Latar Belakang Pengaruh Penambahan Kapur Terhadap Perubahan pH, Kekeruhan Dan Total Padatan Terlarut Pada Air Baku Di Water Treatment Plant (WTP) Di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air tanah ground water merupakan air yang berada dibawah permukaan tanah. Air tanah ditemukan pada akifer. Pergerakan air tanah sangat lambat; kecepatan arus berkisar antara 10 -10 – 10 -3 mdetik dan dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas dari lapisan tanah dan pengisian kembali air recharge. Karakteristik utama yang membedakan air tanah dari air permukaan adalah pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal residual time yang sangat lama, dapat mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Karena pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal yang lama tersebut air tanah akan sulit pulih kembali jika mengalami pencemaran. Daerah dibawah tanah yang terisi air disebut daerah saturasi zone of saturation. Pada daerah saturasi, setiap pori tanah dan batuan terisi oleh air yang merupakan peralihan antara daerah saturasi yang banyak mengandung air dan daerah belum saturasijenuh unsaturatedvadose zone yang masih mampu menyerap air. Jadi daerah saturasi berada dibawah daerah unsaturated. Kemampuan tanah dan batuan dalam menahan air tergantung pada sifat porositas dan permeabilitas tanah. Karakteristik kualitas air tanah kadang-kadang sangat berbeda dengan kualitas air permukaan. Pada saat infiltrasi kedalam tanah, air permukaan mengalami kontak dengan mineral-mineral yang terdapat didalam tanah dan melarutkannya, sehingga kualita air mengalami perubahan karena terjadi reaksi kimia. Kadar oksigen dalam air yang masuk kedalam tanah menurun, digantikan oleh karbondioksida yang berasal Universitas Sumatera Utara dari aktivitas biologis yaitu dekomposisi bahan organik yang terdapat dalam lapisan tanah pucuk top soilEffendi, 2004. Koagulasi adalah proses yang paling banyak digunakan untuk menghilangkan zat penyebab kekeruhan pada air. Zat yang biasa menghasilkan kekeruhan terdiri dari lumpur, mineral-mineral dan organisme mikroskopis dalam beragam ukuran dari yang cukup besar untuk segera mengendap hingga yang cukup kecil untuk tersuspensi dalam waktu yang lama. Proses koagulasi juga dapat digunakan, walau tidak selalu untuk pelunakan air sadah dengan lime atau soda abu. Pelunakan lebih keproses pengendapan dan koagulasi digunakan untuk pengendapan yang lebih cepat dan sempurna dari ion kesadahan yang diendapkan Cohen, 1971. PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan telah menetapkan standar nilai pH air yang diperbolehkan yaitu 6,5-7,5. Untuk menurunkan kekeruhan air maka diperlukan suatu proses koagulasi. Pada proses koagulasi ini ditambahkan larutan kapur untuk menstabilkan pH air antara 6-7 sehingga proses pembentukan flok atau gumpalan menjadi sempurna. Didalam hal ini PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan menggunakan poli aluminium klorida PAC sebagai koagulan. Pentingnya penambahan larutan kapur untuk menstabilkan pH karena reaksi PAC dalam air membebaskan ion H + sehingga pH air menurun. Hal ini juga menyebabkan flok yang telah terbentuk dapat pecah kembali dan kualitas produk yang dihasilkan buruk. Oleh karena itu penulis tertarik memilih judul tugas akhir pengaruh penambahan kapur terhadap perubahan pH, kekeruhan dan total padatan terlarut pada air baku di pengolahan air di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan. Universitas Sumatera Utara

1.2 Permasalahan