2 Tanda-tanda pada saraf 1 Nyeri tekan atau spontan pada saraf.
2 Rasa kesemutan, tertusuk-tusuk dan nyeri pada anggota gerak. 3 Kelemahan anggota gerak dan atau wajah.
4 Adanya cacat deformitas. 5 Luka ulkus yang sulit sembuh.
3 Lahir dan tinggal didaerah endemis kusta dan mempunyai kelainan kulit yang tidak sembuh dengan pengobatan rutin, terutama bila terdapat keterlibatan saraf
tepi. Tanda tersebut merupakan tanda-tanda tersangka kusta dan belum dapat
digunakan sebagai dasar diagnosis penyakit kusta. Tanda-tanda utama tersebut dapat tetap ditemukan pada penderita yang sudah sembuh atau release from
treatment RFT. Anamnesis yang teliti perlu dilakukan untuk menghindari pengobatan ulang yang tidak perlu.
2.1.1.5. Klasifikasi Kusta
Klasifikasi atau tipe penyakit kusta bertujuan untuk menentukan jenis pengobatan, lama pengobatan, dan perencanaan logistik. Klasifikasi penyakit
kusta didasarkan pada manifestasi klinis yaitu jumlah lesi, jumlah saraf yang terganggu, dan hasil pemeriksaan kerokan jaringan kulit BTA positif atau
negatif Depkes RI, 2012:72. Menurut James et al 2011 dalam Susanto 2013:26, penyakit kusta diklasifikasikan dengan skala Ridley dan Jopling
berdasarkan kondisi klinis, bakteriologis, imunologis, dan histopatologis.
Tabel 2. 1. Klasifikasi Penyakit Kusta Berdasarkan Skala Ridley dan Jopling
Tuberculoid TT
Bordeline Tuberculoid
BT Bordeline
BB Bordeline
Lepromatous BL
Lepromatous LL
Lesi 1-3
Sedikit Sedikit atau
banyak dan simetris
Banyak Banyak dan
simetris
Basil smear
1+ 2+
3+ 4+
Tes lepromin
3+ 2+
+ +
Histologi
Sel epitel berkurang, kerusakan saraf, sarkoid seperti granuloma.
Peningkatan histiocytes, sel busa, granuloma seperti
xanthoma.
Sumber: Susanto, 2013:26 Depkes RI 2012:72-73 klasifikasi penderita kusta dibagi 2 tipe yaitu tipe
Pausibasiler PB dan tipe Multibasiler MB. Pedoman utama untuk menentukan klasifikasi penyakit kusta menurut WHO adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 2. Tanda Utama Kusta pada Tipe PB dan MB
Tanda Utama Pausi Basiler PB
Multi Basiler MB
Bercak kusta Jumlah 1-5
Jumlah 5 Penebalan saraf tepi disertai gangguan
fungsi mati rasa dan atau kelemahan otot, didaerah yang dipersarafi saraf
yang bersangkutan.
Hanya 1 saraf Lebih dari 1 saraf
Kerokan jaringan kulit BTA negatif
BTA positif
Sumber: Departemen Kesehatan RI, 2012:73 Tanda lain yang dapat dipertimbangkan dalam penentuan klasifikasi penyakit
kusta adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 3. Tanda lain untuk Klasifikasi Kusta Tipe PB dan Tipe MB
PB MB
Distribusi Unilateral atau bilateral
asimetris Bilateral simestris
Permukaan bercak Kering, kasar
Halus, mengkilap Batas bercak
Tegas Kurang tegas
Mati rasa pada Bercak Jelas
Biasanya kurang jelas Deformitas
Proses terjadi lebih cepat Terjadi pada tahap lanjut
Ciri-ciri khas -
Madarosis, hidung pelana, wajah singa facies
leonina, ginekomastia pada laki-laki.
Sumber: Departemen Kesehatan RI, 2012:73
2.1.1.6. Pengobatan Kusta