Permasalahan Tujuan Manfaat Pendahuluan

1.2 Permasalahan

Berapa volume kapur optimum yang dibutuhkan pada proses pengolahan air baku agar diperoleh pH, kekeruhan dan total padatan terlarut yang sesuai dengan standar di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan, dimana standar untuk pH adalah 6,5-7,5; kekeruhan dibawah 0,5 NTU dan total padatan terlarut adalah 500 mgL dan konsentrasi kapur yang digunakan adalah 1 dan konsentrasi PAC yang digunakan 10.

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui volume optimum kapur yang dibutuhkan agar diperoleh pH, kekeruhan dan total padatan terlarut yang sesuai standar di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan. 2. Untuk mengetahui apakah hasil percobaan yang diperoleh telah memenuhi standar di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan.

1.4 Manfaat

Untuk mengetahui volume optimum kapur yang dibutuhkan pada proses koagulasi flokulasi pengolahan air dan pengaruh penambahan kapur terhadap perubahan pH, kekeruhan dan total padatan terlarut agar memenuhi standar yang telah ditentukan sehingga air baku layak digunakan untuk memproduksi minuman. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pendahuluan

Tersedianya persediaan air yang cukup dalam hal jumlah dan kualitas sangat penting bagi manusia. Sejak awal manusia mengakui pentingnya air dari segi jumlah. Peradaban berkembang disekitar badan air sehingga dapat mendukung pertanian dan transportasi sebaik menyediakan air minum. Kesadaran pentingnya kualitas air berkembang lebih perlahan. Sejak awal manusia menilai kualitas air hanya melalui penampakan fisik, rasa dan bau. Tidak hingga ilmu pengetahuan biologi, kimia, dan medis berkembang berbagai cara tersedia untuk mengukur kualitas air dan menentukan pengaruhnya pada kesehatan manusia. Air adalah salah satu senyawa yang ditemukan berlimpah dialam, menutupi kira-kira tiga perempat permukaan bumi. Disamping kelimpahannya yang nyata, beberapa faktor membatasi jumlah air yang tersedia untuk digunakan oleh manusia. Lebih dari 97 persen dari persediaan air total berada dilautan dan badan air lain yang bersifat asin dan tidak segera dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Sisa 3 persen, sekitar 2 persen membeku membentuk es dan glasier dan bersama dengan atmosfer dan kelembaban tanah yang tidak dapat diambil. Kemudian untuk matapencaharian manusia dan mendukung berbagai kegiatan teknis dan pertanian, manusia harus bergantung pada sisa 0,62 persen yang ditemukan pada persediaan air tawar didanau, sungai dan air tanah Peavy, 1985. Universitas Sumatera Utara 2..2. Air Molekul air adalah gabungan dari atom hidrogen dan oksigen, dengan pembagian elektron diantara atom hidrogen dan oksigen. Simetri dari distribusi elektron meninggalkan satu sisi dari tiap molekul dengan muatan positif, menghasilkan daya tarik elektrostatik diantara molekul. Molekul air dapat membentuk empat ikatan hidrogen lemah. Hidrogen atau ikatan polar dari molekul air lebih lemah daripada ikatan kovalen diantara hidrogen dan oksigen dalam molekul. Ikatan polar ini menyebabkan molekul air berkumpul dalam susunan tetrahedral. Dalam keadaan padat, susunan tetrahedral dari ikatan menghasilkan struktur kristal tetrahedral. Dalam keadaan cair, meningkatnya suhu melemahkan ikatan hidrogen. Es memproses energi panas dari getaran atom dan molekul dalam struktur tertentu. Ketika es menghangat getaran meningkat ketitik dimana struktur tetrahedral terganggu rusak dan es mencair. Molekul dari fase cair lebih dekat daripada pada keadaan padat, membuat air sedikit lebih pekat dari es pada titik lelehnya. Molekul air dalam fase cair bergetar lebih cepat seiring peningkatan suhu. Semakin getaran cukup tinggi besar, beberapa molekul lepas dari permukaan cairan pada suatu proses yang disebut evaporasi, membentuk gas atau fase uap. Evaporasi ini mengkonsumsi sejumlah besar energi, disebut panas penguapan. Perubahan fase untuk air adalah : 1 penguapan- cair ke uap, 2 kondensasi- uap ke cair, 3 sublimasi- uap ke padat atau padat ke uap, 4 meleleh melebur- padat ke cair, dan 5 membeku- cair ke padat. Sifat fisik air unik diantara zat dengan massa molekul yang mirip. Air memiliki panas spesifik yang paling tinggi diantara zat lain, yang berarti bahwa perubahan temperatur pada air terjadi sangat lamban. Dibandingkan dengan banyak zat cair lain, air mempunyai viskositas dan tegangan permukaan yang tinggi, yang disebabkan oleh ikatan hidrogen. Ini menghasilkan peningkatan kapilaritas air pada Universitas Sumatera Utara tanah dan menyebabkan hujan terbentuk dalam bentuk tetesan. Sifat fisik air dalam fase padat dan cair berubah dengan temperatur. Dalam keadaan ini perbedaan densitas berbeda lebih signifikan dari sebagian besar zat cair. Air dalam fase gas uap air menggunakan sebagian tekanan diudara, sebagai tekanan uapnya. Diatmosfer diatas permukaan cair air, molekul air secara konstan bertukar diantara udara dan air. Pada atmosfer yang lebih kering, kecepatan pengambilan molekul lebih besar daripada kecepatan pengembalian kepermukaan. Pada keadaan setimbang, ketika jumlah molekul yang meninggalkan permukaan sebanding dengan jumlah yang datang, kejenuhan tekanan uap udara dicapai. Penambahan molekul air keudara diseimbangkan dengan deposisi pada permukaan air. Panas penguapan sekitar delapan kali lebih besar dari yang dibutuhkan untuk es melebur meleleh, dan sekitar 600 kali lebih besar daripada kapasitas panasnya energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu air 1 C Mays, 2004.

2.3 Siklus Hidrologi