b Berkreasi untuk memperbaiki citra proses pengajaran dan hasil
belajar IPA.
3 Bagi SDN 2 Gulak Galik Bandar Lampung
a Memberikan landasan kebijakan yang akan diambil sebagai upaya
untuk perbaikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
b Meningkatkan Standar Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran
IPA kelas IV. c
Sebagai bahan masukan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. 4
Bagi Peneliti a
Untuk lebih meningkatkan pemahaman dan mengerti langkah- langkah metode belajar dalam menyampaikan pembelajaran IPA
dengan menggunakan media gambar. b
Sebagai bahan masukan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran yang tidak membosankan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendekatan Scientifik
Pendekatan saintifik scientificdisebut juga sebagai pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Karena itu
Kurikulum 2013
mengamanatkan esensi
pendekatan saintifik
dalam pembelajaran.Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih
mengedepankan pelararan induktif inductive reasoning ketimbang penalaran deduktif deductive reasoning. Penalaran deduktif melihat fenomena umum
untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan
secara keseluruhan.Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya
menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum.
Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan
memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode
pencarian method of inquiry harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang
spesifik.Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau
data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah itu lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradidional. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada
pembelajaran tradisional, retensi informasi dari guru sebesar 10 persensetelah 15 menit dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25 persen. Pada
pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi informasi dari guru sebesar lebih dari 90 persen setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual
sebesar 50-70 persen.
2.2. Belajar dan Pembelajaran 2.2.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan
maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Kegiatan belajar tersebut ada
yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di tempat lain seperti di museum, di laboratorium, di hutan dan dimana saja. Belajar merupakan tindakan dan perilaku
siswa yang kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri dan akan menjadi penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.