1. Waktu tempuh algoritma, hal-hal yang dapat mempengaruhi waktu tempuh
adalah : a.
Banyaknya langkah b.
Besar dan jenis input c.
Jenis operasi d.
Komputer dan kompilator 2.
Jumlah memori yang digunakan , semakin banyak memori yang digunakan semakin lama waktu yang dipergunakan, semakin kecil memori yang
dipergunakan semakin cepat waktunya
2.2.4 Cara Penulisan Algoritma
Ada tiga cara dalam penulisan algoritma Sihombing Manalu, 2011 : a.
Dengan menggunakan bagan atau simbol-simbol tertentu sering disebut dengan flowchart.
b. Dengan pseudo code artinya artinya algoritma tersebut mirip dengan perintah
pada bahasa pemprograman yang digunakan. c.
Dengan menggunakan kalimat sendiri sesuai dengan pengertian dan pemahaman seorang programmer.
2.3 Multi Attribute Decision Making MADM
MADM digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam ruang diskret. Oleh
karena itu MADM biasanya digunakan untuk melakukan penilaian atau seleksi terhadap beberapa alternatif dalam jumlah yang terbatas. Secara umum dapat
dikatakan bahwa, MADM menyelesaikan alternatif terbaik dari jumlah alternatif Kusumadewi, dkk. 2006.
2.3.1 Algoritma Simple Additive Weighting SAW
SAW disebut juga metode penjumlahan terbobot atau metode perangkingan sederhana. SAW merupakan metode yang sering digunakan untuk pengambilan
keputusan multiatribut Afshari, dkk. 2010. SAW didasarkan pada konsep
Universitas Sumatera Utara
Jika j adalah atribut keuntungan benefit Jika j adalah atribut biaya cost
perengkingan dengan perbandingan berpasangan antara alternatif pada kriteria tertentu Rubiyatun, dkk. 2012.
Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif dari semua atribut. Metode SAW
membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan X ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada Kusumadewi,
dkk. 2006.
Metode SAW mengenal adanya 2 dua atribut yaitu kriteria keuntungan benefit dan kriteria biaya cost. Perbedaan mendasar dari kedua kriteria ini adalah
dalam pemilihan kriteria ketika mengambil keputusan Perdani, dkk. 2014
r
ij
=
�� �
Dimana r
ij
adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif A
i
pada atribut C
j
; i=1,2,..n dan j=1,2,..n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif V
i
diberikan sebagai : V
i
=
=1
� Nilai V
i
yang lebih besar mengidikasikan bahwa alternatif A
i
lebih terpilih. Kusumadewi, dkk. 2006
2.3.2 Elimination Et Choix Traduisant La Realite ELECTRE
Electre merupakan salah satu metode dalam MADM berdasarkan konsep peringkat melalui perbandingan berpasangan antara alternatif pada kriteria yang sesuai. Sebuah
alternatif dikatakan mendominasi alternatif lain jika salah satu atau lebih kriteria terlampaui dibandingkan dengan kriteria dari alternatif yang lain dan sama dengan
kriteria yang tersisa Ermatita, dkk. 2012
Metode dasar Electre adalah prosedur yang berurutan mengurangi jumlah alternatif pembuat keputusan dihadapkan dengan sekumpulan alternatif yang tidak
Universitas Sumatera Utara
mendominasi. Untuk menemukan alternatif terbaik, metode Electre juga memerlukan pengetahuan bobot dari semua kriteria Chatterjee, dkk. 2014.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah dengan algoritma Electre adalah sebagai berikut:
1. Membentuk sebuah perbandingan berpasangan pada setiap alternatif disetiap
kriteria x
ij
. Nilai harus dinormalisasikan ke dalam skala yang dapat diperbandingkanr
ij
Kusumadewi, dkk. 2006. r
ij
=
2 =1
dengan i= 1,2,3,…, m; dan j= 1,2,3,…, n;
2. Memberikan faktor kepentingan bobot pada setiap kriteria yang
mengekspresikan kepentingan relatifnyaw
j
Kusumadewi, dkk. 2006. W = w
1
,w
2
,….,w
n
Dengan = 1
=1
3. Selanjutnya bobot dikalikan dengan matriks perbandingan berpasangan
membentuk matriks V Kusumadewi, dkk. 2006. v
ij
= w
j
x
ij
4. Pembentukan concordance index dan discordance index untuk setiap
pasangan alternatif dilakukan melalui taksiran terhadap relasi perangkingan Kusumadewi, dkk. 2006.
. Concordance index
: C
kl
= {j | v
kj
≥ v
lj
} untuk j=1,2,….n. Discordance index
: D
kl
= {j | v
kj
v
lj
} untuk j=1,2,….n. 5.
Menghitung matriks concordance dan discordance a.
Menghitung matriks concordance Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks concordance
adalah dengan menjumlhkan bobot-bobot yang termasuk pada himpunan concordance , secara matematisnya adalah sebagai berikut
c
kl
=
∈
b. Menghitung matriks discordance
Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks discordance adalah dengan membagi maksimum selisih kriteria yang termasuk ke
Universitas Sumatera Utara
Jika c
kl
≥ Jika c
kl
Jika dkl Jika d
kl
≥ dalam himpunan bagian discordance dengan maksimum selisih nilai
seluruh kriteria yang ada Akshareari, S. 2013 d
kl
=
max − | }
∈
max − | }
∀
6. Matriks-matrik dapat dibangun dengan bantuan suatu nilai ambang
Kusumadewi, dkk. 2006.
=
=1 =1
− 1 c
kl
7. Dan elemen-elemen dari matriks concordance dominan F ditentukan sebagai
Kusumadewi, dkk. 2006: f
kl
= 1,
0,
8. Dan hal yang sama juga untuk matriks discordance dominan G dengan
threshold Kusumadewi, dkk. 2006.
=
=1 =1
− 1
9. Dan elemen-elemen dari matriks discordance dominan F ditentukan sebagai
Kusumadewi, dkk. 2006: g
kl
= 1,
0,
10. Agregasi dari matriks dominan yang menunjukan urutan preferensi parsial dari alternatif-alternatif Kusumadewi, dkk. 2006.
e
kl
= f
kl
x g
kl
11. Eliminasi alternatif yang less favourable. Matriks E memberikan urutan pilihan dari setiap alternatif yaitu bila e
kl
= 1 maka alternatif A
k
merupakan alternatif yang lebih baik dari pada A
l
. Sehingga, baris dalam matriks E yang memiliki jumlah e
kl
= 1 paling sedikit dapat dieliminasi Akshareari, S. 2013.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Flowchart