Pemenuhan Diri self-fulfillment Institusi Sosial socialinstitution
24
melalui system pendidikan.Kenyataan pembangunan yang menempatkan perempuan sebagai tenaga produktif murah dalam upaya memicu pertumbuhan
ekonomi, baik itu dalam suatu perusahaan maupun Negara yang memperkerjakan Buruh ke luar negeri dengan alasan devisa Negara. Diskriminasi upah,
keterbatasan jaminan sosial menyebabkan pekerja perempuan tetap berada dalam posisi marginal Effendi 1995 dalam Argyo Damartoto 2009:21. Lebih jauh ia
mengungkapkan, banyak pekerja perempuan kehilangan pekerjaan akibat pemutusan hubungan kerja. Program jarring pengamanan social yang diintrodusir
pemerintah untuk membantu korban pemutusan hubungan kerja cenderung bias gender.
Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto 2011, sebagai akibat bias gender, beban beban kerja diperkuat lagi dengan pandangan masyarakat bahwa semua pekerjaan
yang dilakukan perempuan dalam rumah tangga dianggap sebagai pekerjaan perempuan. Karenanya dianggap rendah, disbanding jenis pekerjaan yang
dianggap pekerjaan laki-laki dan dianggap tidak produktif sehingga tidak diperhitungkan dalam statistic ekonomi enaga dan sebagai konsekuensinya upah
perempuan lebih rendah disbanding laki-laki, bahkan pada jenis pekerjaan yang sama.Perempuan sesungguhnya mempunyai peran ganda dalam kesehariannya,
dimana perempuan mempunyai perannya sendiri sebagai perempuan normatif dan peran sebagai laki-laki yang menjadi tulang punggung dalam suatu keluarga.
Menurut Mosser 1999 dalam Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, 2011, menyebutkan bahwa perempuan tidak hanya berperan ganda, akan tetapi
perempuan mempunyai triple role triple burden: peran reproduksi, yaitu peran
25
yang berhubungan dengan peran tradisional di sektor domestik; peran produktif, yaitu peran ekonomis disektor publik; dan peran social, yaitu peran di
komunitas.Menurut Fakih 1977 dalam Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, 2011, dalam ilmu sosial yang dikembangkan Robert Merton dan Talcott Parsons,
teori ini tidak secara langsung menyinggung persoalan perempuan, akan tetapi aliran ini berpendapat bahwa masyarakat adalah suatu sistem yang terdiri dari
bagian dan saling berkaitan agama, pendidikan, struktur politik, sampai keluarga dan masing-masing bagian selalu berusaha untuk mencapai keseimbangan dan
keharmonisan sehingga dapat menjelaskan posisi kaum perempuan.