Kapur Pengaruh Penambahan Kapur Terhadap Perubahan pH, Kekeruhan Dan Total Padatan Terlarut Pada Air Baku Di Water Treatment Plant (WTP) Di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan

menghitung jenis dan jumlah koagulan yang dibutuhkan dalam pengolahan air. Jar test juga menggambarkan mekanisme koagulasi Peavy, 1985.

2.6 Kapur

Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CaOH 2 . Kalsium hidroksida dapat berupa kristal tak berwarna atau bubuk putih. Kalsium hidroksida dihasilkan melalui reaksi kalsium oksida CaO dengan air. Senyawa ini juga dapat dihasilkan dalam bentuk endapan melalui pencampuran larutan kalsium klorida CaCl 2 dengan larutan natrium hidroksida NaOH. Dalam bahasa inggris, kalsium hidroksida juga dinamakan slaked lime, atau hydrated lime kapur yang di-airkan. Nama mineral CaOH 2 adalah portlandite, karena senyawa ini dihasilkan melalui pencampuran air dengan semen portland.Suspensi partikel halus kalsium hidroksida dalam air disebut juga milk of lime Bahasa Inggris:milk=susu, lime=kapur. Larutan CaOH 2 disebut air kapur dan merupakan basa dengan kekuatan sedang. Larutan tersebut bereaksi hebat dengan berbagai asam, dan bereaksi dengan banyak logam dengan adanya air. Larutan tersebut menjadi keruh bila dilewatkan karbon dioksida, karena mengendapnya kalsium karbonat. Pada 512°C, kalsium hidroksida terurai menjadi kalsium oksida dan air. Karena kekuatan sifat basanya, kalsium hidroksida banyak digunakan sebagai flokulan pada air, pengolahan limbah, serta pengolahan tanah asam www.wikipedia.com. Universitas Sumatera Utara Alkali ditambahkan ke air untuk mengatur pH untuk koagulasi optimum. Alkali yang digunakan untuk meningkatkam pH adalah kapur, natrium hidroksida, dan soda abu. Kapur terhidrasi dengan sekitar 70 CaO, cocok untuk pemberian kering tapi harganya lebih dari quicklime,95 CaO. Quicklime harus dicampur dengan air dan diberi sebagai air kapur. Soda abu adalah 98 natrium karbonat dan dapat diberi kering tetapi harganya lebih mahal dari kapur Viessman, 1985. Bila air tidak mengandung alkalinitas yang diperlukan maka mungkin perlu ditambahkan kapur CaO atau abu soda Na 2 CO 3 disamping alum untuk memperoleh flokulasi yang tepat. Silika yang diaktifkan kadang-kadang ditambahkan ke air untuk menjadi inti bagi pembentukan flok Linsley, 1991.

2.6 Poli Aluminium Klorida PAC