Karakteristik Responden Frekuensi
Agama Islam
37 Suku
Batak Jawa
Melayuminang 37
Jumlah anak Satu
Dua Tiga atau lebih
4 15
18
Berat Badan 4-10 kg
11-16 kg 24
13
Umur balita 1-12 bulan
13-24 bulan 3-4 tahun
19 4
14
2. Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Gizi Balita
a. Pengetahuan saat pretest dan posttest
1. Sebelum penyuluhan pretest
Setelah dilakukan uji analisis univariat terhadap jawaban responden sebelum dilakukan penyuluhan, maka dapat diketahui bahwa pengetahuan
responden sebanyak 5 mengetahui sejarah gizi, dan sebanyak 14 mengetahui tentang tanda-tanda gizi buruk pada balita.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi pengetahuan sebelum penyuluhan di Dusun VII
Desa Bangun Rejo Kec. Tanjung Morawa Tahun 2013 Pengetahuan
Ya n
Tidak n
Saya tahu Pengertian Gizi, Gizi Balita dan Gizi Buruk
4316 5721
Saya tahu dampak gizi balita jika tidak terpenuhi
5420 4617
Saya tahu penyebab gizi buruk 4918
5119 Kekurangan energi dan protein adalah salah
satu penyebab gizi buruk 5721
4316
Saya tahu tanda yang timbul apabila balita kurang energy protein
6022 4015
Wajah bulat, mata sayu, cengeng, kulit keriput, sangat kurus atau oedeme adalah tanda-tanda gizi
buruk pada balita 145
8632
Gizi Buruk mempengaruhi tumbuh kembang balita
5420 4617
Kematian dapat terjadi pada balita jika kekurangan gizi
4015 6022
Sayur, Ikan, Buah serta sumber vitamin dan protein lainnya sangat bermanfaat untuk
perkembangan balita 3212
6825
Gizi balita yang baik dapat meningkatkan kecerdasan,
3814 6223
Saya tahu makanan yang bergizi bagi balita 3513
6524 Kekurangan makanan bergizi membuat
pertumbuhan anak menjadi lambat 3212
6825
Gizi buruk,keadaan kekurangan energy dan protein akibat kurang mengkonsumsi makanan
yang bergizi 3513
6524
Gizi dalam bahasa Arab “gidza” berarti makanan
52 9535
Gizi Balita merupakan makanan yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
kualitas hidup anak 3011
7026
Universitas Sumatera Utara
2. Setelah Penyuluhan posttest
Hasil analisis univariat pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa pengetahuan responden sebanyak 100 mengetahui tentang tanda-tanda balita kurang
energy protein, dan hal yang mempengaruhi tumbuh kembang balita.
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi pengetahuan sesudah penyuluhan di Dusun VII
Desa Bangun Rejo Kec. Tanjung Morawa Tahun 2013 Pengetahuan
Ya n
Tidak n
Saya tahu Pengertian Gizi, Gizi Balita dan Gizi Buruk
97 36 3 1
Saya tahu dampak gizi balita jika tidak terpenuhi 95 35
5 2 Saya tahu penyebab gizi buruk
95 35 5 2
Kekurangan energi dan protein adalah salah satu penyebab gizi buruk
97 36 3 1
Saya tahu tanda yang timbul apabila balita kurang energy protein
10037 0 0
Wajah bulat, mata sayu, cengeng, kulit keriput, sangat kurus adalah tanda-tanda gizi buruk pada
balita 97 36
3 1
Gizi Buruk mempengaruhi tumbuh kembang balita 10037
0 0 Kematian dapat terjadi pada balita jika kekurangan
gizi 97 36
3 1 Sayur, Ikan, Buah serta sumber vitamin dan protein
lainnya sangat bermanfaat untuk perkembangan balita
97 36 3 1
Gizi balita yang baik dapat meningkatkan kecerdasan
97 36 3 1
Saya tahu makanan yang bergizi bagi balita 97 36
3 1 Kekurangan makanan bergizi membuat
pertumbuhan anak menjadi lambat 97 36
3 1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3 Lanjutan Pengetahuan
Ya n
Tidak n
Gizi buruk, keadaan kekurangan energy dan protein akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi
95 35 5 2
Gizi dalam bahasa Arab “gidza”yang berarti makanan
87 32 13 5
Gizi Balita merupakan makanan yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
kualitas hidup anak 92 34
8 3
Adapun rata-rata skor mean pengetahuan ibu sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dapat dilihat pada tabel 5.4 adalah skor pretest 5.81
dengan standar deviasi 1.431 dan rata-rata skor posttest lebih tinggi dari pretest yaitu 14.41 dengan standar deviasi 1.481
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang gizi balita
pada saat pretest dan posttest
Variabel N
F Mean
Std. deviasi
Pengetahuan ibu sebelum penyuluhan Pretest
37 5,81
1,431 Baik
8 22
Buruk 29
78 Pengetahuan ibu setelah
penyuluhan Posttest 37
14,41 1,481
Baik 37
100 Buruk
Universitas Sumatera Utara
b. Sikap Saat pretest dan posttest
1. Sebelum penyuluhan
Setelah dilakukan uji analisis univariat terhadap jawaban responden sebelum dilakukan penyuluhan, maka dapat diketahui bahwa sikap
responden sebanyak 24 mengetahui tentang kebutuhan gizi balita, dan sebanyak 27 mengetahui tentang asupan makanan balita setiap
hari.
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi sikap sebelum penyuluhan di Dusun VII Desa
Bangun Rejo Kec. Tanjung Morawa Tahun 2013 Sikap
Ya n
Tidak n
Saya sebaiknya mengetahui kebutuhan gizi balita
24 9 76 28
Saya sebaiknya mengetahui tanda-tanda dari gizi buruk
38 14 62 23
Saya sebaiknya mengetahui penyebab gizi buruk
38 14 62 23
Memberikan ASI adalah gizi yang sangat bermanfaat untuk balita
46 17 54 20
Memberikan ASI sejak dini adalah upaya pemenuhan gizi balita
49 18 51 19
Melakukan imunisasi dapat mencegah gizi buruk
38 14 62 23
Memaksa anak makan lebih baik daripada diam tanpa memberikan kebutuhan gizi yang cukup
40 15 60 22
Memberikan makanan bergizi seperti sayur dan buah adalah upaya pemenuhan gizi yang baik
daripada jajan 41 15
59 22
Saya memberikan buah dan sayuran, lauk pauk dan susu pada anak setiap hari
27 10 73 27
Saya menimbang dan memantau pertumbuhan anak saya setiap bulan kepuskesmas sampai
berumur 2 thn 32 12
68 25
Sebagai orangtua,saya merasa
bertanggungjawab dalam penanggulangan gizi buruk
32 12 68 25
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Lanjutan Sikap
Ya n
Tidak n
Ada atau tidak penyuluhan gizi balita sama saja 30 11
70 26 Dengan memperoleh informasi gizi balita, saya lebih
memperhatikan pentingnya gizi untuk kesehatan anak
35 13 65 24
Didaerah saya ada upaya penyuluhan tentang gizi balita
38 14 62 23
Upaya penyuluhan gizi balita sangat dibutuhkan ibu yang mempunyai balita
38 14 62 23
2. Setelah Penyuluhan posttest
Hasil analisis univariat pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa sikap responden sebanyak 100 mengetahui tentang pemantauan tumbang anak
kepuskesmas, dan penyuluhan gizi balita yang dibutuhkan para ibu dimasyarakat.
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi sikap setelah penyuluhan di Dusun VII Desa Bangun
Rejo Kec. Tanjung Morawa Tahun 2013 Sikap
Ya n
Tidak n
Saya sebaiknya mengetahui kebutuhan gizi balita 89 33
11 4 Saya sebaiknya mengetahui tanda-tanda dari gizi
buruk 92 34
8 3 Saya sebaiknya mengetahui penyebab gizi buruk
95 35 5 2
Memberikan ASI adalah gizi yang sangat bermanfaat untuk balita
97 36 3 1
Memberikan ASI sejak dini adalah upaya pemenuhan gizi balita
92 34 8 3
Melakukan imunisasi dapat mencegah gizi buruk 92 34
8 3 Memaksa anak makan lebih baik daripada diam
tanpa memberikan kebutuhan gizi yang cukup 95 35
5 2 Memberikan makanan bergizi seperti sayur dan buah
adalah upaya pemenuhan gizi yang baik daripada jajan
92 34 8 3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Lanjutan Sikap
Ya n
Tidak n
Saya memberikan buah dan sayuran, lauk pauk dan susu pada anak setiap hari
95 35 5 2
Saya menimbang dan memantau pertumbuhan anak saya setiap bulan kepuskesmas sampai berumur 2
thn 10037
0 0
Sebagai orangtua,saya merasa bertanggungjawab dalam penanggulangan gizi buruk
97 36 3 1
Ada atau tidak penyuluhan gizi balita sama saja 95 35
5 2 Dengan memperoleh informasi gizi balita, saya lebih
memperhatikan pentingnya gizi untuk kesehatan anak
92 34 8 3
Didaerah saya ada upaya penyuluhan tentang gizi balita
97 36 3 1
Upaya penyuluhan gizi balita sangat dibutuhkan ibu yang mempunyai balita
10037 0 0
Adapun rata-rata skor mean sikap ibu sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan pretest dapat dilihat pada tabel 5.7 adalah skor pretest 5.46
dengan standar deviasi 1.693 dan rata-rata skor posttest lebih tinggi dari pretest yaitu 14.22 dengan standar deviasi 1.548
Tabel 5.7 Distribusi frekuensi sikap ibu tentang gizi balita pada saat pretest dan
posttest
Variabel N
F Mean
Std. deviasi
Sikap ibu sebelum penyuluhan Pretest
37 5,46
1.693 Baik
8 22
Buruk 29
78 Sikap ibu setelah penyuluhan
posttest 37
14,22 1,548
Baik 37
100 Buruk
Universitas Sumatera Utara
2. Efektivitas Penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap ibu balita tentang gizi balita di Dusun VII Desa Bangun Rejo Kec. Tanjung
Morawa Tahun 2013.
Hasil analisis dengan paired t-test pada tabel 5.8 dan tabel 5.9 menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang gizi balita pada pretest dan
posttest berbeda secara signifikan antara pengetahuan ibu sebelum dilakukan penyuluhan dengan setelah dilakukan penyuluhan dengan t-
value 31,862 p=0,000 dan ada perubahan secara signifikan antara sikap ibu sebelum dilakukan penyuluhan dan setelah dilakukan penyuluhan
dengan t-value 23,767 p=0,000. Nilai mean pengetahuan ibu meningkat dari 5,81 SD=1,431 pada pretest dan menjadi 14,41 SD=1,481 pada
saat posttest, dan sikap ibu tentang gizi balita pada pretest dan posttest berbeda secara signifikan. Nilai mean sikap ibu meningkat dari 5,46
SD=1,693 pada pretest dan menjadi 14,22 SD=1,548 pada saat posttest.
Tabel 5.8 Efektivitas Penyuluhan terhadap pengetahuan ibu balita tentang gizi
balita di Dusun VII Desa Bangun Rejo Kec. Tanjung Morawa Tahun 2013.
Variabel N
Mean SD
t-value p-
value
Pengetahuan sebelum penyuluhan
37 5,81
1,431 31,862
0,000
Pengetahuan sesudah penyuluhan
37 14,41
1,481
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9 Efektivitas Penyuluhan terhadap sikap ibu balita tentang gizi balita di
Dusun VII Desa Bangun Rejo Kec. Tanjung Morawa Tahun 2013. Variabel
N Mean
SD t-value
p- value
sikap sebelum penyuluhan
37 5,46
1,693 23,767
0,000
sikap sesudah penyuluhan
37 14,22
1,548
B. PEMBAHASAN 1. Efektifitas penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap ibu balita