Bentuk Dan Massa Bangunan

2.6. Bentuk Dan Massa Bangunan

Menurut Mary Guzowski Rancangan Massa Bangunan yang bijaksana selalu memperhatikan pemanfaatan pencahayaan alami untuk menghemat biaya, cara perawatan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk iluminasi. Banyak preseden yang berkembang pada bangunan sekolah dari abad 19 dan awal abad 20 yang mengungkapkan strategi pencahayaan alami yang sukses melalui Massa Bangunan yang tipis, atrium, lightwells dan courtyard. Strategi ini digunakan untuk memanfaatkan pencahayaan alami, mengurangi kelebihan kontras dari cahaya secara sepihak satu-sisi, menambah distrbusi pencahayaan alami, dan memberikan view yang baik. Beragam konfigurasi untuk pencahayaan diantaranya bentuk L, bentuk U, Donut, dan bentuk tipis linear. Bentuk Linear Massa Bangunan dengan konfigurasi linear memiliki rasio panjang-lebar yang menempatkan sidelighting dengan batasan yang cukup. Orientasi menjadi sangat penting karena satu aspek dari bangunan lebih panjang dari aspek lainnya. Bila panjang memiliki orientasi ke arah Timur-Barat, pencahayaan alami dapat dipasangkan dengan pemanasan pasif atau pendinginan menurut musim. Berlawanan apabila panjang memiliki orientasi ke arah sumbu Utara-Selatan, dapat membentuk simetri, antara bentuk bangunan dan pergerakan matahari Timur-Barat, dimana mengacu kepada pergerakan matahari harian. Pada orientasi yang lain, lokasi jendela membutuhkan pertimbangan secara hati-hati di dalam konteks luminasi dan objek termal. Apabila Bentuk Linear memiliki aspek panjang dan pendek, kesempatan yang berbeda pada setiap sisi bangunan. Tergantung kepada orientasi, iklim, arah mata angin, dan program, setiap façade mungkin ditampilkan secara berbeda untuk memasukkan atau mengendalikan pencahayaan, pemanfaatan matahari, dan ventilasi. Gambar 10. Plan of the Carmel Mountain Ranch Library M.W.Steele Gambar 11. Section of the Carmel Mountain Ranch Library M.W.Steele Gambar 12. Exterior view of the Newton Library Bentuk Terpusat Bentuk Terpusat memiliki internal core yang secara tipikal sebuah focal point disekitarnya dimana ruang yang lain terorganisasi. Kecenderungan kepada fokus internal, dimana melihat bagian sebaik melihat bagian dalam. Massa Bangunan yang tebal dihasilkan dari pemusatan dimana secara umum sama dengan rasio panjang- lebar. Biasanya untuk mengurangi kedalamna yang nyata dari bentuk terpusat dengan memasukkan atrium, lightwells atau courtyard, secara keseluruhan cenderung menjadi focal point dari bangunan. Bentuk Terpusat mungkin hanya menggunakan satudari strategi ini, meskipun tidak biasa untuk menemukan atrium, lightwells atau courtyard pada bangunan yang sama, profil bangunan yang tipis dan zoning aktivitas luminasi secara hati-hati penempatan wilayah servis, gudang dan sirkulasi pada interior melawan pencahayaan didekat selubung batas dapat membantu untuk menyediakan pencahayaan. Dimana massa yang tebal dengan banyak lantai tidak dapat dihindarkan pada lokasi, programmatic, estetika dan perhatian ekonomis, Massa harus skulptur untuk memaksimalkan pencahayaan. Gambar 13. View of an atrium in the Center for British Art and Studies Bentuk Cluster Bentuk Bangunan Cluster tidak terpisahkan lebih sedikit sulit untuk pencahayaan alami dibandingkan Bentuk Bangunan Tebal. Karena Bentuk Cluster adalah susunan dari rangkaian massa-massa kecil dalam beragam konfigurasi, wilayah permukaan yang luas sangat baik untuk toplighting atau sidelighting. Ruang negative antara massa bagian dalam dan bagian luar dan sayap bangunan dapat juga digunakan untuk menghasilkan dan membawa cahaya menuju ruang yang bersebelahan. Gambar 14. Plans of the TypeVariant House Gambar 15. Façade detail of Rainbow Shores Richard Stinger

2.7. Pengertian Ruang Kelas Ruang Perkuliahan