4.3. ANALISIS BIVARIAT
4.3.1. Analisis Perbedaan Skor Pretest dan Posttest Praktik Perawatan Diri
Penderita Kusta pada Kelompok Eksperimen
Perbedaan skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen di analisis dengan menggunakan uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon antara pretest
dan posttest pada kelompok eksperimen diperoleh nilai p=0,005 p0,05, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara skor pretest dan
posttest pada kelompok eksperimen. Hasil uji Wilcoxon tersebut, dapat diartikan ada perbedaan antara praktik perawatan diri sebelum perlakuan pretest dengan
praktik perawatan diri sesudah perlakuan posttest pada kelompok eksperimen.
4.3.2. Analisis Perbedaan Skor Pretest dan Posttest Praktik Perawatan Diri
Penderita Kusta pada Kelompok Kontrol
Perbedaan skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon antara pretest dan
posttest pada kelompok kontrol diperoleh nilai p=0,005 p0,05, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara skor pretest dan
posttest pada kelompok kontrol. Hasil uji Wilcoxon tersebut, dapat diartikan ada perbedaan antara praktik perawatan diri sebelum perlakuan pretest dengan
praktik perawatan diri sesudah perlakuan posttest pada kelompok kontrol.
70
BAB V PEMBAHASAN
5.1. PEMBAHASAN
5.1.1. Perbedaan Skor Pretest dan Posttest Praktik Perawatan Diri Penderita
Kusta pada Kelompok Eksperimen
Perbedaan skor pretest dan posttest praktik perawatan diri penderita kusta pada kelompok eksperimen menggunakan uji Wilcoxon. Pada uji Wilcoxon,
dikatakan ada perbedaan antara praktik sebelum dilakukan perlakuan pretest dengan praktik sesudah dilakukan perlakuan posttest apabila nilai p0,05
Sujarweni, 2012:115. Hasil uji Wilcoxon, skor praktik perawatan diri sebelum perlakuan pretest
dan skor praktik perawatan diri sesudah perlakuan posttest pada kelompok eksperimen diperoleh nilai p=0,005. Karena nilai p=0,005 0,05 maka Ho ditolak,
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara praktik perawatan diri sebelum perlakuan pretest dengan praktik perawatan diri sesudah perlakuan posttest
pada kelompok eksperimen. Responden penelitian pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan
praktik perawatan diri kusta. Dari 10 responden kelompok eksperimen, sebelum diberikan perlakuan terdapat 9 responden dikategorikan kurang dalam melakukan
praktik perawatan diri kusta dan 1 responden dikategorikan cukup melakukan praktik perawatan diri kusta tetapi tidak rutin setiap hari. Sesudah diberikan