Validitas internal Kredibilitas Teknik Keabsahan Data

52 Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 Pada Badan Pertanahan Kota Bandar Lampung. d. Membicarakan dengan orang lain peer debriefing, Mendiskusikan hasil data dengan orang lain yang paham dengan penelitian yang sedang dilakukan yaitu mengenai pelayanan pemetaan tematik dan nilai tanah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 Pada Badan Pertanahan Kota Bandar Lampung. e. Menganalisis kasus negatif, menganalisis kasus negatif maksudnya adalah mencari kebenaran dari suatu data yang dikatakan benar oleh suatu sumber data tetapi ditolak oleh sumber yang lainnya yang berhubungan dengan pelayanan pemetaan tematik dan nilai tanah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 Pada Badan Pertanahan Kota Bandar Lampung. f. Menggunakan bahan referensi sebagai pembanding dan untuk mempertajam analisa data mengenai pelayanan pemetaan tematik dan nilai tanah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 Pada Badan Pertanahan Kota Bandar Lampung. g. Mengadakan member check. Tujuan mengadakan member check adalah agar informasi yang telah diperoleh dan yang akan digunakan dalam penulisan laporan dapat sesuai dengan apa yang dimaksud oleh informan, dan key informan. Untuk itu dalam penelitian ini member check dilakukan setiap akhir wawancara dengan cara mengulangi secara garis besar jawaban atau pandangan sebagai data berdasarkan catatan peneliti tentang 53 apa yang telah dikatakan oleh responden. Tujuan ini dilakukan adalah agar responden dapat memperbaiki apa yang tidak sesuai menurut mereka, mengurangi atau menambahkan apa yang masih kurang. Member check dalam penelitian ini dilakukan selama penelitian berlangsung-sewaktu wawancara secara formal maupun informal berjalan mengenai pelayanan pemetaan tematik dan nilai tanah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 Pada Badan Pertanahan Kota Bandar Lampung.

2. Validitas Eksternal Transferabilitas

Validitas eksternal berkenaan dengan masalah generalisasi, yakni sampai dimanakah generalisasi yang dirumuskan juga berlaku bagi kasus-kasus lain diluar penelitian. Dalam penelitian kualitatif, peneliti tidak dapat menjamin keberlakuan hasil penelitian pada subyek lain. Hal ini disebabkan karena penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk menggeneralisir, karena dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan sampling acak, atau senantiasa bersifat purposive sampling. Langkah yang dilakukan dalam validitas eksternal dengan memaparkan secara umum mengenai proses pelayanan pemetaan tematik dan nilai tanah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 Pada Badan Pertanahan Kota Bandar Lampung

3. Dependabilitas

Dependabilitas atau reliabilitas instrumen adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan 54 ulang terhadap gejala yang sama dengan alat pengukur yang sama. Untuk dapat mencapai tingkat reliabilitas dalam penelitian ini, maka dilakukan dengan teknik ulang atau check rechecks dari kegiatan pelayanan pemetaan tematik dan nilai tanah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 Pada Badan Pertanahan Kota Bandar Lampung.

4. Objektivitas

Dalam penelitian kualitatif peneliti harus berusaha sedapat mungkin memperkecil faktor subyektifitas. Penelitian akan dikatakan obyektif bila dibenarkan atau di confirm oleh peneliti lain, maka obyektifitas diidentikkan dengan istilah confirmability dimana pelayanan pemetaan tematik dan nilai tanah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 Pada Badan Pertanahan Kota Bandar Lampung juga ungkapkan oleh masyarakat yang melakukan pemetaan tematik dan nilai tanah.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa 1. Penyelenggaraan pelayanan pemetaan tematik dan nilai tanah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 di Kota Bandar Lampung melalui pendekatan sporadik yang berdasarkan permohonan masyarakat kurang baik, karena selama ini pelayanan yang diberikan dirasakan masih cukup rumit bagi masyarakat. 2. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan pelayanan pemetaan tematik dan nilai tanah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 yang ada di Kota Bandar Lampung adalah pelayanan pengurusan dokumen-dokumen dihadapkan pada mekanisme dan prosedur pelayanan yang kurang sinkron antara tersedianya data yang dimiliki, adanya proses pelayanan yang berbelit-belitnya kondisi pelayanan dan warga yang dilayani merasakan adanya diskriminasi pada waktu pelayanan, bahkan biaya pelayanan seperti adanya biaya administrasi yang bersifat tidak sesuai dengan prosedur yang ada.

B. Saran

Pada kesempatan ini penulis mengemukakan beberapa saran yang dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang dalam usaha pemerintah Kota Bandar Lampung khususnya aparat Kota Bandar Lampung dalam memberikan pelayanan khususnya pelayanan pemetaan tematik dan nilai tanah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 kepada masyarakat. Saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut: 1. BPN Kota Bandar Lampung seharusnya memberikan pendidikan teknis maupun non teknis kepada pegawai melalui kerjasama dengan lembaga lain untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan melalui kerjasama dengan instansi lain untuk menyelenggarakan pelatihan. 2. BPN Kota Bandar Lampung seharusnya meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada masyarakat khususnya pada pelayanan pemetaan tematik dan nilai tanah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 melalui sosialiasi tentang pelayanan pemetaan tematik dan nilai tanah kepada masyarakat. Serta memnialisir faktor-faktor penghambat pelaksanaan kegiatan pelayanan pelayanan pemetaan tematik dan nilai tanah serta tetap harus berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010.

Dokumen yang terkait

Implementasi Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : Per-09/MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (Analisis Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance di Lingkungan Int

3 148 90

Analisis Kesesuaian Pencatatan dan Pelaporan Keuangan pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

4 84 92

Proses Pelaksanaan Peraturan Walikota Medan Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi BadanPenanaman Modal Kota Medan (Studi Pada Pengawasan Badan Penanaman Modal Kota Medan)

0 124 257

Dampak Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm) Dan Penerimaan Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 4 Ayat 2pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

14 149 189

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

8 130 133

Peran DPRD Dalam Fungsi Pembentukan Peraturan Daerah (Studi pada DPRD Provinsi Sumatera Utara Priode 2010 – 2011)Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara

1 40 115

“Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame

8 145 136

Pandangan Kritis Eksistensi Pasal 32 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Atas Sertipikat Hak Atas Tanah (Studi Kasus Di Kota Medan)

6 132 159

Peranan Program Rekapitalisasi Terhadap Perbankan Ditinjau Dari Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998

6 58 93

Perlindungan Hukum Yang Diberikan Oleh Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Kepada Pemegang Sertifikat Hak Atas Tanah (Studi Kasus Di Kantor Pertanahan Kota Medan)

0 42 159