Alkalinitas Logam Pengaruh Penambahan Kapur Terhadap Perubahan pH, Kekeruhan Dan Total Padatan Terlarut Pada Air Baku Di Water Treatment Plant (WTP) Di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan

standar adalah untuk mengukur konduktivitas dalam sentimeter kubik pada suhu 25 o C dan menunjukkan hasil dalam milisiemens permeter mSm.

b. Alkalinitas

Alkalinitas didefinisikan sebagai jumlah ion-ion dalam air yang akan bereaksi untuk menetralkan ion hidrogen. Alkalinitas adalah pengukuran kemampuan air untuk menetralkan asam. Unsure pokok alkalinitas dalam sistem perairan termasuk CO 3 2- , HCO 3 - , OH -- , HSiO 3 - ,H 2 BO 3 - , HPO 4 2- , H 2 PO 4 - , HS - dan NH 3 . Senyawa-senyawa ini dihasilkan dari pelarutan zat mineral dalam tanah dan atmosfer. Posfat mungkin juga berasal dari deterjen dalam air limbah dan dari pupuk dan insektisida dari pertanian. Hidrogen sulfida dan amoniak mungkin dihasilkan dari dekomposisi mikrobial bahan organik. Unsur yang paling umum dari alkalinitas adalah bikarbonat HCO 3 - , karbonat CO 3 - , dan hidroksida OH - . Zat-zat ini dapat berasal dari karbondioksida, unsur dari atmosfer dan hasil dekomposisi mikrobial bahan organik. Reaksinya sebagai berikut: CO 2 + H 2 O H 2 CO 3 H 2 CO 3 H + + HCO 3 - HCO 3 - H + + CO 3 2- CO 3 2- + H 2 O HCO 3 - + OH - Reaksi yang ditunjukkan persamaan diatas adalah reaksi kimia yang lemah. Namun, penggunaan ion bikarbonat sebagai sumber karbon oleh alga dapat menggeser reaksi kekanan dan menghasilkan pengumpulan OH - . Air dengan pertumbuhan alga yang padat sering mempunyai pH tinggi 9-10. Dalam jumlah besar, alkalinitas memberikan rasa pahit pada air. Keberatan utama alkali dalam air adalah reaksi yang dapat terjadi diantara alkalinitas dan kation tertentu dalam air. Pengukuran alkalinitas Universitas Sumatera Utara dilakukan dengan pentitrasian air dengan asam. Alkalinitas ditunjukkan dengan miligram per liter CaCO 3 .

c. Logam

Semua logam terlarut pada tigkat tertentu dalam air. Saat jumlah berlebihan logam menimbulkan bahaya pada kesehatan, hanya logam yang berbahaya dalam jumlah kecil yang dikatakan bersifat toksik; logam-logam lain masuk dalam kelompok nontoksik. Sumber logam dalam perairan termasuk pelarutan endapan dan limbah rumah tangga, industri atau limbah pertanian. Pengukuran logam dalam air biasanya dilakukan dengan spektrofotmeter serapan atom. Disamping ion kesadahan, kalsium dan magnesium, logam nontoksik lain yang biasa ditemukan dalam air termasuk natrium, besi, mangan, aluminium, tembaga, dan zink. Natrium, logam nontoksik yang umum ditemukan dalam perairan, berlimpah pada kerak bumi dan sangat reaktif dengan unsur lain. Garam natrium sangat larut dalam air. Konsentrasi berlebih menyebabkan rasa pahit pada air dan membahayakan kesehatan pada penderita prnyakit jantung dan ginjal. Natrium juga korosif pada permukaan pipa dan dalam konsentrasi tinggi, toksik bagi tumbuhan. Besi dan mangan cukup sering dijumpai bersama-sama dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan pada konsentrasi yang biasa terdapat pada air. Besi dan mangan dalam jumlah kecil menyebabkan masalah warna. Beberapa bakteri menggunakan senyawa besi dan mangan untuk sumber energi, dan hasil pertumbuhan lumpur dapat menyebabkan masalah rasa dan bau. Logam yang bersifat toksik berbahaya bagi manusia dan organisme lainnya dalam jumlah kecil. Logam yang bersifat toksik dapat terlarut dalam air termasuk arsen, barium, kromium, kadmium, timbal, merkuri dan perak. Penumpukan toksin Universitas Sumatera Utara seperti arsen, kadmmmium, timbal dan merkuri terutama sekali berbahaya. Logam toksik ada hanya dalam jumlah kecil dalam perairan. Sumber semua logam yang ada dapat berasal dari pertambangan, industri atau pertanian.

d. Zat Organik