Makna Fungsi SISTEM SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT KARO

62 kita memegang bendi-bendi sebagai pegangan dan penyambut kedatangan kita untuk masuk dan melangkahkan kaki untuk masuk kerumah. b. Pegangan ibu-ibu hamil saat melakukan proses persalinan Ornamen Bendi-bendi juga merupakan pegangan Ibu-ibu hamil saat proses persalinan. Saat akan melakukan proses persalinan ibu-ibu hamil akan didudukkan di atas danggulen pijakan waktu akan memasuki rumah dan tangan ibu tersebut akan di ikatkan pada ornamen Bendi-bendi yang berfungsi sebagai pegangan dan dukun beranak sibaso akan memulai proses persalinan.

c. Makna

Makna yang terdapat pada ornament Bendi-bendi ialah makna kekuatan dan makna komunikasi. a. Makna kekuatan Makna kekuatan ini ditunjukkan pada kekuatan seorang ibu ketika akan melahirkan anaknya dimana pada saat proses persalinan ibu yang akan melahirkan tersebut hanya memegang Bendi-bendi sebagai pegangan. Pada Universitas Sumatera Utara 63 saat itu dunia kedokteran belum mereka kenal jadi ibu tersebut hanya di temani sibaso dukun beranak dalam proses persalinan. b. Makna Komunikasi Ornamen ini bermakna komunikasi yang menunjukkan hubungan komunikasi antara penghuni rumah dengan lingkungan tempat mereka tinggal. Bendi-bendi yang berada didekat pintu masuk merupakan pengalo- alo penyambut tamu yang menunjukkan sikap keterbukaan masyarakat Karo dengan dunia luar. Namun keterbukaan itu ada batasnya sesuai dengan etika. Apabila tergantung seutas benang pada ornamen Bendi-bendi tamu tersebut harus masuk melalui pintu yang lain.

4.5.7. Ornamen Bunga Gundur Sitelinen

a. Bentuk Ornamen ini memiliki bentuk persegi dengan dihiasi kotak-kotak. Ornamen ini dibentuk dari gambaran alam yang merupakan tiruan dari bunga. Universitas Sumatera Utara 64 Bunga tersebut merupakan bunga labu yang saling menelan. Ornamen ini berbentuk kotak-kotak yang merupakan tiruan dari gambar bunga labu. Yang setiap kotak yang di gambarkan pada ornamen memiliki sisi, lebar dan luas yang sama. Ornamen ini dapat kita lihat pada bagian depan ayo-ayo rumah adat Karo, dengan warna dasar hitam dan putih, di katakan ayo-ayo karena memiliki arti bahwa benda yang dipergunakan dalam pembuatan ornamen tersebut terbuat dari bambu yang di iris tipis-tipis lalu dianyam membentuk rupa bunga labu yang saling. Bentuk yang melatar belakangi pembuatan pada ornamen ini di latar belakangi oleh masyarakat Karo yang melihat bunga labu yang saling menelan menunjukkan kelemahan dari bunga yang merupakan sebagai suatu bentuk perlawanan masyarakat Karo terhadap musuh.

b. Fungsi

Ornamen ini diletakkan pada ayo-ayo rumah adat Karo yang memiliki fungsi 1. Mengetahui kelemahan lawan Bunga yang merupakan gambaran dari bunga labu menunjukkan bagaimana bunga labu tersebut akan memakan bunga yang ada di dekatnya. Universitas Sumatera Utara 65 Bunga tersebut yang melatar belakangi masyarakat Karo untuk melihat segala kelemahan dari pada lawan yang berusaha untuk mengganggu ketentraman rumah dan kampung yang ada pada masyarakat Karo. 2. Sebagai ventilasi udara Ornamen ini diletakkan pada ayo-ayo rumah adapt Karo berfungsi sebagai ventilasi udara yang memberikan kesegaran pada rumah adat karena ornament ini di tempatkan di atas bagian depan yang berbentuk segitiga dari rumah adat Karo.

c. Makna