Pengerian Model Pembelajaran Role Playing

Ruang lingkup Pendidikan Kewarganaraan adalah sebabagai berikut: 1. Nilai, moral, dan norma serta nilai spiritual bangsa Indonesia dan perilaku yang diharapkan terwujud dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagaimana dimaksud dalam Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. 2. Kehidupan ideology politik, ekonomi, sosial, budaya pertahanan, dan keamanan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonasia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Daryono 1998:237.

B. Pengerian Model Pembelajaran Role Playing

Pembelajaran dengan role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan itu dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Model ini banyak melibatkan siswa dan membuat siswa senang belajar serta metode ini mempunyai nilai tambah yaitu: a dapat menjamin partisipasi seluruh siwa dan member kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuannya dalam bekerjasama hingga berhasil, dan b permainan merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi siswa Prasetyo, 2001. Pembelajaran dengan role playing merupakan suatu aktivitas yang dramatik, biasanya ditampilkan oleh sekelompok kecil siswa, bertujuan mengeksploitasi beberapa mesalah yang ditemukan untuk melengkapi partisipasi dan pengamat dengan pengalaman belajar yang nantinya dapat meningkatkan pemahaman Prasetyo, 2001. Menurut Mulyasa 2005 pembelajaran dengan role playing ada tujuh tahap yaitu pemilihan masalah, pemilihan peran, menyusun tahap- tahap bermain peran, menyiapkan pengamat, tahap pemeranan, diskusi dan evaluasi serta pengambilan keputusan. Model pembelajaran Role Playing atau bermain peran adalah model pembelajaran interaksi sosial yang digunakan untuk menjelaskan peranan, sikap, tingkah laku dan nilai. Dengan cara memainkan peran seolah-olah dalam kejadian sebenarnya. Interaksi social tumbuh dalam situasi buatan. Untuk menumbuhkan perasaan, sikap, perilaku dan nilaidari orang yang berperan dan dapat menerapkannyadalam situasi sebenarnya. Penanaman dan pengembangan aspek nilai, moral, sikap siswa akan lebih mudah dicapai, bilamana siswa secara langsung memainkan atau memerankan perilaku tertentu, dari pada hanya mendengarkan penjelasan , melihat atau mengamati saja. Dalam model pembelajaran role playing akan terjadi hal-hal berikut : a. Para pemain memegang peran yang mewakili dunia kenyataan, dan juga membuat keputusan dalam mereaksi penilaian mereka terhadap setting, dalam permainan mereka temukan sendiri. b. Mereka mengalami perbuatan- perbuatan tiruan yang berhungan dengan keputusan dalam penampilan umum mereka. c. Mereka memonitor hasil kegiatan masing-masing dan diarahkan untuk merefleksi terhadap hubungan antara keputusan –keputusan mereka sendiri dan konsekuensi akhir yang menunjukkan gabungan dari berbagai perbuatan, dengan demikian maka dalam permainan peran para pelaku dapat memperoleh kecakapan bersikap dan bertindak yang sesuai jika menghayati situasi yang sebenarnya. Model pembelajaran role playing baik untuk mengungkap hal –hal sebagai berikut : 1. Pertentangan antar pribadi interpersonal conflicts a. Mengungkapkan perasaan orang-orang yang bertentangan b. Menentukan cara-cara pemecahannya. 2. Hubungan antar kelompok inter group relation mengungkapkan masalah hubungan antar suku, bangsa dan kepercayaan dan sebagainya. 3. Kemelut peribadi individual dilemma kemelut ini timbul bila seorang terpaut antara dua nilai yang berbeda atau antara dua kepentingan yang berbeda. 4. Masalah-masalah lampau ataupun sekarang yang memerlukan pemecahan. Langkah-langkah model pembelajaran role playing sebagai berikut : a Guru menyusun menyiapkan skenario yang akan ditampilkan b Menunjuk beberapa peserta didik untuk mempelajari skenario dua hari sebelum proses pembelajaran. c Guru membentuk kelompok peserta didik yang anggotanya 5 orang. d Guru memberi penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai. e Guru memanggil peserta didik yang sudah ditunjuk untuk memerankan skenario yang sudah dipersiapkan. f Masing-masing peserta didik duduk dikelompoknya, sambil mengamati skenario yang sedang diperagakan. g Setelah selesai pementasan, setiap peserta didik diberi kertas lembar kerja untuk pembahasan. h Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya. i Guru memberikan kesimpulan secara umum. j Evaluasi. k Penutup.

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian digunakan untuk menemukan jawaban secara sistematis. Metodologi merupakan ilmu yang membicarakan tentang metode sedangkan metode penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan teknik – teknik beserta alat – alat sistematis untuk mencapai tujuan. “Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas atau class room action research adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar, sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam kelas secara bersama” Suharsimi Arikunto, 2007: 3. Penelitian ini akan dilakukan untuk menguji cobakan suatu model pembelajaran yaitu model pembelajaran role playing apakah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas VII.i SMP Negeri 1 Panengahan tahun

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII 1 SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 RAJABASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 26 71

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII 1 SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 RAJABASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 70

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS IV SD NEGERI 2 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 16 46

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII.7 SEMESTER GENAP SMP NEGERI 4 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 55

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VII SMP NEGERI 1 PENENGAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 67

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS VII SMP ISLAM KALIANDA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 8 70

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VII SMP TAMAN SISWA GEDONG TATAAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 55

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2 14 84

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 32 82

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS IX.3 SMP NEGERI 1 WAY BUNGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 3 60