71
Tabel 4.7 Matrik Klasifikasi
Classification Table
a
Observed Predicted
Audit Delay Percentage
Correct No Delay
Delay Step 1
Audit Delay No Delay
10 3.8
Delay 250
100.0 Overall Percentage
96.2 a. The cut value is .500
Sumber : Output SPSS
4.2.3 Hasil Pengujian Data
4.2.3.1 Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel independen yang digunakan
dalam penelitian, syarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak terjadinya gejala multikolinearitas. Dari pengolahan
data diperoleh hasil uji multikolinearitas sebagai berikut :
Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
.927 .240
3.858 .000
Ukuran Perusahaan .001
.006 .014
.178 .859
.657 1.523 Reputasi Auditor
.044 .028
.113 1.579
.116 .751 1.332
Opini Auditor -.017
.193 -.006
-.089 .929
.994 1.006 Profitasbilitas
-.470 .275
-.136 -1.712 .088
.604 1.655 Solvabilitas
-.100 .054
-.137 -1.850 .066
.695 1.439 Laba Rugi
.093 .054
.137 1.714
.088 .596 1.678
a. Dependent Variable: Audit Delay
Sumber : Output SPSS
Universitas Sumatera Utara
72
Dari tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa : a. Variabel
ukuran perusahaaan
tidak terjadi
gejala multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0,657 yang
lebih besar dari 0,1 dan nilai VIFVariance Inflation Factor sebesar 1,523 lebih kecil dari 10.
b. Variabel reputasi auditor tidak terjadi gejala multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0,751 yang lebih besar dari 0,1
dan nilai VIF sebesar 1,332 lebih kecil dari 10. c. Variabel opini audit tidak terjadi gejala multikolinearitas
karena nilai tolerance sebesar 0,994 yang lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,006 lebih kecil dari 10.
d. Variabel profitabilitas tidak terjadi gejala multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0,604 yang lebih besar dari 0,1
dan nilai VIF sebesar 1,655 lebih kecil dari 10. e. Variabel solvabilitas tidak terjadi gejala multikolinearitas
karena nilai tolerance sebesar 0,695 yang lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,439 lebih kecil dari 10.
f. Variabel Laba rugi tidak terjadi gejala multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0,596 yang lebih besar dari 0,1
dan nilai VIF sebesar 1,678 lebih kecil dari 10.
Universitas Sumatera Utara
73
4.2.4 Hasil Uji Hipotesis