Algoritma Implementasi Sistem Pendukung Keputusan dalam Menentukan Predikat Kelulusan Santri dan Dyah dengan Algoritma Electre dan Simple Additive Weighting (SAW)

Perangkat lunak itu sering disebut sistem manajemen basis model MBMS. Komponen tersebut bisa dikoneksikan kepenyimpanan korporat atau eksternal yang ada pada model. c. Subsistem Antarmuka Pengguna Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan sistem pendukung keputusan melalui subsitem tersebut. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan dari sistem. Para peneliti menegaskan bahwa beberapa konstribusi unik dari sistem pendukung keputusan berasal dari interaksi yang intensif antara komputer dan pembuat keputusan. d. Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan. Subsistem tersebut mendukung semua subsistem lain atau bertindak langsung sebagai suatu komponen independen dan bersifat operasional. Selain memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan sipengambil keputusan, subsistem tersebut bisa diinterkoneksikan dengan repositori pengetahuan perusahaan bagian dari sistem manajemen pengetahuan, yang kadang-kadang disebut basis pengetahuan organisasional.

2.2 Algoritma

“Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis”. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma. Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan harus ditentukan bernilai salah atau benar Zarlis Handrizal, 2007 Suatu algoritma yang terbaik “ suatu algoritma harus menghasilkan output yang tepat guna efektif dalam waktu yang relatif singkat penggunaan memori yang relatif sedikit efesien dengan langkah yang berhingga prosedurnya berakhir baik dalam keadaan diperoleh suatu solusi ataupun tidak ada solusi ” Kurniadi, 2013. Universitas Sumatera Utara 2.2.1 Ciri Algoritma Donald E Knuth, dikenal sebagai pengarang buku The Art of Computer Programming dan pemenang Turing Award pada tahun 1974 menyatakan bahwa ada berapa ciri algoritma Suarga, 2012, yaitu sebagai berikut: a. Algoritma mempunyai awal dan akhir, suatu algoritma harus berhenti setelah mengerjakan serangkaian tugas. Dengan kata lain, suatu algoritma memiliki langkah yang terbatas. b. Setiap langkah harus didefinisikan dengan tetapt sehingga tidak memiliki arti ganda, tidak membingungkan not ambiguous c. Memiliki masukan input atau kondisi awal d. Memiliki keluaran output atau kondisi akhir e. Algoritma harus efektif, bila diikuti benar-benar maka akan menyelesaikan persoalan. 2.2.2 Struktur Algoritma Agar algoritma dapat ditulis lebih teratur maka struktur algoritma sebaikanya dibagi ke dalam beberapa sebagian. Salah satu struktur yang sering dijadikan patokan adalah sebagai berikut Suarga, 2012 : a. Bagian kepala header, memuat nama algoritma serta informasi atau keterangan tentang algoritma yang ditulis b. Bagian deklarasi definisi variable, memuat definisi nama variable nama tetapan, nama prosedur, nama fungsi, tipe data yang akan digunakan dalam algoritma. c. Bagian deskripsi rincian langkah, memuat langkah-langkah penyelesaian masalah, termasuk beberapa perintah seperti baca data, tampilkan, ulangi, yang mengubah data input menjadi output, dst. 2.2.3 Analisis Suatu Algoritma Untuk melihat efesiensi efektifitas dari algoritma tersebut, dapat dilakukan terhadap suatu algoritma dengan melihat pada Kurniadi, 2013: Universitas Sumatera Utara 1. Waktu tempuh algoritma, hal-hal yang dapat mempengaruhi waktu tempuh adalah : a. Banyaknya langkah b. Besar dan jenis input c. Jenis operasi d. Komputer dan kompilator 2. Jumlah memori yang digunakan , semakin banyak memori yang digunakan semakin lama waktu yang dipergunakan, semakin kecil memori yang dipergunakan semakin cepat waktunya 2.2.4 Cara Penulisan Algoritma Ada tiga cara dalam penulisan algoritma Sihombing Manalu, 2011 : a. Dengan menggunakan bagan atau simbol-simbol tertentu sering disebut dengan flowchart. b. Dengan pseudo code artinya artinya algoritma tersebut mirip dengan perintah pada bahasa pemprograman yang digunakan. c. Dengan menggunakan kalimat sendiri sesuai dengan pengertian dan pemahaman seorang programmer.

2.3 Multi Attribute Decision Making MADM