dengan perilaku perawatan luka kusta pada penderita kusta di Puskesmas Sukolilo II Kabupaten Pati.
2.1.3.8. Peran Petugas Kesehatan
Petugas kesehatan tidak dapat melakukan sendiri penanggulangan cacat secara rutin. Jika mereka menemui pasien dengan masalah khusus kecacatan,
petugas kesehatan dapat mengupayakan dengan persetujuan atasan atau supervisor intervensi khusus terhadap pasien tersebut PPPL,2012:137. Pengobatan kusta
yang efektif dapat diberikan melalui pelayanan Puskesmas yang menyeluruh dari Puskesmas, dalam hal ini Puskesmas diharapkan selalu tanggap terhadap segala
permasalahan yang dialami oleh penderita kusta Susanto, 2013:177. Berdasarkan penelitian Saogi dkk 2014, diperoleh hasil bahwa variabel yang
berhubungan dengan perawatan diri yaitu peran petugas kesehatan p value =0,032.
2.1.3.9. Peran Keluarga
Keluarga memberikan perawatan pada penderita kusta sesuai dengan tugas- tugas yang dilakukan didalam keluarga. Perawatan kusta oleh keluarga merupakan
intervensi yang dilakukan oleh keluarga dalam memfasilitasi dan membantu penderita kusta yang menjalani pengobatan di Puskesmas. Keluarga sebagai suatu
kelompok yang dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan, atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan Susanto, 2013:145-146. Berdasarkan hasil
penelitian Mahanani 2013, terdapat hubungan anatara peran keluarga p value = 0,023 0,05 dengan perawatan diri kusta pada penderita kusta.
2.1.3.10. Penyuluhan
Menurut Artiningsih 2007, Pentingnya penyuluhan bagi keluarga penderita kusta agar dapat melakukan perawatan dirumah sendiri secara
benar tanpa tergantung kepada pemberian pelayanan kesehatan dan melakukannya secara rutin. Pada kenyataannya banyak keluarga yang masih
belum tahu akan pentingnya perawatan penderita kusta, mereka tidak tahu bagaimana cara melakukan perawatan perawatan dan fungsi dari perawatan
penderita kusta, banyak keluarga yang tidak melakukan perawatan penderita kusta karena faktor ketidaktahuan. Hasil penelitian Artiningsih 2007,
menunjukkan hasil α = 0.05 diperoleh r = 0.303 dapat disimpulkan adanya pengaruh pemberian penyuluhan tentang perawatan penderita kusta yang
benar pada keluarga terhadap perawatan penderita kusta.
2.1.3.11. Pelatihan Perawatan Diri Kusta
Barry Chusway 199:114 dalam Slamet 2013:24, menjelaskan bahwa Pelatihan adalah suatu proses terencana untuk mengubah sikap, pengetahuan atau
tingkah laku keahlian melalui pengalaman, untuk mencapai kinerja yang efektif dalam kegiatan atau sejumlah kegiatan. Hasil penelitian Slamet 2013,
menyimpulkan bahwa Pelatihan petugas berpengaruh positif terhadap kinerja penanganan pasien kusta di Puskesmas se-Kabupaten Ciamis Tahun 2013.
2.1.3.12. Fasilitas Perawatan Diri