Metode Peregangan Kontraksi-Relaksasi PNF Kerangka Pikir Metode Penelitian

Ke dua tangan berada di samping telinga dan ke dua ibu jari sampai menyentuh daun telinga Posisi ke dua kaki merapat Gerakan : Angkat pinggul ke atas secara perlahan Ke dua tangan mengangkat ke atas dan dekatkan dengan kaki

G. Metode Peregangan Kontraksi-Relaksasi PNF

Metode peregangan kontraksi-relaksasi atau dikenal juga dengan proprioceptice neuromusculare facilitation PNF dikembangkan oleh Herman Kabat tahun 1958 Bompa : 1983 . Contoh prosedur metode ini adalah sebagai berikut : pada suatu kelompok otot, pelaku melakukan kontraksi isometric terhadap suatu tahanan yang diberikan oleh temannya; kontraksi isometrik ini dipertahankan selama kira-kira 6 detik; kemudian pelaku melakukan relaksasi otot-otot tersebut dan temannya membantu meregangkan kelompok otot itu dengan metode passive stretching selama 20 detik. Harsono : 1988.

H. Metode Peregangan Statis

Peregangan statis static stretching, yang sebenarnya sudah lama dipraktekan oleh penggemar-penggemar yoga, kini semakin banyak penganutnya dan banyak dilakukan dalam program latihan kesegaran jasmani. Dalam latihan peregangan statis, pelaku mengambil sikap sedemikian rupa sehingga meregangkan suatu kelompok otot tertentu. Harsono : 1988. Misalnya ; sikap tidur telungkup dengan tungkai lurus, tangan diletakkan dibawah dagu, badan dilentingkan ke atas. Sikap sedemikian meregangkan kelompok otot bagian punggung atau sama dengan sikap gerak back up.

I. Kelentukan

Menurut Mahendra 2000:26 kelentukan adalah salah satu komponen fisik yang sangat penting dalam kaitanya dengan prestasi olahraga. Sedangkan menurut JonathKrempel dalam M. Yunus 2000:117 kelentukan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan latihan-latihan dengan amplitudo. Menurut suharjana 2004:9 kelentukan adalah kemampuan persendian untuk bergerak secara leluasa. Kegunaan kelentukan dalam olahraga : 1. Mempermudah dalam penguasaan teknik 2. Mengurangi kemungkinan terjadinya cidera otot dan sendi 3. Seni gerak tercermin dalam kelentukan yang tinggi 4. Meningkatkan kelincahan dan kecepatan gerak.

J. Kerangka Pikir

Menurut Soekanto 1984:24 „kerangka pikir adalah konsep yang memerlukan abstraksi dan hasil pemikiran atau kerangka acuan yang pada dasarnya berdimensi social yang di anggap relevan dengan peneliti‟. Tujuan utama latihan dengan metode peregangan kontraksi-relaksasi dan metode peregangan statis ini adalah untuk meningkatkan kelentukan yaitu merubah kondisi kelentukan g yang belum maksimal menjadi keadaan kelentukan yang maksimal. Karena kelentukan merupakan faktor yang penting dalam melakukan gerak kayang. Bila siswa mengikuti latihan dengan metode peregangan kontraksi- relaksasi dan metode peregangan statis dengan baik serta kemampuan kelentukan meningkat maka terdapat pengaruh yang signifikan pada latihan ini.

K. Hipotesis

Hipotesis menurut Sudjana 2005:219 adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal yang sering dituntut melakukan pengecekannya. Arti pendapat tersebut artinya hipotesis merupakan anggapan sementara yang kemungkinan benar tetapi masih perlu dibuktikan kebenarannya dilapangan melalui penelitian. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah : Ho : Metode latihan kelentukan kontraksi-relaksasi PNF dan kelentukan statis tidak berpengaruh terhadap keterampilan gerak kayang Ha : Metode latihan kelentukan kontraksi-relaksasi PNF dan kelentukan statis berpengaruh terhadap keterampilan gerak kayang

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang di pergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut kartini kartono, 1980:16 menyatakan bahwa metodologi merupakan ajaran-ajaran mengenai metode-metode yang dipergunakan di dalam proses penelitian. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen. Metode eksperimen bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Suharsimi Arikunto, 1996 : 3 sebagai berikut : “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat hubungan kausal antara dua factor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengelimir atau mengurangi atau menyisihkan factor-faktor lain yang bisa mengganggu”. Di atas dijelaskan bahwa metode penelitian eksperimen digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh atau perubahan atau peningkatan yang disebabkan adanya pemberian perlakuan atau treatment. Dalam penelitian ini perlakuan atau Treatment yang berkaitan adalah latihan kelentukan kontraksi-relaksasi PNF dan latihan kelentukan statis.

B. Variable Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN KELENTUKAN STATIS DAN KELENTUKAN DINAMIS TERHADAP KEMAMPUAN GERAK DASAR ROLL KIP PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG

0 5 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR KAYANG DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SUKARAME TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 47

PENGARUH CIRCUIT TRAINING A DAN B TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR GULING LENTING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 30 66

PENGARUH LATIHAN KELENTUKAN KONTRAKSI-RELAKSASI (PNF) DAN KELENTUKAN STATIS TERHADAP KETERAMPILAN GERAK KAYANG PADA SISWA KELAS X.3 SMA NEGERI 1 GADING REJO TAHUN AJARAN 2012/2013

1 58 54

PERBANDINGAN MODEL LATIHAN PEREGANGAN STATIS DAN MODEL LATIHAN PEREGANGAN DINAMIS TERHADAP FLEKSIBILITAS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 7 KOTABUMI TAHUN AJARAN 2012/2013

0 39 60

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPASANGAN DAN BERKELOMPOK TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR KAYANG PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUKADANA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

4 15 130

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTUKAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG PADA SISWA KELAS X SMK YAGSMI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 19 67

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR LONCAT HARIMAU PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 METRO

2 54 70

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PURBOLINGGO LAMPUNG TIMUR

7 54 62

ANALISIS MISKONSEPSI GERAK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20102011

0 2 99