2.4. Hubungan Cahaya dan Ruang
Ruang selalu melingkupi keberadaan manusia. Melalui pewadahan ruanglah manusia bergerak, melihat bentuk-bentuk dan benda-benda, mendengar suara-suara,
merasakan angin bertiup, mencium bau semerbak bunga-bunga kebun yang mekar. Itulah ruang seperti kayu atau batu, meskipun sifatnya tak berbentuk. Pada ruang,
bentuk visual, kualitas cahaya, dimensi dan skala ditentukan oleh batas-batas yang telah ditentukan oleh unsur-unsur bentuk.
Ruang ada disebelah dalam dan luar bangunan, disekitar dan diantara bangunan-bangunan. Itulah elemen dimana manusia bereaksi apabila mengalami
lingkungan mereka. Maka dari itu, untuk menciptakan sistem pencahayaan yang berhasil,
perancang harus mengerti beberapa aspek dari persepsi manusia, sebagai berikut : Relativity of Brightness
Nilai absolut untuk penerangan brightness adalah luminasi, namun manusia menilai terang dari suatu objek relatif dengan penerangan dari sekelilingnya.
Brightness Constancy Untuk membuat nalar dari lingkungan visual, otak harus melakukan penyesuaian
terhadap apa yang dilihat mata. Kemampuan otak untuk mengabaikan perbedaan
pencahayaan pada kondisi tertentu disebut brightness constancy
Color Constancy Kemampuan otak untuk menghapus perbedaan warna yang disebabkan oleh
perbedaan pencahayaan disebut color constancy. Kemampuan ini memiliki implikasi
survival yang penting karena jika tidak maka tidak dapat mengenali rumah sendiri bila pulang pada waktu yang berbeda. Namun color constancy tidak dapat digunakan
bila lebih dari satu tipe sumber cahaya digunakan secara simultan
Fenomena persepsi warna lainnya Warna-warna hangat merah, oranye dan kuning terlihat lebih dekat pada mata,
sementara warna-warna dingin biru, hijau dan abu-abu gelap terlihat lebih jauh. Maka pemilihan warna dinding dapat membuat ruang menjadi lebih luas atau lebih
sempit. Efek Foreground
Otak selalu berusaha untuk memilah sinyal visual dari gangguan visual. Bila hal ini menjadi sulit atau tidak mungkin, maka pemandangan tersebut dirasakan
mengganggu. Teori Gestalt
Tujuan melihat adalah untuk mengumpulkan informasi. Otak senantiasa mencari pola-pola yang dimengerti. Pencarian otak terhadap pengertian keseluruhan dari
bagian-bagian terpisah disebut teori gestalt. Sebuah rancangan pencahayaan yang berhasil bukanlah bila setiap bagiannya dirancang dengan baik, namun bila
keseluruhan komposisi rancangan merupakan satu kesatuan utuh yang memiliki arti dan tidak mengganggu.
2.5. Pemanfaatan Pencahayaan Alami Dalam Arsitektur