Pelaksanaan Keperawatan Hari Asuhan Keperawatan Kasus .1 Pengkajian

33

2.3.5 Pelaksanaan Keperawatan Hari

Tanggal No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi SOAP Senin, 02 Juni 2014 1 Manajemen halusinasi; dengan aktivitas; 1. Membina hubungan kepercayaan kepada klien, 2. Menciptakan lingkungan yang aman, 3. Memberikan kesempatan kepada klien untuk mendiskusikan halusinasinya, 4. Monitor kemampuan perawatan diri klien, 5. Memantau adanya halusinasi yang mengarah kepada kekerasan atau membahayakan diri sendiri Pencegahan bunuh diri; dengan aktivitas; • Memberikan klien terhadap apa yang membahayakan dirinya, • Menjauhkan hal-hal yang berbahaya dari lingkungan sekitar klien S: klien mengatakan masih mendengar suara-suara yang meminta klien untuk bunuh diri O: klien tampak berbicara dan tertawa sendiri A: masalah teratasi sebagian P: • Mengungkapkan perasaan skala indikator 3 dengan menajemen halusinasi yang diberikan • Mengekspresikan rasa harapan skala indikator 3 dengan menajemen halusinasi yang diberikan • Meminta bantuan saat perasaan ingin menghancurkan diri sendiri muncul skala indikator 3 dengan manajemen Universitas Sumatera Utara 34 halusinasi yang diberikan • Mengatakan gagasan untuk bunuh diri skala indikator 3 dengan manajemen halusinasi yang diberikan • Menahan diri untuk mencari cara bunuh diri skala indikator 3 dengan manajemen halusinasi yang diberikan Senin, 02 Juni 2014 2 Peningkatan tidur; dengan aktivitas; 1. Memantau pola tidur dan jumlah tidur klien 2. Menyesuaikan lingkungan untuk mempromosikan tidur Manajemen halusinasi; dengan aktivitas; 1. Membina hubungan kepercayaan kepada klien, 2. Menciptakan lingkungan yang aman, 3. Memberikan kesempatan kepada klien untuk mendiskusikan halusinasinya, S: klien mengatakan sulit untuk tidur akibat suara- suara yang memintanya untuk bunuh diri. O: klien tidak tidur saat waktu tidur dan hanya duduk di tempat tidur. A: masalah teratasi sebagian P: • Jam tidur minimal 5 jam24 jam skala indikator 3 dengan manajemen Universitas Sumatera Utara 35 4. Monitor kemampuan perawatan diri klien, 5. Memantau adanya halusinasi yang mengarah kepada kekerasan atau membahayakan diri sendiri peningkatan tidur yang diberikan • Jumlah waktu tidur yang terobservasi skala indikator 3 dengan manajemen peningkatan tidur yang diberikan • Pola tidur skala indikator 3 dengan manajemen peningkatan tidur yang diberikan • Kualitas tidur skala indikator 3 dengan manajemen peningkatan tidur yang diberikan • Efisiensi tidur rasio tidurjumlah waktu tidur skala indikator 3 dengan manajemen peningkatan tidur yang diberikan Universitas Sumatera Utara 36

BAB III PEMBAHASAN

Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada pengelolaan kasus di atas, diagnosa keperawatan yang muncul adalah: 1. Risiko bunuh diri 2. Deprivasi tidur Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gerlock, Buccheri, Buffum, Trygstad, dan Dowling 2010, bahwa pada kasus Skizofrenia dengan halusinasi pendengaran dan Deperesi, diagnosa yang paling sering muncul adalah risiko bunuh diri, perilaku kekerasan terhadap diri sendiri, dan perilaku kekerasan terhadap orang lain. Dan sekitar 65 dari kejadian kematian pada kasus skizofrenia adalah tindakan bunuh diri dan percobaan bunuh diri. Hal ini dikarenakan penderita bertindak atas perintah halusinasi disertai dengan keyakinan tentang suara, isi dan intensitas respon emosional takut, putus asa dan kemarahan serta menerima suara sebagai hal yang nyata. Sehingga bertindak sesuai dengan perintah dari halusinasi tersebut. Hal ini menjadi faktor penyebab tingginya kejadian kematian pada kasus skizofrenia dengan halusinasi pendengaran. Menurut Krysinska 2003, perilaku menyakiti diri sendiri menduduk i urutan pertama pada kasus Skizofrenia dan Depresi. Hal ini dilakukan di negara Amerika Serikat dan Canada yakni: Manitoba, Wilkie, Macdonald, Hildahl, ditemukan bahwa kecenderungan bunuh diri terjadi satu setengah kali lebih banyak pada penderita berjenis kelamin laki laki dibandingkan perempuan. Hal ini dikarenakan laki laki cenderung mengikuti perintah suara halusinasi dibandingkan perempuan sehingga perilaku menyakiti diri sendiri dalam hal ini risiko bunuh diri lebih besar terjadi pada laki laki. Dari kedua artikel di atas disimpulkan bahwa pada pasien skizofrenia dengan halusinasi, diagnosa yang muncul adalah risiko bunuh diri, perilaku kekerasan pada diri sendiri dan perilaku kekerasan pada orang lain. Hal ini sesuai dengan Fortinash dan Holoday-Worret 2000, yang menyatakan bahwa diagnosa keperawatan yang paling sering muncul pada kasus skizofrenia adalah risiko bunuh diri dan risiko prilaku kekerasan terhadap orang lain. Sedangkan pada kasus, muncul 2 jenis diagnosa keperawatan berdasarkan pengkajian yakni : risiko bunuh diri dan deprivasi tidur. Berdasarkan teori diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus skizofrenia risiko bunuh diri memang menjadi Universitas Sumatera Utara