah unsur
pemerintah desa yang terdiri dari unsur staf, unsur pelaksana teknis, dan unsur wilayah. Perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan perangkat desa
lainnya. Kepala
Kampung dalam
melaksanakan tugas
dan kewajibannya
bertanggungjawab kepada rakyat melalui BPK dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya kepada Bupati dengan tembusan Camat. Sedangkan
perangkat Kampung dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Kampung. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Kampung dan
perangkat Kampung berkewajiban melaksanakan koordinasi atas segala pemerintahan kampung, mengadakan pengawasan, dan mempertanggung
jawabkan pelaksanaan tugas masing-masing secara berjenjang. Apabila terjadi kekosongan perangkat kampung, maka Kepala Kampung atas persetujuan
BPK mengangkat pejabat perangkat kampung. Berdasarkan deskripsi data variabel Kinerja Kepala Kampung Daya Sakti
Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat maka dapat dibuat kategorisasi kinerja Kepala Kampung ke dalam tiga kategori yaitu baik, cukup
baik dan tidak Baik. Kategorisasi tersebut didasarkan pada total jawaban responden Lampiran 2,
di mana nilai interval ditentukan dengan rumus:
I =
K NR
NT
Berdasarkan tabel jawaban responden diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 43 dan nilai terendah adalah 34, sehingga perhitungan nilai intervalnya adalah:
I=
3 34
43
=
3 9
= 3 Berdasarkan nilai interval tersebut maka kategorisasi kinerja Kepala Kampung
Daya Sakti Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah sebagai berikut:
42 – 43 masuk dalam kategori kinerja baik
38 – 41 masuk dalam kategori kinerja cukup baik
34 – 37 masuk dalam kategori kinerja tidak baik
Selanjutnya kategori kinerja Kepala Kampung Daya Sakti Kecamatan
Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat tersebut disajikan pada tabel berikut:
Tabel 39. Kategori kinerja Kepala Kampung Daya Sakti Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat
Kategori Kinerja Rentang Interval
Frekuensi Persentase
Baik 42
– 43 10
14.49 Cukup Baik
38 – 41
50 72.46
Tidak Baik 34
– 37 9
13.04
Jumlah 69
100,00
Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010 Berdasarkan tabel di atas maka diketahui bahwa dari 69 responden, sebanyak
10 14,49 responden menyatakan bahwa Kepala Kampung Daya Sakti Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki kinerja yang
baik, sebanyak 50 72,46 responden menyatakan bahwa Kepala Kampung
Daya Sakti Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki kinerja yang cukup baik dan sebanyak 9 13,04 responden menyatakan
bahwa Kepala Kampung Daya Sakti Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki kinerja yang tidak baik. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa Kepala Kampung Daya Sakti Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki kinerja yang cukup baik.
Kinerja Kepala Kampung Daya Sakti yang cukup baik tersebut mengandung
makna bahwa Kepala Kampung cukup mampu untuk melakukan pembinaan terhadap organisasi kemasyarakatan, melaksanakan Peraturan Kampung,
melaksanakan pemerintahan, melaksanakan pembangunan, melaksanakan pembinaan
masyarakat, melaksanakan
pembinaan perekonomian,
menyelesaikan perselisihan dalam masyarakat, memudahkan proses pengurusan surat menyurat dan administrasi, menerapkan biaya yang wajar
dalam pengurusan surat menyurat dan administrasi, memperhatikan kecepatan proses pengurusan surat menyurat dan administrasi, melayani masyarakat
dengan baik, melaksanakan penganggaran biaya pemerintahan, melaksanakan program kerja tahunan dan program kerja lima tahunan.
D. Pembahasan
Pembahasan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh pengawasan Badan Permusyawaratan Kampung BPK terhadap Kinerja Kepala
Kampung Daya Sakti Kecamatan Tumijajar Tulang Bawang Barat. Besarnya nilai pengaruh tersebut ditentukan dengan menggunakan perhitungan rumus Korelasi
Product Moment menggunakan program SPSS Statistic Program for Social
SciencesProgram Statistik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, dengan hasil perhitungan sebagai berikut:
Tabel 40. Hasil Perhitungan dengan Menggunakan Program SPSS
Correlations
pengawasan kinerja
pengawasan Pearson Correlation 1
.787 Sig. 2-tailed
.004 N
69 69
kinerja Pearson Correlation
.787 1
Sig. 2-tailed .004
N 69
69 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Sumber: Pengolahan Data Penelitian Tahun 2010 Berdasarkan perhitungan di atas, maka diketahui bahwa besarnya hubungan antara
pengawasan BPK dengan kinerja kepala kampung adalah sebesar 0.787 atau 78,7. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Kepala Kampung Daya Sakti
Kecamatan Tumijajar Tulang Bawang Barat berhubungan dengan pengawasan BPK dengan nilai sebesar 78,7. Hasil perhitungan di atas menunjukkan nilai
hubungan yang positif, artinya apabila nilai variabel pengawasan BPK mengalami peningkatan maka nilai variabel kinerja kepala kampung juga akan mengalami
peningkatan, dan besarnya nilai hubungan antara kedua variabel akan mengalami peningkatan.
Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara kedua variabel, maka nilai
korelasi tersebut dibandingkan dalam kriteria koefisien korelasi menurut Sugiyono 2004: 223. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa 0.787 berada
pada skala 0.600 - 0.799 dengan interpretasi korelasi kuat. Hal ini bermakna