Persepsi Studi Banding Bangunan Akademis pada

dinding. Iluminasi bilateral atau pemantulan permukaan dapat digunakan untuk mengalahkan pengaruh ini dilakukan pada Aalto’s Seinajoki Library. Detail Jendela Detail Jendela memperhatikan kedalaman jendela, karakteristik seksional dan material. Kedalaman jendela memiliki dampak signifikan kepada hubungan antara bagian luar dan bagian dalam-jendela yang lebih kedalam pembeda yang lebih baik. Apabila kedalaman jendela ditambah, adalah juga kesempatan yang terbaik untuk menggunakan seksi jendela untuk merubah, memantulkan, atau mendistribusikan ulang pencahayaan alami. Sebaliknya, apabila Massa Bangunan dikurangi, cahaya menjadi lebih mudah dipantulkan dari permukaan ruang yang bersebelahan lebih dari sekitar jendela. Penyaring cahaya tambahan menjadi menambah pentingnya untuk banyak programdan iklim dengan mengurangi Massa Dinding.

2.9. Persepsi

Menurut Kamus Inggris-Indonesia Perception nounkata benda adalah penglihatan, tanggapan daya memahami atau menanggapi Dalam ilmu psikologi dan cognitif, persepsi diartikan sebagai sebuah proses untuk memperoleh, menginterpretasi, memilih dan mengorganisasi informasi yang berhubungan dengan panca indera stimulus. Kata persepsi “perception” berasal dari bahasa Latin “capere” yang berarti to take atau mengambil makna awal secara lengkap completely. Persepsi perception merupakan salah satu elemen dalam proses komunikasi yang berarti makna lisan atau tulisan yang diberi oleh penghantar kepada penerima, dipengaruhi perkara yang dilihat, pengalaman, sistem nilai dan tahap kematangan seseorang. Jenis-jenis persepsi 1. Amodal perception Amodal perception adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan persepsi struktur fisik secara penuh disaat hanya sebagian yang dipersepsikan. Sebagai contoh meja akan dipersepsikan sebagai struktur volumetrik yang lengkap meskipun hanya sebagian dari meja yang terlihat. 2. Colour perception Colour perception adalah kemampuan mempersepsi warna yang ada pada tubuh mamalia melalui color receptors yang berisi pigmen-pigmen dengan spectral sensitivities yang berbeda. 3. Depth perception Depth perception adalah kemampuan visual untuk mempersepsi dunia dalam wujud tiga dimensi. Depth perception memberikan kemampuan untuk melihat gambaran objek pada jarak tertentu secara akurat. Hubungan sudut pandang dengan jarak objek pengamatan amat berpengaruh sekali bagi pengguna ruang kelas. Hal ini berhubungan langsung dengan tingkat kenyamanan visual dan apresiasi pengguna ruang kelas. Gambar 20. Hubungan sudut pandang dengan jarak objek pengamatan

2.10. Studi Banding Bangunan Akademis pada

University of Petroleum and Minerals University of Petroleum and Minerals terletak di Dhahan Saudi Arabia oleh arsitek Caudill Rowlett Scott dan memanfaatkan jasa Benjamin H. Evans, AIA sebagai daylighting consultant. Model tes digunakan untuk menentukan ukuran skylight dan jenis skylight. Bagian tipikal dari bangunan dipilih sebagai eksperimen. Model dibuat dengan skala 1 : 20. karakteristik light – reflecting pada dinding, lantai, kolom dan permukaan langit-langit diduplikasi pada model dengan cat yang tepat. Bagian kaca pada interior kantor disimulasikan dengan cat abu-abu yang memiliki pemantulan 25 . Model yang ditampilkan hanya sebagian dari keseluruhan bangunan. Untuk percobaan, area ini telah dilengkapi dengan penutup berupa enclose untuk mencegah masuknya cahaya yang tidak dibutuhkan. Dinding penutup, disepanjang sisi samping dari model dicat untuk mencapai pemantulan 25 untuk mensimulasikan cahaya pada ruang terbuka. Skylight pada model dibuat dengan skala, dengan diameter membuka 1,2 meter dan pada bagian atas ditutup dengan flat plastik transparan yang memiliki nilai transmisi 49 . Material flat ini mendekati bentuk kubah skylight dari plastik padat. Tes diadakan dinegara bagian Blackburg, Virginia yang dapat disamakan dengan Saudi Arabia. Untuk memperkirakan matahari dan langit Saudi yang diperkirakan akan menghasilkan iluminasi 12.000 footcandles pada bidang horizontal dibagian atap, faktor perkalian diterapkan pada level cahaya yang diukur pada model. Hasil pada tes daylighting ditunjukkan pada tabel 1. Kolom 1 memberikan ukuran level cahaya dengan model dasar skylight Ø 1,2 meter; lapisan transmisi skylight 49 dengan iluminasi dari matahari dan langit pada atap horizontal Eh 6000 foot candles 2. Kolom 2 mengindikasikan jumlah level cahaya pada model untuk bidang atap, level iluminasi 12.000 footcandles 3. Kolom 3 mengindikasikan jumlah level cahaya pada Ø skylight lebih kecil 4. Kolom 4 mengindikasikan level cahaya yang dihasilkan bukaan skylight lebih kecil dan faktor transmisi skylight lebih rendah 69 Gambar 21. Cara pengukuran Illuminasi dalam ruang Tabel 1. Hasil Pengukuran Illuminasi L pada lantai ruang DAYLIGHT TEST RESULTS – University of Petroleum and Minerals 11:20 A.M. Solar Time – October 29 41 o True Sun Altitude 13 o Sun Azimuth POSITION 1 MEASURED Eh = 6.600 d = 1,2 m t = 49 2 CALCULATED Eh = 12.000 d = 1,2 m t = 49 3 CALCULATED Eh = 12.000 d = 1,0 m t = 49 4 CALCULATED Eh = 12.000 d = 1,0 m t = 49 L eve l 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14,3 12,7 5,8 20,5 17,2 6,9 9,6 8,8 2,9 16,7 14,1 3,6 26,1 23,2 10,5 37,3 31,2 12,5 17,4 15,9 5,2 30,2 25,5 6,5 18 16 7 26 22 9 12 11 4 21 18 5 25 23 9 37 31 13 17 15 6 30 25 7 L eve l 4 A B C D E F G H 30,1 39,5 33,6 30,1 15,6 27,7 36,9 8,7 54,3 71,2 60,5 54,2 28,1 49,8 66,5 15,7 38 49 42 38 20 35 46 11 54 69 59 54 28 49 65 15 Eh = Illumination on horizontal roof t = Transmission factor of skylight d = Diameter of skylight Sumber : Benyamin H. Evans; Daylight in Architecture, Mc Graw-Hill, 1981 Gambar 22. The Model of Test Site Gambar 23. Model Tes Zach Elementary School Fort Collins, Colorado Report of Daylighting Measure Impacts Gambar 24. Typical North Classroom pada Zach Elementary Zach Elementary School berlokasi di Fort Collins, Colorado, Amerika Serikat, dibuka tahun 2002 dan menampilkan rancangan ruang kelas dengan prinsip pencahayaan alami. Pencahayaan BuatanElectric lighting dikendalikan satu dari dua set photosensors diatap bangunan, tergantung pada kelas tersebut menghadap Utara atau Selatan. Ruang kelas memiliki tinted view dan clerestory windows, dengan overhangs membentuk shade pada bagian Selatan clerestory windows. Pemandangan Jendela pada sisi Utara dan clerestory windows pada sisi Selatan memiliki Venetian blinds; Pemandangan Jendela pada sisi Selatan memiliki peneduh melengkung yang berlubangperforated roller shades. Slop langit-langit berada pada jendela untuk menambah reflektivitas ke dalam ruang kelas. Rancangan Bangunan yang membagi penggunaan listrik pada empat ruang kelas. Ruang 121 dan 133 terletak pada lantai ke dua pada sisi bagian Utara bangunan dan dikendalikan oleh photo sensor. Ruang 140 dan 141 adalah yang terbesar, ruang kelas Tk di ground-floor terletak pada sisi Selatan bangunan dan dikendalikan oleh kendali photosensor sisi Selatan. Pencahayaan untuk setiap ruang kelas berisi bank of windows pada satu dinding, parallel dengan dinding ini, empat baris lampu OSI T8841. Gambar 25. Finelite Series 4 Pendant Fixture Demonstrating Bi-Level Control Lampu ini terdapat didalamnya 4 2-lamp 277V Finelite Series 4 directindirect fluorescent pendant fixtures dengan with static ballasts dan lubang reflector dari besiperforated metal reflector sayap yang secara langsung uplight menuju langit-langit. Lampu dioperasikan dengan kendali photosensor two-stage dan dua switches, disiapkan kendali dua lapisbi-level control pada setiap fixture. Switch pertama mengoperasikan baris lampu manual. Switch kedua mengoperasikan baris lampu photocontrol, yang mana akan aktif tergantung pada jumlah cahaya matahari yang tersedia. Secara khusus, photosensors akan mematikan baris exterior atas perasa jumlah pencahayaan alami yang cukup kendali level 1, dan akan mematikan baris interior sebagai peningkatan pencahayaan alami kendali level 2. Gambar 26. Section View Of Classroom Showing Lamp Placement And Sloped Ceilings Gambar 27. Typical Switching Diagram Gambar 28. South Classroom at Zach Elementary Pada ruang 140 dan 141, yang terbesar, ada dua baris tambahan lampu manual, dan switches terpisah untuk setiap baris lampu photo-control. High Performance Schools Workshop Twenhofel Middle School Gambar 29. Twenhofel Middle School Gambar 30. Campus Plan Gambar 31. Floor Plan Gambar 32. Roof Plan Gambar 33. Typical Classroom Gambar 34. Commons Gymnasium Keuntungan Berpenampilan TinggiLebih Baik: 1. Penampilan siswa yang lebih baik 2. Meningkatkan kehadiran rata-rata per hari 3. Meningkatkan kepuasan dan daya ingat guru 4. Mengurangi biaya energi dan operasional 5. Memberi pengaruh positif kepada lingkungan 6. Kemampuan untuk menggunakan fasilitas sebagai alat mengajar HIGH PERFORMANCE DESIGN FEATURES : 1. DaylightingDesign 2. Mechanical Platform Geothermal Commissioning 3. Curriculum Integration 4. Rainwater CatchmentSystem 5. Vital Signs SystemSolar Panel Design 7. LEED Certification 8. Cost Data Rancangan Pencahayaan Alami Bangunan didirikan pada sumbu Utara-Selatan untuk menyediakan rancangan pencahayaan alami yang optimal. Gymnasium, perpustakaan, Ruang yang bersifat umum dan semua ruangan kelas adalah menggunakan pencahayaan alami dengan glass clearstories . Memberikan pencahayaan alami 70 setiap waktu, jadi mengurangi biaya energi. Penyaring silau elektrik dioperasikan diantara clearstory glass didalam gymnasium untuk mengelapkan untuk penampilannyya. Pencahayaan alami dari ruang kelas kualitas kesehatan udara ruang dalam diperhatikan secara kritis untuk menyediakan lingkungan belajar yang efektif. Penelitian sudah menunjukkan pencahayaan alami didalam ruang kelas meningkatkan prestasi siswa dan meningkatkan kepuasan staf. Penelitian ini menunjukkan prestasi meningkat 20 untuk matematika dan 26 dalam membaca lebih dari periode satu tahun. Gambar 35. Academic Wing Section 2.11. Studi LiteraturTata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami Pada Bangunan GedungStandar Nasional Indonesia 1. Ruang Lingkup Standar tata cara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan gedung ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi para perancang dan pelaksana pembangunan gedung di dalam merancang sistem pencahayaan alami, dan bertujuan agar diperoleh sistem pencahayaan alami siang hari yang sesuai dengan syarat kesehatan, kenyamanan dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku. Standar ini mencakup persyaratan minimal sistem pencahayaan alami siang hari dalam bangunan gedung.

2. Acuan

a SNI. No. 03-2396-1991: Tata cara perancangan Penerangan alami siang hari untuk rumah dan gedung. b Natuurkundige Grondslagen Voor Bouurvorrschriften, 1951, Deel 11, ”Dagvertichting Van Woningen NBG II 1951. c Hopkinson et.al, 1966, Daylighting, London. d Adhiwiyogo. M.U. 1969 ; Selection of the Design Sky for Indonesia based on the Illumination Climate of Bandung. Symposium of Environmental Physics as Applied to Building in the Tropics .

3. Istilah dan Definisi

1. bidang lubang cahaya efektif

bidang vertikal sebelah dalam dari lubang cahaya.

2. faktor langit

angka karakteristik yang digunakan sebagai ukuran keadaan pencahayaan alami siang hari diberbagai tempat dalam suatu ruangan.

3. langit perancangan

langit dalam keadaan yang ditetapkan dan dijadikan dasar untuk perhitungan.