80
dilakukan oleh Yulianti 2011 di manaProfitabilitas dinyatakan tidak signifikan mempengaruhi audit delay. Hasil iniberbanding terbalik
dengan penelitian yang dilakukan Setiawan 2006 yanghasilnya menunjukkan bahwa tingkat Profitabilitas yang lebih tinggi memacu
percepatan publikasi laporan keuangan.
4.3.5 Pengaruh Solvabilitas terhadap Audit Delay
Variabel solvabilitas SOLVA secara statistik menghasilkan koefisien negatif sebesar -3,428 dengan tingkat signifikasi 0,099 yang lebih besar
dari 0,05, maka nilai ini tidak berhasil mendukung hipotesis kelima H
5
yaitu profitabilitas memengaruhi audit delay dan dapat disimpulkan bahwa solvabilitas SOLVA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
audit delay,sehingga hipotesis kelima tidak dapat diterima. Kemampuan perusahaan untuk melunasi utang-utangnya pada
kenyataannya tidak secara signifikan mempengaruhi audit delay pada perusahaan Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010-2014. Selain itu sesuai dengan kualitas standar pekerjaan auditor seperti yang telah diatur dalam SPAP
melaksanakan prosedur audit perusahaan baik yang memiliki total utang besar dengan jumlah debtholder yang banyak atau
perusahaan dengan utang yang kecil dan jumlah debtholder yang sedikit tidak akan mempengaruhi proses penyelesaian audit
laporan keuangan, karena auditor yang ditunjuk pasti telah
Universitas Sumatera Utara
81
menyediakan waktu sesuai dengan kebutuhan jangka waktu untuk menyelesaikan proses pengauditan utang Yulianti, 2011.
4.3.6 Pengaruh Laba Rugi Terhadap Audit Delay
Variabel laba rugi LABRUG secara statistik menghasilkan koefisien sebesar 1,770dengan tingkat signifikasi 0,104 yang lebih besar dari 0,05,
maka nilai ini tidak berhasil mendukung hipotesis kenam H
6
yaitu laba rugi memengaruhi audit delaydan dapat disimpulkan bahwa laba rugi
LABRUG tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Berdasarkan Hasil dari pengujian hipotesis 6 ini tidak sesuai dengan hasil
yang dilakukan oleh Utami 2006. Perusahaan yang mendapatkan laba yang besar tidak ada alasan untuk menunda penerbitan laporan keuangan
auditan bahkan cenderung untuk mempercepat penerbitan laporan keuangan auditan, karena perusahaan yang mengalami laba akan membuat investor
menjadi senang dan calon investor akan tertarik untuk membeli saham sehingga akan menyebabkan kenaikan harga saham. Sebaliknya, perusahaan
yang menderita kerugian akan berusaha memperlambat penerbitan laporan keuangan auditan. Auditor akan berhati-hati selama proses audit dalam
merespon kerugian perusahaan apakah kerugian tersebut disebabkan oleh kegagalan finansial atau kecurangan manajemen. Hasil ini konsisten dengan
penelitian Imam Subekti 2004, yang berhasil membuktikan bahwa laba rugi operasi secara signifikan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Ini
berkaitan dengan ketidakstabilan kondisi ekonomi saat ini dimana kebanyakan perusahaan yang mengalami kerugian diabaikan dalam
Universitas Sumatera Utara
82
pelaporan keuangannya karena kerugian dianggap sebagai hal yang biasa. Jadi semakin laba suatu operasi perusahaan, maka audit delay-nya semakin
pendek.
Universitas Sumatera Utara
83
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, reputasi auditor, opini audit, profitabilitas, solvabilitas dan laba rugi terhadap
audit delay. Dari hasil uji regresi logistik dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini :
1. Ukuran perusahaan tidak memengaruhi audit delay secara parsial dengan nilai koefisien yaitu 0,057 dan tingkat signifikansi sebesar 0,736.
2. Reputasi auditor tidak memengaruhi audit delaysecara parsial dengan nilai koefisien sebesar 1,256 dan tingkat signifikansi sebesar 0,152.
3. Opini audit tidak memengaruhi audit delaysecara parsial dengan nilai koefisien negatif sebesar -17,108 dan tingkat signifikansi sebesar 1,000.
4. Profitabilitas tidak memengaruhi audit delaysecara parsial dengan nilai koefisien negatif sebesar -13,320dan tingkat signifikansi sebesar 0,071.
5. Solvabilitas tidak memengaruhi audit delaysecara parsial dengan nilai koefisien negatif sebesar -3,428dan tingkat signifikansi sebesar 0,099.
6. Laba rugi tidak memengaruhi audit delaysecara parsial dengan nilai koefisien sebesar 1,770dan tingkat signifikansi sebesar 0,104.
Universitas Sumatera Utara