makanan dapat bersifat positif, negatif bersumber pada nilai-nilai efektif yang berasal dari lingkungan alam, budaya, sosial, ekonomi dimana manusia
atau kelompok manusia itu tumbuh Rukiyah, 2010. Setiap manusia membutuhkan makanan untuk mempertahankan hidupnya. Sikap manusia
terhadap makanan banyak dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman dan respon-respon yang diperlihatkan oleh orang lain terhadap makanan sejak
masa kanak-kanak.
a. Tinjauan Kurang Energi Protein KEP
KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehinggga tidak
memenuhi angka kecukupan giziAKG Depkes, 2000 dan Marimbi 2009.
b. Klasifikasi KEP
Untuk tingkat Puskesmas, penentuan kurang energi pprotein KEP yang dilakukan dengan menimbang berat badan anak dibandingkan
dengan umur dengan menggunakan KMS dan tabel berat badan menurut umur BBU baku median WHO. Klasifikasi kurang energi protein
KEP Depkes, 2000 dan Atikah 2011 : a.
Kurang energi protein KEP ringan bila hasil penimbangan berat badan pada KMS terletak pita kuning
b. Kurang energi protein KEP sedang bila hasil penimbangan BBU
60 baku median, sehingga untuk menentukan KEP beratgizi buruk digunakan tabel BBU baku median WHO-NCHS.
Universitas Sumatera Utara
c. Gejala Klinis Balita KEP Berat Gizi Buruk
Untuk KEP ringan dan sedang, gejala klinis yang ditemukan hanya anak tampak kurus. Gejala KEP berat gizi buruk secara garis besar dapat
dibedakan sebagai marasmus, kwashiorkor, atau marasmic-kwashiorkor. Tanpa mengukur melihat BB bila disertai edema yang bukan karena
penyakit lain adalah kurang energy protein KEP gizi buruk tipe kwashiorkor.
a. Kwashiorkor : Edema, kedua punggung kaki bengkak, Wajah
membulat dan sembab, Pandangan mata sayu Apathis, Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung mudah dicabut tanpa rasa
sakit, rontok, Cengeng dan rewel, Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman di
tungkai atau di pantat, Sering disertai penyakit infeksi, umumnya akut, anemia dan diare.
b. Marasmus : Tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit,
Wajah seperti orangtua, Cengeng dan rewel, Rambut tipis, jarang dan kusam, Pantat kendur dan keriput, Perut cekung
c. Marasmus – Kwashiorkor adalah penyakit yang memperlihatkan
gejala klinis campuran antara marsmus dan kwashiorkor Depkes RI, 2006
d. Gejala klinis yang umum adalah tumbuh kembang, di samping itu
terdapat satu atau lebih gejala kwashiorkor seperti edema, dermatitis, mental hipertropi otot jaringan lemakk subkutan berkurang, kerdil dan
anemia Atikah, 2011
Universitas Sumatera Utara
G. Landasan Teori