13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. LANDASAN TEORI
2.1.1. Penyakit Kusta
2.1.1.1. Definisi Penyakit Kusta
Penyakit kusta adalah suatu penyakit infeksi granulomatosa menahun yang disebabkan oleh organisme intraseluler obligat Mycobacterium leprae, kuman ini
menyerang kulit, mukosa, saluran nafas, sistem retikuloendotelial, mata, otot, tulang, dan testis. Penyakit kusta dinamakan juga sebagai Lepra, Morbus Hansen,
Hanseniasis, Elephantiasis Graecorum, Satyriasis, Lepra Arabum, Leontiasis, Kushta, dan Mal De San Lazar Amiruddin, 2012:11.
Penyakit kusta yang diderita oleh suatu kelompok di masyarakat merupakan suatu penyakit communicable disease atau menular. Penderita kusta dapat
menularkan penyakit kepada masyarakat di sekitar yang ditentukan oleh faktor lingkungan dan imunitas Susanto, 2013:19.
Penyakit kusta apabila tidak didiagnosis dan diobati secara dini dapat menyebabkan cacat pada mata, tangan,
dan kaki Naik et al, 2011 dalam Susanto, 2013:20. Penyakit kusta merupakan salah satu manifestasi kemiskinan karena
kenyataannya sebagian besar penderita kusta berasal dari golongan ekonomi lemah. Penyakit kusta bila tidak ditangani dengan cermat dapat menyebabkan
cacat, dan keadaan ini menjadi penghalang bagi pasien kusta dalam menjalani
kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial ekonominya Widoyono, 2008:37.
2.1.1.2. Penyebab Kusta
Penyakit kusta adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae, untuk pertama kali ditemukan oleh G.H. Armauer Hansen pada tahun
1873. Mycobacterium leprae waktu pembelahannya sangat lama yaitu 2-3 minggu, diluar tubuh manusia dalam kondisi tropis kuman kusta dari sekret
nasal dapat bertahan sampai 9 hari. pertumbuhan optimal in vivo kuman kusta pada tikus pada suhu 27°-30°C Depkes RI, 2012:8-9. Mycobacterium leprae
bersifat tahan asam dan gram positif. Mycobacterium leprae merupakan parasit obligat intraseluler dan terutama berada pada makrofag. Mycobacterium leprae
mempunyai ukuran panjang 2-7 mikrometer dan lebar 0,3-0,4 mikrometer. Mycobacterium leprae mempunyai dinding sel yang banyak mengandung lemak
dan lapisan lilin, sehingga mengakibatkan bakteri ini tahan asam Susanto, 2013:21.
2.1.1.3. Penularan Kusta