Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian Sistem Pendukung Keputusan

a. Mengimplementsikan algoritma Electre dan Simple Additive Weighting SAW dalam menentukan predikat kelulusan santri dan dyah Pesantren Darul Arafah Raya b. Membandingkan algoritma Electre dan Simple Additive Weighting SAW

1.5 Manfaat Penelitian

Keputusan yang diambil dalam menentukan predikat kelulusan santri dan dyah akan lebih objektif, efisien, dan tidak banyak memakan waktu.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: a. Studi Literatur Mengumpulkan bahan dan referensi dari buku, skripsi dan sumber lain yang berkaitan dengan penulisan skripsi. b. Analisis dan perancangan Sistem Tahap ini digunakan untuk mengolah data dari hasil studi literatur dan kemudian melakukan analisis dan perancangan menggunakan metode Electre dan metode Simple Additive Weighting SAW sehingga menjadi suatu informasi terstruktur dan jelas. c. Implementasi Sistem Perancangan ini dilaksanakan dengan mengimplementasikan rancangan sistem yang telah dibuat pada analisis dan perancangan sistem ke dalam program komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio .Net 2010 d. Pengujian Sistem Pada tahap ini dilakukakn pengujian terhadap sistem kemudian dianalisis perbandingan Kompleksitas Waktu dan Keakuratan Metode apakah program sudah berjalan dengan benar dan sesuai dengan perancangan yang dilakukan. Universitas Sumatera Utara e. Dokumentasi Bagian ini berisi laporan dan kesimpulan akhir dari hasil analisa dan pengujian dalam bentuk skripsi.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

bab ini berisikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian dan sistematika penulisan

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan sistem pendukung keputusan, dan Algoritma yang digunakan oleh penulis yaitu Electre dan Simple Additive Weighting SAW

BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem pengambilan keputusan, langkah-langkah dan flowchart perhitungan algoritma yang digunakan dan perancangan antarmuka

BAB 4 : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini membahas tentang implementasi sistem , tampilan sistem yang sesuai dengan perancangan antarmuka dan membandingkan kedua metode dengan kompleksitas waktu

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan untuk penelitian selanjutnya agar lebih baik dan berguna Universitas Sumatera Utara BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan tentang Sistem Pendukung Keputusan, Algoritma, Multi Attribute Decision Making MADM , Flowchart.

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

2.1.1 Definisi Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berkaitan yang bertanggung jawab memproses masukan input sehingga menghasilkan keluaran output Kusrini,2007. Pada sistem terdapat lima unsur utama Ginting, 2014 , yaitu : a. Elemen-elemen atau bagian-bagian b. Interaksi atau hubungan antar elemen-elemen tersebut c. Ikatan antar elemen-elemen tersebut yang mengikatnya menjadi suatu kesatuan d. Tujuan bersama sebagai hasil akhir e. Lingkungan yang kompleks 2.1.1.1 Ciri-Ciri Sistem Ciri-ciri sistem terdiri dari Ginting, 2014 : a. Seperangkat elemen atau komponen b. Saling berinteraksi antara satu komponen dengan komponen yang lainnya c. Membentuk satu kesatuan untuk mencapai satu tujuan tertentu d. Memiliki atribut 2.1.2 Definisi Keputusan Keputusan merupakan pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif Hasan, 2004. 2.1.2.1 Ciri - Ciri Keputusan Universitas Sumatera Utara Ciri - ciri atau kriteria dari keputusan adalah Kusrini 2007 : a. Banyak pilihan alternatif b. Ada kendala atau syarat c. Mengikuti suatu pola model tingkah laku, baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur d. Banyak input atau variabel e. Ada faktor resiko f. Dibutuhkan kecepatan, ketepatan dan keakuratan. 2.1.2.2 Fungsi Pengembilan Keputusan Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari suatu pemecahan masalah memiliki fungsi antara lain sebagai berikut Hasan, 2004 : a. Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual maupun kelompok, baik secara institusional maupun secara organisasional b. Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari depan, masa yang akan datang, yang efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama. 2.1.2.3 Tujuan Pengambilan Keputusan Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut Hasan, 2004 a. Tujuan yang bersifat tunggal, tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah lain. b. Tujuan yang bersifat ganda, tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih. 2.1.2.4 Proses Dalam Pengambilan Keputusan Universitas Sumatera Utara Aliran proses dalam pengambilan keputusan dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.1. Gambar 2.1 Aliran Proses Pengambilan Keputusan Tiga tahapan dalam proses pengambilan keputusan Ginting, 2014 a. Tahap Intelligent, adalah tahap proses pengenalan persoalan melalui penyelidikan lingkungan untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu masalah. Kesimpulan penyelidikan diperoleh dari perolehan data dengan metode yang telah ditetapkan sebelumnya atau dengan metode khusus. Aliran informasi bergerak dari tingkatan menejemen terendah menuju tingkatan manajemen tertinggi b. Tahap Design, merupakan tahap mencari, analisis serta perumusan alternatif tindakan yang akan diambil. Pada tahap design ini, sistem iniformasi harus mampu membuat keputusan-keputusan. c. Tahap Choice, merupakan tahap memilih suatu tindakan yang paling tepat dari beberapa alternatif yang telah dirumuskan. Langkah selanjutnya adalah pelaksanaan alternatif terpilih. Bila suatu alternatif telah dilaksanakan, fungsi informasi berubah menjadi pengumpul data untuk selanjutnya, merupakan umpan balik 2.1.3 Definisi Sistem Pendukung Keputusan Decision Support System Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan model Daihani, 2001. Universitas Sumatera Utara Sistem pendukung keputusan decision support system-DSS adalah sistem informasi berbasis komputer yang menggabungkan model dan data guna menyelesaikan masalah semiterstruktur dan beberapa masalah tak terstruktur dengan keterlibatan pengguna secara luas Turban, dkk. 2006 Sistem pendukung keputusan dapat memberikan dukungan disemua fase proses pengambilan keputusan dan untuk semua tingkat manajerial untuk individu, kelompok, dan organisasi. DSS dapat meningkatkan keefektifan pengambilan keputusan, meningkatkan kontrol manajemen, memfasilitasi komunikasi, menghemat usaha yang dilakukan pengguna, menghemat biaya, dan memungkinkan pengambilan lebih objektif Turban, dkk. 2005 2.1.3.1 Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan Adapun keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan DSS Ginting, 2014 adalah: a. Mampu mendukung pencarian solusi dari masalah yang kompleks b. Respon cepat pada situasi yang tidak diharapkan dalam kondisi yang berubah-ubah c. Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang berbeda pada konfigurasi yang berbeda secara cepat dan tepat. d. Pandangan dan pembelajaran baru e. Memfasilitasi komunikasi f. Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja g. Menghemat biaya h. Keputusannya lebih cepat i. Meningkatkan efektifitas manajerial, menjadikan manajer dapat bekerja lebih singkat dan dengan sedikit usaha. j. Meningkatkan produktifitas analisis Universitas Sumatera Utara 2.1.3.2 Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan Arsitektur sistem pendukung keputusan dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2. Gambar 2.2 Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan Aplikasi sistem pendukung keputusan bisa terdiri dari beberapa subsistem Kusrini, 2007, yaitu: a. Subsistem Manajemen Data Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk suatu situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem manajemen database DBMS Data Base Management System. Subsistem manajemen data bisa diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repositori untuk data perusahaan yang relevan dengan pengambilan keputusan b. Subsistem Manajemen Model Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lain yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Bahasa-bahasa pemodelan untuk membangun model-model kustom juag dimasukkan. Universitas Sumatera Utara Perangkat lunak itu sering disebut sistem manajemen basis model MBMS. Komponen tersebut bisa dikoneksikan kepenyimpanan korporat atau eksternal yang ada pada model. c. Subsistem Antarmuka Pengguna Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan sistem pendukung keputusan melalui subsitem tersebut. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan dari sistem. Para peneliti menegaskan bahwa beberapa konstribusi unik dari sistem pendukung keputusan berasal dari interaksi yang intensif antara komputer dan pembuat keputusan. d. Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan. Subsistem tersebut mendukung semua subsistem lain atau bertindak langsung sebagai suatu komponen independen dan bersifat operasional. Selain memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan sipengambil keputusan, subsistem tersebut bisa diinterkoneksikan dengan repositori pengetahuan perusahaan bagian dari sistem manajemen pengetahuan, yang kadang-kadang disebut basis pengetahuan organisasional.

2.2 Algoritma