18
2.1.1.5 Strategi Implementasi Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter bukan berdiri sendiri, melainkan merupakan suatu nilai yang menjadi satu kesatuan dengan setiap mata pelajaran di sekolah.
Proses pendidikan karakter tidak dapat langsung dilihat hasilnya dalam waktu yang singkat, tetapi memerlukan waktu dan proses yang konsisten.
Fitri 2012: 45 menyatakan bahwa pendidikan karakter dapat diimplementasikan melalui beberapa strategi yang meliputi:
1 Pengintegrasian nilai dan etika dalam setiap mata pelajaran.
2 Internalisasi nilai positif yang ditanamkan oleh setiap warga
sekolah kepala sekolah, guru, dan orang tua. 3
Pembiasaan dan latihan. 4
Pemberian contoh atau teladan. 5
Penciptaan suasana berkarakter di sekolah. 6
Pembudayaan. Pendidikan karakter di sekolah sangat dipengaruhi oleh perilaku guru.
Seorang guru memerlukan stategi dalam memasukan pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran. Fitri 2012: 46 menyatakan bahwa strategi
pembelajaran pendidikan karakter dapat dilihat dalam lima bentuk integrasi yaitu:
1 Integrasi ke dalam mata pelajaran.
2 Integrasi melalui pembelajaran tematik.
3 Integrasi melalui penciptaan suasana berkarakter dan pembiasaan.
4 Integrasi melalui kegiatan ekstrakulikuler
19 5
Integrasi antara program pendidikan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
2.1.1.6 Suber Nilai Karakter
Nilai-nilai karakter yang perlu ditanamkan kepada anak-anak adalah nilai-nilai universal yang mana seluruh agama, tradisi dan budaya
pasti menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut. Nilai-nilai universal ini harus dapat menjadi perekat bagi seluruh anggota masyarakat walaupun
berbeda latar belakang budaya, suku dan agama. Kementerian Pendidikan Nasional 2010: 7-8, yang menyebutkan
nilainilai pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut:
1 Agama: Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama.
Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara
politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai
pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
2 Pancasila: Negara Kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas
prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945
dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
20 menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum,
ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik
menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara. 3
Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya
yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam
komunikasi antar anggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan
budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.
4 Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang
harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan
pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia.
21
2.1.1.7 Nilai Karakter